Share

62. Ciuman Panas

Keyna masih saja memberengutkan wajah hingga pagi hari. Pembicaraan terakhir mereka menjelang tidur ternyata membawa pengaruh buruk bagi hatinya. William sampai ekstra perhatian untuk membuat Keyna tersenyum kembali.

"Baby, nanti duduknya jangan di atas, ya. Di bawah saja."

Keyna hanya mengangguk tanpa menjawab.

"Kamu mau sarapan di kamar atau di ruang makan?"

Keyna kembali tidak menjawab. Selesai berpakaian rapi, memoles wajahnya dengan skincare, ia merapikan barang-barangnya. Lalu, tanpa pamit pada William, wanita itu membuka pintu untuk keluar dari kamar.

"Baby!" panggil William. Dengan cepat, lelaki itu menahan lengan istrinya agar tidak melangkah lebih jauh darinya.

"Aku mau ke ruang makan."

"OK. Tapi kita harus selesaikan masalah di sini dulu."

"Masalah apa?"

"Masalah yang membuatmu cemberut sejak semalam."

"Aku tidak apa-apa."

"Kalau tidak apa-apa, wajah cantikmu tidak akan datar begitu, Baby."

Keyna mengembuskan napas panjangnya. "Kamu yang salah!" tuduh Keyna.

"OK. Aku minta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status