'Jadi Kanza yang Tuan maksud bukan aku yah? Kanza nama kekasihnya yah? Atau … i--istrinya?' batin Luisa, semakin muram karena takut jika Kanza adalah nama dari istri pria yang ia kagumi ini. "Tentu saja." Razie berucap bangga, "Kanza istriku, hanya milikku. Tentu saja aku harus possessive dan over protektif padanya," tambahnya dengan nada dingin, menampilkan raut muka serius-- mendapat helaan napas dari Ethan. "Humm." Ethan berdehem singkat. 'Jika membahas istrinya dia sangat lancar berbicara, seolah dia baru sarapan dengan kamus bahasa di seluruh dunia. Coba membahas yang lain, Cik, dia akan seperti orang bisu.' batin Ethan, menatap berang pada sepupunya. 'Argkkk! Malah diperjelas sendiri oleh Tuan.' batin Luisa, diam-diam mencengkeram dress yang dia kenakan, kesal bercampur sedih karena Kanza ternyata bukan dirinya, melainkan istri dari pria ini. "Tujuan?" Razie menaikkan sebelah alis, menatap datar ke arah Ethan. "Karena hanya kau yang mempercayaiku untuk memegang proyek, mak
Read more