Home / Romansa / Cinta Yang Sesungguhnya / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Cinta Yang Sesungguhnya: Chapter 141 - Chapter 150

291 Chapters

141. Aku Memang Tegang Banget

Rasanya Aya masih bingung dengan keadaan saat ini, antara senang dan jantung yang berdebar. Saat masuk ke dalam kamar di mana kamar tersebut sudah di persiapkan sebelumnya untuk di tempati mereka setelah melangsungkan pernikahan.Kamar dengan model Griya Trawang ini terletak di atas hotel resort milik keluarga Elvan. Mamih Soaraya lah yang memilihkan kamar ini untuk mereka tempati.Semuanya sudah disiapkan dengan sangat baik. Kamar yang luas dan pemandangan yang indah dari lantai teratas. Bukan hanya itu, ada taman indah di depan kamar. Seakan kamar ini terpisah dari gedung dan tepat ada di roof top gedung hotel. Bahkan ada kolam renang kecil yang langsung terhubung ke pintu sekaligus jendela di sisi kamar. Hanya ada tiga kamar seperti ini di lantai atas. Dan hanya kamar mereka saja yang kini terisi.Nuansa kamar di dominasi oleh kayu, bahkan lantainya. Di atas tempat tidur terdapat tirai putih yang mampu menutupi seluruh tempat tidur.Meski sudah menjadi pasangan sah, tapi tetap saja
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

142. Aku Suka Dengan Permulaannya

Elvan menempatkan tubuh Aya di atas tubuhnya, Aya memekik saat Elvan sedikit menarik tubuhnya dan mendudukkan Aya di atas perutnya. Napasnya tercekat saat tangan Elvan mulai menarik tali pengikat bathdrobenya. Jantungnya semakin berdebar dengan kencang. Karena ia tahu, jika bathdrobe tersebut dibuka, makanya tubuhnya akan langsung polos, karena ia tidak memakai apapun di balik bathdrobenya.Hanya dengan sekali gerakan, Elvan mampu menghempaskan bathdrobe yang di kenakan oleh Aya. Kini Aya duduk di atas tubuhnya dengan keadaan tak tertutup sehelai pakaianpun. Tangannya mulai menarik tubuh Aya, agar menempel ke tubuhnya. Dada keduanya saling bersentuhan dan Elvan langsung menarik tengkuk Aya dan mendaratkan bibirnya di bibir Aya. Tangan Aya bertumpu pada kasur di ke dua sisi kepala Elvan.Dengan perlahan tangan Elvan mulai menuruni dan membelai punggung Aya.Aya semakin menggeliat dan merasakan hawa panas bergejolak dan dirinya hingga ke titik yang sangat ektrem. “Elvannn…” kata-kata
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

143. Kenapa? Ganteng Ya?

Sementara itu…Sejak tadi Andrew tidak bisa berdiam di dalam kamar. Setelah acara selesai Mamih Soraya mengajak Andrew dan Ryan untuk menginap di resort, karena week end. Tapi sayangnya Ryan tidak bisa, karena ia dan Riani ada keperluan dan harus kembali ke Kota.Andrew yang datang sendirian tentu saja tidak bisa menolak ajakan Mamih Soraya. Jika Mamih Soraya yang sudah mengatakannya siapa yang bisa menolaknya, bahkan Daddy saja tidak bisa menolaknya. Keadaan resort sudah hampir sepi, bahkan tempat acara pernikahan Elvan dan Aya sudah dibersihkan. Masih ada beberapa pekerja yang tampak sibuk merapikan tempat tersebut. Andrew baru saja keluar dari dalam bar yang ada di resort setidaknya sudah 2 gelas cocktail ia tenggak. Tapi ia masih enggan untuk kembali ke dalam kamar.Ia menyesal tidak membawa salah satu kekasihnya untuk datang ke sini, jika ia membawannya pasti bukan hanya Elvan saja yang sedang melakukan malam pertamanya, tapi dirinya juga.‘Ck! Pacar masa depan gue udah gugur,
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

144. Kirain Mamih Kalian Pingsan

Elvan bergerak dalam tidurnya dengan perlahan ia kemudian membuka matanya, dan menemukan jika matahari sudah tinggi. Dan Aya tampak masih tidur dalam pelukannya di bawah selimut yang sama.Awalnya Elvan tak ingin membangunkan Aya, tapi rupanya gerakannya membuat Aya bergerak dan dengan perlahan membuka matanya.“Ini sudah pagi?” tanya Aya dengan suara seraknya, dan terlihat jelas jika Aya sangat kelelahan. Rambut panjangnya tampak begitu acak-acakan.Jelas saja Aya lelah, karena mereka selesai saat menjelang dini hari. Elvan tersenyum lembut kemudian mempererat pelukannya pada Aya, Aya seakan tak bertenaga hingga ia tidak bisa menolak pelukan Elvan. Tubuhnya terasa begitu remuk redam karena sudah di serang semalaman oleh Elvan. “Hmm… aku mau mandi dan turun ke bawah, apa kau mau ikut?” bisik Elvan di telinga Aya.“Mau… kalau aku gak ikut malu…” balas Aya dengan parau.“Mandi bareng yuk…” ajak Elvan.Aya sedikit memundurkan kepalanya agar bisa melihat Elvan. “Mandi aja tapi… gak malu
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

145. Apa Kamu Cinta Sama Aku?

Hampir 22 jam lamanya Elvan dan Aya berada di dalam pesawat hingga akhirnya mereka mendarat di Rabat, Maroko. Elvan memang membawa Aya ke Maroko untuk bulan madu mereka. Elvan sengaja tidak memilih tempat yang biasa di kunjungi oleh pasangan pengantin baru lainnya untuk berbulan madu.Sebenarnya tujuan utama Elvan bukanlah ke Rabat yang merupakan ibu kota dari Maroko, tapi ia ingin ke Marrakesh, hanya saja setidaknya ia ingin menikmati kota Rabat 1-2 hari kemudian baru bertandang ke Marrakesh.Maroko begitu eksotis, karena memiliki perpaduan bangunan kuno dan modern yang mengagumkan. Perpaduan Afrika, Arab dan Perancis, membuat Elvan memutuskan untuk datang ke sini membawa Aya.Aya kaget bukan main, ia mengira Elvan akan membawanya ke negara-negara di Eropa, tapi rupanya tidak. Aya tidak kecewa tapi justru ia senang. “Ya ampunnn… aku pernah membaca beberapa artikel tentang Maroko, dan mereka menyebutnya dengan Land Of God, dan aku gak sangka kamu akan membawa aku ke sini!” seru Aya d
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

146. Iya Nanti Gue Pikirin

Dari Rabat mereka menuju Marrakesh, kemudian pergi ke tempat lainnya. Tak lupa Elvan dan Aya membeli beberapa oleh-oleh untuk keluarga dan teman mereka di Jakarta. Bahkan Aya menyempatkan diri untuk membelikan oleh-oleh untuk Ega dan akan mengirimkannya ke tempat Ega nanti. Setelah melalui 10 hari yang sangat menyenangkan, akhirnya mereka harus kembali ke Jakarta. Perjalanan kembali ke Jakarta tidak sebentar, tapi membutuhkan waktu yang cukup lama. Hingga akhirnya pesawat yang mereka tumpangi mendarat juga.“Hmm… aku ingin bertanya padamu, tapi belum sempat…” ujar Aya ketika mereka beada di dalam mobil.“Apa?” tanya Elvan.“Setelah ini kita tinggal di mana? Apa di rumah orang tuamu?” tanya Aya.Elvan tersenyum, kemudian menggeleng. “Tidak, kita akan menempati apartement untuk sementara selama aku mencari rumah untuk kita tempati nantinya. Tadinya aku mau langsung mencari rumah saja, tapi ku urungkan…” jelas Elvan.“Kenapa?” tanya Aya.“Aku takut kau tidak suka dengan rumahnya, jadi
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

147. Setidaknya Aku Harus Memastikannya

Hampir sebulan Aya dan Elvan menikah, kehidupan mereka sangatlah bahagia. Perubahan yang sangat drastis bagi keduanya dan mereka sangat menikmatinya. Bahkan keluarga Sanjaya tidak terdengar lagi, mereka sendiripun tidak memperdulikan apa yang akan di lakukan pada keluarga mereka. Yang jelas Elvan sendiri tidak akan membiarkan siapapun mengganggu keluarganya.Beberapa jam lagi Elvan akan pulang dari kantor, jadi setidaknya Aya harus bersiap-siap untuk menyiapkan makan malam bagi suaminya tersebut. Tapi tiba-tiba saja ia merasa pusing, kepalanya terasa sangat berat. Bahkan ia harus berpegangan pada dinding saat ia akan berjalan menuju dapur.“Aduhhh kepalaku tiba-tiba aja sakit…” lirih Aya seraya menyentuh kepalanya dan menahan dirinya di dinding agar tidak jatuh.“Tadi aku baik-baik aja deh…” gumamnya sambil meringis.Aya ingat jika di kotak obat ada obat untuk meredakan sakit kepala. Aya mencoba berjalan dengan perlahan dan hati-hati agar tidak terjatuh. Rasanya sungguh aneh, sejak pa
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

148. Maaf Aku Berbohong

Dini hari Aya terbangun karena perutnya merasa tidak enak, ia merasa sangat mual hingga ingin mengeluarkan isi perutnya. Saat ini Elvan masih tampak terlelap dalam tidurnya, dengan perlahan Aya turun dari atas tempat tidur agar tidak membangunkan Elvan. Dengan cepat ia menuju kamar mandi karena sudah merasa tidak tahan.Tak lupa Aya menyalakan air untuk menyamarkan suaranya.‘Apa ini yang di rasakan oleh hampir semua wanita yang sedang hamil muda?’ tanya Aya dalam dirinya. Tapi masih ada perasaan skeptis yang ia rasakan, mungkin saja ini hanya terbawa suasana.Rasanya ia begitu lemas setelah mengeluarkan semua isi perutnya. Aya mencuci wajahnya agar tidak ada bau-bau tidak sedap tertinggal di tubuhnya. Bahkan ia menggosok giginya, agar Elvan tidak curiga.Aya kembali ke atas tempat tidur mencoba untuk melanjutkan tidurnya. Tapi sayangnya ia tidak bisa kembali terlelap. Banyak pikiran berkecamuk di kepalanya saat ini.
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

149. Pokoknya Kalian Tinggal Di Sini!!

Selama perjalanan Elvan ke rumah orang tuanya, Elvan terus menggenggam tangan Aya, tapi sesaat ia melepaskan tangannya untuk menghubungi ibunya.“Mih di mana?” tanya Elvan begitu panggilannya di angkat oleh ibunya.Aya hanya diam di samping Elvan dan memperhatikan Elvan, saat ini sedang macet hingga tidak terlalu bahaya untuk Elvan menghubungi ibunya di sambil menyetir, ia juga menggunakan airpod hingga tidak kesulitan.“Di rumah, Mamih lagi nunggu Mama Hilda kita ada kumpulan bentar lagi. Kenapa?” tanya Mamih Soraya.Elvan tersnyum lebar, “Elvan sama Aya lagi otw ke sana, tungguin ya jangan dulu pergi,” ujar Elvan.“Hmm, ada apa sih? Kok ngedadak gitu?” tanya Soraya bingung karena ini masih jam kerja.“Nanti aja, pokoknya tungguin aja.”“Iya iya, awas kalau gak penting Mamih jewer kamu!” ancam Soraya.“Dihh, Ma
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

150. Hubungan Yang Harmonis

Baik Mahanta maupun Aji, keduanya sangat bahagia begitu mendengar kabar kehamilan Aya. Terutama Aji yang memang sempat mempercayai tuduhan Aya mandul. Ia baru tahu sebenarnya setelah kasus KDRT dan gugatan Aya mencuat di media, dan dari mulut Aya sendiri. Aji merasa sakit hati atas pelakuan dan hinaan dari keluarga Sanjaya pada putrinya itu, dan juga pada keluarganya.Sama seperti Hilda--istrinya, Aji sempat tak percaya jika Aya--putrinya memang tidak dapat hamil, tapi kini ia merasa sangat senang. Karena hanya berselang satu bulan saja pernikahan Aya dan Elvan, kini Aya sudah mengandung cucunya. Cucu pertamanya dan ini lah yang sangat dinanti-nanti olehnya. Hingga tanpa memikirkan apapun Aji meninggalkan kantornya dan meminta wakilnya untuk mengerjakan semua pekerjaannya, dan ia segera pergi ke kediaman keluarga Dewangga--besannya.Pelukan haru namun bahagia terjadi tatkala Aji memeluk Aya, bahkan matanya berkaca-kaca. Sungguh ia merasa sangat bahagia, dan
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
30
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status