Semua Bab Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin: Bab 201 - Bab 210
254 Bab
Chapter 201 - Seperti Orang Asing
Tanpa disadari, air mata Alle ternyata keluar membasahi pipinya, namun buru-buru gadis itu usap dengan kasar agar tidak ketahuan oleh Raffa.Alle melangkah keluar dari dalam lift dengan tubuh yang terasa sangat lemas mendadak. Akan tetapi Alle tidak mau menunjukkan rasa kecewanya.Tiba di dalam apartemen, Alle melihat Raffa yang sudah tertidur di atas sofa. Mengingat hanya ada satu kamar saja yang bisa digunakan, terpaksa Alle masuk ke dalam kamar cowok itu.Di dalam kamar pun Alle merasa sulit untuk tidur. Kalimat bahkan kata-kata dari Raffa berhasil membuatnya kepikiran.“Raffa lagi kenapa, sih?” tanya Alle kepada dirinya sendiri. “Apa ada ucapan Papa atau Mama yang membuatnya sakit hati? Kenapa dia mendadak berubah jadi begitu?” lanjutnya terus menduga-duga tentang apa yang terjadi kepada laki-laki yang saat ini berhasil memenuhi sebagian otaknya.Tak bisa tidur membuat Alle justru mengantuk ketika waktu sudah semakin siang. Alle ingin sekali tidur, namun melihat waktu yang sudah m
Baca selengkapnya
Chapter 202 - Mengatur Strategi Balas Dendam
Setelah selesai diobati, Alle disuruh oleh Bu Sukma untuk istirahat. Dia diperbolehkan mengikuti pelajaran setelah jam istirahat selesai.Mendengar bunyi bel masuk, Alle buru-buru berjalan keluar dari ruang kesehatan, hingga membuat petugas kesehatan yang tengah berjaga merasa kaget sendiri dengan gerakan cepat dari Alle.‘Dasar anak muda,’ batin petugas kesehatan itu sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan dari Alle yang disuruh istirahat malah terlihat sangat resah.Saat masuk ke dalam kelas, Nindi, teman sebangku Alle menjerit kaget ketika sahabatnya itu tampak mengenaskan.“All! Jidad lo kenapa!?” teriak Nindi kencang hingga semua penghuni kelas langsung menatap ke arah Alle yang masih berdiri di dekat pintu masuk.“Kecelakaan,” jawab Alle santai, bahkan menatap Nindi dengan malas karena menurutnya sangat begitu hiperbola.“Oh em ji!” seru Nindi tak habis pikir dengan s
Baca selengkapnya
Chapter 203 - Cara Menyakiti Paling Ampuh
Sore ini Alle pulang sendirian ke apartemen karena Raffa ternyata sudah lebih dulu pergi dari sekolahan.Saat sampai di apartemen, Raffa pun ternyata tidak ada di sana. Hal ini membuat Alle bingung. Kemana perginya cowok itu.Ingin menghubungi nomor Raffa, tapi Alle tidak memiliki nomor ponselnya. Terpaksa Alle menunggu cowok itu sambil belajar soal-soal yang diberikan oleh guru.Tok! Tok! Tok!“Kak Alle!”Mendengar suara yang tak asing di telinganya, membuat Alle membuka pintu dengan tatapan wajah malas.“Halo penganten baru, eh jidad lo kenapa!?” tanya Oky yang kini fokus melihat kening milik Alle yang lebam. “Gue bawain rujak nih siapa tahu lagi ngidam,” tambahnya sedikit meledek, namun semakin membuat Alle memutarkan kedua bola matanya jengah.Tanpa mempersilakan masuk pun, Oky sudah ikut berjalan masuk ke dalam sambil membawa dua kantong kresek besar yang berisi bahan masakan.Alle yang
Baca selengkapnya
Chapter 204 - Lo Nyakitin Gue Duluan, Maka Ini Balasannya
“Lepas!” seru Raffa, mencoba melepaskan pelukan Alle di tubuhnya dengan kasar. Tapi Alle tampak enggan melepaskan pelukannya, malah tambah erat. “Jangan murahan jadi cewek, All!” lanjut Raffa memberikan kata penghinaan yang membuat Alle terkejut.Dihina seperti itu, Alle yang tadinya memeluk erat perlahan-lahan mengendur. Bahkan Raffa sampai menyingkirkan kedua tangan Alle untuk segera menjauh dari tubuhnya.“Kenapa kamu ngomong gitu, Raff? Emang salah aku apa sampai kamu tega menilai aku murahan!?” cecar Alle yang kini sudah mengeluarkan air matanya tanpa diminta.Raffa tampak tidak kasihan sama sekali melihat Alle yang sudah bercucuran air mata. Raffa justru mendecih kasar, bahkan sebelah bibirnya terangkat ke atas.“Nggak usah sok suci lah! Semua orang juga tau kali betapa murahannya lo!” hina Raffa lagi tanpa kasihan sedikit pun.Alle yang ingin membela diri pun memilih diam. Rasanya akan percuma
Baca selengkapnya
Chapter 205 - Jangan Percaya Semua Itu Hanya Gosip
Raffa pun ikut berangkat cepat ketika menyadari kalau Alle sudah tidak ada di dalam apartemennya. Cowok itu bahkan tidak sempat sarapan melainkan buru-buru mengejar Alle.Namun, nampaknya Alle sudah mendapatkan taksi hingga Raffa sibuk mengejar dengan mobilnya.Saat sampai di sekolah, Raffa bertanya kepada sekuriti soal Alle, dan ternyata benar kalau cewek itu sudah sampai.Raffa mengecek ke dalam kelas Alle yang ternyata masih sepi bahkan tidak ada tas milik Alle. Raffa pergi ke kantin, dan melihat tas milik Alle yang tergeletak di salah satu meja kantin.Penasaran kemana perginya gadis itu, Raffa bertanya kepada salah satu pedagang kantin di mana Alle berada. Ternyata Alle pamit ke toilet hingga Raffa menyusul ke sana, namun telinganya mendengar suara ribut-ribut dari balik toilet cowok.Merasa tak asing mendengar suara itu, Raffa buru-buru masuk ke dalam toilet cowok yang ternyata ada Andre yang tengah menghina Alle.Entah kenapa hati Raf
Baca selengkapnya
Chapter 206 - Ternyata Sesakit Ini Mencintai Kamu
Sepanjang lorong menuju ke arah kantin, Alle mesam-mesem sendiri mengingat kejadian di dalam ruang rahasia.Namun, ada rasa malu yang sangat luar biasa sekali karena dalam waktu singkat sudah melakukan tindakan yang memalukan sebanyak dua kali.Yang pertama bugil di depan Raffa, dan yang kedua malah merem di depan Raffa. Sudah pasti cowok itu tengah menertawakan tingkahnya yang konyol ini.“Bego lo, All! Bisa-bisanya tadi merem!” omel Alle kepada dirinya sendiri.Saat masuk ke area kantin, Alle terkejut saat tas miliknya justru tidak ada di sana. Alle pun bergegas lari untuk memastikan di mana tasnya berada.Sudah Alle cari di dalam kolong bangku dan meja pun ternyata tidak ada. Alhasil Alle bertanya kepada salah satu pedagang soal keberadaan tasnya.“Bu, lihat tas saya nggak? Tadi di atas meja itu. Tadi saya ketoilet,” ujar Alle, menunjukkan ekspresi sedihnya.“Tadi ada cowok yang ngambil, Neng. Ini jadi pesen bubur nggak?”Alle merasa galau dan tidak enak sendiri jika harus membatal
Baca selengkapnya
Chapter 207 - Minta Cerai Berujung Adegan Panas Di Atas Ranjang [21+]
Setelah jam sekolah selesai, Alle buru-buru langsung pergi keluar kelas tanpa menghiraukan panggilan dari Tian.Sedangkan Nindi yang duduk di sampingnya mengerut bingung. Tumben sekali seharian ini Alle tampak mendiamkan dirinya. Saat diajak mengobrol pun langsung mengalihkan pembicaraan.“Sayang, tunggu,” ucap Tian yang berhasil mengejar Alle. “Kita pulang bareng.”“Gue mau balik sendiri. Lagian kalau Papa tau nanti semakin repot,” jawab Alle tampak datar. Pikirannya penuh dengan nama Raffa dan Nindi yang baru saja jadian.“Kalau gitu hati-hati,” kata Tian, menatap sendu ke arah Alle yang langsung melanjutkan jalannya menuju ke arah luar gerbang sekolah.Saat duduk di halte, air mata Alle tanpa sadar keluar lagi. Buru-buru Alle mengusapnya kasar. Bahkan saat mobil berhenti di depannya membuat Alle langsung membuang muka ke samping. Pasalnya Alle paham betul kalau mobil itu milik Raffa.Tin!
Baca selengkapnya
Chapter 208 - Gelenyar Aneh
Alle menatap sayu wajah milik Raffa. Seakan menunggu adegan selanjutnya yang akan dilakukan cowok itu.Namun, entah kenapa Raffa hanya diam membisu saja tanpa melakukan apapun.“Raff,” panggil Alle lirih seakan menarik Raffa dari lamunannya yang sejak tadi memandangi area inti milik Alle meski masih tertutup kain berbentuk segitiga tipis.“Raffa,” ulang Alle memanggil suaminya.“Ha!?” Raffa justru tampak kebingungan sendiri, dan netra matanya menatap ke arah Alle yang tampak sayu.“Mau lanjut atau gimana?” tanya Alle lirih, menahan rasa malunya.Terlihat jelas ekspresi Raffa yang tampak gusar. Kedua bola matanya bahkan melirik ke arah kanan kiri dengan cepat, menunjukkan kalau dirinya seakan sedang kebingungan.“Emm ... kita sudahi aja, ya. Kamu gapapa, ‘kan? Takutnya kita telat ke Puncak,” ujar Raffa sambil menatap sedih ke arah Alle. Sudah pasti cewek itu kecewa dengannya.Alle mengangguk pelan sebagai jawaban.“Kamu mandi duluan aja,” kata Raffa sambil berpindah posisi dar
Baca selengkapnya
Chapter 209 - Mulut Frontal
Wajah Alle langsung memanas dan merah ketika mendapat pertanyaan frontal dari mulut Raffa. Bisa-bisanya Raffa bertanya soal rasa ciuman di saat keadaan masih canggung.“Kok nggak jawab? Maaf, ya, kalau aku masih amatiran belum terlalu pro,” ujar Raffa merasa kalau aksi ciumannya harus diupgrade supaya Alle suka.Sedangkan Alle bingung menjawab dan cara menjelaskannya gimana.Padahal kalau Alle rasakan dan boleh jujur, Raffa ini jago banget ciuman tadi sore. Alle saja sampai terbuai menikmati.Tapi ingin mengakui kehebatan Raffa berciuman membuat gengsi yang berada di dalam diri Alle kian mencuat. Alhasil Alle memilih diam saja. Biarlah Raffa menduga-duga sendiri.“Apa aku boleh tanya sesuatu?” Raffa kembali melayangkan pertanyaan kepada Alle yang saat ini terlihat tegang di kursi duduknya.“Apa?” jawabnya lirih.“Kapan kamu melakukan first kiss? Kita jujur-jujuran aja, ya, lagian udah suami istri juga.”Seriusan obrolan soal ciuman masih mau dilanjut lagi begini.Sungguh Alle bingung
Baca selengkapnya
Chapter 210 - Happy Anniversary Papa Mama
Pipi milik Alle langsung bersemu merah saat Raffa menawarkan hal yang menurutnya sangat tabu jika ditanyakan. Harusnya langsung eksekusi saja tanpa harus bertanya terlebih dahulu. Kalau begini Alle malu menjawabnya.“Gimana?” ulang Raffa memastikan jawaban Alle sekali lagi.Bingung cara menjawabnya, Alle membuang muka ke samping sambil mengangguk pelan. Lain hal dengan Raffa yang justru tersenyum lebar.“Yaudah ayo,” ajak Raffa tanpa malu sedikit pun.“Kamu duluan lah, masa aku dulu, sih,” jawab Alle gengsi.Raffa pun langsung memiringkan kepalanya saat mendekati wajah milik Alle. Laki-laki itu menahan tengkuk milik Alle agar tidak melepaskan pagutan mereka berdua nantinya.Dan, adegan selanjutnya mereka berdua sudah saling beradu bibir. Saling mencecap bibir satu sama lain sampai terdengar bunyi decapan mereka di penjuru kamar.Saking asyik menikmati ciuman, keduanya tidak sadar kalau pintu kamar mereka terbuka sedikit yang membuat Januar tengah mengintip di celah-celah pintu.“Woi l
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
26
DMCA.com Protection Status