Hujan lebat tak kunjung reda. Malcolm hanya mendengar ucapan Chelsea seraya memperhatikan sikap Chelsea yang dingin saat berbicara. Malcolm memegang dahinya dan menunduk.Sementara itu, Chelsea belum mendapatkan jawaban dari Malcolm. Tiba-tiba, terdengar suara yang bising di luar. Kemudian, pintu ruangan dibuka secara kasar.Ardi tidak memedulikan pengawal yang mengadangnya, dia buru-buru berjalan masuk ke ruangan dan memanggil, "Chel ...."Setelah itu, sebuah pisau memelesat, lalu melewati leher Ardi dan tertancap di kosen pintu. Ardi yang kaget terdiam di tempat.Daisy segera maju, tetapi tidak berani memandang Malcolm. Dia langsung meminta maaf seraya menunduk, "Kak Malcolm, maaf. Bawahanku nggak tahu aturan, nanti aku pasti akan mengajarinya."Chelsea juga ikut memohon, "Kak Malcolm, Ardi itu pengawalku. Dia hanya mengkhawatirkan keselamatanku. Kamu jangan ....""Oh, pengawalmu?" ujar Malcolm. Dia memandang Ardi, lalu berkomentar sambil mengangkat alisnya, "Kamu cukup bernyali."Ar
Read more