หน้าหลัก / Rumah Tangga / Surga yang Telah Retak / บทที่ 51 - บทที่ 60

บททั้งหมดของ Surga yang Telah Retak : บทที่ 51 - บทที่ 60

87

Part 51

"Brengsek. Bu Yati kenapa malah mengguyur saya? Seharusnya Mbak Hanin yang Ibu guyur karena dia sudah menggoda suami saya!" protes Elfira, benar-benar membuat semua orang langsung geleng-geleng kepala melihat tingkahnya.Mungkin dia lupa kalau mendapatkan Mas Abi dari cara merebut secara paksa, menggoda dia, bahkan rela melakukan apa saja hingga akhirnya bisa dinikahi oleh mantan suamiku."Kamu itu otaknya sudah geser apa memang dasarnya nggak punya otak hah?!" Tanpa diduga Bu Yati menghampiri lalu menoyor kepala wanita itu dengan kasar. "Masih mending saya mengguyur kamu pake air bekas pelan, bukan pake air got!" sungutnya lagi.Elfira mendengkus. "Di sini itu saya korbannya loh, Bu? Suami saya digoda sama Mbak Hanin, masa Ibu malah membela pelakor? Kalau nanti suami Ibu direbut sama dia baru tahu rasa loh?!""Congormu itu ya? Siapa yang pelakor? Wong kamu yang merebut suaminya Mbak Hanina kok malah kamu yang mengatai dia pelakor. Memang kalau di
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-09-27
อ่านเพิ่มเติม

Part 52

Hari ini, karena masih dalam masa idah aku meminta Zafran untuk berbelanja bahan-bahan untuk membuat ayam bakar, sebab alhamdulillah setiap hari ada saja pesanan masuk baik dari para tetangga maupun teman-teman yang hendak mengadakan syukuran, ada beberapa juga pesanan masuk dari aplikasi pesan makanan online.Untung saja Zafran sudah terbiasa mengantar ibunya ke pasar, jadi dia tahu tempat dimana biasanya aku berbelanja juga bahan-bahan apa yang biasa dibeli. Dan yang paling penting, dia tidak pernah merasa malu membantu ibunya, bahkan tindak jarang juga mempromosikan daganganku ke teman-teman kuliahnya.Sementara restoran, menurut informasi yang aku dapat dari Revi, semakin hari tempat usaha yang sudah belasan tahun Mas Abi kelola itu semakin sepi pembeli, apalagi Elfira sudah tidak mau lagi jika aku ikut andil di sana, padahal selama ini baik racikan bumbu maupun sambal selalu aku yang membuatnya, sebab bumbu-bumbu tersebut yang membuat ciri khas ayam bakar
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-09-28
อ่านเพิ่มเติม

Part 53

Sambil meringis menahan sesak di dada turun dari tempat tidur, mengambil sarung untuk menutup tubuh bagian bawahku kemudian keluar dari kamar mengambil air hangat di dapur.Sudah beberapa hari ini, setelah melakukan 'ibadah malam' dada selalu terasa sesak, bahkan hanya sekedar untuk bernapas saja rasanya sakit sekali.Sebenarnya ada keinginan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit, mendatangi spesialis jantung seperti saran dokter yang pernah memeriksaku namun terkendala oleh biaya.Kasihan Elfira jika harus mengeluarkan uang berjuta-juta hanya demi mengobatiku, sementara ketika sehat dan banyak uang Haninalah yang menikmatinya.Mengambil panci kecil yang menggantung di tembok, mengisinya dengan air lalu menjerangnya, setelah mendidih segera menuang air tersebut ke dalam gelas dan meminumnya setelah dicampur dengan air dari dispenser.Namun bukannya mereda, rasa sakit semakin terasa menyiksa, bahkan saat ini punggung pun terasa nyeri sepe
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-09-30
อ่านเพิ่มเติม

Part 54

Bakda Zuhur, setelah melaksanakan ibadah wajib empat rakaat kami berdua pergi menemui teman Elfira untuk membicarakan masalah restoran. Senyum tidak henti-hentinya terkembang di bibir istriku. Rona bahagia begitu terpancar di wajahnya.Semoga saja ini awal dari kehidupan bahagia kami, dan semoga saja ini jalan terbaik untuk kemajuan hidup kami semua, apalagi ada Sabrina, seorang anak yatim yang diamanahkan kepadaku."Omong-omong mau buka harga berapa, Mas Abi? Jangan mahal-mahal ya? Soalnya restoran itu kan sudah terlihat sepi?" tanya teman Elfira yang memperkenalkan diri bernama Beniqno itu setelah kami bertemu."Rencananya mau saya jual tiga miliar, Mas. Tapi masih bisa nego tipis kok!" Memaksakan diri untuk tersenyum."Duh, kemahalan, Mas. Kalau segitu saya tidak berani. Bagaimana kalau dua koma dua saja?" tawarnya."Waduh, kalau segitu tidak bisa, Mas. Pasarannya kan memang segitu. Paling mentok dua koma tujuh lah.""Iya
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-10-01
อ่านเพิ่มเติม

Part 55

Yasudah kalau begitu Mas manut saja sama kamu, Fir. Yang penting uangnya itu bisa diputar lagi, jangan sampai habis!" ucapku kemudian, menyetujui gagasan ElFira.Bukannya mau membohongi Hanina, akan tetapi apa yang dikatakan oleh istriku benar adanya. Semua sudah aku berikan kepada dia, jadi untuk kali ini lebih baik mementingkan keinginan Elfira, agar bisa adil pada kedua belah pihak.***Esok harinya, Elfira mengajakku ke showroom, melihat-lihat mobil dan berjanji akan membeli mobil bekas dengan harga murah asalkan tidak kepanasan saat pergi kemana-mana."Tapi Mas mohon banget, ya Fir. Tolong jangan beli yang terlalu mahal karena takut uangnya nggak cukup. Lebih baik uangnya dipakai buat modal dulu biar nggak habis!" ucapku mengingatkan."Iya, Mas nggak usah bawel. Aku juga tahu kok!" jawabnya sambil masuk ke dalam ruko dan dengan semangat empat lima dia melihat-lihat koleksi yang ada.Seorang lelaki berkemeja biru menghampiri,
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-10-02
อ่านเพิ่มเติม

Part 56

Pintu garasi rumah Hanina terbuka. Zafran keluar lalu menyalami tangan Rendi, terlihat sekali kalau hubungan mereka semakin dekat, bahkan putraku terlihat tertawa lepas di hadapan Rendi.Ya Allah, perlahan-lahan semau yang aku cintai mulai melupakan aku dan lebih memilih menghormati Rendi yang notabene hanya orang lain dalam kehidupan mereka. Tolong jangan biarkan anak-anak melupakan aku ayah kandungnya, ya Rabb.Karena sudah tidak tahan melihat kemesraan mereka berdua, aku pun memutuskan untuk meninggalkan rumah itu.Sekarang entah harus ke mana lagi aku pergi, sedang semua orang yang dicintai sudah tidak ada lagi yang peduli.Dalam bayangku dulu akan hidup bahagia di hari tua, selalu dikelilingi anak-anak yang menghormati juga mencintai, namun nyatanya realita 'tak seindah ekspektasi. Kini aku harus hidup dalam kebimbangan, kesendirian juga penuh dengan hinaan di hari tua yang seharusnya tinggal menikmati kesuksesan anak-anak yang sudah aku jaga
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-10-03
อ่านเพิ่มเติม

Part 57

Kamu kenapa menangis sendirian di sini? Mama ke mana?" tanyaku seraya membungkuk dan mengusap wajah pucat Sabrina.Gadis kecil itu hanya menggelengkan kepala lalu berdiri, menghambur memelukku sambil terisak dan terlihat sekali kalau dia begitu ketakutan."Sudah, sekarang kan ada Ayah di sini? Jadi kamu tidak usah takut!" ucapku sambil menggendong tubuhnya lalu mendudukkannya di kasur.Jika dilihat dari wajahnya, sepertinya Sabrina belum dimandikan, bisa jadi juga dia belum diberi makan karena di dapur tidak ada makanan sama sekali, pun ketika aku mengecek meja makan."Kamu sudah maem, Dek?" tanyaku kemudian, dijawab gelengan pelan oleh Sabrina.Ya Allah, benar-benar keterlaluan Elfira. Masa anak sendiri ditinggal sendirian? Tidak dikasih makan pula. Di mana pikiran dan perasaannya sebagai seorang ibu?"Yasudah, kita beli makanan dulu yuk? Adek mau makan apa?" tanyaku lagi."Sate!" jawab gadis kecil itu pelan, lebih terd
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-10-04
อ่านเพิ่มเติม

Part 58

Astagfirullah ... rasa sesak seketika memenuhi rongga dada karena menahan kesal luar biasa.Tidak lama kemudian gawai dalam genggamanku berdering nyaring. Ada panggilan masuk dari nomor tidak dikenal. Gegas menggeser tombol hijau, mendekatkan ponsel ke telinga lalu menyapa sang penelepon dengan salam."Waalaikumussalam, Mas. Aku Fira. Aku lagi di rumah sakit sekarang. Kamu bisa ke sini sekarang?" Terdengar suara lemah Elfira dari ujung sambungan telepon."Kamu di rumah sakit? Inalillahi. Kamu di rumah sakit mana, Fir?""Bakti Kasih, Mas. Tolong kamu ke sini ya?""Memangnya kamu kenapa bisa berada di rumah sakit, Fira?""Panjang ceritanya. Kamu sebaiknya ke sini saja sekarang!"Menekan tombol merah, segera menggendong Sabrina lalu menaikkannya ke atas motor, melajukan kendaraan roda dua tersebut menuju rumah sakit dan segera mencari ruangan Elfira.Perempuan berusia tiga puluh dua tahun itu langsung menangis keti
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-10-05
อ่านเพิ่มเติม

Part 59

Suster menyambar ponselnya yang tergeletak di atas kasur, keluar dari kamarku tanpa membawa Sabrina, padahal aku menyuruh dia untuk mengasuh anakku.Awas saja, akan kulaporkan kelakuannya hari ini, supaya dia dipecat dari pekerjaannya dan menjadi pengangguran. Baru jadi perawat aja sombongnya minta ampun. Bagaimana kalau sudah jadi dokter?Mbak Hanina juga. Bukannya ke sini jagain Sabrina malah teleponku dimatiin. Padahal dari dulu juga dia mau menjaga anakku, menjadi baby sitter-nya Sabrina tapi sekarang sok-sokan menolak. Sinting semuanya.Mencoba turun dari tempat tidur, berusaha berdiri akan tetapi kaki terasa lemas, sementara bekas sayatan di perut bagian bawahku terasa begitu nyeri.Udah berjuang mati-matian, harus operasi caesar tapi bayiku tidak selamat dan sekarang malah diceraikan oleh Mas Abi. Pasti Mbak Hanin yang memanas-manasi suamiku supaya meninggalkan aku karena dia merasa iri juga dendam, malah bisa jadi mau m
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-10-06
อ่านเพิ่มเติม

Part 60

"Dokter hanya bercanda kan? Rahim saya masih ada dan saya masih bisa hamil kan, Dokter?" pekikku sambil menarik lengan dokter, tidak terima dengan vonis yang baru saja dia sampaikan.Ini pasti hanya mimpi. Rahimku tidak mungkin sudah diangkat, pasti dokter sedang bercanda."Sabar, ya Bu!" ucapnya dokter lagi, sambil terus menatap dengan pindaian sedih wajahku."Bagaimana saya bisa sabar kalau sekarang ini sudah jadi wanita cacat. Saya sudah tidak bisa lagi hamil, dan pasti Mas Abi tidak akan mungkin mau diajak kembali. Semuanya gara-gara dokter. Kenapa kamu tidak meminta persetujuan saya dulu? Dasar dokter malpraktek!" teriakku histeris.Dokter hanya menggelengkan kepala, terus berusaha menenangkan aku tetapi aku tidak peduli. Masa depanku telah hancur gara-gara dokter tidak bertanggung jawab itu, dan sekarang pasti Mas Abi akan tambah sulit aku dapatkan.Berjalan gontai keluar dari rumah sakit, sementara Sabrina
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-10-08
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
456789
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status