Home / Romansa / Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin / Chapter 165 - Pindah Rumah Baru

Share

Chapter 165 - Pindah Rumah Baru

Author: Jezlyn
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Aku malu, Mas,” lirih Kaira yang langsung bersembunyi di balik tubuh milik Dipta. “Kamu, sih, main nyosor aja nggak lihat-lihat keadaan,” lanjut Kaira menyalahkan suaminya.

Lain hal dengan Dipta yang bodoh amat soal ART-nya yang melihat dirinya bercumbu dengan Kaira.

Lagipula sudah hal lumrah bagi Dipta jika sepasang suami istri bermesraan. Kaira saja yang apa-apa dibuat serba tidak enakan.

“Sudah nggak ada. Bi Imas sudah pergi,” ujar Dipta memberitahukan soal ini kepada Kaira yang masih saja bersembunyi di balik tubuhnya.

Dengan gerakan pelan, Kaira mengintip ke arah di mana Bi Imas berdiri dengan ekspresi terkejut tadi. Ketika Bi Imas memang sudah tidak ada, Kaira mengembuskan napas lega.

Tak mau berpapasan dengan Bi Imas, Kaira akhirnya buru-buru pamit pergi menuju ke kamar Alle.

“Mangkuk kotornya jangan lupa dicuci!” titah Kaira sambil menunjuk ke arah mangkuk kosong dengan dagunya.

Dipta yang ditinggalkan istrinya begitu saja hanya bisa menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 166 - Jebakan Mama Mertua

    Sudah hampir seminggu ini Kaira, Dipta, juga Alle tinggal terpisah di rumah baru. Awalnya bagi Kaira sedikit kewalahan karena saat dulu tinggal di rumah utama keluarga Kertakusuma selalu ada yang menghandle. Namun, sekarang Kaira terjun sendiri untuk menghandle semuanya, termasuk bersih-bersih rumah.“Kamu yakin nggak mau pakai ART?” tanya Dipta selalu menawarkan itu kepada Kaira yang terlihat sangat kelelahan.Kaira selalu saja menggelengkan kepala sebagai jawaban penolakan. Bagi Kaira sendiri, selama masih bisa dan mampu akan dikerjakan sendiri saja.“Ngomong-ngomong kamu udah suci, ‘kan, dari masa nifas?” pancing Dipta mulai menjalankan misi terselubungnya.“Hm,” jawab Kaira sambil memejamkan matanya karena capek habis ngepel lantai tadi sore sebelum Dipta pulang.“Kalau gitu …,” ucap Dipta yang langsung mengubah posisi rebahan menjadi di atas tubuh Kaira. Mengukung tubuh istrinya dengan tubuh atletis milik Dipta.Sontak saja Kaira terkejut ketika membuka mata ternyata wajah suamin

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 167 - Malunya Sampai Ke Ubun-Ubun

    Tak mau ada perang dunia ke dua, Dipta buru-buru menyusul Kaira ke dalam kamar. Ternyata pintu kamar tidur mereka terkunci dari dalam.“Lho, sayang, kok dikunci?” tanya Dipta sambil menekan-nekan handle pintu. Lain hal dengan Kaira yang masih misuh-misuh di dalam dengan perasaan kesal.“Aku malu ih, Mas! Kamu nggak bilang-bilang ada Mama!” teriak Kaira dari dalam kamar. Posisinya saat ini sedang duduk di pinggiran ranjang dengan deru napas yang begitu tersengal-sengal karena terlalu kaget hingga membuatnya berlari kencang.“Tadi mau bangunin kamu tapi nggak tega gitu. Soalnya lihat wajah kamu kayak capek banget,” jelas Dipta dengan penuh kelembutan.Kaira yang mendengar penjelasan suaminya mendadak diam. Otaknya mulai berpikir jika apa yang diucapkan oleh suaminya memang benar adanya.Sungguh Kaira sangat lelah hingga tidak mendengar ada suara tamu sepagi ini. Tapi, kira-kira siapa yang mengambil Alle dari kamar ini? Kalau Mama yang mengambil, berarti melihat tubuhnya yang naked dong!

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 168 - Beda Didikan Antara Kaira Dan Dipta

    “Permisi, Bu Kaira.” “Iya! Pasti mau ambil ASI, ‘kan?” “Hehehe, iya, Bu, disuruh sama Nyonya,” jawab Imas sambil tersenyum. “Bentar, ya, aku pumping dulu yang banyak. Alle kalau malam suka haus soalnya.” “Iya, Bu.” Kaira pun tak lupa mempersilakan Imas untuk masuk ke dalam rumahnya yang jauh lebih kecil dibanding rumah utama keluarga Kertakusuma yang begitu mewah juga megah. Selesai pumping dengan jumlah yang cukup banyak, Kaira memberikan itu kepada Imas. Kini Kaira kembali sendirian lagi di rumah. Apalagi rumahnya kini sudah rapi juga bersih. Sehabis pulang beli rujak, Kaira langsung sibuk bebenah. “Mas Dipta lama banget pulangnya,” dumel Kaira yang merasa jika suaminya sudah telat sekitar lima menitan. Tak lama kemudian terdengar suara deru mesin mobil yang masuk ke dalam halaman rumah. Kaira yang memang sudah menanti kepulangan sang suami, langsung saja buru-buru menuju ke pintu utama. Sebelum membuka pintu, Kaira sedikit merapikan rambutnya yang menurutnya berantakan. Ck

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 169 - Banyak Anak Banyak Rejeki

    Melihat istrinya merajuk tanpa alasan yang jelas membuat Dipta harus menyuapi Alle makan MP-ASI hasil buatan Kaira.Tidak hanya itu saja, Dipta juga memandikan Alle serta mendandani bayi berusia enam bulan ini. Untungnya saat selesai dipakaikan baju, Alle mendadak tertidur pulas. Mungkin merasa nyaman karena badan sudah bersih sekaligus perut pun terasa kenyang.Alhasil Dipta menaruh Alle di atas kasur khusus bayi yang baru dibelikan oleh Neneknya kemarin.Padahal Dipta sudah mewanti-wanti kepada Vania untuk tidak perlu membelikan apa-apa lagi. Tapi namanya Nenek sayang cucu, tetap saja dibelikan dengan dalih box bayi milik Alle sudah kekecilan mengingat tumbuh kembang bayi itu sangat pesat. Begitu gembul.Kini Dipta mencoba menelepon Mamanya, ingin bertanya soal keanehan sifat Kaira yang gampang sekali menangis juga marah-marah.“Ya, Dip, mau nitip Alle?” celetuk Vania to the poin ketika putranya menelepon.“Enggak, Ma. Mau ngobrol aja soal Kaira,” ujar Dipta sambil menatap ke arah l

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 170 - Seriusan, Hamil Lagi!?

    Pagi ini baik Dipta maupun Vania tengah menunggu dengan perasaan cemas. Apalagi mereka takut jika hasilnya tidak sesuai keinginan. Ditambah, Kaira begitu lama sekali di dalam toilet.Alhasil Dipta yang tadi sabar menunggu dengan posisi duduk di sofa ruang keluarga, kini sudah berdiri dan berjalan mendekat ke arah toilet.“Sayang, hasilnya gimana? Udah keluar apa belum?” tanya Dipta lembut di depan pintu, namun pria itu tak mendengar sahutan apapun dari Kaira.Khawatir terjadi sesuatu dengan istrinya, Dipta kembali mengetuk pintu toilet untuk memastikan keadaan Kaira di dalam sana.“Sayang, kamu ga—“Cklek!Melihat wajah muram dari Kaira membuat Dipta mengerutkan kedua alisnya hingga menyatu di tengah.“Kalau hasilnya nggak sesuai gapapa kok,” ujar Dipta mencoba menenangkan istrinya yang tampak terlihat berkaca-kaca.“Positif! Hasilnya garis dua, Mas!?” seru Kaira yang langsung menangis tergugu. Wanita itu juga memberikan alat tes kehamilan dengan kasar ke arah Dipta. “Aku hamil! Aku n

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 171 - Kebiri Saja Itumu!

    Merasa pusing dan bimbang karena ingin memiliki anak lagi, Kaira mengajak sahabatnya untuk ketemuan di salah satu kafe untuk menceritakan beban pikirannya. Biasanya, Wawan, sahabatnya ini akan memiliki banyak motivasi atau kata-kata masukan yang membuatnya merasa lega sekaligus menerima apa yang terjadi.“Sorry, gue telat. Tadi ada klien,” ujar Wawan yang buru-buru langsung duduk di hadapan Kaira. Menatap wajah sahabatnya yang tampak begitu muram. “Lo kenapa?”“Gue pusing banget, Wan.”“Berantem lagi sama Dipta?” tebak Wawan sedikit tepat sasaran karena memang Kaira lagi sebal banget sama suaminya.Kaira tak langsung menjawab, melainkan diam beberapa saat terlebih dahulu sebelum akhirnya mengutarakan apa yang menjadi akar beban pikirannya.“Gue hamil lagi,” lirihnya sambil memperlihatkan wajah cemberut. Lain hal dengan Wawan yang menunjukkan ekspresi kagetnya, namun segera diubah menjadi biasa.“Bagus dong. Tandanya lo subur banget.”“Ck! Bagus apanya coba! Usia Alle aja masih enam bu

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 172 - Malas Ciuman Soalnya Bau Bawang

    Setelah menerima kehamilan keduanya ini dengan penuh banyak drama, kini Kaira menjalaninya dengan enjoy meski kadang-kadang suka kumat, marah tanpa alasan.Bahkan meski sudah tinggal satu rumah dengan Dipta, Kaira masih tidak mau satu ranjang dengan suaminya itu. Kaira terlalu mual mencium aroma mulut suaminya yang menurut Kaira bau bawang yang begitu menyengat.Sontak hal ini membuat Kaira selalu jauh-jauh dari Dipta. Jika pun ingin melakukan hubungan suami istri, Kaira harus memakai masker sampai tiga lapis agar tak menghirup aroma bau bawang dari mulut Dipta.“Sayang, ini es creamnya,” seru Dipta yang habis keluar ke mini market untuk memberi es cream keinginan Kaira.Kehamilan kali ini, Kaira banyak sekali ngidamnya. Terkadang sampai kepengin makan nasi padang tapi makannya di kota Padang. Hal ini tidak Dipta turuti karena baginya ini ngidam tergila istrinya.“Udah nggak pengin! Buat kamu aja sana,” jawab Kaira dengan wajah tanpa bersalah sedikit pun.Padahal suaminya, Dipta, baru

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 173 - Sabar Juga Ada Batasnya

    “Lho, Dipta, kenapa bolak-balik toilet terus, Kai?” tanya Vania dengan wajah herannya.Kaira tak menjawab pertanyaan dari Mama mertuanya itu, melainkan hanya mengangkat kedua bahunya saja.Entah kenapa sikap Kaira saat ini benar-benar berbeda dari kehamilan Alle. Saat ini sedikit jahil juga merepotkan banyak orang.Saat hamil Alle dulu, Kaira begitu tangguh bahkan segan ingin meminta tolong kepada orang lain. Namun, kali ini sering membuat darah tinggi para penghuni rumah, terutama Dipta, suaminya.Terlebih Dipta juga tidak bisa menolak keinginan istrinya itu. Soal ini Dipta memang kalah telak. Lain hal jika sedang berbisnis sudah pasti lawannya yang akan tunduk kepadanya.Kini saat keluar dari dalam toilet, wajah Dipta tampak pucat. Hal ini membuat Vania bertanya-tanya sendiri dalam hati.“Kamu tuh kenapa, sih, Dip!? Kalau sakit pergi ke dokter lah,” komentar Vania yang jengah sendiri mendengar suara pintu toilet lantai bawah bolak balik dibuka tutup dengan suara kencang.“Sakit peru

Latest chapter

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 254 - Bahagia Bersamamu [TAMAT]

    Alle yang mendadak khawatir jika Raffa macam-macam kini langsung berjalan ingin keluar dari kamar hotel, namun dicegah oleh para teman-temannya.“Mau ke mana?”“Mau ke kamar sebelah.”“Jangan lah, itukan acaranya Raffa sama teman-temannya. Kita di sini aja seneng-seneng.”“Tapi kalau dia macam-macam gimana, Nin!?”“Iya gapapa dong? Itung-itung kasih free sehari apa salahnya.”“Gila lo semua!”Alle tetap keukeh ingin keluar dan mengecek kamar sebelahnya. Saat digedor-gedor dan dibuka oleh petugas hotel, Alle terkejut ketika di dalam kamar tidak ada siapa-siapa.Justru Alle merasa heran ketika kamar yang dimasuki justru memiliki konsep seperti film Disney. Alle berpikir kalau Nindi salah memberitahukan nomor kamar acara Raffa.Tak lama Nindi dan teman-temannya keluar. Mereka bahkan sudah berganti kostum yang membuat Alle merasa hampir gila sekarang.“Jadi … ini semua kerjaan kalian?” tanya Alle tidak percaya harus terkena jahilan mereka bertubi-tubi meski di dalam hati sangat senang lua

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 253 - Bridal Shower

    Melihat model gaun yang dipilih oleh Alle membuat Raffa langsung mendelik kaget. Yang benar saja? Bisa-bisanya Alle memilih model yang memiliki belahan panjang dari ujung kaki sampai paha. Ditambah bagian dada yang terbuka. Tentu saja Raffa tidak setuju dan tidak akan memberi kesempatan untuk para mata buaya darat melihat keindahan tubuh istrinya.“Aku nggak setuju!” tolak Raffa tegas.“Lha, kenapa? Bukannya bagus dan seksi?”“Kamu mau sengaja pamer paha sama payudara?” skakmat Raffa yang membuat Alle langsung terdiam. Niat Alle bukan seperti itu, tapi agar terlihat seksi saja. “Pilih yang kalem aja,” lanjut Raffa memberikan sarannya.“Yaudah kamu pilih sendiri aja. Aku bingung semuanya bagus-bagus.”Alle memberikan semua majalah ke arah Raffa. Membiarkan Raffa memilihkan gaun yang pas dan cocok untuknya. Lagian Alle bingung jika harus untuk memilih seperti ini.Pada akhirnya Raffa yang memilihkan gaun untuk Alle pakai di acara resepsi nanti. Tentu saja pilihan Raffa jatuh pada dress

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 252 - Menuju Hari Bahagia

    Setelah acara kelulusan dua hari yang lalu, kini Raffa dan Alle sibuk mempersiapkan diri untuk resepsi pernikahannya. Alle bahkan meminta ijab qobul diulang saat acara resepsi nanti. Alle ingin foto buku nikah sekaligus agar orang-orang tahu kalau mereka menikah resmi.Dan, saat ini mereka berdua telah sampai di butik yang akan mendesain baju pengantin mereka nanti. Sebelum keluar mobil, Raffa mengambil kaca mata hitamnya terlebih dahulu di dalam dashboar dan segera memakainya yang justru semakin menambah akan pesona kadar kegantengannya.Lain hal dengan Alle yang mendecih sebal melihat penampilan Raffa. Bagi Alle sendiri, kalau Raffa terlalu tampan justru membuatnya khawatir karena akan banyak buaya betina untuk menggoda suaminya ini.“Kalau mau memuji nggak usah malu-malu,” celetuk Raffa meledek Alle yang saat ini menatapnya dengan sangat serius. “Percaya kok kalau aku ganteng,” lanjutnya penuh percaya diri.“Cih! Dasar kepedean! Padahal mirip tukang urut!”Beginilah kehidupan Raffa

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 251 - Kelulusan

    Selesai hangout bersama Nindi, Alle pamit pulang tanpa menunggu Raffa menjemput terlebih dahulu.Setiba di rumah, Alle selalu melihat pemandangan di mana para adik-adiknya berkumpul dan berantem.“Kak, minta duit dong!” Januar menadahkan tangan di depan Alle, meminta uang untuk top up game.“Buat apaan?”“Beli jajan di mini market depan,” kilah Januar berbohong.Alle yang memang gampang percaya tentu saja memberikan uang dua lembar warna merah. Januar yang sehabis diberi uang langsung kabur pergi dari rumah.Awalnya tadi seperti biasa, lagi berantem sama Oky. Entah rebutan apa mereka berdua. Alle yang sehabis perawatan berjalan menuju ke arah kamar Yupi, ingin mengobrol dengan adiknya yang satu itu.Tok! Tok!“Masuk aja nggak dikunci!” seru dari dalam kamar yang membuat Alle langsung menekan handle pintu dan mendorong ke dalam.Cklek!“Eh, Kak Alle, sini Kak,” ujar Yupi yang menepuk ranjang di sampingnya, menandakan untuk Alle duduk di sana.Ketika Alle sudah duduk, bisa ia lihat kala

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 250 - Me Time With Bestie

    Baik Alle maupun Raffa sama-sama kaget mendengar suara cempreng dari Januar yang mirip dengan toa. Apalagi bocil itu tengah berlari-lari sambil teriak ‘Kak Alle ciuman’ dan hal ini membuat Alle sangat malu.Kesal memiliki adik seperti itu membuat Alle gregetan sendiri pengin masukin karung. Namun, melihat Raffa yang tampak santai membuat Alle heran.“Kenapa kamu nggak kesal, Bee?” tanya Alle menatap Raffa yang masih sibuk menikmati teh jahe buatan Alle.“Ngapain kesal sama anak kecil? Buang-buang tenaga aja. Biarkan aja Januar begitu,” lerai Raffa yang terkesan lebih membela Januar dibanding Alle.“Kamu kenapa jadi belain dia!?” sungut Alle semakin kesal.“Aku nggak belain, Sayang, hanya memaklumi tingkahnya yang memang lagi begitu. Nanti juga ada fase-nya dia bakalan nalar dan mengerti kok.” Raffa berkata sangat lembut hingga membuat Alle semakin tidak bisa berkutik untuk marah-marah.“Iya, sih, tapi ngeselin banget mulutnya kayak toa! Bikin heboh pagi-pagi begini.”Raffa yang paham

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 249 - Menikmati Peran Suami Istri

    Pagi ini jika biasanya Alle akan sibuk dan heboh soal urusan sekolahnya, kali ini cewek itu jauh lebih santai. Lebih bisa menikmati hidup dan peran barunya sebagai istri. Terbukti dengan Alle bangun pagi-pagi hanya untuk menyiapkan pakaian milik Raffa yang akan digunakan pergi ke kantor Papa Regan.Katanya Raffa akan mengisi waktu luangnya dengan bekerja magang di kantor orang tuanya sendiri. Sebagai istri, Alle hanya bisa mendukung jika itu memang yang terbaik.Alle juga sudah berkutat di dapur hanya untuk memasak menu sarapan untuk Raffa. Alle ingin mencoba memasak menu berat untuk Raffa. Biar kalau sarapan jangan roti oles selai terus. Kasihan suaminya akan bosan jika seperti itu.“Lho, Non Alle masak apa?” tanya asisten rumah tangga yang kaget melihat anak majikannya pagi-pagi sudah berada di depan kompor. Pemandangan yang sangat langka.“Sayur sup, Bi. Buat Raffa sarapan nanti,” jawab Alle sambil mesam-mesem sendiri.“Owalah gitu toh, Non. Kekuatan cinta emang luar biasa sekali y

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 248 - Sambutan Hangat

    Setiba di Indonesia, pasangan muda itu disambut sangat meriah dan penuh kasih oleh kedua keluarga yang memiliki pengaruh besar di negara itu.Alle yang kangen dengan Mamanya langsung memeluk Kaira sambil menangis bahagia. Ternyata hidup jauh membuatnya sadar akan pentingnya peran seorang Ibu yang selalu memperhatikan dirinya setiap waktu.Meski terkesan cerewet tapi saat jauh selalu membuat kangen. Alle bahkan masa bodoh ketika menjadi pusat perhatian dari adik-adiknya karena sudah besar masih suka menangis seperti ini.“Kangen,” ucap Alle sambil menatap wajah Kaira yang ikut berkaca-kaca, namun Alle tahu betul kalau Mamanya sedang menahan diri untuk tidak menangis.“Mama juga kangen sama kamu,” balas Kaira sambil mengusap lembut pipi anaknya. Meski sudah menikah, tetap saja di mata Kaira dan Dipta, Alle tetap menjadi putri kecilnya.Alle tersenyum manis ketika Dipta tak mau kalah ingin meminta pelukan darinya. Perhatian Alle pun kini berpindah ke cinta pertamanya, Papa Dipta.Cukup l

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 247 - Kembali Ke Indonesia

    “Serius kamu tanya ini?” Raffa tidak percaya kalau Alle bakalan menanyakan hal ini kepadanya. Kalau Raffa tidak normal, mana mungkin minta nambah berkali-kali. Alle ada-ada aja!“Iyakan teman-teman kamu aja gitu semua,” jawab Alle dengan wajah tanpa dosanya. Mukanya benar-benar gemesin sekaligus ngeselin pengin masukin karung.Raffa yang mendapat pertanyaan itu justru merasa bingung sendiri saat ingin menjawab. Yang dilakukan Raffa hanya menggaruk-garuk pelipisnya yang tidak gatal sama sekali.Sampai akhirnya Raffa mengajak Alle untuk benar-benar pergi dari ruang itu. Sebelumnya Raffa berpamitan kepada Noah dan teman-temannya terlebih dahulu.Ketika sudah berada di area parkiran, Raffa kembali menatap Alle yang masih saja menunggu jawabannya.“Gini All, kalau aku nggak normal sudah pasti nggak nafsu sama kamu. Ini lihat kamu begini aja bawaan pengen ajak ke atas ranjang. Ngadon anak tiap waktu. Masa kamu masih berpikiran kalau aku nggak normal, sih!?” jelas Raffa panjang lebar karena

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 246 - What The Fuck

    Malam ini Raffa membawa Alle pergi ke salah satu klub malam ternama di kota tersebut. Alle yang baru mengetahui tujuannya ke tempat dugem, langsung ngamuk dan memukuli Raffa ketika baru sampai parkiran.“Tau gini aku nggak mau ikut!” amuk Alle kesal.“Katanya mau lihat Noah udah punya pacar apa belum? Di tempat ini kamu bisa melihat dia secara langsung.”Alle diam tak memberikan komentar ataupun reaksi apapun. Hatinya terlalu kesal kepada Raffa yang tidak mau langsung menjawab pertanyaannya malah justru membawanya ke tempat clubbing seperti ini.“Ayo,” ajak Raffa yang saat ini sudah turun terlebih dahulu dari dalam mobil. “Mau di dalam mobil terus?” lanjutnya menyindir Alle ketika masih saja duduk anteng di kursi penumpang.Sambil menggerutu, Alle mulai membuka pintu mobil dan turun dengan kondisi tubuhnya yang sudah lesu duluan.Seumur hidupnya, Alle tidak pernah datang ke tempat seperti ini. Hidupnya lurus-lurus saja meski sering mendengar beberapa cerita dari teman-teman kelasnya y

DMCA.com Protection Status