Share

Kemarahan Alin

Yasmin terdiam dalam lamunannya. Pikirannya menerawang pada keluarganya yang selalu menuntutnya untuk mencari pendamping yang setara dengan keluarga mereka. Dan kini, ketika dia sudah menemukan tambatan hatinya di usia yang tidak lagi muda, dia harus menerima kenyataan jika lelaki pilihannya sudah beristtri.

“Anda sungguh beruntung karena memiliki orang tua yang selalu mendukung apa yang Anda lakukan, Tuan.”

Wanita itu tersenyum getir dengan kehidupan yang saat ini tengah dia jalani. Terlalu sibuk mengejar karir membuatnya lupa jika dia adalah seorang wanita yang juga membutuhkan seorang pendamping. Dia sedikit menyesali sikapnya yang terlalu abai dalam urusan asmara. Apalagi orang tuanya selalu mematok kriteria tinggi dalam mencari menantu. Namun lamunannya buyar saat Devan kembali mengajaknya berbicara.

“Nona, saya tahu Anda pasti kecewa dengan jawaban saya tadi. Tapi Anda harus ingat, tidak semua yang kita inginkan harus terwujud. Anda ini cantik juga cerdas. Saya yakin di luar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status