Kana tertegun. Dia mengusap telinganya kemudian kembali menatap lurus ke arah Shein yang kini memasang wajah serius."Gak bisa?" ulang Kana yang langsung dijawab oleh anggukan kepala Shein. "Aku gak bisa pura-pura gak tahu soal kesulitan kamu di sisi Ivander. Belum lagi, Iola yang selalu berusaha mojokin kamu," beber Shein. Dahi Kana mengernyit. "Tapi kenapa, Shein?" bingung Kana. Wanita itu pun menarik napas dalam-dalam. "Asal kamu tahu, Shein, kamu yang berusaha akrab sama aku, justru akan mempersulit keadaanku di rumah Ivander. Terutama di hadapan Iola. Kamu sadar, gak, sih?" Tiba-tiba suara Kana meninggi. Namun Shein tetap kukuh menatap lurus ke arah Kana. "Jangan bohongin diri kamu sendiri, Kana," tutur Shein yang membuat Kana tertegun. Seketika jantungnya berdebar. "Kamu juga ngerasain apa yang aku rasain, 'kan?" lirih Shein. Dahi Kana mengernyit."Apa maksud kamu, Shein?" dingin Kana.
Read more