All Chapters of Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin: Chapter 181 - Chapter 190
254 Chapters
Chapter 181 - Doamu Terkabul, Mas Dipta
Beberapa tahun kemudian.Setelah melahirkan anak kedua, Kaira tak lama dibuat hamil kembali. Bukan tanpa alasan Dipta melakukan ini. Pasalnya anak yang lahir ternyata berjenis kelamin perempuan, yang mana Dipta ingin memiliki anak laki-laki.Untungnya kehamilan ketiga ini, Kaira tidak merasakan mual atau ngidam yang aneh-aneh. Hanya saja perasaan Kaira sangat begitu sensitif, hingga gampang sekali menangis.Anak kedua mereka pun diberi nama Okyana Sasmita Kertakusuma, yang biasa dipanggil akrab oleh orang sekitar dengan sebutan Oky.“Sayang, aku berangkat kerja dulu, ya,” pamit Dipta seperti biasa, selalu memberikan kecupan cinta di seluruh wajah istrinya.“Hm.”Kali ini Kaira kalah dengan prinsip hidupnya yang ingin mengurus anak-anaknya dengan tangan sendiri. Nyatanya Kaira sangat butuh bantuan orang lain untuk mengurus Oky, hingga pada akhirnya Dipta mencarikan babysitter untuk putrinya itu.Tak hanya sampai di situ saja, Kaira juga memberikan kualifikasi babysitter untuk anaknya y
Read more
Chapter 182 - Kesepakatan Berdua
“Anaknya perempuan Pak, Ibu,” jawab Dokter yang tengah menggendong bayi milik Dipta dan Kaira. “Sangat cantik seperti Ibunya,” lanjutnya memuji sambil memberikan bayi itu ke salah satu perawat.Lain hal dengan Dipta yang masih melongo tidak percaya kalau anak ketiganya adalah perempuan. Padahal Dipta berharap kalau anaknya kali ini adalah laki-laki, tapi lagi-lagi takdir berkata lain.Seakan tahu isi hati suaminya yang kecewa, Kaira segera mengelus lembut lengannya yang membuat Dipta menoleh ke arah Kaira dengan senyum tipisnya.“Maaf ya, Mas, anaknya perempuan lagi,” ucap Kaira yang justru merasa tidak enak sendiri dengan suaminya.Ya, meski bisa dibilang ini sudah menjadi takdir dari Tuhan, tapi Kaira bisa merasakan bagaimana harapan suaminya yang sangat menginginkan anak laki-laki.“Gapapa, apapun jenis kelaminnya yang penting sehat,” jawab Dipta sambil tersenyum tipis.“Tapi kalau kamu mau, kita bisa program buat anak laki-laki,” celetuk Kaira yang membuat kedua bola mata Dipta la
Read more
Chapter 183 - Keriwehan Mengurus Lima Anak
Beberapa tahun kemudian.Setelah sepakat dengan keputusan berdua, akhirnya baik Dipta maupun Kaira diberi kepercayaan lagi untuk menambah momongan. Kini mereka pun memiliki tiga putri yang cantik, dan 2 putra yang tampan.Kehidupan mereka semakin berubah ketika semakin bertambahnya usia. Jika semakin lama mungkin ada kecenderungan rasa bosan, namun tidak berlaku bagi Dipta dan Kaira yang justru semakin hari semakin harmonis dan kompak membesarkan anak-anaknya hingga mereka sudah remaja seperti saat ini.Ya, anak pertama mereka, Alle sudah memasuki usia 18 tahun, yang mana kini sudah kelas tiga SMA, dan akan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Sikapnya yang tegas membuat adik-adiknya segan.Sedangkan untuk Oky, anak kedua mereka kini masih duduk di bangku kelas dua SMA. Namun, ada yang berbeda dengan Oky. Dia sesosok perempuan yang sering dipanggil oleh guru BK karena kebar-baran di sekolah, yang membuat Kaira sudah kenyang sering mendapat surat panggilan.Untuk anak
Read more
Chapter 184 - Rumah Apa Pasar!?
"Pagi anak-anak Mama," sapa Kaira kepada anak-anaknya yang tengah berjalan masuk ke ruang makan.Kaira yang tengah sibuk menyiapkan lauk-pauk, menatap semringah kepada anak-anaknya yang selalu membuat hari-harinya semangat."Pagi, Ma," balas Alle dengan wajah suntuk terlihat masih ngantuk."Pagi juga Mamaku yang super cantik," jawab Januar dengan wajah yang selalu ceria."Sok asyik banget nih bocil," ledek Oky seperti biasa. "Pagi juga ibu perinya aku yang super baik dan sabar," tambah Oky memuji Kaira.Dipuji oleh anak-anak membuat Kaira tersenyum manis. Meski ada satu anaknya, Ben, tidak pernah memuji bahkan membalas ucapan selamat paginya, Kaira tetap senang meski hanya melihat wajahnya saja.Merasa ada yang kurang, Kaira mengerutkan kening ke arah kursi yang kosong."Yupi mana?" tanya Kaira kepada anak-anaknya yang semuanya kompak mengangkat kedua bahu karena tidak tahu."Kamu satu kamar sama Kak Yupi semalam, dia belum bangun atau lagi apa, Dek?" tanya Alle yang mencoba mencari t
Read more
Chapter 185 - Diperbudak Oleh Cinta
“Kamu cinta, ‘kan, sama aku?” tanya Tian kepada gadis yang masih duduk di bangku kelas tiga SMP. Siapa lagi kalau bukan Yupi. Gadis polos yang menjadi senjata untuk mengancam Alle nantinya. “Iya dong, Ayang. Aku cinta banget sama kamu,” jawab Yupi penuh keyakinan. “Kalau begitu aku minta sesuatu sama kamu boleh dong.” “Emang minta apa?” “Making love!” Tak ada suara dari ujung telepon sana yang membuat Tian merasa tidak sabaran sendiri. Laki-laki itu kembali menanyakan soal perasaan Yupi kepadanya, dan mendikte gadis itu agar selalu menurut apapun yang diperintahkannya. Lain hal dengan Alle yang saat ini tengah sibuk mengobrol dengan teman sebangkunya sambil tertawa ceria membahas film lucu yang tengah mereka tonton di platform berbayar. Hingga sesosok Tian masuk ke dalam kelas bersama dua teman lainnya dengan wajah tengil seperti biasa. “Alle sayang,” panggil Tian sambil mengerlingkan sebelah matanya genit, yang membuat Alle langsung membuang muka ke arah lain. Tak lama bel se
Read more
Chapter 186 - Act Of Servis
“Lepas! Kenapa lo selalu nolongin gue!” seru Alle menatap heran ke arah Raffa yang tampak terlihat datar seperti biasanya.“Gue nggak sengaja denger teriakan tadi di toilet. Berisik tau nggak!” jawabnya jutek.Alle yang ingin marah justru merasa tidak enak sendiri. Alhasil yang dilakukan gadis itu hanya membuang napasnya kasar.Apalagi saat ini Raffa membawa Alle ke atas gedung sekolah, di mana tidak terdapat siapa-siapa di sini karena semua kelas tengah sibuk menerima pelajaran dari Bapak atau Ibu guru.“Yaudah makasih udah tolongin tadi,” lirih Alle sambil menunduk ke bawah, menatap kedua sepatunya yang ikatan talinya ternyata lepas.Baru akan berjongkok untuk membetulkan ikatan tali sepatunya, Alle terkejut ketika tubuh milik Raffa ternyata lebih dulu berjongkok di depannya sambil mengikatkan tali sepatu yang terlepas.Hal ini membuat Alle merasa bingung sendiri. Apa tujuan dan maksud Raffa melakukan ini kepadanya. Ingin menanyakan soal perasaan Raffa kepadanya, tapi Alle terlalu m
Read more
Chapter 187 - Ancaman Yang Pas Untuk Alletheia
“Ta-ta-tadi jatuh, Kak,” jawab Yupi sedikit terbata-bata, bahkan kepalanya langsung menunduk karena tidak berani menatap Alle yang tengah menatap ke arah Yupi dengan pandangan menyelidik.“Jatuh di mana? Hati-hati makanya.”“Di rumah teman biasa bercanda. Iya, Kak, nanti akan lebih hati-hati lagi.”“Yaudah kalau gitu bersih-bersih dulu habis itu jangan lupa makan terus istirahat. Pesta kejutan buat Papa dan Mama akan diadakan di area outdoor,” jelas Alle menyampaikan isi rundingannya tadi dengan adik-adik lainnya.“Iya, Kak.”Alle yang masih berdiri terus memperhatikan adiknya itu sampai ke atas. Bahkan kepalanya sedikit mendongak ketika Yupi membuka pintu kamar tidurnya.Lega karena Yupi sudah pulang, Alle menghela napas panjang dengan kasar. Gadis itu pun kembali berjalan menuju ke ruang keluarga, di mana masih ada Oky yang sibuk menonton film action.“Siapa tadi, Kak? Papa pulang, ya?”“Yupi,” jawab Alle lesu.“Oh … udah selesai belajar kelompoknya?” Oky terus sibuk mengunyah makan
Read more
Chapter 188 - Video 19 Detik [21+]
“Ah!”Suara desahan bahkan erangan terdengar sangat jelas di dalam video yang dikirimkan oleh Tian kepada Alle.Apalagi wajah pemeran wanita di dalam video itu sangat Alle kenal. Bahkan Alle merasa kelu saat melihatnya.Yang dilakukan Alle justru langsung menangis tersendu-sendu sambil melempar ponsel miliknya ke depan tubuh Tian.“Bresengsek! Lo tuh benar-benar bajingan, Tian!” seru Alle sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.Rasanya begitu sakit ketika pemeran video tak senonoh itu adiknya sendiri, Yupi, yang mana hal ini hanya boleh dilakukan oleh orang yang sudah menikah.Di sini Alle merasa gagal menjadi kakak. Apalagi usia Yupi masih sangat muda. Bahkan dia masih duduk di bangku kelas tiga SMP. Alle takut kalau video ini akan menyebar keseluruh jagat maya hingga memalukan keluarga besarnya, terutama Papa dan Mama.Tak bisa dibayangkan bagaimana terpukulnya Kaira dan Dipta saat tahu soal hal ini. Yang dilakukan Alle terus menangis tersendu-sendu.“Aku tawarkan solus
Read more
Chapter 189 - Beratnya Menjadi Anak Pertama Perempuan
Merasa sudah bingung mencari alasannya dan tidak tahu harus menjawab apa, Yupi langsung bersimpuh di depan tubuh Alle.“Maafin aku, Kak.” Yupi menangis sambil memeluk sebelah kaki milik Alle. “Aku nggak sengaja.”“Nggak sengaja!? Ulangi sekali lagi!” bentak Alle yang masih tersulut emosi. Bahkan mencoba melepaskan pelukan Yupi di sebelah kakinya.Yupi tak mengulangi ucapannya, tapi dia justru semakin menangis kencang di kaki Alle. Hal ini sontak mengundang atensi keluarga lain, terutama Oky yang baru pulang sekolah dan kaget mendengar ribut-ribut ketika tengah menaiki anak tangga ke atas.“Kak Alle, Yupi, ada apa!?” tanya Oky yang kini melangkah masuk ke dalam kamar Yupi.Tak mau membuat heboh satu keluarga, Alle yang tengah berdiri langsung menunduk dan buru-buru mengambil alat kontrasepsi milik pria itu dengan cepat. Alle memasukkan ke dalam saku seragam sekolahnya.“Gapapa,” jawab Alle datar, bahkan mencoba melepaskan pelukan Yupi di kakinya. “Kakak butuh ngobrol nanti sama kamu!”
Read more
Chapter 190 - Berantemnya Kakak Adik
Selesai membereskan bekas makannya tadi, Alle bergegas pergi ke dalam kamar milik Yupi.Untungnya kamar milik adiknya itu tidak dikunci sama sekali hingga memudahkan Alle langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu."Lagi nonton apa kamu!?" tanya Alle dengan tatapan tajamnya."Bukan urusan Kakak!"Tak banyak tanya lagi, Alle langsung saja merebut paksa ponsel milik Yupi.Hal yang selama ini Januar katakan ternyata benar. Ponsel Yupi tengah memutar adegan dewasa."Kamu nontonin bokep, Dek!?" bentak Alle."Ya emangnya kenapa, sih, Kak!? Lagian aku udah gede!""Gede kamu bilang!? Kamu itu masih kelas 3 SMP lho! Nggak baik tau nggak nontonin video porno begini! Bisa merusak sel otak!"Yupi tampak diam ketika dimarahi oleh Alle. Bahkan kakak tertuanya ini sampai mengatur napasnya yang tersengal-sengal akibat selalu mengeluarkan nada tinggi saat berbicara.Sampai akhirnya datang Oky dengan muka kesalnya karena kegiatan bermain game sedikit terganggu akibat teriakan Alle yang super k
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
26
DMCA.com Protection Status