"Aku mau 15% saham Milano Group," ujar Malcolm.Ekspresi Ferdy segera berubah muram, lalu dia pun terdiam cukup lama.Melihat reaksi Ferdy, Malcolm tersenyum sinis dan berkata, "Sepertinya Chelsea nggak cukup berarti di hatimu. Kukira dia sosok yang tak ternilai bagimu, kurasa aku terlalu ....""Aku setuju," sela Ferdy dengan nada dingin.Malcolm tertegun beberapa detik, lalu tergelak keras dan berujar, "Pak Ferdy royal juga!"Ferdy menatap Malcolm dengan tajam seraya berkata, "Setelah mengambil barang milikku, kuharap kamu menepati janji. Kalau nggak, kamu nggak hanya harus mengembalikannya, tapi juga mengganti seribu kali lipat harganya.""Oke, kamu tenang saja. Aku bukan tipe pebisnis yang curang," balas Malcolm. Senyumannya sudah luntur, digantikan binar angkuh di mata."Kuharap begitu," kata Ferdy, lalu segera beranjak pergi.Malcolm memandang dingin punggung Ferdy sambil menyesap anggur putih yang masih tersisa di gelas.Di sisi lain, Ferdy sudah kembali ke mobil. Setelah ketegan
Read more