“Nggak, kok.” Chelsea duluan menjawab, “Aku merasa agak lelah hari ini, nggak bisa menjamu Kak Daisy dengan baik.”Dapat terdengar nada penuh amarah dari ucapan Chelsea.Ardi juga tidak bertanya lagi. Dia melihat Chelsea menaiki tangga tanpa berpamitan sama sekali. Ardi juga merasa tidak berdaya. Dia melihat ke sisi Daisy, lalu berkata, “Kak Daisy, Chelsea memang adalah seorang pengurus di Zenith, tapi terkadang sikapnya itu sangat kekanak-kanakan. Dia juga masih muda, kalau dia melakukan kesalahan, kamu jangan masukin ke hati, ya.”Daisy melirik ke sisi tangga sekilas. Tatapannya kelihatan lara. Kemudian, dia bergumam, “Kali ini, aku yang telah mengecewakannya.”Ardi tidak kedengaran. “Apa katamu?”Daisy menggeleng. “Nggak kenapa-napa.” Dia melihat Ardi dengan tersenyum tipis. “Aku merasa tenang karena ada kamu yang menjaga Chelsea.”“Aku hanya orang cacat. Mana mungkin aku bisa menjaga Chelsea? Malahan dia yang lebih banyak menjagaku. Beberapa hari lalu, dia ketiduran di sofa. Aku me
Baca selengkapnya