Home / Romansa / Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin / Chapter 209 - Mulut Frontal

Share

Chapter 209 - Mulut Frontal

Author: Jezlyn
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Wajah Alle langsung memanas dan merah ketika mendapat pertanyaan frontal dari mulut Raffa. Bisa-bisanya Raffa bertanya soal rasa ciuman di saat keadaan masih canggung.

“Kok nggak jawab? Maaf, ya, kalau aku masih amatiran belum terlalu pro,” ujar Raffa merasa kalau aksi ciumannya harus diupgrade supaya Alle suka.

Sedangkan Alle bingung menjawab dan cara menjelaskannya gimana.

Padahal kalau Alle rasakan dan boleh jujur, Raffa ini jago banget ciuman tadi sore. Alle saja sampai terbuai menikmati.

Tapi ingin mengakui kehebatan Raffa berciuman membuat gengsi yang berada di dalam diri Alle kian mencuat. Alhasil Alle memilih diam saja. Biarlah Raffa menduga-duga sendiri.

“Apa aku boleh tanya sesuatu?” Raffa kembali melayangkan pertanyaan kepada Alle yang saat ini terlihat tegang di kursi duduknya.

“Apa?” jawabnya lirih.

“Kapan kamu melakukan first kiss? Kita jujur-jujuran aja, ya, lagian udah suami istri juga.”

Seriusan obrolan soal ciuman masih mau dilanjut lagi begini.

Sungguh Alle bingung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 210 - Happy Anniversary Papa Mama

    Pipi milik Alle langsung bersemu merah saat Raffa menawarkan hal yang menurutnya sangat tabu jika ditanyakan. Harusnya langsung eksekusi saja tanpa harus bertanya terlebih dahulu. Kalau begini Alle malu menjawabnya.“Gimana?” ulang Raffa memastikan jawaban Alle sekali lagi.Bingung cara menjawabnya, Alle membuang muka ke samping sambil mengangguk pelan. Lain hal dengan Raffa yang justru tersenyum lebar.“Yaudah ayo,” ajak Raffa tanpa malu sedikit pun.“Kamu duluan lah, masa aku dulu, sih,” jawab Alle gengsi.Raffa pun langsung memiringkan kepalanya saat mendekati wajah milik Alle. Laki-laki itu menahan tengkuk milik Alle agar tidak melepaskan pagutan mereka berdua nantinya.Dan, adegan selanjutnya mereka berdua sudah saling beradu bibir. Saling mencecap bibir satu sama lain sampai terdengar bunyi decapan mereka di penjuru kamar.Saking asyik menikmati ciuman, keduanya tidak sadar kalau pintu kamar mereka terbuka sedikit yang membuat Januar tengah mengintip di celah-celah pintu.“Woi l

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 211 - Paling Masuk Angin Aja Kok

    Ditanya soal tamu bulanan membuat Yupi terdiam. Seakan berpikir kapan terakhir kali dirinya mendapat tamu bulanan.“Jawab!” desak Alle, menatap tajam ke arah adiknya itu. “Kalian saat melakukan nggak pakai pengaman, ‘kan!?”Tak suka didesak dan terlalu diikut campuri membuat Yupi menatap ke arah Alle dengan pandangan sengit.“Kalau iya memangnya kenapa? Apa Kak Alle akan mengira kalau mualnya aku karena hamil!?” seru Yupi sambil menatap kesal ke arah Alle.“Karena apapun bisa terjadi,” jawab Alle tak kalah tegasnya. “Selama ini Kakak selalu berkorban buat kamu, bahkan rela dijodohkan di saat usia masih muda seperti ini. Semoga kamu bisa bijak dalam mengambil sebuah keputusan jika memang nanti dalam sana ada nyawa yang tak bersalah,” lanjutnya sedikit membuat Yupi merasa tercubit hatinya.Seakan tidak percaya apa yang sudah Alle ucapkan, Yupi menatap remeh ke arah kakak pertamanya yang selalu saja ikut campur bahkan merebut cowok yang sangat dicintainya itu.“Berkorban demi aku!? Kak A

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 212 - Positif

    Raffa menggeram kesal kala suara Januar begitu nyaring memanggil nama kakaknya. Wajahnya langsung kusut, namun berbeda dengan Alle yang justru cengar-cengir saat melihat wajah kecewa dari Raffa.“Sabar ya, aku keluar dulu,” pamit Alle sambil mengelus lembut rahang tegas milik Raffa.“Hmmm.”Alle memilih keluar untuk menemui adiknya. Jangan sampai Januar melihat adegan ciumannya lagi seperti tadi sore.Saat sudah berada di luar, Januar tampak menyengir lebar.“Ada apa teriak-teriak?”“Kakak Alle mau nggak anterin aku beli jagung rebus? Di Puncak nggak afdol kalau nggak makan jagung,” selorohnya dengan wajah tanpa dosa.“Harus sekarang banget!? Inikah udah malam. Besok aja mendingan.”“Penginnya sekarang, Kak. Kak Oky nggak mau nganterin. Kak Ben juga diam aja sibuk belajar mulu! Kak Yupi katanya nggak enak badan. Jadi Kak Ale mau,’kan?” Januar menaik turunkan alisnya, seakan menggoda Alle agar mau menuruti keinginannya.Alle membuang napas kasar mendengar penjelasan adiknya.Ingin meno

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 213 - Terbongkar

    Niat ingin pergi mencari pedagang jagung mereka urungkan. Apalagi ada hal yang harus mereka selesaikan.“Aku minta tolong gendong Januar ke kamarnya, ya,” kata Alle, masih sedikit risih kepada Raffa untuk meminta pertolongan meski statusnya sudah suami istri.Raffa hanya tersenyum saja saat melihat wajah Alle tampak tersipu malu-malu. Cowok itu pun membopong Januar menuju ke dalam kamar.Setelah selesai membaringkan Januar, Raffa dan Alle sama-sama berjalan menuju ke dalam kamarnya sendiri.Ini pertama kali bagi mereka berdua harus tidur satu kamar. Jika di apartemen, Raffa seringnya tidur di sofa.“Aku bisa tidur di lantai,” kata Raffa yang paham kalau Alle masih malu untuk tidur bersama dengannya.Alle melirik ke arah kasur king size-nya. Rasanya tidak adil kalau dirinya tidur di ranjang, tapi Raffa tidurnya di lantai. Apalagi cuaca Puncak sangatlah dingin jika malam seperti ini.“Tidur di kasur aja.”“Nggak usah.”“Kenapa? Di lantai dingin. Kamu nanti sakit. Ujian sekolah kita suda

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 214 - Kecewa

    Raffa sedikit gelagapan sendiri ketika ditanya seperti itu oleh Alle. Takut istrinya berpikir yang tidak-tidak.“Emm … tidur di kamar Januar,” jawab Raffa lirih.“Kenapa?”“Kenapa gimana, All?”“Kenapa di kamar Januar? Kamu nggak mau tidur sama aku, Raff? Kita sudah resmi suami istri lho.”Kening Raffa mendadak berkeringat. Padahal suasana dalam mobilnya sangat dingin.“Kok diam? Jadi kamu emang nggak mau tidur sama aku!?” lanjut Alle saat melihat Raffa tak menjawab pertanyaannya.“Bukan gitu, All.”“Terus?”“Aku takut nggak bisa kontrol diri.”“Kalaupun terjadi aku sudah siap. Lagipula itu sebagian tugas istri untuk melayani suami.”Entah kenapa kalau melihat sikap agresif Alle seperti ini justru membuat Raffa takut.Raffa bahkan menjadi tak bisa berkutik jika Alle terlalu frontal mengatakan soal hubungan suami istri.Bukan sok alim atau gimana, Raffa hanya takut nanti tidak bisa menahan diri hingga selalu membawa Alle ke atas ranjang terus menerus.“Raff, kok diem lagi?” Alle menata

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 215 - Merasa Gagal Menjadi Orang Tua

    Semua orang yang berada di ruang itu terkaget-kaget mendengar pernyataan dari Yupi, terutama Dipta dan Kaira sebagai orang tua.Sedangkan untuk Alle memilih diam saja karena memang sudah mengetahui siapa cowok berengsek yang menghamili adiknya.“Siapa tadi kamu bilang!? Tian!?” Dipta menatap serius ke arah putri nomor tiganya.Yupi yang dicecar seperti itu mengangguk pelan. Ini sudah menjadi konsekuensinya.“Shit! Bagaimana bisa!? Bukannya Tian pacarnya Alle!?” seru Dipta menatap Yupi dan Alle secara bergantian, tidak menyangka dengan semua ini. Dipta merasa dipermainkan oleh para anak bocil ini.Frustrasi mendengar fakta yang membingungkan, Dipta mengusap wajahnya dengan kasar di depan Alle.“Jelaskan semuanya di depan Papa!” titah Dipta tegas.Kini Alle menatap ke arah Yupi yang tengah terdiam, seolah-olah tengah berpikir.Merasa menjadi anak tertua, Alle pun mau tak mau harus menjelaskan secara gamblang supaya Papa dan Mamanya bisa memahami keadaan Yupi dan dirinya.“A-aku—”“Sejuj

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 216 - Bogem Mentah Untuk Cowok Berengsek

    Saking kesal dan emosinya karena kedua putrinya menjadi permainan seorang cowok berengsek bernama Tian, kini Dipta tak segan-segan mendatangi ke alamat rumah cowok itu.Dan, seakan semesta tengah berpihak kepada Dipta saat ini. Tian sedang ada di rumah. Dipta yang memang enggan masuk memilih untuk menunggu di teras depan rumah.Saat orang yang menjadi sumber masalah keluarganya muncul. Emosi Dipta semakin memuncak meski hanya melihat wajahnya saja.“Lho, Om Dipta!? Apa ka—“BUG!Tubuh milik Tian terhuyung ke belakang saat mendapatkan pukulan keras dari Dipta. Tian merasakan nyeri di bagian sudut bibirnya, dan mengusapi bagian ujung bibir yang terlihat mengeluarkan darah segar.Sambil menahan rasa sakit, Tian mencoba tetap tenang melihat calon mertuanya yang tampak menatap kesal kepadanya.“Om, ada apa ini?” tanya Tian masih dengan suara pelan, namun berbeda dengan Dipta yang sudah mirip serigala ingin memangsa musuhnya.“Kamu harus tanggung jawab, Tian!” tembak Dipta tanpa basa basi t

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 217 - Kompaknya Anak STM

    Dipta menyambut keluarganya dengan senyuman masam. Hatinya masih kesal dan dongkol. Meski sudah memukuli Tian, tetap saja rasa sakit hati sebagai seorang Ayah tidak bisa langsung hilang.Apalagi putri kecil yang selalu ditimang-timang kini ternodai oleh cowok brengsek seperti Tian.“Mas.” Kaira paham kalau suaminya masih menyimpan perasaan emosi yang begitu besar. Sebagai istri yang sudah hidup bersama selama 20 tahun lamanya, paham betul bagaimana harus menenangkannya.Kaira mengajak Dipta untuk masuk ke dalam kamar. Mengajak istirahat.“Kalian semua sebaiknya istirahat. Untuk Abbi, Mama ucapin makasih, ya. Titip Alle, dia anaknya memang rada-rada keras kepala,” kata Kaira kepada Raffa.Raffa yang mendapatkan pesan amanat itu hanya cengar-cengir saja.Raffa pun pamit pulang ke apartemen kepada Kaira juga Dipta. “Hati-hati di jalan. Mobil kamu jangan lupa dicek di bengkel,” ujar Dipta sebelum pergi ke dalam kamarnya untuk istirahat.“Iya, Pa. Kita berdua pulang dulu.”Kini Raffa men

Latest chapter

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 254 - Bahagia Bersamamu [TAMAT]

    Alle yang mendadak khawatir jika Raffa macam-macam kini langsung berjalan ingin keluar dari kamar hotel, namun dicegah oleh para teman-temannya.“Mau ke mana?”“Mau ke kamar sebelah.”“Jangan lah, itukan acaranya Raffa sama teman-temannya. Kita di sini aja seneng-seneng.”“Tapi kalau dia macam-macam gimana, Nin!?”“Iya gapapa dong? Itung-itung kasih free sehari apa salahnya.”“Gila lo semua!”Alle tetap keukeh ingin keluar dan mengecek kamar sebelahnya. Saat digedor-gedor dan dibuka oleh petugas hotel, Alle terkejut ketika di dalam kamar tidak ada siapa-siapa.Justru Alle merasa heran ketika kamar yang dimasuki justru memiliki konsep seperti film Disney. Alle berpikir kalau Nindi salah memberitahukan nomor kamar acara Raffa.Tak lama Nindi dan teman-temannya keluar. Mereka bahkan sudah berganti kostum yang membuat Alle merasa hampir gila sekarang.“Jadi … ini semua kerjaan kalian?” tanya Alle tidak percaya harus terkena jahilan mereka bertubi-tubi meski di dalam hati sangat senang lua

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 253 - Bridal Shower

    Melihat model gaun yang dipilih oleh Alle membuat Raffa langsung mendelik kaget. Yang benar saja? Bisa-bisanya Alle memilih model yang memiliki belahan panjang dari ujung kaki sampai paha. Ditambah bagian dada yang terbuka. Tentu saja Raffa tidak setuju dan tidak akan memberi kesempatan untuk para mata buaya darat melihat keindahan tubuh istrinya.“Aku nggak setuju!” tolak Raffa tegas.“Lha, kenapa? Bukannya bagus dan seksi?”“Kamu mau sengaja pamer paha sama payudara?” skakmat Raffa yang membuat Alle langsung terdiam. Niat Alle bukan seperti itu, tapi agar terlihat seksi saja. “Pilih yang kalem aja,” lanjut Raffa memberikan sarannya.“Yaudah kamu pilih sendiri aja. Aku bingung semuanya bagus-bagus.”Alle memberikan semua majalah ke arah Raffa. Membiarkan Raffa memilihkan gaun yang pas dan cocok untuknya. Lagian Alle bingung jika harus untuk memilih seperti ini.Pada akhirnya Raffa yang memilihkan gaun untuk Alle pakai di acara resepsi nanti. Tentu saja pilihan Raffa jatuh pada dress

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 252 - Menuju Hari Bahagia

    Setelah acara kelulusan dua hari yang lalu, kini Raffa dan Alle sibuk mempersiapkan diri untuk resepsi pernikahannya. Alle bahkan meminta ijab qobul diulang saat acara resepsi nanti. Alle ingin foto buku nikah sekaligus agar orang-orang tahu kalau mereka menikah resmi.Dan, saat ini mereka berdua telah sampai di butik yang akan mendesain baju pengantin mereka nanti. Sebelum keluar mobil, Raffa mengambil kaca mata hitamnya terlebih dahulu di dalam dashboar dan segera memakainya yang justru semakin menambah akan pesona kadar kegantengannya.Lain hal dengan Alle yang mendecih sebal melihat penampilan Raffa. Bagi Alle sendiri, kalau Raffa terlalu tampan justru membuatnya khawatir karena akan banyak buaya betina untuk menggoda suaminya ini.“Kalau mau memuji nggak usah malu-malu,” celetuk Raffa meledek Alle yang saat ini menatapnya dengan sangat serius. “Percaya kok kalau aku ganteng,” lanjutnya penuh percaya diri.“Cih! Dasar kepedean! Padahal mirip tukang urut!”Beginilah kehidupan Raffa

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 251 - Kelulusan

    Selesai hangout bersama Nindi, Alle pamit pulang tanpa menunggu Raffa menjemput terlebih dahulu.Setiba di rumah, Alle selalu melihat pemandangan di mana para adik-adiknya berkumpul dan berantem.“Kak, minta duit dong!” Januar menadahkan tangan di depan Alle, meminta uang untuk top up game.“Buat apaan?”“Beli jajan di mini market depan,” kilah Januar berbohong.Alle yang memang gampang percaya tentu saja memberikan uang dua lembar warna merah. Januar yang sehabis diberi uang langsung kabur pergi dari rumah.Awalnya tadi seperti biasa, lagi berantem sama Oky. Entah rebutan apa mereka berdua. Alle yang sehabis perawatan berjalan menuju ke arah kamar Yupi, ingin mengobrol dengan adiknya yang satu itu.Tok! Tok!“Masuk aja nggak dikunci!” seru dari dalam kamar yang membuat Alle langsung menekan handle pintu dan mendorong ke dalam.Cklek!“Eh, Kak Alle, sini Kak,” ujar Yupi yang menepuk ranjang di sampingnya, menandakan untuk Alle duduk di sana.Ketika Alle sudah duduk, bisa ia lihat kala

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 250 - Me Time With Bestie

    Baik Alle maupun Raffa sama-sama kaget mendengar suara cempreng dari Januar yang mirip dengan toa. Apalagi bocil itu tengah berlari-lari sambil teriak ‘Kak Alle ciuman’ dan hal ini membuat Alle sangat malu.Kesal memiliki adik seperti itu membuat Alle gregetan sendiri pengin masukin karung. Namun, melihat Raffa yang tampak santai membuat Alle heran.“Kenapa kamu nggak kesal, Bee?” tanya Alle menatap Raffa yang masih sibuk menikmati teh jahe buatan Alle.“Ngapain kesal sama anak kecil? Buang-buang tenaga aja. Biarkan aja Januar begitu,” lerai Raffa yang terkesan lebih membela Januar dibanding Alle.“Kamu kenapa jadi belain dia!?” sungut Alle semakin kesal.“Aku nggak belain, Sayang, hanya memaklumi tingkahnya yang memang lagi begitu. Nanti juga ada fase-nya dia bakalan nalar dan mengerti kok.” Raffa berkata sangat lembut hingga membuat Alle semakin tidak bisa berkutik untuk marah-marah.“Iya, sih, tapi ngeselin banget mulutnya kayak toa! Bikin heboh pagi-pagi begini.”Raffa yang paham

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 249 - Menikmati Peran Suami Istri

    Pagi ini jika biasanya Alle akan sibuk dan heboh soal urusan sekolahnya, kali ini cewek itu jauh lebih santai. Lebih bisa menikmati hidup dan peran barunya sebagai istri. Terbukti dengan Alle bangun pagi-pagi hanya untuk menyiapkan pakaian milik Raffa yang akan digunakan pergi ke kantor Papa Regan.Katanya Raffa akan mengisi waktu luangnya dengan bekerja magang di kantor orang tuanya sendiri. Sebagai istri, Alle hanya bisa mendukung jika itu memang yang terbaik.Alle juga sudah berkutat di dapur hanya untuk memasak menu sarapan untuk Raffa. Alle ingin mencoba memasak menu berat untuk Raffa. Biar kalau sarapan jangan roti oles selai terus. Kasihan suaminya akan bosan jika seperti itu.“Lho, Non Alle masak apa?” tanya asisten rumah tangga yang kaget melihat anak majikannya pagi-pagi sudah berada di depan kompor. Pemandangan yang sangat langka.“Sayur sup, Bi. Buat Raffa sarapan nanti,” jawab Alle sambil mesam-mesem sendiri.“Owalah gitu toh, Non. Kekuatan cinta emang luar biasa sekali y

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 248 - Sambutan Hangat

    Setiba di Indonesia, pasangan muda itu disambut sangat meriah dan penuh kasih oleh kedua keluarga yang memiliki pengaruh besar di negara itu.Alle yang kangen dengan Mamanya langsung memeluk Kaira sambil menangis bahagia. Ternyata hidup jauh membuatnya sadar akan pentingnya peran seorang Ibu yang selalu memperhatikan dirinya setiap waktu.Meski terkesan cerewet tapi saat jauh selalu membuat kangen. Alle bahkan masa bodoh ketika menjadi pusat perhatian dari adik-adiknya karena sudah besar masih suka menangis seperti ini.“Kangen,” ucap Alle sambil menatap wajah Kaira yang ikut berkaca-kaca, namun Alle tahu betul kalau Mamanya sedang menahan diri untuk tidak menangis.“Mama juga kangen sama kamu,” balas Kaira sambil mengusap lembut pipi anaknya. Meski sudah menikah, tetap saja di mata Kaira dan Dipta, Alle tetap menjadi putri kecilnya.Alle tersenyum manis ketika Dipta tak mau kalah ingin meminta pelukan darinya. Perhatian Alle pun kini berpindah ke cinta pertamanya, Papa Dipta.Cukup l

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 247 - Kembali Ke Indonesia

    “Serius kamu tanya ini?” Raffa tidak percaya kalau Alle bakalan menanyakan hal ini kepadanya. Kalau Raffa tidak normal, mana mungkin minta nambah berkali-kali. Alle ada-ada aja!“Iyakan teman-teman kamu aja gitu semua,” jawab Alle dengan wajah tanpa dosanya. Mukanya benar-benar gemesin sekaligus ngeselin pengin masukin karung.Raffa yang mendapat pertanyaan itu justru merasa bingung sendiri saat ingin menjawab. Yang dilakukan Raffa hanya menggaruk-garuk pelipisnya yang tidak gatal sama sekali.Sampai akhirnya Raffa mengajak Alle untuk benar-benar pergi dari ruang itu. Sebelumnya Raffa berpamitan kepada Noah dan teman-temannya terlebih dahulu.Ketika sudah berada di area parkiran, Raffa kembali menatap Alle yang masih saja menunggu jawabannya.“Gini All, kalau aku nggak normal sudah pasti nggak nafsu sama kamu. Ini lihat kamu begini aja bawaan pengen ajak ke atas ranjang. Ngadon anak tiap waktu. Masa kamu masih berpikiran kalau aku nggak normal, sih!?” jelas Raffa panjang lebar karena

  • Suami Penggantiku Pura-Pura Miskin   Chapter 246 - What The Fuck

    Malam ini Raffa membawa Alle pergi ke salah satu klub malam ternama di kota tersebut. Alle yang baru mengetahui tujuannya ke tempat dugem, langsung ngamuk dan memukuli Raffa ketika baru sampai parkiran.“Tau gini aku nggak mau ikut!” amuk Alle kesal.“Katanya mau lihat Noah udah punya pacar apa belum? Di tempat ini kamu bisa melihat dia secara langsung.”Alle diam tak memberikan komentar ataupun reaksi apapun. Hatinya terlalu kesal kepada Raffa yang tidak mau langsung menjawab pertanyaannya malah justru membawanya ke tempat clubbing seperti ini.“Ayo,” ajak Raffa yang saat ini sudah turun terlebih dahulu dari dalam mobil. “Mau di dalam mobil terus?” lanjutnya menyindir Alle ketika masih saja duduk anteng di kursi penumpang.Sambil menggerutu, Alle mulai membuka pintu mobil dan turun dengan kondisi tubuhnya yang sudah lesu duluan.Seumur hidupnya, Alle tidak pernah datang ke tempat seperti ini. Hidupnya lurus-lurus saja meski sering mendengar beberapa cerita dari teman-teman kelasnya y

DMCA.com Protection Status