Share

Bab 13

Author: Raja Utara
Dua mata kuliah di sore itu berlalu dengan cepat. Dalam dua mata kuliah ini, Armand terus menunggu kedatangan Pak Holand untuk mengumumkan bahwa Josh telah dikeluarkan dari sekolah. Namun, setelah menunggu sepanjang sore, Pak Holand tetap saja tidak kunjung datang.

Sore itu, setelah pulang sekolah.

Josh berdiri dan berkata kepada Armand sambil tertawa, "Armand, bukankah tadi kamu bilang aku akan dikeluarkan dari sekolah dalam hari ini? Sekarang sekolah sudah selesai, tapi aku masih baik-baik saja, kok."

Mendengar ucapan Josh, seisi ruangan kelas mulai membicarakan hal ini dengan antusias. Di sisi lain, Armand yang mendengar perkataan Josh itu juga langsung memucat.

Bagaimanapun, sebelumnya dia telah berkoar-koar di depan kelas mengatakan bahwa Josh akan dikeluarkan dalam hari ini. Namun, kini Josh malah baik-baik saja dan bahkan balik menyindirnya. Hal ini membuat Armand merasa sangat malu. Bahkan, orang lain mungkin akan menganggapnya pembual!

Yang terpenting adalah, dia ingin membalas perkataan Josh, tetapi tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Sebab, tidak ada orang yang datang memberi tahu bahwa Josh dikeluarkan.

"Entah apa yang sedang dilakukan Pak Holand! Padahal dia sudah berjanji padaku akan mengeluarkan Armand dalam hari ini!" gerutu Armand sambil menggertakkan giginya dengan kesal. Dia merasa sangat malu sehingga melarikan diri dengan tergesa-gesa dari ruangan kelas.

Josh kemudian berdiri dan menghampiri ketua kelas sambil berkata dengan tersenyum, "Elsa, aku nggak bohong padamu, 'kan? Sudah kubilang, aku nggak akan dikeluarkan."

"Ya," sahut Elsa seraya mengangguk. Dalam hatinya menghela napas lega. Sepanjang sore ini, entah mengapa dia terus merasa gelisah. Dia benar-benar tidak ingin melihat Josh dikeluarkan.

"Tapi, aku benar-benar berterima kasih padamu. Hanya kamu yang rela membantuku di kelas ini." Josh tetap tersenyum.

Si gendut Rubeus yang berada di sampingnya mengejek, "Ketua kelas begitu perhatian dengan Josh. Jangan-jangan ... kamu suka dengan Josh, ya?"

Mendengar ucapannya, wajah Elsa seketika merah padam.

"Jangan sembarangan! Aku ... aku ini ketua kelas, tentu saja harus menegakkan keadilan bagi semua teman sekelasku," balas Elsa seraya menggigit bibirnya. Usai bicara, Elsa langsung buru-buru keluar dari ruang kelas.

"Anu ...." Awalnya, Josh ingin mentraktir Elsa untuk makan, tapi gadis itu malah pergi begitu saja.

Di sisi lain, setelah keluar dari ruang kelas, Armand langsung menuju ke kantor Departemen Konseling. Dia hendak bertanya pada Pak Holand, mengapa sampai sekarang Josh masih belum dikeluarkan.

Di dalam kantor Departemen Konseling.

"Pak Holand! Kamu sudah berjanji padaku akan mengeluarkan orang itu dalam hari ini, kenapa sampai pulang sekolah pun dia masih belum dikeluarkan!" tanya Armand dengan kesal begitu memasuki ruangan.

"Armand, aku nggak bisa membantumu kali ini!" jawab Holand sambil menggelengkan kepalanya.

Armand mengernyitkan dahinya dan bertanya, "Kenapa? Padahal kamu sudah berjanji padaku, sekarang malah bilang nggak bisa membantuku?"

"Terus terang saja, Kepala Sekolah mau melindunginya. Tapi, dia nggak menyebutkan secara spesifik alasannya," jawab Holand sambil menggeleng.

"Apa? Kepala Sekolah mau melindunginya? Atas dasar apa Pak Kepala Sekolah mau melindungi anak miskin sepertinya?" Armand sama sekali tidak bisa mengerti.

"Aku nggak tahu, kalau kamu ingin tahu, tanyakan saja sendiri pada Kepala Sekolah," balas Holand.

Tentu saja, Armand tidak mungkin menanyakannya kepada Kepala Sekolah. Sebab, dia tidak punya hubungan apa pun dengan Kepala Sekolah.

"Sialan!" Mengingat rencananya gagal begitu saja, Armand langsung menjadi kesal hingga wajahnya memucat.

Perlu diketahui bahwa dia telah membanggakan diri di depan kelas mengatakan bahwa Josh pasti akan dikeluarkan dan bahkan mengancam Josh. Jika kenyataannya Josh tidak dikeluarkan, Armand akan merasa sangat malu di kelas!

....

Di Restoran Sumptuos.

Restoran ini adalah salah satu restoran paling mewah di sekitar sekolah. Dekorasinya sangat elegan dan lingkungannya cukup tenang. Josh dan Rubeus duduk di sebuah meja.

Setelah pulang sekolah, Josh mengatakan bahwa dia akan mengajak Rubeus untuk makan malam. Sebagai keturunan dari keluarga kaya, Josh tentu saja memilih restoran terbaik di sekitar sekolah.

"Josh, kamu sudah kaya sekarang. Biarkan aku ikut merasakan sedikit kemewahan ini. Haha ...," ujar Rubeus dengan penuh semangat. Meskipun keluarga Rubeus memiliki bisnis kecil-kecilan, mereka tidak terlalu kaya. Ini adalah pertama kalinya Rubeus makan di Restoran Sumptuos.

"Dulu kamu sering mengajakku makan, sekarang giliran aku yang mengajakmu. Itu hal yang wajar," kata Josh dengan tersenyum.

Ketika Josh masih miskin dan tidak mampu makan, sebagian besar waktu Rubeus yang memberi bantuan kepadanya. Josh selalu mengingat dan menghargai bantuan temannya itu.

Tiba-tiba, Rubeus mendongak dan berkata, "Josh, menurutku Elsa sepertinya menyukaimu. Apalagi, penampilan Elsa sangat cantik dan manis. Yang paling penting lagi adalah kepribadiannya sangat baik dan tidak matre. Selain itu, dia juga masih jomblo. Gadis sebaik ini sudah langka, sepertinya kamu bisa mendapatkannya, lho!" ujar Rubeus sambil terkekeh.

"Dia memang gadis yang baik. Tapi, sementara ini aku nggak terlalu memikirkan hal itu. Jalani saja dulu," balas Josh sambil membuka tangannya.

Pada saat ini, berbagai hidangan telah disajikan. Ada gurame asam manis, ayam betutu, seporsi hidangan laut yang dipanggang, dan beberapa makanan khas restoran lainnya. Tentu saja, disertai dengan sebotol anggur merah.

Dulu, Josh tidak akan pernah berani memikirkan untuk memesan begitu banyak hidangan sekaligus, apalagi hidangan mahal seperti ini.

Setelah makan selama setengah jam, Josh dan Rubeus akhirnya sudah merasa kenyang.

"Biar kubayar!" seru Josh memanggil pelayan untuk membayar tagihan.

"Tuan, total belanja Anda adalah 8,66 juta. Saya bulatkan menjadi 8,6 juta saja. Apakah Anda akan membayar dengan kartu kredit atau tunai?" tanya pelayan wanita itu sambil tersenyum.

Sebelumnya, Josh bahkan tidak berani membayangkan untuk menghabiskan uang 8 juta dalam sekali makan. Jumlah itu bahkan cukup untuk biaya hidupnya selama setahun.

"Dengan kartu kredit," kata Josh sambil merogoh dompetnya.

"Tunggu, di mana dompetku?" Tiba-tiba, Josh menyadari bahwa dompetnya hilang! Josh segera berdiri dan mencari di seluruh tubuhnya, tetapi dia tidak bisa menemukan dompetnya.

"Sialan, jangan-jangan dicuri?" Josh tiba-tiba teringat ada seorang pria yang mencurigakan menabraknya ketika dia pergi ke toilet tadi. Saat itu, Josh masih tidak mencurigai apa pun. Namun, setelah dompetnya hilang sekarang, dia baru teringat dengan pria itu.

Josh melihat sekeliling, tetapi tidak menemukan pria tersebut di dalam restoran. Mungkin setelah melakukan kejahatannya, dia sudah kabur dari tempat itu.

"Dompetmu dicuri?" tanya Rubeus dengan terkejut.

"Ya, waktu aku pergi ke toilet tadi, ada seseorang yang menyenggolku. Aku curiga dia yang mencurinya," ujar Josh sambil tersenyum getir.

"Ya sudah, biar aku saja yang bayar!" ujar Rubeus sambil menggeledah kantongnya. Namun akhirnya, dia hanya bisa mengumpulkan 570 ribu. Jumlahnya masih jauh dari cukup untuk membayar tagihan.

Momen ketika hendak membayar tagihan tapi ternyata tidak punya uang ini adalah momen yang sangat memalukan. Tiba-tiba, seorang pria paruh baya berpakaian jas datang mendekati mereka. Kelihatannya, dia adalah manajer restoran.

"Lina, apa yang terjadi di sini?" tanya manajer kepada pelayan tersebut.

"Pak, kedua orang ini bilang dompet mereka hilang dan mereka tidak punya uang untuk membayar," kata pelayan wanita itu.

"Aku mengerti, kamu bisa pergi saja, biar aku yang mengurus masalah ini!" kata manajer sambil memberi isyarat kepada pelayan wanita itu untuk pergi.

Kemudian, manajer melihat ke arah Josh dan Rubeus, "Tuan-tuan sekalian, saya adalah manajer restoran ini."

"Uh ... Pak, tadi saat saya di toilet, dompet saya dicuri. Jadi ... bisakah kami mengutang dulu? Saya bisa menulis surat utang dan membayarnya besok," kata Josh dengan terlihat canggung.

"Apa kalian benar-benar dicuri atau kalian hanya ingin makan tanpa membayar. Masalah ini masih belum bisa dipastikan!" ujar manajer dengan senyum sinis.

Saat Josh dan Rubeus masuk ke restoran, sang manajer sudah memperhatikan mereka berdua. Berhubung tingkat konsumsi di sini cukup tinggi, orang-orang yang datang ke sini untuk makan biasanya berpakaian rapi dan mewah. Namun, Josh dan temannya mengenakan pakaian yang murahan.

Pada saat itu, manajer masih bertanya-tanya apakah kedua anak ini benar-benar sanggup membayar makanan di sini? Namun, semua pelanggan harus dilayani, jadi manajer tidak bisa mengusir mereka.

"Apa? Kamu bilang kami ingin makan gratis? Apa kamu tahu siapa orang ini? Dia adalah cucu dari Marcus Parker. Apakah dia akan makan gratis?" tegas Rubeus.

"Oh, jadi kamu bilang dia adalah cucu Marcus? Kalau begitu, berarti saya adalah kakek Marcus!" ejek manajer itu. Dia tentu saja tidak percaya bahwa seseorang yang mengenakan pakaian murahan bisa menjadi cucu dari orang terkaya di wilayah barat daya. Bagi manajer itu, ucapan Rubeus hanya omong kosong belaka!

Mendengar ucapannya, Josh langsung mengerutkan kening. "Saya kehilangan dompet saya di restoran ini, jadi restoran ini seharusnya bertanggung jawab."

"Huh, saya rasa kalian hanya ingin menipu restoran kami dan menggunakan alasan itu untuk tidak membayar tagihan! Tidak ada yang mencuri dompet kalian!" tegas manajer dengan suara dingin.

Josh semakin terlihat kesal. Tempat di mana dia kehilangan dompet itu tidak tercakup oleh kamera pengawas, sehingga dia tidak bisa memberikan bukti.

"Kalian berdua, dengarkan baik-baik! Bagaimanapun caranya, kalian harus membayar tagihan ini. Kalau tidak, saya akan melapor ke pihak berwajib!" ujar manajer dengan serius.

Keributan ini telah menarik perhatian para tamu lainnya.

"Wah, zaman sekarang ini masih ada yang mau makan gratis? Apalagi di tempat seperti ini? Bukankah itu cari mati namanya?"

"Iya nih! Kalau nggak punya uang, seharusnya nggak usah datang ke tempat ini!"

....

Banyak pelanggan di restoran yang mulai membicarakan masalah ini.

"Josh ... bagaimana ini?" tanya Rubeus kebingungan.

Josh merasa kesal, tetapi memang sudah sepantasnya dia membayar makanan yang dipesannya. Penyebab utama dompetnya hilang adalah karena dia sendiri yang tidak waspada.

Josh berpikir sejenak, lalu memalingkan kepalanya ke arah para pelanggan yang ada di sekitarnya, "Ada yang mau meminjamkan saya 8 juta untuk membayar tagihan ini? Besok saya akan mengembalikannya 10 kali lipat, saya bisa membuatkan surat utang dan menandatanganinya!"

"Sepuluh kali lipat? Maksudnya 80 juta!" Mendengar nominal tersebut, banyak orang di sekitarnya yang merasa tertarik. Tentu saja, semua orang pasti akan merasa senang jika bisa mendapatkan uang sebanyak ini. Bunganya bahkan jauh lebih tinggi daripada rentenir!

"Tapi, lihatlah penampilannya, apa dia kelihatan seperti orang yang punya 80 juta? Aku yakin dia hanya seorang penipu yang ingin mencari uang," celetuk salah satu pelanggan.

"Benar! Lihatlah penampilannya, dia pasti tidak mampu membayar 8 juta. Jangan percaya padanya, jangan sampai kita ditipu," timpal pelanggan lainnya.

Meskipun tawaran Josh sangat menggiurkan, tetap saja tidak ada yang mau meminjamkan uang kepada orang asing yang penampilannya tidak meyakinkan!

"Bocah, kamu jangan macam-macam, ya. Aku yakin, kamu hanya mencari uang dengan cara licik. Nggak akan ada orang yang percaya padamu. Aku akan melapor ke polisi!" ucap manajer sambil meraih ponselnya.

Kaugnay na kabanata

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 14

    Pada saat ini, tiba-tiba terdengar sebuah suara, "Tunggu!"Josh memalingkan kepalanya dan melihat seorang gadis muda dengan kucir kuda. Gadis itu mengenakan jaket putih dan celana jeans. Matanya tampak indah dengan bulu mata yang panjang dan lentik, bibir mungilnya terlihat seperti buah ceri yang ranum.Cantik!Gadis ini tampak bersemangat dan ceria. Tidak hanya cantik, dia juga memiliki pesona yang khas! Sejujurnya, daya tarik gadis ini benar-benar kuat. Josh sudah terpesona sejak pertama kali melihatnya, bahkan dia terus meliriknya beberapa kali.Gadis itu berjalan ke arah mereka dan berhenti di depan Josh."Pak, akan kubayar tagihan mereka. Gesek kartuku saja," kata gadis itu dengan suara lembut dan halus."Kamu benar-benar ingin membayar tagihan mereka? Dia jelas-jelas seorang penipu! Kamu hanya ditipu olehnya!" Manajer itu terkejut, dia tidak menyangka akan ada orang yang membantu Josh dan Rubeus untuk membayar tagihan mereka."Tertipu atau nggak, itu urusanku. Tugas restoran Anda

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 15

    "Oh ya, Pak Juan, di mana Dirut baru itu sekarang?" tanya Adam. Armand yang berada di sampingnya juga ikut penasaran."Dirut sedang berada di ruang istirahat VIP sekarang sembari menunggu dimulainya acara," jawab Juan."Oh ya? Kalau begitu ... apa kami boleh mengunjunginya di ruang istirahat?" tanya Adam sambil tersenyum. Jika ingin terus bekerja sama dengan Grup Vagant, Adam harus berusaha mendekati Dirut yang baru naik jabatan ini."Aku hanya bisa membantu Pak Adam untuk melaporkannya. Apakah kalian bisa bertemu atau tidak, semua tergantung beliau," jawab Juan."Baiklah, kalau begitu mohon bantuan Pak Juan untuk menyampaikannya," ujar Adam sambil tersenyum.Perusahaan Adam adalah sebuah perusahaan lokal yang bergerak di bidang bahan bangunan, sementara Grup Vagant merupakan salah satu dari perusahaan terbesar di wilayah barat daya. Kedua perusahaan tersebut tentu tidak bisa dibandingkan.....Di ruang istirahat VIP.Baru saja Simson meninggalkan ruangan, ponsel Josh telah berdering.

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 16

    "Baik, Pak Josh!" jawab Juan sambil mengangguk.Setelah mendengar perkataannya, Adam langsung panik. Jika kerja sama dengan Grup Vagant terputus, perusahaan miliknya pasti akan hancur!"Pak Josh ... kumohon beri kami kesempatan kedua! Setelah ini, aku akan memberi pelajaran pada anakku ini!" Adam juga memohon."Diam!" bentak Josh seraya mengerutkan kening.Kemudian, Josh menatap mereka dengan tajam dan berkata dengan tegas, "Aku sudah cukup menghormati kalian. Kalau aku benar-benar ingin memperpanjang masalah ini, kalian berdua pasti akan mati! Siapa pun nggak akan bisa menyelamatkan kalian!"Wajah Adam menjadi pucat karena ketakutan mendengar kata-kata Josh. Dia tahu, dengan status Josh sebagai cucu Marcus, Josh bisa saja membunuh Armand jika dia menginginkannya!Armand merasa benar-benar putus asa. Dia terjatuh lemas di lantai dengan wajah yang dipenuhi keputusasaan. Tamat sudah semuanya!Josh kembali duduk di sofa sambil melambaikan tangannya, lalu berkata, "Kalau tidak ada urusan l

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 17

    "Baik, saya sudah mengingat nasihat Tuan!" Manajer hotel itu menyeka keringat dingin di dahinya dan mengangguk berulang kali.Melihat reaksinya, Josh berkata dengan nada dingin, "Aku akan memberi tahu Pak Simson masalah ini, biar dia sendiri yang membuat keputusan!" Usai bicara, Josh langsung memanggil Rubeus untuk masuk ke hotel."Pak ... Simson?" Mendengar Josh akan mengadukan masalah ini pada Simson, manajer hotel itu langsung terduduk lemas di lantai. Jika masalah ini sampai diketahui Simson, dia pasti akan dipecat.Setelah memasuki hotel, Josh berkata, "Juan, kamu laporkan masalah ini kepada Pak Simson.""Baik, Pak Josh." Juan mengangguk.Josh kemudian melihat ke arah Rubeus dan berkata, "Rubeus, apa kamu sudah merasa puas dengan balas dendammu tadi?""Tentu saja! Semua berkat bantuan Josh. Tanpa dukunganmu, aku nggak akan bisa balas dendam. Melihat dia meminta maaf sambil memohon-mohon, rasanya sangat memuaskan," ucap Rubeus dengan penuh semangat.Bagi Rubeus yang dulu, dia hanya

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 18

    Josh menjelaskan, "Paman, aku benar-benar nggak punya niat buruk terhadap putrimu. Aku hanya ingin mengembalikan uangnya.""Putriku sudah bilang bahwa uangnya nggak perlu dikembalikan lagi. Jadi, kamu bisa pergi saja," kata ayah Mona sambil mengusir Josh dengan melambaikan tangannya.Ayah Mona mengira Josh ingin mendekati putrinya. Sebagai seorang ayah, tentu saja dia ingin melindungi putrinya dari pria-pria yang berniat buruk. Sebab, selama ini sudah banyak orang yang ingin mendekati putrinya.Namun, tiba-tiba, terdengar sebuah suara sombong dari belakang Josh, "Wah, pemuda miskin sepertimu mau mendekati Dik Mona?"Josh menoleh dan melihat seorang pemuda yang sekujur tubuhnya mengenakan barang-barang bermerek. Dia mengenakan jam tangan Omega, sikapnya sangat sombong."Tuan Wallace!" Ekspresi Mona dan ayahnya berubah drastis setelah melihat pemuda itu. Josh mengerutkan kening karena perkataan pemuda itu jelas mengarah kepada dirinya.Pemuda bernama Wallace ini tiba-tiba berdiri di depa

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 19

    "Kenapa bisa begini!"Di baris depan, Wallace melihat Josh yang naik ke panggung, wajahnya berubah menjadi pucat seketika. Dia langsung mengenali Josh, bukankah itu orang yang dia ajak berkelahi sebelumnya?Namun, orang yang seharusnya naik ke panggung sekarang adalah Dirut baru dari Grup Vagant!"Nggak mungkin dia! Pasti orang ini nekat naik ke panggung tanpa izin!" Wallace menggertakkan giginya. Dia tidak percaya bahwa pria itu adalah Dirut baru dari Grup Vagant.Di meja belakang, Agnes juga terkejut ketika melihat Josh di atas panggung. Bukankah ini orang yang dia cemooh di bar beberapa hari lalu? Pada saat itu, Josh bahkan pergi dengan mobil Lamborghini.Namun, setelah memikirkannya lagi, Agnes mengira bahwa mobil Lamborghini itu mungkin hanya dipinjam oleh Josh. Saat itu, dia bertekad untuk mempermalukan Josh jika bertemu dengannya lagi."Nggak mungkin dia itu Dirut baru dari Grup Vagant, nggak mungkin!" Agnes menggelengkan kepala, dia juga tidak percaya.Di meja lainnya ...."Ken

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 20

    Ketika mengingat bagaimana dia berbicara kasar pada Josh sebelumnya dan bahkan mengancam untuk menghancurkannya, Wallace gemetar ketakutan."Kenapa? Aku bersulang denganmu, kamu tidak mau menerimanya?" Josh mengerutkan kening."Tentu saja mau!" Wallace buru-buru mengangkat gelas anggur, tetapi tangannya gemetar sehingga banyak anggur yang tumpah di atas meja dan tubuhnya.Tidak lama kemudian, ayah Wallace menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, dia tidak berani ikut campur sekarang.Josh mengangkat gelas anggur dan berkata dengan nada dingin, "Wallace, kamu mengancam akan menghancurkanku sebelumnya. Aku berada di hadapanmu sekarang, katakanlah, bagaimana kamu akan menghancurkanku? Aku akan mendengarkannya dengan saksama!""Pak Josh! Saat itu saya tidak tahu bahwa Anda adalah Dirut baru. Jadi ... jadi saya ...." Suara Wallace gemetaran dan wajahnya pucat pasi."Jadi, karena kamu mengira status sosialku lebih rendah darimu, makanya kamu bisa merendahkan dan menghinaku dengan

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 21

    "Baik, baik, baik! Saya tidak akan pernah mengganggu Mona lagi." Wallace menganggukkan kepalanya berulang kali. Setelah mendengar ucapannya, Josh berbalik dan pergi ke meja berikutnya.Setelah Josh meninggalkan meja tersebut ...."Dasar anak durhaka! Berani-beraninya kamu menyinggung Pak Josh!"Plak! Tamparan keras mengenai wajah Wallace, sebagai pelampiasan atas amarah ayahnya."Dengarkan baik-baik, kamu dilarang keluar rumah selama satu tahun! Renungkan kesalahanmu!" Marshal menunjuk ke arah Wallace, sambil menghardiknya dengan keras.Mendengar hukuman yang diberikan ayahnya, hati Wallace terasa getir. Namun, dia tidak berani memprotes. Siapa suruh dia menyinggung Dirut Baru dari Grup Vagant?Serangkaian peristiwa tadi diam-diam diawasi oleh Mona dan ayahnya. Hati mereka dipenuhi dengan perasaan kagum. Sebelum acara dimulai, mereka mengkhawatirkan keselamatan Josh dan mengusahakan agar Josh segera meninggalkan lokasi acara.Namun, siapa sangka, Josh adalah Dirut baru dari Grup Vagant

Pinakabagong kabanata

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 203

    "Anak Muda, untuk apa kamu merasa bangga? Aku palingan hanya akan dikurung selama sepuluh hari, anggap saja itu sebagai liburan," jawab pria tua itu dengan tidak peduli.Melihat tampang pria tua yang tidak peduli itu, bisa dipastikan bahwa pria tua ini sudah sangat berpengalaman dalam melakukan hal seperti ini."Ditahan sepuluh hari? Apa kamu kira ini bisa berlalu semudah itu? Jangan harap!" seru Josh sambil tersenyum sinis."Apa maksudmu?" tanya pria tua itu sambil menatap Josh.Pria paruh baya dan Elmira yang berdiri di samping juga menatap Josh dengan kebingungan. Mereka tidak mengerti apa maksud dari perkataan Josh."Maksudku gampang sekali. Kamu sudah merusak mobilku saat mencoba menipu tadi, jadi kamu harus ganti rugi," kata Josh sambil tersenyum.Ketika Josh ditangkap, dia pernah mengatakan kepada penipu itu bahwa dia akan membuat penipu itu mengeluarkan bayarannya! Josh tentu tidak hanya sekadar mengatakannya begitu saja. Adapun penahanan selama sepuluh hari itu, bagi Josh itu

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 202

    "Elmira Gozali," seru Josh."Tuan Josh, aku sudah menegurnya, maaf sekali. Selain itu, Tuan Josh, Anda sudah boleh pergi sekarang," kata pria paruh baya itu sambil tersenyum."Pergi? Kenapa aku harus pergi? Kalian bisa membawaku kemari dengan mudah, tapi nggak semudah itu untuk menyuruhku pergi. Seperti kata pepatah, ada padi segala menjadi," ucap Josh sambil tersenyum."Ini …." Keringat dingin bercucuran di dahi pria paruh baya itu dan senyumannya tampak sedikit canggung.Kemudian, Josh langsung berbaring dan kembali berkata, "Menurutku, tempat ini sangat nyaman, aku nggak mau pergi lagi.""Tuan Josh, jangan bercanda. Anda adalah direktur utama dari Grup Vagant di Kota Sunrise. Anda masih punya banyak kesibukan," sahut pria paruh baya itu sambil tersenyum tidak berdaya."Nggak masalah, kalian yang akan menanggung kerugianku," balas Josh yang tampak tidak peduli."Ini …." Pria paruh baya itu hanya bisa menelan air liurnya.Dalam hatinya, pria paruh baya itu telah berulang kali mengutuk

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 201

    "Aku nggak takut membuat keributan," ucap Josh sambil merentangkan tangannya."Oke, karena kamu mau begitu, aku juga nggak takut! Kita lihat siapa yang akan kalah nanti," seru pria tua itu dengan tegas.Pria tua itu sudah memutuskan dalam hatinya. Sekalipun nanti polisi datang, dia akan bersikeras bahwa dia telah ditabrak. Lantaran tidak ada saksi, polisi juga tidak bisa berbuat apa pun kepadanya sekalipun dia ketahuan menipu.Setelah beberapa menit berlalu, sebuah mobil patroli datang. Seorang wanita muda dan dua pria turun dari mobil patroli tersebut. Josh melihat lencana pangkat di seragam wanita itu sekilas. Dia adalah inspektur polisi tingkat satu dan terlihat cantik."Siapa yang membuat pengaduan? Apa yang terjadi?" tanya wanita muda itu."Nona, saya yang melapor. Pak tua ini penipu, tolong kamu urus dia," kata Josh.Wanita muda itu pun langsung melihat ke arah pria tua tersebut.Pria tua itu seketika tampak kesakitan dan berteriak, "Aduh, Bu Polisi, tolong bantu aku. Pria ini su

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 200

    "Pufft!" Josh sontak tertawa terbahak-bahak.Ini adalah rencana Josh untuk mewakili sepupu Rubeus memberi pelajaran kepada wanita matre itu. Membuat wanita itu dengan sukarela mencampakkan pacarnya sendiri dan ikut dengannya, lalu menghancurkan mimpi indah wanita itu. Jika wanita matre yang bernama Grace ini benar-benar mencintai pacarnya, dia tidak akan menaiki mobil Josh. Jadi, jika ada yang harus disalahkan, itu adalah keserakahannya yang membuatnya terjebak.Setelah turun dari mobil, Grace berjalan ke depan. Grace sangat emosi karena sekarang dia tidak mendapatkan apa pun. Dia sudah mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang sebelumnya. Jika kembali sekarang, mereka tidak mungkin bisa berbaikan lagi.Broom!Josh menginjak pedal gas dan kembali mengendarai mobilnya ke hadapan Grace. Kemudian, dia menurunkan jendela mobilnya."Mau apa lagi?" tanya Grace dengan ekspresi wajah yang sangat buruk sambil menatap ke arah Josh."Kamu kira aku menginginkan uang dua juta milikmu ini? Kamu benar

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 199

    Wanita matre itu melihat Lamborghini Aventador yang keren secara sekilas, lalu tatapannya seketika berbinar."Tapi … tapi aku sudah punya pacar," kata wanita matre itu kepada Josh."Nggak masalah, aku nggak keberatan," jawab Josh dengan ekspresi tidak peduli.Setelah berhenti sejenak, Josh lanjut berkata, "Aku sangat sibuk, jadi cepat putuskan. Kalau kamu mau, ayo naik mobilku.""Aku mau! Aku mau!" Wanita matre itu langsung menyetujuinya.Wanita matre itu tahu jika dia menolaknya, dia mungkin tidak bisa menjalin hubungan dengan pemuda kaya yang mengendarai Lamborghini lagi seumur hidupnya. Jadi, dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini!"Baiklah, ayo naik," kata Josh yang langsung membuka pintu penumpang depan."Grace, a … apa maksudmu!" Begitu melihat pacarnya ingin pergi dengan Josh, raut wajah pria berambut rapi itu seketika menjadi suram."Tentu saja mau ikut dengannya. Dia mengendarai Lamborghini, sedangkan kamu hanya Honda," kata wanita matre itu dengan percaya diri. Lant

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 198

    Namun, Sunny teringat saat Josh datang ke rumahnya untuk mencarinya kemarin. Ketika berpikir Josh peduli kepadanya, ada sebuah perasaan yang tidak bisa diutarakan dalam hatinya.…Di ruang kelas Josh. Josh sedang melamun sambil memandangi punggung Elsa yang ada di depan. Pada saat ini, Rubeus tiba-tiba menepuk Josh dan berkata, "Kak Josh, si berengsek Jason itu sudah menghapus unggahan di forum itu. Apa Kak Josh yang sudah memperhitungkannya dengannya?""Bisa dibilang begitu," jawab Josh sambil mengangguk."Kak Josh, Jason memang harus diberi pelajaran. Kamu seharusnya menyuruhnya untuk mengeluarkan unggahan permintaan maaf di forum sekolah. Hal itu baru bisa melampiaskan kekesalan," seru Rubeus.Josh hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun. Setelah kejadian kali ini, Josh yakin Jason pasti tidak berani melawannya lagi."Oh, ya, Kak Josh. Aku mau meminta bantuanmu," kata Rubeus sambil menggaruk kepalanya."Katakan saja ada apa, jangan sungkan denganku," ucap Josh sambil menepuk p

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 197

    "Aku … aku jamin akan segera meninggalkan Sunny!" ucap Jason dengan bibir yang bergetar dan dahinya dipenuhi keringat dingin.Josh mencibir sambil menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Aku sudah memberimu kesempatan kemarin, tapi kamu nggak menghargainya. Sekarang, aku sudah marah, apa kamu merasa kemarahanku bisa mereda hanya dengan satu kalimat? Kamu merasa masalah ini bisa berakhir tanpa perlu mengeluarkan bayaran apa pun?""Tuan Josh, Anda katakan saja. Bagaimana bisa meredakan amarah Anda?" sahut Jared yang berdiri di samping.Josh berbalik, lalu berkata dengan perlahan sambil memandang ke luar jendela, "Potong satu jari tangan anakmu biar dia bisa mengingatnya!""Apa?" Jared dan Jason sontak terkejut begitu mendengar hal itu."Tuan Josh, ini … ini terlalu kejam, 'kan?" kata Jared sambil menggertakkan giginya."Kalau kamu merasa terlalu kejam, silakan pulang. Nggak ada yang mengundang kalian kemari, kalian sendiri yang datang untuk memohon padaku," jawab Josh dengan tenang."Ini

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 196

    Mobil Jared pun tiba di Gedung Vagant dengan sangat cepat.Kemudian, Jared membawa anaknya, Jason, masuk ke Gedung Vagant. Di bawah bimbingan dari resepsionis, mereka pun akhirnya sampai di lantai teratas Gedung Vagant."Pak, direktur utama kami ada di dalam," kata resepsionis itu sebelum berbalik dan pergi.Jared dan Jason pun berdiri di depan pintu."Jason, kalau benar-benar hanya salah paham, cukup selesaikan kesalahpahamannya saja. Tapi, kamu ingat bahwa dia adalah cucu kandung Pak Marcus. Kita sama sekali nggak bisa menyinggungnya, jadi kamu jangan asal bicara," pesan Jared kepada Jason."Tenang saja, aku pasti nggak akan menyinggungnya," sahut Jason sambil tersenyum.Jason merasa bahwa dia sama sekali tidak menyinggung tokoh besar seperti direktur utama Grup Vagant itu. Dia yakin bahwa ini hanya salah paham sehingga dia tidak terlihat takut sama sekali. Jared pun mengangguk, lalu melangkah maju dan membuka pintu ruangan itu. Kemudian, Jason juga ikut di belakangnya dan berjalan m

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 195

    Sebelumnya, Jared masih sangat kebingungan. Padahal dia tidak pernah menyinggung Josh, kenapa Josh melakukan upaya sebesar ini untuk menghancurkannya? Dendam seperti apa sehingga Josh harus berbuat seperti ini? Sekarang, ketika Josh menyuruhnya untuk membawa anaknya, hal ini pun membuktikan bahwa putranya itulah yang sudah membuat Josh marah."Entah apa yang sudah dilakukan bocah sialan itu! Bisa-bisanya dia menyinggung Tuan Josh dan membuat Tuan Josh sampai menggerakkan seluruh pebisnis Kota Sunrise untuk memblokir Grup Weasley!" seru Jared dengan geram.Setelah keluar dari Grup Vagant, Jared langsung menelepon putranya."Halo, Ayah, ada apa?" Jason yang berada di ujung telepon itu terdengar sangat bahagia."Cepat pulang ke rumah sekarang!" bentak Jared dengan sangat emosi.…Saat ini, Jason sudah berada di rumah. Namun, dia masih kebingungan kenapa ayahnya mendadak emosi kepadanya di telepon barusan. Adapun masalah berbagai mitra kerja sama yang menghentikan kerja sama dengan Grup We

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status