Share

72. PIKIRANKU KUSUT

Keesokan harinya, Deven sudah terlihat lebih baik dari sebelumnya.

“Dev, hari ini biar sama Papa dulu, ya. Mamamu pasti mau kerja,” kata Adrian membujuk Deven.

Pasalnya anak itu tidak ingin jauh dari Nada. Bahkan semalaman Nada sampai harus terjaga. Deven masih sering terbangun di malam hari, karena rasa sesaknya yang masih belum kunjung membaik.

Namun, pagi ini saturasi oksigen Deven sudah kembali normal. Bahkan ruam di tubuhnya pun sudah sedikit berkurang. Wajah anak itu juga sudah terlihat lebih cerah.

“Memangnya Mama tidak bisa libur? Aku sedang sakit,” katanya dengan menekuk wajah.

“Mama sudah keseringan libur. Nanti bosnya pas—”

“Mama akan tetap di sini, menemani kamu. Tenang saja.”

Tiba-tiba Nada muncul setelah tadi keluar untuk membeli sarapan. Nada menaruh dua bungkus nasi kuning di atas meja.

Mendengar ibunya yang tidak akan pergi, membuat senyuman lebar terukir di wajah Deven.

“Apa tidak masalah? Kemarin kamu pasti izin pulang cepat. Dan sebelum—”

“Aku sudah resign da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status