Semua Bab Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya: Bab 11 - Bab 20

203 Bab

Bab 11

Walaupun keluarga Agnes mempunyai perusahaan sendiri, perusahaan mereka tidaklah besar. Mobil ayahnya juga tidak semahal ini."Ini mobilku," ujar Josh. Begitu ucapan ini dilontarkan, Rubeus dan lainnya buru-buru menatap Josh."Sobat, berhenti bercanda," sahut Rubeus dengan tersenyum seraya menepuk bahu Josh. Dia mengira Josh sedang bercanda. Bagaimanapun, dia tahu betul situasi keluarga Josh.Phebe juga tergelak dan berkata, "Huh! Orang sepertimu sanggup membeli Lamborghini? Aku masih percaya kalau melihatmu mengendarai sepeda.""Pakaianmu jelas-jelas begitu murahan, kamu masih berani membual Lamborghini ini adalah milikmu? Dasar nggak tahu malu! Malah aku yang merasa malu karena berdiri bersamamu," timpal Agnes yang merasa kecewa sambil menggeleng. Jika tahu bahwa Rubeus akan memperkenalkannya kepada pria seperti ini, dia tidak akan datang."Maaf sekali, tapi aku nggak bercanda ataupun membual. Ini memang mobilku!" jelas Josh dengan tidak acuh.Saat ini, pintu mobil Lamborghini akhirn
Baca selengkapnya

Bab 12

Mendengar perkataan ini, Rubeus sontak memelotot dan berseru, "Langsung menampar siapa pun yang menindas kita? Tanpa peduli identitas mereka? Josh, ka ... kamu serius?""Ya, aku sangat serius!" timpal Josh seraya menyeringai."Hehe, bukan masalah." Rubeus benar-benar bersemangat memikirkan hal ini. Kelak, dia tidak perlu takut ditindas lagi."Rubeus, kamu mau coba mengendarai Lamborghini ini?" tanya Josh sambil menghentikan mobilnya di pinggir jalan."Serius? Aku mau!" sahut Rubeus sembari mengangguk berulang kali. Kemudian, keduanya bergegas bertukar tempat duduk. Siapa yang tidak ingin mencoba mengendarai Lamborghini?Ketika tiba di universitas, waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 lewat. Gerbang sekolah sudah ditutup sehingga mobil tidak bisa diparkir di dalam. Sesudah Rubeus turun, Josh memarkirkan mobilnya di tempat parkir terdekat.Di dalam sebuah taksi, terlihat Phebe dan Agnes. Phebe makin merasa ada yang tidak beres sehingga berkata, "Aku rasa, bocah ini nggak mungkin tiba-tiba
Baca selengkapnya

Bab 13

Dua mata kuliah di sore itu berlalu dengan cepat. Dalam dua mata kuliah ini, Armand terus menunggu kedatangan Pak Holand untuk mengumumkan bahwa Josh telah dikeluarkan dari sekolah. Namun, setelah menunggu sepanjang sore, Pak Holand tetap saja tidak kunjung datang.Sore itu, setelah pulang sekolah.Josh berdiri dan berkata kepada Armand sambil tertawa, "Armand, bukankah tadi kamu bilang aku akan dikeluarkan dari sekolah dalam hari ini? Sekarang sekolah sudah selesai, tapi aku masih baik-baik saja, kok."Mendengar ucapan Josh, seisi ruangan kelas mulai membicarakan hal ini dengan antusias. Di sisi lain, Armand yang mendengar perkataan Josh itu juga langsung memucat.Bagaimanapun, sebelumnya dia telah berkoar-koar di depan kelas mengatakan bahwa Josh akan dikeluarkan dalam hari ini. Namun, kini Josh malah baik-baik saja dan bahkan balik menyindirnya. Hal ini membuat Armand merasa sangat malu. Bahkan, orang lain mungkin akan menganggapnya pembual!Yang terpenting adalah, dia ingin membala
Baca selengkapnya

Bab 14

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar sebuah suara, "Tunggu!"Josh memalingkan kepalanya dan melihat seorang gadis muda dengan kucir kuda. Gadis itu mengenakan jaket putih dan celana jeans. Matanya tampak indah dengan bulu mata yang panjang dan lentik, bibir mungilnya terlihat seperti buah ceri yang ranum.Cantik!Gadis ini tampak bersemangat dan ceria. Tidak hanya cantik, dia juga memiliki pesona yang khas! Sejujurnya, daya tarik gadis ini benar-benar kuat. Josh sudah terpesona sejak pertama kali melihatnya, bahkan dia terus meliriknya beberapa kali.Gadis itu berjalan ke arah mereka dan berhenti di depan Josh."Pak, akan kubayar tagihan mereka. Gesek kartuku saja," kata gadis itu dengan suara lembut dan halus."Kamu benar-benar ingin membayar tagihan mereka? Dia jelas-jelas seorang penipu! Kamu hanya ditipu olehnya!" Manajer itu terkejut, dia tidak menyangka akan ada orang yang membantu Josh dan Rubeus untuk membayar tagihan mereka."Tertipu atau nggak, itu urusanku. Tugas restoran Anda
Baca selengkapnya

Bab 15

"Oh ya, Pak Juan, di mana Dirut baru itu sekarang?" tanya Adam. Armand yang berada di sampingnya juga ikut penasaran."Dirut sedang berada di ruang istirahat VIP sekarang sembari menunggu dimulainya acara," jawab Juan."Oh ya? Kalau begitu ... apa kami boleh mengunjunginya di ruang istirahat?" tanya Adam sambil tersenyum. Jika ingin terus bekerja sama dengan Grup Vagant, Adam harus berusaha mendekati Dirut yang baru naik jabatan ini."Aku hanya bisa membantu Pak Adam untuk melaporkannya. Apakah kalian bisa bertemu atau tidak, semua tergantung beliau," jawab Juan."Baiklah, kalau begitu mohon bantuan Pak Juan untuk menyampaikannya," ujar Adam sambil tersenyum.Perusahaan Adam adalah sebuah perusahaan lokal yang bergerak di bidang bahan bangunan, sementara Grup Vagant merupakan salah satu dari perusahaan terbesar di wilayah barat daya. Kedua perusahaan tersebut tentu tidak bisa dibandingkan.....Di ruang istirahat VIP.Baru saja Simson meninggalkan ruangan, ponsel Josh telah berdering.
Baca selengkapnya

Bab 16

"Baik, Pak Josh!" jawab Juan sambil mengangguk.Setelah mendengar perkataannya, Adam langsung panik. Jika kerja sama dengan Grup Vagant terputus, perusahaan miliknya pasti akan hancur!"Pak Josh ... kumohon beri kami kesempatan kedua! Setelah ini, aku akan memberi pelajaran pada anakku ini!" Adam juga memohon."Diam!" bentak Josh seraya mengerutkan kening.Kemudian, Josh menatap mereka dengan tajam dan berkata dengan tegas, "Aku sudah cukup menghormati kalian. Kalau aku benar-benar ingin memperpanjang masalah ini, kalian berdua pasti akan mati! Siapa pun nggak akan bisa menyelamatkan kalian!"Wajah Adam menjadi pucat karena ketakutan mendengar kata-kata Josh. Dia tahu, dengan status Josh sebagai cucu Marcus, Josh bisa saja membunuh Armand jika dia menginginkannya!Armand merasa benar-benar putus asa. Dia terjatuh lemas di lantai dengan wajah yang dipenuhi keputusasaan. Tamat sudah semuanya!Josh kembali duduk di sofa sambil melambaikan tangannya, lalu berkata, "Kalau tidak ada urusan l
Baca selengkapnya

Bab 17

"Baik, saya sudah mengingat nasihat Tuan!" Manajer hotel itu menyeka keringat dingin di dahinya dan mengangguk berulang kali.Melihat reaksinya, Josh berkata dengan nada dingin, "Aku akan memberi tahu Pak Simson masalah ini, biar dia sendiri yang membuat keputusan!" Usai bicara, Josh langsung memanggil Rubeus untuk masuk ke hotel."Pak ... Simson?" Mendengar Josh akan mengadukan masalah ini pada Simson, manajer hotel itu langsung terduduk lemas di lantai. Jika masalah ini sampai diketahui Simson, dia pasti akan dipecat.Setelah memasuki hotel, Josh berkata, "Juan, kamu laporkan masalah ini kepada Pak Simson.""Baik, Pak Josh." Juan mengangguk.Josh kemudian melihat ke arah Rubeus dan berkata, "Rubeus, apa kamu sudah merasa puas dengan balas dendammu tadi?""Tentu saja! Semua berkat bantuan Josh. Tanpa dukunganmu, aku nggak akan bisa balas dendam. Melihat dia meminta maaf sambil memohon-mohon, rasanya sangat memuaskan," ucap Rubeus dengan penuh semangat.Bagi Rubeus yang dulu, dia hanya
Baca selengkapnya

Bab 18

Josh menjelaskan, "Paman, aku benar-benar nggak punya niat buruk terhadap putrimu. Aku hanya ingin mengembalikan uangnya.""Putriku sudah bilang bahwa uangnya nggak perlu dikembalikan lagi. Jadi, kamu bisa pergi saja," kata ayah Mona sambil mengusir Josh dengan melambaikan tangannya.Ayah Mona mengira Josh ingin mendekati putrinya. Sebagai seorang ayah, tentu saja dia ingin melindungi putrinya dari pria-pria yang berniat buruk. Sebab, selama ini sudah banyak orang yang ingin mendekati putrinya.Namun, tiba-tiba, terdengar sebuah suara sombong dari belakang Josh, "Wah, pemuda miskin sepertimu mau mendekati Dik Mona?"Josh menoleh dan melihat seorang pemuda yang sekujur tubuhnya mengenakan barang-barang bermerek. Dia mengenakan jam tangan Omega, sikapnya sangat sombong."Tuan Wallace!" Ekspresi Mona dan ayahnya berubah drastis setelah melihat pemuda itu. Josh mengerutkan kening karena perkataan pemuda itu jelas mengarah kepada dirinya.Pemuda bernama Wallace ini tiba-tiba berdiri di depa
Baca selengkapnya

Bab 19

"Kenapa bisa begini!"Di baris depan, Wallace melihat Josh yang naik ke panggung, wajahnya berubah menjadi pucat seketika. Dia langsung mengenali Josh, bukankah itu orang yang dia ajak berkelahi sebelumnya?Namun, orang yang seharusnya naik ke panggung sekarang adalah Dirut baru dari Grup Vagant!"Nggak mungkin dia! Pasti orang ini nekat naik ke panggung tanpa izin!" Wallace menggertakkan giginya. Dia tidak percaya bahwa pria itu adalah Dirut baru dari Grup Vagant.Di meja belakang, Agnes juga terkejut ketika melihat Josh di atas panggung. Bukankah ini orang yang dia cemooh di bar beberapa hari lalu? Pada saat itu, Josh bahkan pergi dengan mobil Lamborghini.Namun, setelah memikirkannya lagi, Agnes mengira bahwa mobil Lamborghini itu mungkin hanya dipinjam oleh Josh. Saat itu, dia bertekad untuk mempermalukan Josh jika bertemu dengannya lagi."Nggak mungkin dia itu Dirut baru dari Grup Vagant, nggak mungkin!" Agnes menggelengkan kepala, dia juga tidak percaya.Di meja lainnya ...."Ken
Baca selengkapnya

Bab 20

Ketika mengingat bagaimana dia berbicara kasar pada Josh sebelumnya dan bahkan mengancam untuk menghancurkannya, Wallace gemetar ketakutan."Kenapa? Aku bersulang denganmu, kamu tidak mau menerimanya?" Josh mengerutkan kening."Tentu saja mau!" Wallace buru-buru mengangkat gelas anggur, tetapi tangannya gemetar sehingga banyak anggur yang tumpah di atas meja dan tubuhnya.Tidak lama kemudian, ayah Wallace menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, dia tidak berani ikut campur sekarang.Josh mengangkat gelas anggur dan berkata dengan nada dingin, "Wallace, kamu mengancam akan menghancurkanku sebelumnya. Aku berada di hadapanmu sekarang, katakanlah, bagaimana kamu akan menghancurkanku? Aku akan mendengarkannya dengan saksama!""Pak Josh! Saat itu saya tidak tahu bahwa Anda adalah Dirut baru. Jadi ... jadi saya ...." Suara Wallace gemetaran dan wajahnya pucat pasi."Jadi, karena kamu mengira status sosialku lebih rendah darimu, makanya kamu bisa merendahkan dan menghinaku dengan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
21
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status