Home / Rumah Tangga / Surga yang Telah Retak / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Surga yang Telah Retak : Chapter 41 - Chapter 50

87 Chapters

Part 41

Kembali mencoba menghubungi nomor Mas Abi, akan tetapi dia tidak juga menjawab panggilan dariku."Ya Allah, Mas. Di saat genting seperti ini kenapa kamu malah mengabaikan panggilan dariku. Kamu boleh membenci aku karena terus menerus menolak ajakan kamu untuk kembali hidup bersama, tetapi Zafir itu anak kamu!" Aku menggumam sendiri dalam hati, sambil sesekali mengusap air mata yang berlomba-lomba meluncur dari sudut kedua netra.[Mas tolong segera ke rumah sakit. Anak kita sekarat dan butuh donor darah AB. Zarina sudah datang tapi dia tidak lolos pemeriksaan karena dia baru melakukan operasi dan sedang menyusui.] Send, Mas Abi.Karena tidak kunjung ada jawaban darinya aku segera keluar dari ruangan, meminta Zafran untuk menghubungi teman-temannya yang memiliki golongan darah sama.[Mas Rendi, apa Mas sudah menghubungi nomor Mas Abi? Zafir harus menjalani transfusi darah, dan golongan darahnya sama kaya Mas Abi. Tapi dia nggak bisa dihubungi, sementara Zarina tidak bisa mendonorkan dara
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

Part 42

POV Abi."Alhamdulillah keadaan ananda sudah mulai stabil, perdarahannya juga sudah berhenti dan mungkin malam ini akan segera dilakukan tindakan operasi pemasangan pen di kaki ananda!" ucap dokter membuat diri ini sedikit bernapas lega.Aku terus menatap wajah sembab Hanina, ingin mendekat dan mendekap tubuhnya akan tetapi dia malah terkesan menghindar, bahkan diajak bicara saja tidak merespons sama sekali.Memang aku akui telah melakukan kesalahan besar, memberikan syarat supaya dia mau kembali, sebab jujur di hati masih ada rasa cinta yang begitu besar juga tidak pernah bisa aku buang.Aku pikir dengan memberikan syarat seperti itu Hanina akan terima, karena demi anak dia pasti akan melakukan segalanya.Namun tidak disangka Rendi datang sebagai penyelamat, menyumbangkan darahnya untuk anakku sehingga akhirnya permintaan konyolku menjadi sia-sia dan membuat Hanina semakin membenciku.Astagfirullah
last updateLast Updated : 2023-09-17
Read more

Part 43

Astaghfirullahaladzim, Abimanyu. Ternyata susah sekali ya bicara sama orang yang hatinya sudah mati. Semua orang disamakan seperti kamu yang suka selingkuh. Dipukul rata. Pasti dalam hati kamu sedang berprasangka buruk terhadap saya dan Mbak Hanina? Iya kan? Sekarang terserah, ya Abi. Saya sudah tidak lagi peduli dengan apa pun yang hendak kamu katakan. Capek ternyata bicara sama orang yang hatinya sudah tertutup oleh dosa. Pasti bawaannya suuzan terus. Sekarang saya tahu alasan kenapa Mbak Hanin tidak mau diajak mediasi, karena percuma bicara sama orang seperti kamu!" pungkasnya sambil menggelengkan kepala.Rendi yang masih terlihat lemas paska mendonorkan darah kepada anakku memilih untuk beranjak dari brankar, turun dari ranjang khas rumah sakit tersebut lalu berjalan menghampiri Hanina dan kedua anakku.Rasa sakit kiat menggerogoti jiwa ketika melihat dengan ramah putra putriku menyambut kehadiran Rendi, sementara aku yang ayah kandung mereka terus di
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

Part 44

"Kamu kenapa, Mas? Ya Allah!" pekik Elfira sambil berjalan menghampiri dan mengusap wajahku. Bisa kulihat dengan jelas mata perempuan itu sudah berembun, terlihat sekali kalau dia begitu mengkhawatirkan keadaanku saat ini.Ya Allah, Elfira. Padahal selama ini aku selalu jahat sama kamu, bahkan tidak jarang berlaku kasar, akan tetapi kamu masih begitu baik serta pengertian."Tolong ambilkan air minum hangat!" pintaku dengan terbata.Elfira mengangguk, segera beranjak dari duduknya dan lekas membawakan segelas air hangat untukku. Dia juga segera membantuku untuk meneguknya."Sebaiknya kamu istirahat dulu. Ayo aku bantu Mas ke kasur!" ajaknya sembari membantu mengangkat tubuhku lalu membaringkannya di atas kasur. Dengan telaten ia memijat tangan serta kakiku, juga keringat yang terus menyembul dari pori-pori."Terima kasih, Fira. Maaf karena tadi saya sudah berbuat kasar sama kamu!" ucapku pelan, hampir tidak terdengar."Nggak apa-apa, Mas. Aku juga salah karena sudah lancang. Harusnya
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more

Part 45

Gema suara azan mulai terdengar berkumandang di seluruh penjuru musala. Aku membuka mata perlahan, mengucap hamdalah karena ternyata Allah masih memberi kesempatan untuk menatap dunia fana ini.Segera membangunkan Elfira, mengajak dia untuk melaksanakan ibadah wajib secara berjamaah akan tetapi dia malah merapatkan selimut, menutup seluruh tubuhnya hingga ke kepala."Kapan kamu mau salat, Fir? Kamu itu tanggung jawab saya, dan saya akan ikut menanggung dosa jika kamu selalu seperti ini!" ujarku mengingatkan."Aku masih ngantuk, Mas. Lagian kalau kita rajin salat langsung dikasih kekayaan sama Allah? Enggak kan?" jawabnya benar-benar diluar dugaan. Aku hanya bisa menggelengkan kepala, sebab sedang tidak ingin marah-marah karena dada masih terasa sesak juga sedikit nyeri.Segera melaksanakan ibadah sendiri, air mata tiba-tiba lolos dari sudut netra ketika mengingat hari-hari yang kujalani bersama Hanina beserta ketiga anak kami. Setiap pag
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Part46

POV Hanin.Keluar dari ruang sidang sambil menahan air mata yang sudah menggenang di pelupuk, juga menahan diri agar tidak menoleh ke arah Mas Abi.Jika boleh jujur, sebenarnya masih ada rasa cinta yang tersemat di dalam dada, akan tetapi semua kesalahan yang telah ia perbuat membuatku terpaksa harus melepasnya.Dia telah berkhianat, dan di saat sang anak sedang membutuhkan donor darah Mas Abi malah memberikan syarat baru akan membantunya. Rasanya terlalu menyakitkan, karena demi anak saja dia tidak mau berkorban.Masuk ke dalam mobil Mas Rendi, Zarina mengambil jemariku lalu menggenggamnya, memberikan kekuatan sebab pasti ia tahu seperti apa perasaan ibunya saat ini."Bunda yang sabar ya?" ucapnya kemudian."Iya, Sayang. Mungkin ini memang jalan yang terbaik untuk hubungan Bunda sama Ayah!" jawabku, tetap memaksa menerbitkan senyuman kepadanya."Ayah memang pantas mendapatkan hukuman seperti ini. Dia pantas ditinggalkan
last updateLast Updated : 2023-09-22
Read more

Part 47

"Jangan bersedih, Bunda. Saya berjanji akan selalu menjaga Bunda!" katanya sambil menggerakkan tangan, dan aku segera meraihnya, lalu menautkannya di pipi."Terima kasih, Sayang!" Memejamkan mata, menghalau air mata yang sudah hampir lolos dari kedua sudut netra."Bun, saya pamit pulang dulu ya? Soalnya Reza nangis kata abinya!" pamit Zarina seraya menyalami tanganku."Hati-hati, Sayang. Salam buat Revan!" ucapku, seraya mengusap kepala Zarina yang terbungkus hijab merah muda."Iya, Bun. Kamu cepet sehat, ya Dek!" Dia juga mencium kening sang adik lalu segera keluar dari kamar inap Zafir.Ponsel milik anak keduaku terdengar berdering nyaring. Ada panggilan masuk dari Ustaz Habsyi, guru spiritualnya, dan karena kebetulan sedang ada perawat memeriksa aku menitipkan Zafir beberapa saat karena berniat mencari kakaknya.Hatiku mencelos hingga ke dasar saat melihat putra keduaku sedang duduk sendiri di taman dengan punggung berger
last updateLast Updated : 2023-09-23
Read more

Part 48

"Ini ponselnya, Nak!" Menyodorkan benda mati tersebut ke Zafran, dan dia terlihat ragu menjawab panggilan dari ustaz Habsy.Zafran kemudian meminta izin untuk berbicara dengannya, berjalan sedikit menjauh dan terlihat tengah berbicara serius kepadanya.Mengambil napas dalam-dalam, melonggarkan dada yang terasa seperti sedang diimpit batu besar lalu membuangnya secara perlahan. Aku harus ikhlas melepas Zafran, jika memang sudah waktunya dia untuk melabuhkan cintanya kepada orang perempuan lain.Tidak lama kemudian ia kembali dan merangkul pundakku, mengajakku masuk karena mengkhawatirkan sang adik yang aku titipkan kepada perawat."Ustaz Habsy bilang apa sama kamu, Kak? Kapan kamu akan melamar putri beliau?" tanyaku sambil mempererat gamitan."Beliau meminta saya segera melamar anaknya, tetapi saya tidak bisa meninggalkan Bunda, jadi saya bilang belum siap jika harus meminang Adinda sekarang.""Tapi kalau dia dilamar sama orang la
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

Part 49

Pukul sembilan pagi, setelah selesai mengolah masakan untuk Zafran aku bersiap pergi ke rumah sakit, sengaja membawa lebih banyak makanan supaya bisa untuk dikonsumsi selama seharian penuh.Lagipula ada Mas Rendi juga di sana, menemani Zafran karena katanya tidak tega melihat kami harus mengurus Zafir tanpa Mas Abi.Ting!Sebuah notifikasi pesan masuk ke aplikasi berwarna hijau milikku, dari Amira sahabatku. Dia mengirimkan sebuah gambar tangkap layar kepadaku, dimana terlihat Elfira membuat status di sosial media berwarna biru berlogo huruf F, dan terlihat juga si pelakor mengunggah beberapa foto kebersamaannya dengan Mas Abi. Tidak tanggung-tanggung, di dalam status tersebut dia menuliskan kata, 'Di mana-mana yang muda dan yang masih sehat menjadi pemenangnya. Karena laki-laki sekarang itu bisa menilai seseorang bukan hanya dari hatinya, tetapi dari kecantikannya pula. Ya jelaslah dia lebih memilih aku yang masih kencang dan bisa memuaskan
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

Part 50

Sudah tiga hari Zafir berada di rumah sakit, akan tetapi Mas Abi tidak juga datang menjenguk anaknya. Padahal kemarin ketika di persidangan kami tetap berkomitmen untuk menjaga anak-anak bersama, tidak akan putus silaturahmi sebab ada mantan istri tetapi tidak ada mantan anak.Tetapi sepertinya dia tengah terlena dengan kehidupan barunya, karena dia yang katanya tidak bisa hidup tanpa kami perlahan mulai lupa bahwa di sini masih ada keluarga yang juga membutuhkan perhatian darinya.Di sela lamunan tiba-tiba pintu kamar inap Zafir terbuka, dan terlihat seorang dokter diterima perawat masuk untuk memeriksa keadaan anak ketigaku.“Alhamdulillah keadaan ananda semakin membaik, mungkin besok dia sudah bisa pulang dan menjalani rawat jalan, karena ananda juga sudah bisa menggerakkan kakinya!” ucap dokter setelah selesai memeriksa keadaan si bungsu.“Alhamdulillah kalau begitu, Dok. Bagaimana dengan luka di kepalanya? Apa tidak apa-apa?” tanyaku kemudian
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status