Sampai di ruang makan, Frederix dan Sacha sudah menunggu. Kedua putra dan putri William tersebut sudah berpakaian rapi. Mereka memang selalu beraktifitas pagi hari.“Pagi, Dad,” sapa Sacha seraya mencium pipi William.“Pagi, Cha. Jam berapa pemotretanmu?”“Jam sepuluh, Dad.”“Semoga lancar pemotretannya ya, Cha,” cetus Keyna.“Hehe … terima kasih, Key.”“Dad, bisa tolong baca laporanku sebentar?” tanya Fred.William mengangguk. Ia meletakkan cangkir tehnya dan menerima berkas dari putra sulungnya. Sesaat kemudian kedua lelaki beda generasi itu berdiskusi tentang bisnis perusahaan mereka.“Bagus, Fred. Daddy yakin, klienmu akan tertarik.”“Sebenarnya banyak yang kurang setuju dengan proposal ini, Dad. Karena menurut mereka harga yang aku tawarkan terlalu tinggi.”“Produk dan jasa yang baik memang memiliki harga tinggi. Jika ada klien yang keberatan, berarti klien itu memang bukan pasaran dari produkmu. Tenang saja. Daddy mendukung proposal itu. Kamu membuat itu sendiri?”“Sejujurnya, K
Last Updated : 2023-10-07 Read more