Semua Bab Cinta Yang Sesungguhnya: Bab 91 - Bab 100

291 Bab

91. Aku Malu...

Elvan masin benar-benar merasa mengantuk, semalam ia memang sedikit kesulitan tidur.  Bukan karena dirinya terlalu banyak pikiran, tapi ia sulit menahan hasratnya agar tidak melakukan sesuatu pada Aya kecuali memeluknya.Setelah Aya terlelap tentu saja ia menyingkirkan bantal guling yang menjadi penghalang mereka, agar bisa memeluk Aya dengan lebih leluasa. Elvan tak tahu ini jam berapa, tapi suasana kamarnya sudah sedikit lebih terang, hingga ia bisa melihat wajah Aya yang polos yang kini sedang memeluk dirinya.Elvan terbangun karena ponselnya berbunyi, tangannya mencoba meraba-raba untuk mengambil ponselnya dengan matanya yang setengah terpejam.Ia harus mengangkat panggilan tersebut agar tidak mengganggu Aya yang masih terlelap. Setelah mendapatkan ponselnya, Elvan langsung mengangkat panggilan tersebut tanpa melihat layarnya dengan jelas.“Hallo…” seru Elvan ketika panggilan itu tersa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-04
Baca selengkapnya

92. Gue Gak Segila Lu

Hingga siang menjelang rasanya Andrew masih merasa kesal, hingga ia tak bersemangat untuk melakukan apapun.“Apa-apaan itu, hah? Berani-beraninya dia menikung gue, dan merebut pacar masa depan gue!” Sejak tadi Andrew hanya mendengus kesal dan terus menggerutu.“Pulau, villa, pantai, berdua?? ck! Mereka pasti melakukannya, mereka tidur bersama. Pasti mereka udah hihuhihu!! Berkali-kali!! Makanya bangun terlambat.”“Gueeee kesellll!!! Masa seorang Andrew Sang Penakluk Wanita bisa kalah gitu aja!! Di mana harga diri gue. Gak bisa dibiarin!! Awas Lu, Van!!” dengus lagi.Gerutuannya terhenti karena ada panggilan telepon dari telepon nirkabel di mejanya.Rupanya sekretaris menghubunginya dan mengatakan jika Elvan sudah datang.“Bagussss!” seru Andrew, “Gue mau bejek-bejek muka Si Elvan!!” Andrew segera bangkit dari duduknya kemudian berjalan begitu saja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-05
Baca selengkapnya

93. Kali Aja Lu Udah Ngebet

Sidang dengan mendatangkan Hendrik sebagai saksi berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan dari Ryan maupun Aya. Lagi-lagi keluar Sanjaya tak mampu mengelak segala tuduhan yang di tujukan untuk mereka, terutama Andre. Hingga Hakim memutuskan bahwa minggu depan adalahpersidangan terakhir untuk kasus gugatan perceraian yang di ajukan oleh Dayana Ekavira Adiwilaga terhadap Andre Sanjaya.Meski keputusan belum keluar, tapi Ryan 100% yakin jika hakim akan mengabulkan gugatan dari Aya, yaitu bercerai dengan Andre.Di ruang sidang ia bisa melihat ekspresi dari keluarga Sanjaya, baik itu Andre dan ibunya. Mereka berdua memang rajin datang ke sidang meskipun sudah memiliki kuasa hukum. Ryan bisa menilai jika mungkin mereka mengincar Aya jika sampai Aya datang ke Pengadilan lalu membuntuti di mana selama ini ia berada. Kemungkinan akan membujuk atau bisa juga mengintimidasi Aya agar mencabut laporannya di kepolisian.Tadinya Ryan berencana
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-05
Baca selengkapnya

94. Aku Suka Kamu Apa Adanya Kok

Yang tidak mereka ketahui adalah ada seseorang yang mendengar percakapan mereka. Ia mengurungkan niatnya untuk menemui Elvan siang ini dan pergi begitu saja. Hatinya di selimuti oleh berbagai macam pikiran saat ini mengenai apa yang dibicarakan oleh anaknya dan teman-temannya. Ia akan mencari tahu mengenai hal ini semuanya tanpa terkecuali. Dan nanti setelah mendapatkan cukup bukti, ia akan langsung bertanya masalah ini pada Elvan langsung.Tapi belum tahu kapan, setidaknya ia tahu saat ini Elvan sudah dewasa dan bisa mengambil keputusan untuk hidupnya. Tapi, ia merasa Elvan terlalu ikut campur pada masalah orang lain.***Aya sejak tadi hanya diam, dan sekitar 2 jam lagi Elvan akan pulang. Ia belum memasak makan malam untuk mereka berdua. Hingga Aya tergerak untuk mengirim pesan pada Elvan.Aya : Aku bingung mau masak apa, apa kau punya ide?Aya harap-harap cemas untuk menunggu balasan da
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-06
Baca selengkapnya

95. Gak Usah Dibahas Malu!

Setelah sidang kemarin Handoko langsung menuju kediaman keluarga Sanjaya bersama Martina dan Andre, untuk melaporkan semuanya pada Chandra Sanjaya.Di mana ia menyarankan agar keluarga Sanjaya menerima semua hasil keputusan yang di tetapkan oleh hakim nanti. Dan tidak melakukan naik banding atas putusan tersebut. Karena pengacara pihak Dayana mengatakan jika Dayana tidak akan menggugat harta gono-gini, jika mereka tidak naik banding. Dan menurut Handoko itu sudah penawaran yang cukup baik.Chandra sempat protes dengan hal tersebut, dan tetap ingin naik banding atas keputusan hakim, jika hakim mengabulkan gugatan Aya.Tapi, Handoko mengatakan, jika melakukan hal tersebut malah akan membuat keluarga Sanjaya semakin malu. Ia mendengar dari Pengacaranya jika Aya siap akan melakukan konferensi press untuk menjelaskan semua kronologi yang menimpa dirinya selama ini.Selama ini keberadaan Aya di cari-cari oleh para wartawan untuk dimintai
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-06
Baca selengkapnya

96. Tidak Bisa Mengelak Lagi

“Dad… ada apa?” tanya Elvan seraya berjalan menghampiri Ayahnya yang baru saja masuk ke dalam ruangan. Kemudian Mahanta duduk di kursi Elvan yang tadi di dudukinya dan Elvan sendiri kini duduk di kursi yang ada di sisi lain meja yang langsung berhadapan dengan Ayahnya.“Tidak ada, Dad hanya mampir ke kantor saja sebentar…” ujarnya.“Ok, aku mengerti…”“Gimana pekerjaan semuanya di sini, apa aman?” tanya Mahanta pada putranya tersebut.“Semua baik-baik saja, dan proyek resort yang ada di Pulau Seribu juga lancar tanpa kendala,” jelas Elvan.Mahanta hanya mengangguk pelan dengan wajah seriusnya.“Dad dengar saat bertemu investor kau membawa seorang wanita, siapa dia?” tanya Mahanta tanpa aba-aba yang langsung membuat mata Elvan membulat dengan sempurna.Elvan hendak menjawab tapi Mahanta menye
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-07
Baca selengkapnya

97. Paling Disembunyiin Sama Pacarnya

Hari belum gelap ketika mobil yang dikendarainya memasuki halaman rumah milik orang tuanya. Elvan memarkirkan mobilnya di tempat biasa, dan ia bisa melihat jika ayahnya berada di rumah dari mobil milik ayahnya yang berada di dalam garasi.Rasanya jantungnya berdebar saat ia mulai melangkah masuk ke dalam rumah. Di mana ia merasa seperti seorang remaja yang ketahuan oleh kedua orang tuanya jika ia memiliki seorang kekasih di luar sana. Dan bersiap-siap untuk di marahi, padahal saat ini usianya sudah 30 tahun dan pernah menikah.Elvan menghirup napas panjang kemudian menghembuskannya dengan perlahan, agar ia merasa semakin merasa tenang. Karena yang akan di hadapinya adalah ibunya, sedangkan Ayahnya siang tadi sudah mengetahui semuanya mengenai hubungannya dengan Aya. Elvan merasa sedikit lega karena tadi ayahnya bisa menerima penjelasannya. Dan kini Elvan tahu, tidak akan mudah untuk menghadapi ibunya, seperti menghadapi ayahnya. Ia sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-07
Baca selengkapnya

98. Kalau Kamu Mau Main-main Gak Apa-apa

“K-kamu punya pacar??” tanya Soraya tergagap, kemudian mengerjap-ngerjapkan matanya.“Kenapa kamu gak bilang kalau udah punya pacar? Siapa namanya? Anak siapa? Apa Mamih kenal orang tuanya?” tanya Soraya bertubi-tubi.Napas Elvan tampak tercekat, tapi ia mencoba untuk tetap tenang dan mempersiapkan dirinya untuk mengatakan hal ini pada ibunya sekarang. “Dayana, dari keluarga Adiwilaga…” jawab Elvan.Soraya diam, mencoba mengingat. Sedangkan Mahanta sendiri juga diam, tapi ia memperhatikan dengan sangat jelas interaksi dari anak dan istrinya tersebut.“Kayanya Mamih familiar deh nama itu…” cicit Soraya pelan sambil mengingat-ingat. Tapi beberapa detik kemudian mata Soraya membelalak.“Apaaaaa?!!! Gakkk mungkinnnn!!! Bukannya nama itu... Sanjayaa?? Yang tadi kita omongin??” tanya Soraya tak percaya dan hampir shock.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-08
Baca selengkapnya

99. Aku Akan Ikut Kemanapun Kamu Pergi

Waktu menunjukkan hampir pukul 10 malam, dan Elvan baru saja sampai di apartementnya. Ia tidak menekan bell tapi langsung membuka kunci pintu karena ia membawa kunci dan takut membangunkan Aya jika Aya sudah tidur.Begitu masuk ke dalam Elvan mendengar sayup-sayup suara televisi yang menyala. Tapi ia tidak bisa melihat Aya, biasanya saat terdengar pintu di buka Aya akan langsung menghampirinya, tapi tidak dengan kali ini.Elvan melepas sepatunya kemudian mengganti dengan sendal yang ada di rak sepatu dekat pintu, lalu mulai berjalan perlahan lebih masuk ke dalam apartementnya.Elvan berjalan menuju ruang tengah di mana televisi berada, kemudian ia menemukan Aya yang sedang terlelap di sofa dengan televisi yang masih menyala.Elvan tersenyum lembut kemudian menghampiri Aya dan berjongkok di depan sofa setelah terlebih dahulu mematikan televisi yang menyala.“Kau menunggu sampai ke tiduran di sini?” bisik Elv
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-08
Baca selengkapnya

100. Pikirkan Lagi Keputusanmu Itu

Tanpa di duga oleh Elvan sebelumnya, hari ini sekitar pukul 10 pagi ayahnya kembali datang ke kantor, dan kini ia sudah ada di ruangannya. Duduk di kursi yang biasa Elvan tempati, dan menatapnya dengan serius.“Apa kau tahu? Mamihmu marah saat kau pergi begitu saja dari rumah semalam,” ujar Mahanta membuka pembicaraan.“Aku bisa menebaknya, Dad…” sahut Elvan.“Lalu?” tanya Mahanta singkat.Elvan menatap ayahnya dengan serius, “Aku tetap pada pendirianku!” tegas Elvan.Terlihat Mahanta menghembuskan napas beratnya. Sebagai seorang ayah sekaligus suami, Mahanta sangat mengenal karakter istri dan putranya ini. Jika mereka berdua sudah berkeinginan maka akan sulit untuk dipatahkan. Dan kali ini, keinginan mereka bertentangan.“Mamihmu, gak akan bisa luluh begitu saja, dan sepanjang malam dia memikirkanmu terus…” Terlih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
30
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status