Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 331 - Bab 340

911 Bab

Bab 331 Aku Mau Celestial Jewelry

Di kedai teh, Darwin telah selesai menyeduh teh. Saat mendongak, dia mendapati Kendrian yang berjalan di depan. Darwin yang agak terkejut berkata, "Kendrian, kenapa kamu ...." Segera setelah itu, pandangannya melewati pemuda itu dan jatuh ke tubuh Chelsea. Darwin pun bertanya, "Apa kalian datang bersama?""Benar, Kek. Kebetulan banget, 'kan? Aku pergi ke Soraya Jewelry untuk mengantarkan dokumen, lalu kebetulan bertemu dengan kepala pelayanmu yang ke sana untuk mengundang Chelsea," jelas Kendrian. Kemudian, dia duduk dengan santai sambil melanjutkan, "Kakek harusnya nggak marah karena aku tiba-tiba ikut nimbrung, 'kan?"Darwin bertanya sembari mengernyit, "Dokumen apa yang kamu antar ke Soraya Jewelry?""Dokumen kerja sama," jawab Kendrian sambil tersenyum. Dia melirik Radi yang ada di samping Darwin, lalu bertanya, "Siapa dia ....""Radi dari Celestial Jewelry." Setelah memperkenalkan secara singkat, Darwin menatap ke arah Chelsea sembari berkata, "Hari ini, karena sudah mengundang ka
Baca selengkapnya

Bab 332 Kamu Ingin Merampas Semua Keuntungan?

Setelah keluar dari kedai teh, Kendrian berjalan mengikuti Chelsea dengan santai. Kendrian berkata, "Chelsea, kamu benaran hebat. Beraninya kamu bersikap begitu tegas di depan Kakek Darwin. Selain kamu, sepertinya nggak ada yang berani melakukannya lagi di seluruh Kota Mahara.""Aku hanya membela hakku saja," jawab Chelsea. Dia merasa agak lelah. Berdasarkan sikap Darwin barusan, dia sepertinya tidak akan menyerah terhadap Keluarga Mulyana begitu saja. Bahkan, Keluarga Amelia mungkin benar-benar akan menginvestasikan uang mereka di Celestial Jewelry. Pada saat itu, Celestial Jewelry akan pulih kembali setelah badai mereda.Hanya dengan memikirkannya saja, Chelsea sudah merasa jengkel. Dia benar-benar tidak habis pikir. Apakah wanita seperti Shania layak untuk membuat Keluarga Amelia berkorban seperti ini?"Saat ini, Kendrian mengulurkan tangan untuk mengadang di depan Chelsea, lalu berkata dengan suara pelan, "Tapi, kamu harus benar-benar pikirkan dengan matang. Kalau sampai masalah in
Baca selengkapnya

Bab 333 Keluarga Amelia Tak akan Bisa Membantu

Begitu turun dari pesawat, Peter langsung bergegas menuju rumah Keluarga Amelia. Di ruang kerja, Darwin tengah bertelepon dengan staf departemen keuangan dari Amelia Jewelry. Tiba-tiba, teleponnya terputus. Darwin melihat tangan yang menekan telepon, lalu mendongak dan bertanya, "Kenapa kamu sudah pulang?"Peter menyindir dengan ekspresi dingin, "Kalau aku masih nggak pulang, takutnya Kakek akan menghabiskan dana Amelia Jewelry untuk membantu Celestial Jewelry. Aku sudah menghabiskan sejumlah besar uang untuk membeli tambang batu agate, sekarang nggak ada uang tunai lagi yang bisa Kakek gunakan untuk beramal."Darwin bertanya, "Memangnya sebuah tambang batu agate bisa habiskan berapa banyak uang? Kamu ...."Peter sontak menyela, "7,2 triliun."Mendengar ini, Darwin langsung membelalakkan matanya sambil bertanya, "Kamu gila, ya? Untuk apa membeli tambang batu agate dengan uang sebanyak itu? Apa kamu sudah pertimbangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk balik modal? Kamu sudah maki
Baca selengkapnya

Bab 334 Nama Baik Keluarga Amelia Sudah Lama Tercoreng!

Radi menarik tangan istrinya, tetapi Johanna sudah hampir tidak waras dan tiba-tiba memiliki kekuatan yang menakjubkan. Johanna berseru, "Jangan halangi aku! Aku mau pergi ke rumah Keluarga Amelia! Padahal, mereka sudah janji bakal bantu kita. Apakah ini caranya? Mana boleh Keluarga Amelia hanya berdiam diri?"Seiring terdengarnya suara keras, sebuah tamparan keras mendarat di wajah Johanna. Tamparan itu membuatnya linglung. Dia menatap Radi dengan terkejut dan akhirnya menjadi tenang.Namun, amarah Radi malah memuncak. Dia segera memarahi, "Apa yang kamu ributkan sekarang? Kamu sudah menghancurkan Keluarga Mulyana, tapi sekarang masih mau pergi ke rumah Keluarga Amelia untuk membuat kita malu?"Johanna berucap dengan tidak percaya, "Apa ... kapan aku mencelakai Keluarga Mulyana?"Radi menjelaskan dengan ekspresi muram, "Memangnya nggak? Kalau bukan kamu yang mendukung Shania untuk lomba pakai desain Angel, apa kita akan berakhir seperti ini? Johanna, aku selalu ingin mengingatkanmu, j
Baca selengkapnya

Bab 335 Aku akan Bantu Mama Menutupi Masalah Ini

Ketika melihat wajah Johanna yang membiru, kepala pelayan sangat terkejut. Dia bergegas maju dan menahan tangan Peter sambil berkata, "Pak Peter, tenangkan dirimu."Peter baru melepaskan tangannya, sementara Johanna telah jatuh pingsan. Sekujur tubuhnya terkulai lemas di jalan.Kepala pelayan segera berjongkok untuk memeriksa napasnya. Untungnya, Johanna baik-baik saja. Dia menoleh dan memberi perintah kepada pengawal, "Bawa dia ke rumah sakit dan sekalian beri tahu anggota Keluarga Mulyana, kalau sampai ada informasi yang merugikan Keluarga Amelia tersebar, suruh mereka tanggung sendiri konsekuensinya."Ketika menoleh lagi, kepala pelayan mendapati Peter yang berjalan menuju vila. Saat Peter membuka pintu kamar Emma, ibunya itu tengah berdiri di balkon. Dari sudut tersebut, dia bisa melihat semua yang terjadi di luar barusan."Johanna bilang apa?" tanya Emma dengan suara pelan. Dia tidak berbalik, melainkan berdiri membelakangi Peter."Dia bilang desain yang Mama gunakan untuk memenan
Baca selengkapnya

Bab 336 Aku akan Membunuhmu

Begitu Johanna sadar, dia melihat Peter duduk di sebelah ranjang rumah sakit. Dia langsung teringat dengan kejadian sebelum dirinya jatuh pingsan. Ekspresi Peter saat itu jelas seperti ingin membunuhnya. Johanna meremas selimutnya erat-erat dan mundur ketakutan sambil mencicit, "Aku ... aku nggak mau mati ....""Katakan, apa yang harus kuberikan agar kamu tutup mulut?" tanya Peter dengan dingin, sama sekali tidak terdengar kesabaran dari nada bicaranya.Johanna terdiam. Segera setelah menyadari maksud Peter, dia berujar, "Emma sudah mengaku padamu? Dia ....""Aku nggak mau dengar hal-hal yang nggak perlu," potong Peter.Johanna menelan ludah, lalu berkata, "Sebenarnya, kamu seharusnya tahu apa yang aku mau .... Yang paling dibutuhkan Keluarga Mulyana saat ini ....""Amelia Jewelry nggak punya dana cadangan untuk menyelamatkan Celestial Jewelry," potong Peter lagi. Dia sudah bertekad untuk bernegosiasi dengan Johanna, tetapi bukan berarti dia akan memenuhi semua keinginan wanita itu.Pe
Baca selengkapnya

Bab 337 Kamu Pantas Mati!

Klang! Pisau buah berlumuran darah itu dilempar ke depan Shania. Sekujur tubuh Shania bergetar hebat, seolah-olah dia baru saja melihat hantu.Ferdy menoleh pada Irfan dan berkata, "Bawa dia ke kantor polisi dan tuntut dia dengan tuduhan percobaan pembunuhan berencana.""Oke," sahut Irfan sambil mengangguk.Shania langsung panik dan terus menggeleng sambil memohon, "Nggak ... nggak mau ... aku nggak mau pergi ke kantor polisi ...."Lantaran tidak sanggup menahan Shania sendirian, Irfan menoleh pada Melvin yang berdiri di samping. Katanya, "Cepat bantu aku."Lamunan Melvin terputus, lalu dia segera maju untuk membantu Irfan. Saat Melvin sudah duduk di mobil, dia baru sadar bahwa Irfan sengaja membuatnya menjauh demi memberikan privasi bagi Ferdy dan Chelsea.Sementara itu, Chelsea tengah mengamati tangan Ferdy dengan alis berkerut. Berdasarkan kecepatan dan kekuatan hunjaman Shania barusan, Ferdy kemungkinan terluka hingga ke tulang. Pendarahannya harus segera dihentikan!Chelsea member
Baca selengkapnya

Bab 338 Menyelesaikan Masalah secara Kekeluargaan

"Kamu ... dasar wanita jalang!" maki Johanna. Dia menggertakkan gigi dan menatap Chelsea penuh kebencian.Begitu kata-kata itu terlontar, sebuah tamparan tiba-tiba dilayangkan ke pipi Johanna. Gerakan Chelsea begitu cepat hingga semua orang di sana tersentak kaget.Johanna naik darah dan hendak membalas, tetapi dia segera ditampar lagi. Dalam sekejap, dua bekas telapak tangan tercetak di kedua pipinya. Ditampar sekeras itu membuat telinga Johanna berdengung dan pipinya kesakitan.Chelsea mendengus dan berkata, "Coba saja maki lagi, aku akan menamparmu sampai wajahmu babak belur!"Melihat ini, Shania tanpa sadar berhenti menangis, lalu menatap Chelsea dengan ngeri. Bagaimanapun, tempat itu adalah kantor polisi. Berkelahi di kantor polisi tentu saja bukan keputusan yang bijaksana. Seorang polisi segera mendekat, lalu memisahkan Chelsea dan Johanna.Johanna memegangi wajahnya dan membentak dengan kesal, "Kalian semua lihat sendiri, 'kan? Dia menamparku! Cepat tangkap dia! Kalian ....""Ka
Baca selengkapnya

Bab 339 Kamu Menganggapku sebagai Saingan Cintamu?

Setelah berjalan cukup jauh, Chelsea melepaskan genggaman tangan Ferdy dan bertanya, "Kamu bawa Shania ke mana?""Tempat di mana dia akan dihukum sampai kapok," sahut Ferdy sambil mengusap tangannya, seolah-olah masih merindukan sentuhan tangan Chelsea."Kamu nggak cukup cuma punya satu pengawal," tambah Ferdy sambil melirik Melvin.Saat merasakan tatapan dingin Ferdy padanya, Melvin terdorong untuk membela diri. Namun, dia lalu teringat bahwa reaksinya hari ini memang sedikit lambat. Jika Ferdy tidak muncul saat itu, Chelsea mungkin sudah terluka parah. Melvin mengerutkan bibirnya dan merasa sangat bersalah.Menyadari suasana hati Melvin, Chelsea pun berkata pada Ferdy dengan datar, "Soal pengawal, aku akan pertimbangkan lagi, kamu nggak perlu mengkhawatirkan itu."Bertepatan dengan itu, sebuah Porsche menepi dan berhenti di pinggir jalan. Kendrian turun dari mobil dan langsung menghampiri Chelsea. Saat melihat Ferdy juga berada di sana, dia pun menyapa, "Lho, Pak Ferdy? Kamu juga di
Baca selengkapnya

Bab 340 Aku Mau Mengikutimu!

Melihat Ferdy terdiam, Kendrian tersenyum makin lebar. Dia menepuk bahunya dan berkata, "Tenanglah, aku nggak akan berani menjadi sainganmu. Aku dan Bu Chelsea murni cuma partner kerja sama. Kami sama sekali nggak punya hubungan pribadi di luar pekerjaan. Kamu bisa menyelidikinya sendiri."Kendrian melanjutkan dengan santai, "Ini pendapatan tambahan buat Tanjaya Tech. Pak Ferdy nggak akan menghalangiku, 'kan?"Ferdy sedikit terhenyak saat mendengar Kendrian menjelaskan dengan begitu lugas. Akhirnya, dia hanya berkata sambil mengernyit, "Selesaikan kerja samamu dengan Chelsea, selain itu ....""Aku janji nggak akan macam-macam," potong Kendrian sambil mengangkat tangannya untuk bersumpah. Kemudian, dia menatap Ferdy sambil tersenyum dan melanjutkan, "Sejujurnya, aku malah lebih tertarik pada Pak Ferdy daripada Bu Chelsea."Melihat sorot mata Ferdy menjadi dingin saat menatapnya, Kendrian tahu tujuannya sudah tercapai. Senyumnya merekah sempurna. Ferdy memang sangat menyenangkan digoda!
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3233343536
...
92
DMCA.com Protection Status