“Bapak Adrian!” seru seorang laki-laki.Dengan cepat Adrian menoleh dan langsung bangkit dari kursinya. Kemudian dia menghampiri salah satu petugas rumah tahanan.“Bagaimana, Pak?” tanya Adrian dengan harap-harap cemas.“Mari ikut saya. Bu Sindy mau untuk bertemu dengan Bapak,” terangnya.Perasaan Adrian lega sekarang, padahal sebelumnya dia merasa cemas. Khawatir jika Sindy tidak ingin menemuinya.Adrian melangkah menyusuri sebuah koridor, di depannya adalah petugas rumah tahanan. Kemudian mereka berhenti dan menghadap ke arah pintu berwarna biru. Sang petugas membuka pintu tersebut.“Silakan, waktunya lima belas menit, ya, Pak,” terang sang petugas.Dari seberang sana, Adrian bisa melihat Sindy yang nampak sangat kacau dengan kostum berwarna orange.Tidak memiliki waktu lama, Adrian pun segera masuk ke dalam ruangan. Sang penjaga menutup pintu dan menjaganya di luar sana.“Adrian, tolong aku,” lirih Sindy, matanya benar-benar sayu. Nampak kalau wanita itu sudah frustrasi dengan apa y
Read more