Share

Bertepuk Sebelah Tangan

Devan semakin melebarkan senyumannya padahal Alin tengah mengancamnya. Lelaki itu merasa di atas awan karena sikap istrinya yang terkesan takut dirinya akan mendua.

“Kamu tenang saja, Sayang. Aku tidak akan pernah membiarkan wanita lain masuk dalam hidupku. Hanya kamu saja satu-satunya dan takkan pernah bisa tergantikan, Sayang.”

“Kuharap kamu bisa memegang apa yang kamu katakan ini,” gumam Alin.

Dengan sigap, Devan memeluk erat istrinya yang sedang cemburu itu. Dia menciumi pucuk kepala Alin dengan penuh cinta. Dia sangat paham dengan kekhawatiran dan ketakutan istrinya mengingat kisah kelam percintaan yang pernah dia alami sebelumnya.

"Pokoknya aku nggak mau kamu terlalu berinteraksi dengannya, Mas!" ujar Alin mewanti-wanti.

“Iya, Sayang. Sepertinya aku nanti akan pulang telat. Ada urusan yang harus aku selesaikan, Sayang,” kata Devan.

“Iya, Mas jangan lama-lama ya,” jawab Alin.

Tak lama kemudian, gadis itu pamit puulang karena dia hendak pergi ke rumah mertuanya. Sedangkan Deva
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status