Tiba-tiba bibi Devan datang membawa nampan berisi air dan camilan. Dia heran melihat ketegangan yang tercetak di wajah ketiganya.“Alea, kenapa kamu membiarkan tamu kita berdiri? Mari silakan duduk, Nak. Ini Tante buatkan minuman,” ujarnya.“Ma, Devan dan istrinya tega menuduh aku ingin meracuninya, Ma!” adu sang anak.Wanita paruh baya itu terperangah dengan aduan anaknya, “benarkan itu, Van?” tanya Tante memandang Devan.Devan langsung memutar kembali rekaman milik Alin. Tante mendengar rekaman itu dengan saksama hingga rekaman berakhir.Plakk!“Mama tidak mengira kau akan melakukan segala cara demi mencapai tujuanmu, Alea!” “Ma, kenapa Mama malah menamparku? Harusnya Mama membelaku!”“Kamu memang pantas ditampar, Alea. Devan, Alin maafkan perbuatan anak Tante ya, Nak!” ucap tante pada keduanya.“Maaf Tante, biarkan hukum yang akan memprosesnya karena ini sudah termasuk dalam kriminalitas. Kami permisi dulu, Tante. Mohon maaf telah mengganggu waktunya. Ayo, Lin kita pergi!” Devan
Baca selengkapnya