"Ugh!"Silau cahaya dan suara kendaraan membuat Delia terbangun. Ia melirik sekitar dan menemukan dirinya di kursi besi. "Ya Tuhan, jadi semalam aku tidur di sini?"Semalam, ia berbohong pada Andrew dan mengatakan bahwa Rafael memperlakukannya dengan baik. Tak mungkin bukan ia mengatakan bahwa terusir dari kamar pengantinnya sendiri, kan? Bisa-bisa, keluarga besarnya akan ribut.Delia menghela nafas berat. Diputuskannya kembali ke hotel.Ia akan mengambil beberapa barang lalu pulang ke rumah orang tuanya.Toh, tidak ada gunanya bagi Delia untuk tetap di sana. Lebih baik, perempuan itu bekerja.Namun, ketika Delia tiba di pintu kamar bernomor 107 itu, ia justru terdiam.Berulang kali, dia menarik nafas–menguatkan diri sebelum membuka pintu dengan sangat pelan."Kau dari mana saja?" sinis Rafael dengan wajah mengantuk. Pria itu bahkan masih bertelanjang dada.Delia tertegun. Tanpa sadar, matanya memperhatikan kondisi kamar hotel yang sangatlah berantakan. Terdapat banyak botol minum di
Baca selengkapnya