Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 361 - Bab 370

911 Bab

Bab 361 Dia Tidak Perlu Tahu Siapa Aku

Saat ini, Darwin diantarkan oleh seorang wanita gemuk ke dalam rumah."Linda masih belum pulang, apa kamu ingin menunggunya?" tanya si wanita gemuk. Dia pergi ke dapur untuk menyeduh secangkir kopi, lalu membawanya ke hadapan Darwin.Saat ini, Darwin tengah melihat sekeliling. Rumah kecil tiga lantai yang memang tidak begitu luas ini penuh dengan barang-barang yang menumpuk. Si wanita gemuk berbisnis rumah kos. Dia telah menerima belasan murid. Dengan banyaknya orang, tentu saja barang-barangnya juga banyak. "Lingkungan di sini memang agak buruk, tapi aku memperlakukan mereka dengan sangat baik," jelas si wanita gemuk.Darwin tidak menerima kopinya, melainkan mengeluarkan selembar cek dan memberikannya sambil berkata, "Ini biaya Linda selama setahun ke depan. Kalau nggak cukup, minta lagi saja dariku."Begitu wanita gemuk itu melihat nominal yang tertera di cek, dia langsung tersenyum bahagia. Dia segera mengambilnya dan menyelipkannya ke dalam saku sambil berucap, "Kamu memang selalu
Baca selengkapnya

Bab 362 Kamu Cukup Beruntung

Di tengah malam, kasino yang terletak di pusat kota masih dipenuhi dengan suasana yang meriah dan penuh kemewahan. Di antara keramaian orang, seorang gadis berjalan tergesa-gesa dan langsung masuk ke dalam kasino.Setelah melewati kerumunan yang riuh, Lindsey naik lift ke lantai lima. Begitu keluar dari lift, dia dapat mendengar jeritan keras. Lindsey sontak merasa panik dalam hatinya. Dia mempercepat langkahnya dan mengikuti suara itu. Pintu kamar dalam keadaan setengah terbuka, sementara jeritan terus terdengar.Lindsey membuka pintu kamar dengan sekuat tenaga, lalu berseru, "Jangan pukul lagi. Aku sudah membawa uang yang kalian mau!"Orang-orang di dalam kamar berbalik melihatnya. Para pemukul juga menghentikan gerakan mereka. Sementara itu, wajah pria yang menjadi target mereka sudah penuh dengan lebam. Dia tak lagi dikenali.Lindsey sangat tidak tega melihatnya. Dia bertanya dengan berlinang air mata, "Kak Hans, kamu baik-baik saja, 'kan?"Pria yang duduk di sofa bersiul dengan sa
Baca selengkapnya

Bab 363 Hal yang Tidak Seharusnya Membuat Penasaran

Setelah mereka pergi, Chelsea perlahan mengalihkan pandangannya. Daisy bertanya dengan suara dingin, "Apa yang kamu lihat?"Chelsea menjawab, "Nggak, hanya merasa luar biasa saja."Di negeri asing yang jauh, bisa-bisanya ada seorang gadis yang memiliki mata dan alis yang sangat mirip dengan Ferdy. Chelsea tidak terlalu memedulikan hal ini. Dia hanya menganggapnya sebagai suatu kebetulan. Dia berpendapat bahwa tidak ada orang yang sama persis di dunia ini, meskipun ada banyak orang yang mirip.Chelsea meraih lengan Daisy, lalu bergumam sambil tersenyum, "Kak Daisy, tadi kamu sangat gagah!"Daisy menatapnya dengan kesal sambil berkata, "Nggak usah menyanjungku. Aku bukan orang yang gampang ditenangkan."Chelsea mengeluh dengan manja, "Aduh, aku sudah minta maaf berulang kali. Aku juga sudah janji nggak akan mengambil risiko lagi tanpa memberitahumu dulu. Sikapku sudah tulus banget, 'kan? Kenapa kamu masih nggak percaya?"Semenjak Chelsea berunding dengan Malcolm, Daisy telah marah padany
Baca selengkapnya

Bab 364 Kamu Punya Mama yang Baik

Ketika pesawat mendarat, langit malam telah menyelimuti Kota Mahara. Peter menerima telepon dari Johanna yang mengatakan bahwa Shania telah pulih cukup baik dalam beberapa hari terakhir. Hanya saja, dia terus ribut ingin bertemu dengan Peter.Setelah mengakhiri percakapan teleponnya dengan Johanna, Peter pun pamit kepada Darwin sebelum pergi. Sementara itu, Darwin tampak mengernyit dan menunjukkan ekspresi kesal.Melihat Darwin yang seperti ini, Kendrian diam-diam merasa gembira. Begitu Darwin tahu bahwa Chelsea adalah Ketua Rumah Lelang Sejahtera, dia mungkin akan makin kesal dengan Shania.Pada saat itu, Kendrian sama sekali tidak tahu bahwa Darwin sedang membuat sebuah rencana yang berbahaya.....Di rumah sakit, Peter masuk ke kamar pasien Shania. Johanna segera bangkit dari tempat duduknya, lalu berkata, "Peter, kamu sudah datang."Ketika melihat Peter, wajah pucat Shania akhirnya lebih cerah. Dia berkata sambil tersenyum, "Kak Peter, aku sangat merindukanmu."Peter berucap dengan
Baca selengkapnya

Bab 365 Apa Kamu Tidak Menyadari Apa pun?

Ketika kembali ke Negara Helvetia, hal pertama yang dilakukan Chelsea adalah mengadakan rapat di Soraya Jewelry. Selama absennya, tim yang dipimpin oleh Bella berhasil menyelesaikan tugas mereka. Desain perhiasan sudah mendekati tahap akhir.Sewaktu rapat, Chelsea menyoroti masalah dalam draf desain dan memberikan arahan langsung tentang cara merevisinya. Anggota tim lain mendengarkan dengan serius, tetapi Bella malah terlihat tidak fokus. Bahkan, ketika Chelsea bertanya padanya, dia baru memberikan reaksi setelah dipanggil beberapa kali.Setelah rapat berakhir, Chelsea memilih untuk tinggal dan bertanya pada Bella dengan penuh perhatian, "Tekanan dari pameran akhir tahun terlalu besar bagimu, ya?"Bella tampak menunduk, lalu berkata dengan suara pelan, "Maaf, Bu Chelsea. Aku merasa masih belum cocok kerja di sini. Seperti yang dikatakan oleh rekan-rekan di departemen, aku baru saja lulus ...."Chelsea mengangkat alisnya sembari berkata, "Sebelum aku ke luar negeri, sikapmu bukan begin
Baca selengkapnya

Bab 366 Dia Bukan Orang Kaya Bodoh!

Bella keluar dari gedung kantor dan berlari kecil menuju kafe di dekat sana. Begitu membuka pintu, dia langsung mendengar panggilan penuh semangat Pamela, "Bella, Mama di sini!"Teriakan ini menarik perhatian banyak tamu yang segera melempar mereka tatapan sinis. Alih-alih merasa malu, Pamela justru berkata dengan bangga, "Putriku kerja di Soraya Jewelry! Dia hebat sekali, lho. Bosnya juga sangat menyukainya. Kalian semua kerja di sekitar sini, 'kan? Tolong bantu Bella kalau ada kesempatan, ya!""Ma! Mama ngomong apa, sih? Aku cuma karyawan baru, Mama jangan sesumbar gitu!" ujar Bella sambil buru-buru membawa Pamela duduk di salah satu kursi."Justru karena itulah kamu hebat! Kamu baru masuk kerja, tapi sudah mewakili perusahaan dalam kompetisi. Para karyawan lama nggak bisa menandingimu!" kata Pamela dengan lantang.Bella bergegas menutup mulut ibunya sambil memperingatkan, "Kalau Mama mau terus sesumbar, Mama pulang saja!"Mendengar itu, Pamela akhirnya berhenti menyombongkan putriny
Baca selengkapnya

Bab 367 Ini Namanya Keluarga Parasit!

Berita tentang kedatangan Pamela untuk menemui Bella segera terdengar di telinga Chelsea.Usai menceritakan keadaan keluarga Bella, asisten Chelsea tidak kuasa untuk merutuk, "Ini namanya keluarga parasit! Ayah dan kakak laki-laki Bella nggak bekerja, bahkan kakak perempuannya yang sudah menikah sesekali datang untuk meminta uang."Chelsea terdiam sesaat, lalu berkata, "Panggil Bella ke sini."Si asisten langsung mengiakan. Tak lama, asisten itu menuntun Bella memasuki kantor Chelsea.Bella tahu bahwa keributan yang dibuat Pamela telah tersebar ke seluruh perusahaan. Dia pun berkata dengan nada menyesal, "Maaf, Bu Chelsea. Aku membawa pengaruh buruk bagi perusahaan, aku ...."Chelsea tersenyum dan menyuruh Bella duduk sebelum berkata, "Sebenarnya ini bukan salahmu. Hanya saja, aku nggak ingin masalah keluarga memengaruhi pekerjaanmu. Katakanlah, apa ada yang bisa kubantu?"Bella buru-buru mengibaskan tangannya dan membalas, "Nggak, nggak perlu. Ini masalah pribadiku, aku nggak mungkin
Baca selengkapnya

Bab 368 Apa Kamu Benar-Benar Bisa?

Selama seminggu, Soraya Jewelry beberapa kali mengadakan rapat untuk menetapkan desain pameran akhir tahun. Hari ini, Chelsea mengadakan acara makan bersama untuk semua anggota departemen desain sebagai apresiasi atas kerja keras mereka selama beberapa waktu ini.Chelsea juga ingin ikut, tetapi dia mendadak menerima telepon dari Antoni. Kondisi kesehatan Anissa kurang baik dan Chelsea diminta untuk memeriksa wanita tua itu.Setibanya di Kediaman Milano, Chelsea baru tahu bahwa Ferdy juga berada di sana. Dilihat dari wajah berseri-seri Antoni, Chelsea bisa menebak bahwa kakek Ferdy itu sengaja. Di dalam kamar, Anissa sedang berbaring di ranjang sambil menekan dadanya dengan satu tangan. Dia terlihat sedikit sesak napas.Setelah memeriksa denyut nadi Anissa dan mengeluarkan jarumnya, Chelsea mendengar Anissa bertanya dengan suara kecil, "Apa kamu benar-benar bisa?""Kalau Nenek nggak percaya padaku, Nenek boleh meminta Tante Vera untuk memanggil dokter itu kemari," balas Chelsea sambil b
Baca selengkapnya

Bab 369 Chelsea Adalah Kemungkinan Terburuk

"Sharren yang membuat ibuku kesulitan bersalin. Aku lihat sendiri saat dia memasukkan obat ke dalam makanan ibuku. Aku nggak bisa menghentikannya karena aku masih kecil. Belakangan, Brian mengunciku di kamar dan nggak membiarkanku menemui polisi yang datang. Aku langsung melompat dari lantai tiga dan mematahkan kakiku," beber Ferdy.Ferdy mendengus dan melanjutkan, "Aku terus menangis dan berteriak kalau Sharren yang membunuh ibuku. Tapi, Brian beralasan kalau aku masih kecil dan emosiku nggak terkontrol setelah ibuku meninggal, jadi ucapanku cuma dianggap omong kosong."Selama bertahun-tahun ini, Ferdy tidak pernah ingin mengingat kenangan itu. Dibandingkan dengan saat dirinya disiksa Keluarga Amelia, melihat ibunya meninggal karena kesulitan persalinan dan digantikan Sharren barulah masa-masa tergelapnya.Ferdy menatap Chelsea dan matanya seketika berkaca-kaca saat dia berkata, "Apa menurutmu aku nggak seharusnya membenci anak seorang pembunuh? Aku bahkan ingin sekali menghabisi ibu
Baca selengkapnya

Bab 370 Apa Dia Mau Balas Dendam padaku?

Hari itu juga, Ardi membawa rekan-rekannya pindah ke pinggiran kota. Hanya dalam waktu singkat, mereka segera menemukan rumah sewaan baru.Chelsea baru merasa lega setelah tahu bahwa Ardi dan yang lainnya berhasil pindah dengan mulus. Dengan begini, setidaknya Ferdy tidak akan menemukan Ardi untuk sementara. Tanpa bukti, pria itu tidak akan mengusiknya lagi. Sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk memberi tahu kebenarannya pada Ferdy.Chelsea baru menaruh ponselnya saat sang asisten masuk dan melapor, "Bu Chelsea, uang kompensasi dari Celestial Jewelry sudah masuk ke rekening. Barang-barang yang kita beli dengan bantuan Pak Justin juga sudah dikirim ke Pabrik Perhiasan Agler."Mendengar banyak kabar baik sekaligus membuat suasana hati Chelsea membaik. "Bagus," sahut Chelsea sambil tersenyum."Kali ini, Pak Radi pasti nggak menyangka kalau semua batu permata yang dijualnya dengan harga murah akan jadi milik kita," ujar asisten itu. Dengan membayangkannya saja, dia sudah turut senang ba
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3536373839
...
92
DMCA.com Protection Status