Share

Saatnya Kanza Bersinar

"Aku suka dada," ucap Razie kembali-- reflek Kanza menyilangkan tangan di depan dada, mendongak pada Razie dengan pipi memanas dan merah; bak buah persik kematangan.

"Ayam," tambah Razie, membuat Kanza buru-buru melempar ayam dalam kemasan tersebut kembali ke tempat semula.

"Nga--ngapain Mas di sini?" tanya Kanza dengan gugup, mengambil ayam bagian dada lalu memasukkannya dalam troli.

Razie mendekat pada Kanza lalu secara mengejutkan pria itu mengecup singkat bibir Kanza– membuat Kanza membelalak horor dengan raut muka pucat pias, tegang bercampur malu.

"Tidak sopan," ucap Kanza-- mencicit pelan.

Razie mengabaikan, memilih meriah troli kemudian menyelipkan atau melingkarkan tangan Kanza di lengannya. Razie beranjak dari sana, otomatis membuat Kanza ikut beranjak. "Kau menjual Winter?"

"Dia menyebalkan sih, Mas," jawab Kanza sembari mengangguk tanpa beban, "sepanjang hari kerjaannya hanya mengikutiku. Kebetulan ada Arsen, jadi aku menyuruh Arsen untuk membawa Winter dengannya."

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status