“Permisi, Bu Kaira.” “Iya! Pasti mau ambil ASI, ‘kan?” “Hehehe, iya, Bu, disuruh sama Nyonya,” jawab Imas sambil tersenyum. “Bentar, ya, aku pumping dulu yang banyak. Alle kalau malam suka haus soalnya.” “Iya, Bu.” Kaira pun tak lupa mempersilakan Imas untuk masuk ke dalam rumahnya yang jauh lebih kecil dibanding rumah utama keluarga Kertakusuma yang begitu mewah juga megah. Selesai pumping dengan jumlah yang cukup banyak, Kaira memberikan itu kepada Imas. Kini Kaira kembali sendirian lagi di rumah. Apalagi rumahnya kini sudah rapi juga bersih. Sehabis pulang beli rujak, Kaira langsung sibuk bebenah. “Mas Dipta lama banget pulangnya,” dumel Kaira yang merasa jika suaminya sudah telat sekitar lima menitan. Tak lama kemudian terdengar suara deru mesin mobil yang masuk ke dalam halaman rumah. Kaira yang memang sudah menanti kepulangan sang suami, langsung saja buru-buru menuju ke pintu utama. Sebelum membuka pintu, Kaira sedikit merapikan rambutnya yang menurutnya berantakan. Ck
Last Updated : 2024-01-01 Read more