Semua Bab Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin: Bab 171 - Bab 180
254 Bab
Chapter 171 - Kebiri Saja Itumu!
Merasa pusing dan bimbang karena ingin memiliki anak lagi, Kaira mengajak sahabatnya untuk ketemuan di salah satu kafe untuk menceritakan beban pikirannya. Biasanya, Wawan, sahabatnya ini akan memiliki banyak motivasi atau kata-kata masukan yang membuatnya merasa lega sekaligus menerima apa yang terjadi.“Sorry, gue telat. Tadi ada klien,” ujar Wawan yang buru-buru langsung duduk di hadapan Kaira. Menatap wajah sahabatnya yang tampak begitu muram. “Lo kenapa?”“Gue pusing banget, Wan.”“Berantem lagi sama Dipta?” tebak Wawan sedikit tepat sasaran karena memang Kaira lagi sebal banget sama suaminya.Kaira tak langsung menjawab, melainkan diam beberapa saat terlebih dahulu sebelum akhirnya mengutarakan apa yang menjadi akar beban pikirannya.“Gue hamil lagi,” lirihnya sambil memperlihatkan wajah cemberut. Lain hal dengan Wawan yang menunjukkan ekspresi kagetnya, namun segera diubah menjadi biasa.“Bagus dong. Tandanya lo subur banget.”“Ck! Bagus apanya coba! Usia Alle aja masih enam bu
Baca selengkapnya
Chapter 172 - Malas Ciuman Soalnya Bau Bawang
Setelah menerima kehamilan keduanya ini dengan penuh banyak drama, kini Kaira menjalaninya dengan enjoy meski kadang-kadang suka kumat, marah tanpa alasan.Bahkan meski sudah tinggal satu rumah dengan Dipta, Kaira masih tidak mau satu ranjang dengan suaminya itu. Kaira terlalu mual mencium aroma mulut suaminya yang menurut Kaira bau bawang yang begitu menyengat.Sontak hal ini membuat Kaira selalu jauh-jauh dari Dipta. Jika pun ingin melakukan hubungan suami istri, Kaira harus memakai masker sampai tiga lapis agar tak menghirup aroma bau bawang dari mulut Dipta.“Sayang, ini es creamnya,” seru Dipta yang habis keluar ke mini market untuk memberi es cream keinginan Kaira.Kehamilan kali ini, Kaira banyak sekali ngidamnya. Terkadang sampai kepengin makan nasi padang tapi makannya di kota Padang. Hal ini tidak Dipta turuti karena baginya ini ngidam tergila istrinya.“Udah nggak pengin! Buat kamu aja sana,” jawab Kaira dengan wajah tanpa bersalah sedikit pun.Padahal suaminya, Dipta, baru
Baca selengkapnya
Chapter 173 - Sabar Juga Ada Batasnya
“Lho, Dipta, kenapa bolak-balik toilet terus, Kai?” tanya Vania dengan wajah herannya.Kaira tak menjawab pertanyaan dari Mama mertuanya itu, melainkan hanya mengangkat kedua bahunya saja.Entah kenapa sikap Kaira saat ini benar-benar berbeda dari kehamilan Alle. Saat ini sedikit jahil juga merepotkan banyak orang.Saat hamil Alle dulu, Kaira begitu tangguh bahkan segan ingin meminta tolong kepada orang lain. Namun, kali ini sering membuat darah tinggi para penghuni rumah, terutama Dipta, suaminya.Terlebih Dipta juga tidak bisa menolak keinginan istrinya itu. Soal ini Dipta memang kalah telak. Lain hal jika sedang berbisnis sudah pasti lawannya yang akan tunduk kepadanya.Kini saat keluar dari dalam toilet, wajah Dipta tampak pucat. Hal ini membuat Vania bertanya-tanya sendiri dalam hati.“Kamu tuh kenapa, sih, Dip!? Kalau sakit pergi ke dokter lah,” komentar Vania yang jengah sendiri mendengar suara pintu toilet lantai bawah bolak balik dibuka tutup dengan suara kencang.“Sakit peru
Baca selengkapnya
Chapter 174 - Partner Bisnis Yang Menyenangkan
“Lho, kenapa kamu tidur di sofa, Dip?” tanya Vania kaget ketika akan berjalan menuju ke arah dapur mengambil air minum.“Biasa, Ma,” jawab Dipta lesu, bahkan kedua matanya tidak terbuka sama sekali karena saking ngantuk dan capeknya, tapi malahan diajak berantem terus oleh Kaira.Tak mau terlalu banyak ikut campur urusan rumah tangga anaknya, Vania tak memberikan komentar apapun malam ini.Apalagi melihat wajah lelah dari Dipta membuat Vania tidak tega ingin mengintrogasinya. Kali ini biarkan saja mereka berdua yang belajar menyelesaikannya. Fokus Vania saat ini hanya mengurus Alle dengan penuh kasih sayang.Hingga tak terasa waktu terus berjalan, Dipta yang memang harus menghadiri meeting kerja, pagi-pagi pukul enam sudah siap untuk berangkat. Sedangkan Kaira masih tertidur dengan pulasnya mengingat semalam suntuk digunakan untuk menangisi Dipta juga isi pesan chat dari Inez.“Hari ini nanti Kaira kontrol kandungan, tapi aku nggak bisa nemenin dia. Soalnya aku harus kejar target supa
Baca selengkapnya
Chapter 175 - Sikapmu Membuatku Curiga Terus
Kaira yang semalam memikirkan Dipta hingga menangis sampai kelelahan, kini baru tersadar dari tidurnya. Kepalanya yang terasa berat juga pening membuat penglihatan Kaira sedikit berkunang-kunang.Dilihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi membuat Kaira terpaksa harus tetap bangun.Apalagi ada nyawa lain yang saat ini membutuhkan nutrisi dari dalam tubuhnya. Kaira pun turun ke bawah dengan sedikit sempoyongan.“Lho, Kai, wajah kamu pucat banget,” komentar Vania yang saat ini sedang sibuk bermain dengan Alle di ruang keluarga.“Kepala Kaira pusing banget, Ma. Rasanya berat juga,” jawab Kaira dengan jujur.“Yaudah kamu istirahat lagi aja.”Kaira menggelengkan kepala sebagai jawaban. Yang dilakukan Kaira terus berjalan menuju ke area dapur.Sedangkan Vania hanya bisa menghela napas saja ketika melihat anak dan menantunya akhir-akhir ini sering berantem.Melihat Kaira sudah kembali lagi dari area dapur menuju ke ruang keluarga, membuat Vania menatap dengan tatapan kasiha
Baca selengkapnya
Chapter 176 - Jujur Saja Kalau Memang Sudah Bosan Denganku!
Kaira tengah menangis tersendu-sendu di teras samping. Katung mata yang sudah hitam kini bertambah sembab akibat Kaira yang terus menangis tiada henti.Apa pernikahan yang diawali tanpa cinta akan terus berakhir seperti ini? Tahu akan begini, Kaira nggak melabuhkan hatinya kepada Dipta. Biarkan pernikahan itu menjadi nikah kontrak saja.“Kai.”Kaira menoleh ke arah pintu yang terdapat Dipta di sana. Namun, Kaira buru-buru memalingkan wajahnya untuk tak menatap Dipta.“Kita ke kamar selesaikan masalah.”“Nggak mau!” tolak Kaira tegas.“Nggak enak dilihat orang lain.”“Bodo amat!”Dipta yang melihat sikap istrinya seperti itu hanya bisa menghela napas kasar dengan sisa rasa sabarnya itu.Alhasil Dipta yang mengalah dengan duduk di samping tubuh Kaira. Namun, lagi-lagi Kaira yang tampak menghindar dengan bergeser tempat duduk agar menjauh dari Dipta.“Kamu kenapa, sih?” tanya Dipta dengan suara yang lebih lembut kali ini. Dipta sadar jika nada suaranya tadi di kamar sangat kencang.“Aku
Baca selengkapnya
Chapter 177 - Salah Paham [21+]
Kaira mendadak takut ketika Dipta kini mulai merangkak di atas tubuhnya. Apalagi saat ini kondisinya sedang berantem. Tapi kenapa suaminya malah tampak mesum begini? Sungguh sangat aneh.“Kamu mau apa, sih, Mas?” tanya Kaira begitu polosnya.“Selesaiin masalah.”Kaira mengerutkan kening bingung dengan ucapan Dipta. Selesaikan masalah kenapa harus begini adegannya.Merasa risih dengan posisi seperti ini, Kaira mencoba mendorong tubuh Dipta untuk menyingkir dari atasnya.“Awas,” usir Kaira yang mencoba untuk bangun dari posisinya tapi ditahan kencang oleh Dipta.“Nggak!”“Katanya mau selesaiin masalah, tapi kena—“Ucapan Kaira mendadak terhenti ketika Dipta langsung membungkam mulutnya dengan bibir pria itu. Bahkan kali ini Dipta tampak menyedot bibir bagian bawah milik Kaira dengan kencang yang membuat sang empu memekik kesakitan.Tak hanya itu saja, tangan Dipta pun mulai terampil melucuti pakaian milik Kaira dengan terus membuat Kaira menikmati segala cumbuannya.Meski awalnya tampak
Baca selengkapnya
Chapter 178 - Memberikan Peringatan Kepada Wanita Genit
Tiba di tempat tujuan, Kaira langsung menggamit lengan milik Dipta dengan begitu posesifnya. Hal ini membuat Dipta melirik ke arah Kaira sambil mengerutkan kedua alis bingung. Tumben sekali istrinya bersikap begini.Dipta yang merasa senang sedikit berdeham kecil. Sedangkan Kaira justru semakin mengeratkan pelukan di lengan sang suami.“Kamu tumben begini?” bisik Dipta pelan di samping telinga Kaira.“Soalnya banyak cewek-cewek di sini! Aku takut mereka nanti godain kamu!” jawab Kaira jutek.Dipta menyengir saja ketika istrinya tampak cemburu buta seperti ini. Dipta senang dicemburui begini, tapi kalau terlalu berlebihan juga lama-lama membuatnya tak nyaman.Kini mereka berdua pun memesan dua porsi untuk dimakan di tempat. Kaira yang memang sangat lapar menyantap makanan itu dengan lahapnya.“Pelan-pelan makannya,” ujar Dipta mengingatkan, bahkan tak segan-segan mengusap ujung bibir milik istrinya yang terdapat sambal sate. “Makan sate aja belepotan gini kayak Alle,” lanjutnya meledek
Baca selengkapnya
Chapter 179 - Maaf Kalau Saya Menyukai Suamimu
Bisa Kaira lihat ekspresi wajah Inez yang langsung mendadak kaget juga tegang. Mungkin dia tidak tahu kalau chat dia yang semalam membalas itu Kaira.Tak mendapat balasan uluran tangan dari Inez membuat Kaira menarik kembali tangannya, dan kini ia langsung duduk berhadapan di depan Inez.“Semalam chat kamu yang balas saya,” ujar Kaira memberitahukan soal ini kepada Inez, yang dari tadi memilih diam saja sambil menunduk ke bawah dengan muka yang tampak memerah.“Kenapa kamu terus mengirimi pesan chat ke suami saya?” lanjut Kaira mulai mencecar wanita di depannya. Kaira akui kalau Inez itu cantik banget. Tapi sayang menjadi minus di mata Kaira karena sikapnya yang suka godain suami orang.“Itu hanya soal kerjaan saja kok,” jawabnya santai, bahkan kini berani menatap wajah Kaira yang sudah tampak menahan kesal.“Kerjaan? Mana ada kerjaan yang tanya ‘sudah makan belum’ dan lain-lainnya!” seru Kaira yang sudah tidak bisa menahan diri lagi.“Itu chat biasa aja kok. Nggak ada maksud apa-apa
Baca selengkapnya
Chapter 180 - Cantik, Sih, Tapi Murahan! [21+]
“Jadi Bapak sudah tidak mau pakai saya lagi?” tanya Inez dengan tatapan sendunya, apalagi Dipta memutuskan untuk mengganti orang untuk menangani proyeknya itu.“Ya, saya terpaksa melakukan ini karena demi keutuhan rumah tangga saya, Nez.”“Saya padahal bercanda doang begitu, Pak. Ternyata istri Bapak salah paham.”“Tapi bercanda kamu tidak lucu. Istri saya lagi hamil, dan emosinya jadi tidak stabil gara-gara cemburu sama kamu. Saya juga tidak mau dia kenapa-kenapa nantinya.”“Beruntung banget istri Bapak dapatin suami seperti ini,” puji Inez sambil menunduk sedih karena harus berhenti bekerja sama dengan Dipta.“Justru saya yang beruntung dapatin dia,” balas Dipta yang membuat hati Inez semakin terluka. Akan tetapi perempuan itu tetap tersenyum meski dipaksakan. Ternyata aduan istrinya Dipta tidak main-main. “Maaf kalau kata-kata saya menyakiti hati kamu.”“Tidak apa-apa, Pak. Lagipula saya yang salah menyukai pria yang sudah beristri,” akui Inez mulai berani terang-terangan di depan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
26
DMCA.com Protection Status