Wanita itu mengepalkan tangannya saat Alin mencoba memancing emosinya. Dia merasa jika Alin hanya mempermainkannya. ‘Sial, kata Rendra dia bodoh, ternyata wanita ini tidak sesederhana yang aku pikirkan!’ batinnya mengumpat. “Lin, aku mohon kasihanilah Rendra. Anak kami masih kecil, dan dia butuh sosok seorang ayah. Posisikan dirimu sebagai aku, Lin. Aku seorang ibu, hatiku tercabik saat anak kami selalu memanggil ayahnya. Tolong, Lin, berilah sedikit empati pada kami,” ucapnya memelas. Alin terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun saat wanita itu membawa anak dalam pembicaraan mereka. Sedangkan sang mertua langsung menggenggam erat tangan Alin untuk menyalurkan kekuatan. ‘Kena kau, ternyata kau lemah sekali jika berhubungan dengan anak!’ batin wanita itu dalam hati. Wanita itu sudah sangat yakin jika Alin akan menyetujui permintaannya. Namun di luar dugaan, saat Alin belum sempat menjawabnya, Devan turun dari lantai atas dan membalas semua ucapan dari wanita itu. “Lancang seka
Read more