Home / Rumah Tangga / Surga yang Telah Retak / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Surga yang Telah Retak : Chapter 21 - Chapter 30

87 Chapters

Part 21

Acara wisuda pun telah selesai, kini tiba waktunya sesi foto bersama keluarga.Aku lihat Zafir terus menoleh ke kanan serta kiri, seperti sedang mencari-cari seseorang, dan aku tahu kalau saat ini ia sedang mencari keberadaan sang ayah yang begitu ia tunggu kedatangannya.Sebagai kakak lelakinya Zafran menghampiri, merangkul pundak sang adik lalu membawa dia menghampiri aku dan menyuruhnya untuk sungkeman, sambil mengingatkan kalau dia bisa masuk sepuluh besar karena doaku yang selalu menyertai dirinya.“Jangan terus mengingat orang yang tidak pernah peduli dengan kamu, Dek. Lupakan dia yang telah melupakan kita, anggap saja kalau dia tidak pernah ada di dunia ini!” ucap Zafran sambil menepuk pundak adiknya.Zafir mengangguk patuh, duduk bersimpuh di hadapanku sambil meminta maaf, menangis tersedu meluapkan rasa bahagia sebab bisa lulus dengan nilai yang sempurna, juga mencurahkan rasa sedihnya karena sang ayah terkesan telah melupakan dirinya.
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

Part 22

“Sertifikat rumahnya balik nama saja, Bun. Atas nama Zafran atau siapa, jangan nama Ayah!” Mas Abi berkata ketika kami baru selesai membangun rumah yang kami tinggali.“Kenapa harus atas nama anak-anak, Yah? Kenapa enggak atas nama Ayah saja?” tanyaku, sambil melingkarkan tangan di pinggang, disambut kecupan hangat oleh Mas Abi.“Supaya nanti kalau Ayah tiba-tiba khilaf dan berbuat macam-macam setidaknya rumah ini aman, tetap jadi milik kalian!” jawabnya seraya mengusap lembut rambutku yang tergerai.“Kok Ayah ngomong begitu? Memangnya Ayah mau selingkuh? Ayah tega gitu ninggalin Bunda sama anak-anak?”“Itu hanya seumpama, Bun. Kalau Ayah sih insya Allah akan selalu setia sampai mati sama Bunda!”“Makanya jangan ngomong yang macem-macem. Bunda jadi takut kehilangan Ayah kalau begini kan?”“Namanya manusia, Bun. Terkadang godaan datang darimana saja, dan belum tentu Ayah bisa menangkal godaan itu. Makanya untuk jaga-jaga lebih bai
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

Part 23

"Assalamualaikum, Bi?" sapa Mas Rendi, sambil mengulurkan tangannya.Ragu, Mas Abi menyambut uluran tangan itu, terlihat salah tingkah, apalagi ketika aku menatap tajam ke arahnya.Awalnya aku hendak memilih langsung pergi, akan tetapi Mas Rendi mencegah, memintaku untuk menemani agar nanti tidak ada prasangka lagi. Dia ingin aku mendengar pengakuan langsung dari Mas Abi."Ka--kamu apa kabar, Ren?" Bahkan ketika menanyakan kabar saja Mas Abi berkata dengan nada terbata, kelihatan sekali kalau saat ini dia merasa takut kepada Mas Rendi."Seperti yang kamu lihat, saya sehat wal afiat!" jawab yang ditanya sambil mengulas senyum. "Omong-omong saya dan Mbak Hanin tidak dipersilakan duduk nih?" "Oh, iya silakan!" Mas Abi semakin terlihat salah tingkah.Dengan senyum terus terkembang di bibir Mas Rendi mendaratkan bokong di kursi rotan yang ada di teras rumah Elfira, pun dengan diriku yang sebenarnya merasa malas jika harus kembali ber
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

Part 24

Semua orang tahu seperti apa Mas Abi dulu. Dia sosok lelaki alim, bahkan ketika hendak meminjam uang saja masih berpikir seribu kali, hingga akhirnya memberanikan diri meminjam kepada para sahabatnya, asalkan tidak terjerat pinjaman online maupun hutang riba di bank.Namun, entah mengapa semakin ke sini sikapnya berubah seratus delapan puluh derajat, kian terlihat tidak berharga di depan semua orang, dan itu berawal dari kedekatannya dengan Elfira yang sempat diamanahkan oleh Restu kepadanya.Sesaat suasana berubah menjadi hening, dan hanya suara helaan napas kami yang terdengar saling bersahutan."Bun, kalau bisa tolong pinjam dulu uangnya untuk membayar hutang Ayah ke Rendi. Insya Allah nanti dalam waktu tiga atau empat hari Ayah kembalikan uang itu, dan Ayah tidak akan lagi mengganggu gugat masalah uang penjualan mobil!" kata Mas Abi memecah keheningan diantara kami."Saya nggak bisa meminjamkan, soalnya uang itu sudah dimasukkan ke dalam
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

POV Abi

POV Abi."Mas, kamu jangan diam saja. Kamu bilang ke Mbak Hanin supaya dia yang membayar hutang kamu biar barang-barang kita nggak dibawa!" teriak Elfira sambil mengejarku, akan tetapi aku memilih diam, memijat kening yang mendadak berdenyut nyeri.Sejenak kupejamkan mata, mencoba untuk tetap tegar menghadapi segala dera dan coba.Aku yang salah karena sudah berani bermain api. Telah melakukan dosa besar yang mungkin tidak akan pernah diampuni, bahkan gara-gara hubungan terlarang yang kulakukan akhirnya harus terlilit hutang dimana-mana.Bukan karena pandemi melanda restoran sering kekurangan modal, tetapi uang yang aku dapat terlalu sering dialokasikan ke Elfira, untuk melakukan hal-hal yang bersangkutan dengan dosa sehingga Allah mungkin merasa murka dan memberikan teguran dengan cara membuat restoran yang aku kelola menjadi sepi pengunjung dan hampir kehabisan modal.Hingga akhirnya terpaksa menebalkan wajah, meminjam uang kepada teman-teman dengan alasan restoran sepi setelah pand
last updateLast Updated : 2023-08-27
Read more

Part 26

[Mas, sebelum berangkat ke restoran bisa mampir sebentar nggak? Soalnya Sabrina hari ini sudah diperbolehkan pulang, sebab keadaannya sudah mulai membaik.]Pagi-pagi sekali, saat pertama membuka ponsel terlihat Elfira mengirimkan pesan kepadaku.Aku menoleh ke arah Hanina yang sedang merapikan pakain salat, lalu menunjukkan pesan itu kepadanya."Kenapa selalu kirim pesannya ke Ayah sih? Kan bisa ke Bunda biar sama-sama enak. Apa dia nggak ngerti perasaan Bunda itu seperti apa? Seharusnya sebagai sesama wanita dia tahu dong?!" protesnya, padahal biasanya apa pun yang aku lakukan dia tidak akan pernah berkomentar, tetapi aku maklumi karena mungkin dia cemburu melihatku bersama Elfira."Yasudah kalau begitu kita jemput Sabrina bareng-bareng, soalnya mereka itu sudah diamanahkan ke Ayah!" ajakku kemudian."Oke, Bunda setuju."Semenjak saat itu Elfira sering sekali meminta bantuan tanpa kenal waktu, bahkan terkadang di tengah malam pun tidak jarang memintaku untuk datang, ketika Sabrina me
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Part 27

"Mas, kok malah bengong di sini. Ayo, kejar Mbak Hanin dan minta hak kita ke dia!" teriak Elfira membuyarkan lamunanku, apalagi dengan kasar ia menarik baju yang sedang aku pakai hingga terhuyung dan hampir saja terjerembap kalau tidak bisa menyeimbangkan diri."Kamu apa-apaan sih? Kenapa kasar banget? Kamu itu beda dari Hanin. Dia itu lemah lembut, baik, penurut, nggak kebanyakan nuntut kaya kamu!" protesku sambil menyingkirkan tangannya, merasa kesal luar biasa."Terus saja bandingin aku sama Mbak Hanin. Ya jelas kami berbeda!"Aku mendengkus, hendak kembali masuk ke dalam kamar namun Elfira kembali mencegah, menarik kaos yang melekat di badan hingga terdengar suara robekan."Kamu maunya apa hah?! Kenapa senang sekali membuat hidup Hanina menderita? Memangnya dia salah apa ke kamu, sampai sebenci itu terhadap dia, padahal selama ini dia itu selalu baik ke kamu dan Sabrina. Kamu sudah menghancurkan rumah tangga kami, dan sekarang masih saja banya
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Part 28

Perangai Elfira memang sangat berbeda dengan Hanina. Dia mudah sekali marah, tidak jarang juga berani berbuat kasar kepadaku maupun Sabrina, apalagi jika keinginannya tidak terpenuhi.Tidak seperti Hanina yang selalu menghormati aku, tidak pernah berkata dengan nada lebih tinggi, ketika marah akan memperbanyak istighfar sehingga anak-anak tidak menjadi korban juga pelampiasan.Ya Allah, ternyata memang benar kata Rendi. Nafsu telah menghancurkan segalanya. Imanku yang lemah telah membuat pernikahan pertamaku berada di ujung kehancuran, dan aku terancam kehilangan berlian karena berani menceburkan diri ke lumpur berisi kerikil nan tajam.Beranjak dari kursi, berniat langsung berangkat ke restoran tanpa terlebih dahulu menyantap sarapan yang sudah disiapkan, karena nafsu makanku hilang seketika jika hati tiba-tiba merindukan Hanina.Dosakah aku jika masih mencintai dia dan terus berharap bisa terus bersama, Tuhan? Sebab sejujurnya aku tidak sanggup
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Part 29

Acara walimatul aqiqah selesai tepat jam sembilan malam. Para tamu undangan satu persatu perlahan mulai pergi, tinggal kerabat terdekat saja yang masih duduk bercengkrama di teras rumah Zarina. Sambil mengumpulkan keberanian juga menebalkan wajah berjalan masuk ke rumah anak menantuku, menatap Hanina yang sedang duduk memangku cucu kami sambil mengajak bicara bayi berusia sepuluh hari itu.Bayangkan beberapa tahun silam kembali terangkai dalam otak, ketika Hanina baru saja melahirkan anak pertama kami. Senyum tidak henti-hentinya terkembang di bibir, ucap syukur terus saja diucapkan oleh istriku karena apa yang selalu ia impikan telah menjadi kenyataan, yaitu menjadi seorang ibu.Sekarang semuanya tinggal kenangan. Kebahagiaan yang selalu menyelimuti hari perlahan mulai terurai, berganti dengan air mata kecewa karena pengkhianatan yang aku lakukan."Bun?" Memanggil Hanina pelan, dan semua orang yang ada di dalam ruangan segera menoleh menatapku.
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

Part 30

Deru mesin mobil membawa orang-orang yang aku cintai pergi kian menjauh, meninggalkan luka di dinding dada. Luka yang kubuat atas sikap bodoh yang telah aku lakukan selama ini.Zafran terlihat memegang kemudi, seolah ingin menunjukkan bahwa dia bisa menjadi pengganti diriku untuk melindungi ibu serta adiknya. Sementara Zafir, dia yang paling dekat denganku, aku pikir ia akan menoleh dan berbalik arah untuk memelukku, namun ternyata remaja berusia delapan belas tahun itu tetap masuk ke dalam mobil tanpa menghiraukan tatapan mengibaku.“Sabar!” Rendi berkata seraya berjalan menghampiri, mengusap bahuku sambil tersenyum prihatin.Tidak lama kemudian Revan berjalan ke arahku. Sungguh malu rasanya diri ini kala bersitatap dengan menantu, apalagi sekarang dia sudah tahu kelakuan buruk ayah mertua yang selalu dihormati juga disegani.Runtuh sudah harga diri yang kumiliki. Aku merasa tidak ubahnya seperti sampah saat ini, yang tidak ada harganya di mata s
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more
PREV
123456
...
9
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status