Begitu sampai di rumah sang ibu, Habiba langsung menghambur memasuki rumah yang pintunya dalam keadaan terbuka."Ibu!" Habiba merengkuh ibunya yang terduduk di lantai sambil menangis. Ruangan seperti kapal pecah. Barang- barang berserakan. Vas bunga pecah. Meja di posisi miring, kursi pun terbalik. Pecahan gelas berserakan."Apa yang terjadi, Bu?" Habiba merengkuh Fatona dan memeluknya.Fatona membalas pelukan Habiba, tangisnya seketika terhenti. Dia kecup pucuk kepala Habiba. "Syukurlah kamu baik- baik saja. Seharusnya kamu tidak datang kemari, Nak. Ibu takut kamu kenapa- napa. Mereka sedang mencarimu," kata Fatona."Mereka siapa?" Habiba melepas pelukan, menatap ibunya lekat."Ibu tidak kenal. Tapi ibu yakin mereka itu orang- orangnya Tuan Alka, atau suruhan Bu Amira, atau siapa pun itu yang berkaitan dengan keluarga itu." "Apa yang sudah mereka lakukan? Mereka menyakiti ibu?" Habiba cemas, ia meneliti tubuh ibunya, tapi semuanya baik- baik saja. Tidak ada luka di tubuh sang ibu.
Last Updated : 2023-10-14 Read more