Share

59. Ibu Tiri

Setelah Jaslan pulang, William termenung sendirian. Ia masih berada di balkon ruang kerjanya. Memikirkan apa yang baru saja ia dan sahabatnya bicarakan.

Kematian. Dulu ia berpikir, hal tersebut adalah wajar. Semua mahluk akan kembali pada penciptanya, bukan? Tidak ada yang bisa mencegah itu terjadi. Kedokteran paling canggih di dunia pun tidak ada yang bisa memghindari takdir Tuhan tersebut.

Tetapi kini ia jadi takut. Bagaimana jika itu terjadi pada dirinya, anak-anaknya dan ... Keyna? William menggeleng keras.

"Aku belum rela kehilangan mereka," gumam William.

"Jika aku mati, lalu siapa yang akan menjaga Keyna? Apa ia akan menikah lagi? Tidak, Tuhan. Aku yakin jasadku pun tidak akan tenang di alam lain." William terus berkata dalam hati.

Perlahan ia keluar dari ruang kerja. Gelak tawa dari taman belakang mansion terdengar. Ia melangkahkan kakinya ke arah suara-suara tersebut.

Keyna, Sacha dan Louis sedang bermain monopoli. Ketiganya tampak asyik bercengkrama. Namun begitu, ia tidak m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status