Share

55. Penjaga Malam

Sampai di ruang makan, Frederix dan Sacha sudah menunggu. Kedua putra dan putri William tersebut sudah berpakaian rapi. Mereka memang selalu beraktifitas pagi hari.

“Pagi, Dad,” sapa Sacha seraya mencium pipi William.

“Pagi, Cha. Jam berapa pemotretanmu?”

“Jam sepuluh, Dad.”

“Semoga lancar pemotretannya ya, Cha,” cetus Keyna.

“Hehe … terima kasih, Key.”

“Dad, bisa tolong baca laporanku sebentar?” tanya Fred.

William mengangguk. Ia meletakkan cangkir tehnya dan menerima berkas dari putra sulungnya. Sesaat kemudian kedua lelaki beda generasi itu berdiskusi tentang bisnis perusahaan mereka.

“Bagus, Fred. Daddy yakin, klienmu akan tertarik.”

“Sebenarnya banyak yang kurang setuju dengan proposal ini, Dad. Karena menurut mereka harga yang aku tawarkan terlalu tinggi.”

“Produk dan jasa yang baik memang memiliki harga tinggi. Jika ada klien yang keberatan, berarti klien itu memang bukan pasaran dari produkmu. Tenang saja. Daddy mendukung proposal itu. Kamu membuat itu sendiri?”

“Sejujurnya, K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Famida
makin menarik...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status