Share

Bab 643 Sosok yang Sangat Berharga

Sebelum Ferdy menekan bel, seseorang sudah membuka pintu besi dan mengulurkan tangannya dengan hormat. Dia berucap, "Pak Ferdy, silakan masuk."

Dari situasi itu, Malcolm sudah tahu bahwa dia datang.

Ferdy melangkah maju dan mengikuti orang itu masuk ke vila. Sementara itu, Irfan ditahan di luar pintu. Dia memandang punggung Ferdy dengan cemas, lalu memberikan instruksi melalui earphone bluetooth dengan suara rendah, "Semuanya, tolong lebih waspada."

Di teras lantai tiga vila, Malcolm menggenggam segelas arak. Dia bersandar di railing dan menghitung pengawal yang mengelilingi vilanya dengan tak acuh.

Begitu mendengar langkah kaki mendekat dari belakang, Malcolm pun berujar sambil tersenyum sinis, "Ada 46 orang. Nggak disangka Pak Ferdy yang begitu terkenal pun takut mati."

Ferdy berhenti di belakangnya, lalu membalas, "Aku nggak takut mati. Tapi untuk berurusan dengan orang sepertimu, hanya orang bodoh yang nggak akan berjaga-jaga."

Malcolm tertawa terbahak-bahak sebelum berucap, "Aku m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status