Share

Part 54

Bakda Zuhur, setelah melaksanakan ibadah wajib empat rakaat kami berdua pergi menemui teman Elfira untuk membicarakan masalah restoran. Senyum tidak henti-hentinya terkembang di bibir istriku. Rona bahagia begitu terpancar di wajahnya.

Semoga saja ini awal dari kehidupan bahagia kami, dan semoga saja ini jalan terbaik untuk kemajuan hidup kami semua, apalagi ada Sabrina, seorang anak yatim yang diamanahkan kepadaku.

"Omong-omong mau buka harga berapa, Mas Abi? Jangan mahal-mahal ya? Soalnya restoran itu kan sudah terlihat sepi?" tanya teman Elfira yang memperkenalkan diri bernama Beniqno itu setelah kami bertemu.

"Rencananya mau saya jual tiga miliar, Mas. Tapi masih bisa nego tipis kok!" Memaksakan diri untuk tersenyum.

"Duh, kemahalan, Mas. Kalau segitu saya tidak berani. Bagaimana kalau dua koma dua saja?" tawarnya.

"Waduh, kalau segitu tidak bisa, Mas. Pasarannya kan memang segitu. Paling mentok dua koma tujuh lah."

"Iya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Hdytii
bingung mau komen apaa...... udah keliatan kan istri barumu gimana?? kok masih gak mau tegass
goodnovel comment avatar
Visitor
semoga SMA hanin di laporkan kepolisi tu gundik
goodnovel comment avatar
Visitor
jijik bnget lihat Abi,,, nurut banget sama pelakor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status