Semua Bab MENJADI ISTRI DADAKAN CEO AROGAN: Bab 71 - Bab 80

101 Bab

Bukan Saingan

Wanita itu sepertinya berumur di bawah dari Lavendra, atau mungkin bisa saja lebih tua. Dirinya memberikan senyuman terbaik dan juga menatap wanita tersebut dengan sangat lembut. Ia ingin membuatnya merasa terintimidasi.“Hai,” sapa Lavendra.“Ha- Hai,” sapanya.Lavendra tidak langsung melabrak atau pun langsung menegurnya. Biasanya yang seperti ini hanya angin lalu saja, atau bisa dikatakan tidak perlu dikhawatirkan sama sekali. Karena bukan ancaman.Wanita tersebut membawakan kopi kepada Daza, dan dengan sangat berhati-hati sekali. Seperti takut akan mendapatkan sebuah serangan balasan yang begitu besar sekali.“Begini-“PRYANGGG. “Aduh!” kaget dari wanita tersebut, yang pada akhirnya menjatuhkan gelas tersebut di meja Daza.Daza tidak merespon, namun dari raut wajahnya sudah jelas sekali dia marah dan tidak senang. Karena kopi tersebut tumpah sampai mengenai jasnya. Lavendra tidak melakukan apa-apa. Dia bahkan tidak melotot melihat wanita tersebut. Namun wanita itu lah yang sepert
Baca selengkapnya

Pertemuan Mendadak

Mendengarnya membuat Lavendra merasa berdebar. Ia tahu kalau apa yang tadi ia katakan pasti akan dibalas dengan demikian. Dengan sedikit mendongak, dirinya langsung mengecup pipi Daza dengan lembut.“Love you,” ucap Lavendra.“Love you more my wife,” balas Daza dengan senyuman yang lebar.Esok harinya, Daza mengambil cuti karena ada pertemuan keluarga nantinya. Lavendra sendiri sibuk memikirkan resep yang perlu ia tulis untuk kafenya tersebut. Semua seolah berjalan dengan sangat baik saja pada saat itu.Dan untuk pertama kalinya, mereka berdua secara bersama-sama, akhirnya membersihkan rumah bersama. Daza memegang penyedot debu untuk mmbersihkan sekitar, dan juga sesekali mengambil lap untuk meja. Sementara Lavendra tugasnya di dapur, ia harus menyiapkan makanan dan juga membersihkan area kulkas dan juga bagian tempat piring nantinya.“Honey, aku mau memindahkan beberapa pot bunga palsu di ruang tamu, bagusnya di letakkan dimana?”“Oh, di ujung ruangan saja. Kalau diletakkan di gudan
Baca selengkapnya

Sopan Santun

Lavendra tidak bisa meredakan situasi ini lagi. Mengingat memang apa yang dikatakan oleh Daza ada benarnya. Dan itu pasti membuatnya sangat marah saat melihat keberadaan dari Riko sendiri.Keluarga Daza yang mendengarnya seolah kaget dan tampak tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Daza barusan. Melihat bahwa tidak ada yang membantah sama sekali, membuat suasana jadi makin tidak enak.Kakek menoleh melihat ke arah Riko, “Benar begitu?” kakek curiga.“o- Oh, tidak Kek. Mana mungkin aku melakukan hal serendah itu,” Riko baru mencoba membela diri, dengan suara gugup.Jawabannya tentu saja mengundang kecurigaan yang sangat jelas sekali. Maka dari itu, dia sama sekali tidak bisa menghindar meski sudah menjawab barusan. Daza tidak mundur, dia juga tidak memberikan kelonggaran atas apa yang dikatakan olehnya barusan.“Benarkah? Lalu saat Lavendra pulang ke kampung halamannya, siapa yang menurutmu mencoba menghasutnya untuk berpisah denganku? Sembari mengimingi sesuatu yang lebih?” Daz
Baca selengkapnya

Tahu dan Sedikit Kenal

Apa yang dikatakan Diana memang sedikit terdengar ambigu, tetapi, Lavendra merasa seperti dia sedang berbicara dengan temannya yang ia kenal lama dan juga sangat dekat.Diana melirik ke arah Riko denga dingin, dan juga memasang wajah kesal karena Riko membuat suasana makan bersama mereka sedikit hancur dan juga tidak enak untuk dirasa lagi.“A- Apa maksudmu? Kamu sendiri tahu apa? Kamu yang bahkan tidak bekerja dan hanya bisa menggantungkan diri pada keluarga memangnya bisa apa?” tanya Riko sembari merendahkan Diana.Diana meletakkan kedua alat makannya tersebut, kedua tangannya berada di atas meja sembari menopang wajahnya dengan ekspresi yang tidak tersinggung dengan apa yang barusan dikatakan oleh orang tersebut.Entah dia menyembunyikan rasa kesal atau mungkin Diana memang sudah kebal dengan apa perkataan orang, Diana benar-benar kelihatan seperti orang yang cukup tangguh.Cukup lama Diana diam dan tidak berbicara lagi. Riko bukannya merasa lega Diana akhirnya diam dan tidak ikut
Baca selengkapnya

Kerjasama Antar NT

Riko menelepon seseorang yang sama-sama menjadi korban sakit hati dari pasangan Daza dan juga Lavendra. Yap, tidak lain dan juga tidak bukan ialah Lora. Wanita yang ia kenal sebagai orang yang sangat terobsesi kepada Daza.(“Apa kamu gagal? Haha, sudah kubilang. Lavendra punya pengaruh aneh yang membuat semua rencana gagal total,”) tawa dari seberang, mengejek usaha dari Riko.“Sudah. Pokoknya, kamu mau tidak kerja sama denganku?” Riko yang merasa malu mencoba untuk menepis dan memilih tidak membicarakan lebih lanjut.(“Hmmm, bagaimana ya….. memangnya, apa untungnya kalau aku bagiku harus membantumu?”) Lora mempermainkannya.“Tckk, aku akan memfasilitasi semua keinginanmu. Aku juga akan memberikan dana kalau semisal kamu perlu. Dan lagi, bukannya kamu bisa mendapatkan Daza juga setelahnya? Jadi, ini win-win solution,” kesal Riko.Dari seberang terdengar tawa cekikikan dari Lora setelah mendengar ucapan dari Riko. Penawaran besar dan jelas saja menguntungkan jauh di atasnya ini tidak m
Baca selengkapnya

Kerjasama Pelakor

Sementara itu, jauh dari tempat Riko dan juga Lora berbicara, Daza dan Lavendra mendengarkan dengan baik apa yang mereka bicarakan barusan.Mereka berdua hanya bisa saling memandang setelah mendengar apa yang barusan itu. Rencana gila dan juga cara membuat mereka berdua tidak akur benar-benar keluar dari mulut dua orang yang tak terima telah ditolak tersebut.“Aku kira kamu bercanda saat bilang kalau kamu bisa menyambungkan ponsel Lora ke ponselmu,” ucap dari Lavedra.“Sebelumnya aku tidak pernah melakukannya karena aku sangat percaya dengannya. Tetapi, setelah aku putus dengannya, aku baru ingat punya aksesnya. Syukur aku belum memutusnya, jadi kita bisa menggunakannya untuk bisa tahu apa saja rencana mereka,” jelas dari Daza.Meski rasanya sakit bahwa Daza masih memiliki akses kepada mantannya tersebut, tetapi itu jelas saja lebih baik daripada apa pun. Karena keuntungannya mereka berdua jadi bisa sedikit lebih waspada.Jadi, Riko dan Lora mencoba untuk membuat mereka berdua berteng
Baca selengkapnya

Cuci Pikiran

Selama beberapa hari belakangan, baik Daza atau pun Lavendra pun jadi sangat waspada sekali. Terutama saat keluar. Daza selalu mengantarkan kemana pun Lavendra pergi, meski jarak tempatnya dekat sekali pun.Takutnya saat sekali saja dirinya membiarkan Lavendra pergi keluar tanpa adanya pengawasan, hal itu jadi kesempatan untuk membuat Lavendra tak berdaya. Jadi, Daza sangat siaga sekali.Lavendra pun merasa tidak masalah mendapatkan perlakuan yang demikian. Baginya itu sangatlah berarti. Karena hanya Daza seorang lah yang bisa menjaganya dan juga menjadi orang yang harus tahu setiap tindakan yang dilakukan oleh dirinya.Sambil duduk di seberang tempat sewaan yang sedang direnovasi menjadi kafe tersebut, Lavendra dan Daza menikmati sandwich sebagai bentuk isi perut kosong mereka yang sedang keroncongan.“Aku tidak mengerti. Selama beberapa hari ini kita waspada, bahkan juga memeriksa ponsel Lora melalui akses yang ada, kenapa tidak ada satu pun yang mencurigakan?” tanya Lavendra setela
Baca selengkapnya

Penyusup

Lavendra berhasil menghindari orang yang baru saja datang, dan mencoba untuk langsung membekapnya. Matanya yang terbelalak melihat ke arah orang yang baru saja datang tersebut.Dengan masker hitam dan juga dengan topi di atas kepalanya, orang tersebut menutupi wajahnya dengan sangat rapat sekali. Tidak usah berpikir panjang, Lavendra yang merasa terancam tanpa sadar malah berteriak.“AAAA!!!!!” Teriaknya degan suara yang sangat melengking.Merasa kalau teriakan Lavendra bisa membuat keributan dan juga pastinya mengacau, orang tersebut hendak menangkapnya. Namun, Lavendra yang tidak bisa memutuskan harus melakukan apa, mengerahkan tenaganya ke tangan dan langsung melayangkan pukulan.Pukulan tersebut mengarah tepat ke wajah orang tersebut. BUGHHH. Ia mengenai tepat di bagian batang hidungnya untuk membuatnya merasa sangat kesakitan setelah Lavendra melakukannya.JDUAGHHH. Orang tersebut langsung tersungkur ke belakang, menjauhi pintu masuk. Tak pakai pikir dulu, Lavendra segera mencoba
Baca selengkapnya

Malaikat Kecil

Semua keluarga tampak bingung, karena mereka berdua datang secara mendadak tanpa mengabari terlebih dahulu. Ditambah dengan Lavendra yang matanya membengkak membuat asumsi keluarga pada Daza jadi buruk.Belum lagi melihat Daza membawa koper besar yang ada di sebelahnya. Makin buruk jelas pikiran keluarganya mengenai kenapa Lavendra bisa sampai datang pada saat itu.Di ruang tamu dengan semua orang yang memandang mereka, tampak jelas mata curiga dan juga menerka dengan buruk terlihat dari wajah mereka tersebut.“Kamu apakan Lavendra lagi?” tanya Papa.“Baru kemarin kalian baik-baik saja. Atau kamu melakukan kesalahan lagi?” Kakek juga ikut berasumsi.“Wah, kalian bertengkar?” Diana kaget dengan tatapan tak percaya, “kamu dipukul Daza? Dibentak? KDRT?!” Diana paling heboh menyebutkannya.“Astaga Nak…, kenapa dengan wajahmu? Kamu baik-baik saja? Daza masih begitu padamu? Astaga…, aku minta maaf Nak…, ternyata memang Daza tidak berubah,” Mama bersedih sambil menghampiri Lavendra.“B- Buka
Baca selengkapnya

Berita Gembira

Dengan Daza yang sudah menenangkan perihal bagaimana mereka kedepannya, sudah membuat Lavendra bisa merasa tenang selama beberapa saat. Setidaknya kedepannya ia bisa sedikit lega dan juga tidak begitu merasa berat hati.Samapi di rumah, Daza menuntunnya dengan memegang tangannya, dan juga berusaha mengajaknya berjalan dengan sangat hati-hati sekali. Baru saja masuk ke dalam, Lavendra disungguhkan dengan pemandangan yang membuatnya merasa sangat bingung.“Ada…., apa?” Lavendra bertanya karena ia benar-benar merasa bingung sekali pada saat itu.Semua mata melihatnya, mama dan Diana yang sudah tahu sudah sangat kegirangan dan menunjukkan wajahnya yang sangat bahagia sekali.Kabar tersebut tampaknya sudah sampai pada kakek dan juga papa. Papa melihatnya dengan pandangan penuh haru dan juga menunjukkan dengan jelas bagaimana dia merasa tersentuh akan menimang seorang cucu.Kakek juga kelihatan bahagia, tetapi bahagianya seolah meningkat besar dan juga lebih lebar daripada biasanya. Lavendr
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status