Rasa kagum, bingung, haru, dan senang ia rasakan jadi satu. Perasaan kian membuatnya makin membunga karena Lavendra benar-benar tidak tahu kalau ternyata Daza bisa jadi jauh berbeda dari sebelumnya.Wajah ketusnya mendadak seperti tiada lagi di sana. Kini kedua sudut bibirnya pun mampu tersenyum hangat. Bahkan, tatapannya jauh berbeda dari yang dulu dingin dan jutek, berubah menjadi hangat dan menenangkan dirinya.Perlahan dirinya membuka mulut, Lavendra menerima suapan dari Daza yang terasa bagaikan mimpi bagi dirinya ini. selain di luar keinginannya. Ini benar-benar terasa seperti di luar dari alam nyatanya.“Enak, kan?” tanya Daza kepadanya.Sambil mengunyah rasa coklat yang begitu enak, Lavendra menganggukkan kepala dengan sangat pelan. Dia benar-benar menginginkan suasana seperti ini. Setengah mimpi dan nyata, Lavendra merasakan ini sebagai mimpi yang tidak ingin dirinya bangunkan.“Coba yang ini. Ini coklat termahal dan juga terenak yang pernah aku coba sebelumnya,” saran dari D
Read more