Share

Bab 17

Author: Raja Utara
"Baik, saya sudah mengingat nasihat Tuan!" Manajer hotel itu menyeka keringat dingin di dahinya dan mengangguk berulang kali.

Melihat reaksinya, Josh berkata dengan nada dingin, "Aku akan memberi tahu Pak Simson masalah ini, biar dia sendiri yang membuat keputusan!" Usai bicara, Josh langsung memanggil Rubeus untuk masuk ke hotel.

"Pak ... Simson?" Mendengar Josh akan mengadukan masalah ini pada Simson, manajer hotel itu langsung terduduk lemas di lantai. Jika masalah ini sampai diketahui Simson, dia pasti akan dipecat.

Setelah memasuki hotel, Josh berkata, "Juan, kamu laporkan masalah ini kepada Pak Simson."

"Baik, Pak Josh." Juan mengangguk.

Josh kemudian melihat ke arah Rubeus dan berkata, "Rubeus, apa kamu sudah merasa puas dengan balas dendammu tadi?"

"Tentu saja! Semua berkat bantuan Josh. Tanpa dukunganmu, aku nggak akan bisa balas dendam. Melihat dia meminta maaf sambil memohon-mohon, rasanya sangat memuaskan," ucap Rubeus dengan penuh semangat.

Bagi Rubeus yang dulu, dia hanya bisa bersabar jika ditindas seperti itu. Sebagai seseorang yang statusnya tidak setara dengan orang lain, dia harus bersabar diperlakukan dengan tidak adil. Namun sekarang, dengan dukungan Josh, Rubeus tidak akan lagi menerima perlakuan seperti itu!

....

Tak lama setelah Josh kembali ke ruang istirahat, Direktur Hotel datang dan meminta maaf kepada Josh dan Rubeus. Dia juga mengatakan bahwa dia telah memberhentikan manajer hotel.

....

Di dalam lokasi acara pesta.

Saat ini, masih ada sekitar 20 menit sebelum acara dimulai. Lebih dari 40 tamu undangan sudah berkumpul di dalam lokasi. Acara pesta ini tidak terlalu besar, hanya dihadiri oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki kerja sama dengan Grup Vagant. Berhubung acara belum resmi dimulai, banyak bos-bos lain yang berkumpul dan asyik berbincang-bincang.

Di salah satu meja ....

Seorang pria paruh baya duduk bersama seorang gadis muda dengan riasan tebal. Jika Josh ada di sana, dia pasti akan langsung mengenali gadis yang berdandan menor itu. Sebab, gadis itu adalah gadis yang diperkenalkan Rubeus kepada Josh di bar beberapa hari yang lalu, yaitu Agnes!

Saat itu, Agnes bahkan membanggakan diri kepada Josh bahwa dia telah diundang ke acara pesta Grup Vagant. Pria paruh baya yang duduk di samping Agnes adalah ayahnya.

"Agnes, katanya Dirut baru ini masih sangat muda. Setelah acara selesai nanti, aku akan mencari kesempatan untuk bertemu dengannya secara pribadi. Kamu harus berusaha, kalau kamu bisa mendekati Dirut baru ini, maka keluarga kita akan benar-benar sukses!" kata ayah Agnes memberi nasihat.

Maksud perkataan ayahnya ini sangat jelas, dia ingin putrinya menggoda Dirut baru Grup Vagant.

"Ayah, jangan khawatir, aku pasti akan berusaha keras!" Agnes terlihat sangat antusias.

Keluarga Agnes juga merupakan perusahaan kecil yang sangat biasa di daerah setempat, bahkan lebih kecil daripada perusahaan milik Armand. Tentu saja, Agnes paham bahwa jika dia bisa mendekati Dirut Grup Vagant, keluarganya akan menjadi sukses. Namun, dia tidak tahu bahwa Dirut baru tersebut adalah Josh.

....

Di dalam ruang istirahat VIP.

"Josh, pemilik Perusahaan Material Nature ingin bertemu denganmu," kata Juan.

"Apa yang dia inginkan?" tanya Josh.

"Sepertinya dia ingin membahas tentang kerja sama. Saat ini, kita memang membutuhkan perusahaan material sebagai mitra. Meskipun perusahaan mereka tidak memiliki keunggulan harga karena skalanya masih kecil," jelas Juan.

"Kalau begitu, kamu saja yang membahas masalah kerja sama dengan mereka. Aku nggak perlu ketemu mereka lagi," kata Josh sambil melambaikan tangan.

"Baik!" sahut Juan, lalu keluar dari ruangan.

Tidak lama setelah Juan keluar, Rubeus masuk ke dalam ruang istirahat dengan terengah-engah.

"Jo ... Josh! Tebak siapa yang aku lihat di ruang acara!" seru Rubeus dengan napas tersengal-sengal. Dia terlihat sangat bersemangat.

"Bersemangat sekali kamu. Siapa yang kamu lihat?" tanya Josh sambil tersenyum.

"Apa kamu masih ingat ... gadis yang membayar tagihan kita kemarin malam?" ujar Rubeus sambil bernapas berat.

"Apa? Kamu bertemu dengannya di acara ini? Benarkah?" Josh berdiri dari kursinya dengan kaget.

"Benar! Dia berada di ruang acara sekarang! Aku melihatnya dengan mata kepala sendiri, nggak mungkin salah!" Rubeus tersenyum dan menganggukkan kepala dengan tegas.

"Sepertinya jodoh kita masih belum berakhir dengannya!" Seulas senyuman muncul di bibir Josh.

Kemarin malam, Josh berharap bisa bertemu gadis itu lagi untuk membalas budi kepadanya. Namun, dia juga tahu bahwa hal ini sangat sulit. Tak disangka, hari ini mereka malah menemukan jejaknya?

"Ayo! Mari kita temui dia, sudah saatnya kita membayar utang kita kepadanya," ujar Josh yang langsung berjalan ke luar.

Di salah satu sudut ruang acara.

Seorang wanita cantik yang mengenakan jaket putih dan celana jeans dengan aura yang ceria, sedang berdiri di sana. Dia adalah gadis yang membantu Josh di restoran semalam, Mona.

Ketika ayahnya mendekatinya, Mona segera bertanya, "Ayah, bagaimana hasilnya? Apa Ayah bertemu dengan Dirut baru dari Grup Vagant? Apakah dia mau bekerja sama dengan kita?"

Pria paruh baya itu menggelengkan kepala dengan muram. "Nggak ketemu, Pak Juan yang berbicara denganku. Meskipun sudah berusaha keras, Pak Juan tetap menolaknya."

Ketika Mona mendengar perkataan itu, ekspresinya juga menunjukkan kekecewaan dan kesedihan.

"Ayah, jangan sedih. Dunia bisnis memang seperti ini. Grup Vagant melakukan bisnis untuk mencari keuntungan, tentu mereka akan memilih pemasok material yang lebih baik. Sayangnya, kita terlalu lemah dan tidak memiliki daya saing." Mona menghibur ayahnya.

"Aku mengerti." Pria paruh baya itu mengangguk, wajahnya penuh dengan perasaan putus asa.

Meskipun Mona tidak mengatakannya, dia bertekad untuk mencoba lagi setelah acara selesai. Dia ingin mencari Dirut baru dari Grup Vagant dan mencoba meyakinkannya lagi. Sebab, dia tahu, jika tidak bisa mendapatkan Grup Vagant sebagai klien, perusahaan mereka tidak akan bertahan lama. Ini adalah kesempatan terakhir mereka.

"Halo, kita bertemu lagi!" Terdengar sebuah suara dari belakang Mona.

Mona berbalik dan melihat Josh dan Rubeus berdiri di sana.

Lantaran sebagian besar pemilik usaha di acara ini belum pernah melihat Josh sebelumnya, mereka tidak tahu bahwa dia adalah Dirut baru dari Grup Vagant. Oleh karena itu, kehadiran Josh tidak menimbulkan kehebohan.

"Kalian?" Mona langsung mengenali Josh dan Rubeus, tetapi dia agak terkejut melihat mereka di sini.

"Benar, kita bertemu lagi. Ternyata kita masih bisa bertemu. Sepertinya takdir menginginkan kami mengembalikan uang kepadamu," ucap Josh sambil tersenyum.

"Aku juga nggak menyangka bisa ketemu kalian lagi," kata Mona dengan senyum lembut. Harus diakui, senyumnya begitu cantik dan mampu meluluhkan hati orang.

"Kita bisa ketemu lagi, artinya kita memang berjodoh. Jadi, kali ini kamu bisa memberitahuku namamu, 'kan?" balas Josh sambil tersenyum.

"Ehm.... Baiklah, namaku Mona." Setelah berpikir sejenak, Mona akhirnya menyebutkan namanya.

"Mona .... Hm, nama yang bagus!" Josh mengulang namanya dengan lirih.

"Omong-omong, Mona, berikan nomor rekeningmu padaku. Aku akan mentransfer uangnya ke kamu. Aku nggak bawa banyak uang tunai, tapi aku akan membuktikan bahwa aku bukan penipu. Dompetku benar-benar dicuri orang kemarin," kata Josh.

"Nggak usah, aku percaya kamu bukan penipu. Makan malam kemarin, anggap saja aku yang traktir," tolak Mona sambil melambaikan tangan. Sejak awal, Mona memang tidak berniat untuk mengambil kembali uang itu.

"Mona, siapa dia?" tanya ayah Mona yang berdiri di samping.

"Ayah, dia adalah seseorang yang bertemu denganku di restoran kemarin. Dia mengalami masalah, jadi aku membantunya sedikit," jelas Mona.

"Mona, kamu tetap suka ikut campur urusan orang lain. Kamu seorang gadis, bagaimana kalau kamu terlibat dalam masalah?" tegur ayah Mona dengan ekspresi serius.

"Oh ...." Mona hanya bisa menunduk dan mendengarkan sang ayah dengan patuh. Terlihat jelas bahwa didikan keluarga Mona sangat ketat.

"Pak, salam kenal, saya Josh. Senang berkenalan dengan Anda dan putri Anda," sapa Josh sambil mengulurkan tangannya kepada ayah Mona. Ayah Mona juga tidak menolak untuk berjabat tangan dengan Josh, meskipun ekspresinya agak datar.

Josh kemudian menoleh ke arah Mona dan berkata, "Omong-omong, kenapa kamu bisa berada di sini?"

"Tentu saja untuk menghadiri pesta," jawab Mona.

"Oh? Berarti keluarga kalian juga bekerja sama dengan Grup Vagant? Apa aku boleh tahu lebih lanjut tentang bidang kerja sama kalian?" tanya Josh dengan penasaran.

"Kami memang berkeinginan untuk bekerja sama dengan Grup Vagant, tapi ... perusahaan kami terlalu kecil. Mereka bahkan tidak melirik perusahaan kami," kata Mona dengan ekspresi agak murung.

Sementara itu, Rubeus yang berdiri di samping tidak kuasa untuk menahan tawanya. Dia bertanya-tanya, bagaimana reaksi Mona jika mengetahui bahwa Josh adalah Dirut baru di Grup Vagant?

Josh kemudian bertanya, "Mona, bisa beri tahu aku nama perusahaan kalian?"

"Perusahaan kami bernama Perusahaan Material Nature," jawab Mona.

"Perusahaan Material Nature?" Josh terkejut. Setelah mendengar nama itu, Josh tiba-tiba teringat bahwa baru saja Juan melaporkan bahwa pemilik Perusahaan Material Nature ingin bertemu dengannya.

Pada saat ini, Mona bertanya kepada Josh dengan penasaran, "Omong-omong, kalian berdua kenapa bisa ada di sini? Apakah keluarga kalian bekerja sama dengan Grup Vagant?"

Josh merenung sejenak, lalu berkata sambil tersenyum, "Aku di sini karena ... entahlah, mungkin takdir yang mempertemukan kita di sini. Jadi, aku datang untuk mengembalikan uangmu."

Josh memutuskan untuk tidak terburu-buru mengungkapkan identitasnya pada saat ini. Setelah mendengar perkataan Josh, Mona tertawa sambil menutup mulutnya. Sementara itu, ekspresi ayah Mona terlihat agak muram.

"Nak, apa kamu mencoba mendekati putriku di hadapanku secara langsung? Apakah menurutmu tindakanmu itu pantas?" tegas ayah Mona dengan wajah serius.

"Eh ...." Josh merasa canggung mendengar perkataan itu.

Seketika, wajah Mona langsung merah padam. "Ayah, jangan bicara sembarangan. Kami hanya sekadar mengobrol saja."

Related chapters

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 18

    Josh menjelaskan, "Paman, aku benar-benar nggak punya niat buruk terhadap putrimu. Aku hanya ingin mengembalikan uangnya.""Putriku sudah bilang bahwa uangnya nggak perlu dikembalikan lagi. Jadi, kamu bisa pergi saja," kata ayah Mona sambil mengusir Josh dengan melambaikan tangannya.Ayah Mona mengira Josh ingin mendekati putrinya. Sebagai seorang ayah, tentu saja dia ingin melindungi putrinya dari pria-pria yang berniat buruk. Sebab, selama ini sudah banyak orang yang ingin mendekati putrinya.Namun, tiba-tiba, terdengar sebuah suara sombong dari belakang Josh, "Wah, pemuda miskin sepertimu mau mendekati Dik Mona?"Josh menoleh dan melihat seorang pemuda yang sekujur tubuhnya mengenakan barang-barang bermerek. Dia mengenakan jam tangan Omega, sikapnya sangat sombong."Tuan Wallace!" Ekspresi Mona dan ayahnya berubah drastis setelah melihat pemuda itu. Josh mengerutkan kening karena perkataan pemuda itu jelas mengarah kepada dirinya.Pemuda bernama Wallace ini tiba-tiba berdiri di depa

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 19

    "Kenapa bisa begini!"Di baris depan, Wallace melihat Josh yang naik ke panggung, wajahnya berubah menjadi pucat seketika. Dia langsung mengenali Josh, bukankah itu orang yang dia ajak berkelahi sebelumnya?Namun, orang yang seharusnya naik ke panggung sekarang adalah Dirut baru dari Grup Vagant!"Nggak mungkin dia! Pasti orang ini nekat naik ke panggung tanpa izin!" Wallace menggertakkan giginya. Dia tidak percaya bahwa pria itu adalah Dirut baru dari Grup Vagant.Di meja belakang, Agnes juga terkejut ketika melihat Josh di atas panggung. Bukankah ini orang yang dia cemooh di bar beberapa hari lalu? Pada saat itu, Josh bahkan pergi dengan mobil Lamborghini.Namun, setelah memikirkannya lagi, Agnes mengira bahwa mobil Lamborghini itu mungkin hanya dipinjam oleh Josh. Saat itu, dia bertekad untuk mempermalukan Josh jika bertemu dengannya lagi."Nggak mungkin dia itu Dirut baru dari Grup Vagant, nggak mungkin!" Agnes menggelengkan kepala, dia juga tidak percaya.Di meja lainnya ...."Ken

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 20

    Ketika mengingat bagaimana dia berbicara kasar pada Josh sebelumnya dan bahkan mengancam untuk menghancurkannya, Wallace gemetar ketakutan."Kenapa? Aku bersulang denganmu, kamu tidak mau menerimanya?" Josh mengerutkan kening."Tentu saja mau!" Wallace buru-buru mengangkat gelas anggur, tetapi tangannya gemetar sehingga banyak anggur yang tumpah di atas meja dan tubuhnya.Tidak lama kemudian, ayah Wallace menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, dia tidak berani ikut campur sekarang.Josh mengangkat gelas anggur dan berkata dengan nada dingin, "Wallace, kamu mengancam akan menghancurkanku sebelumnya. Aku berada di hadapanmu sekarang, katakanlah, bagaimana kamu akan menghancurkanku? Aku akan mendengarkannya dengan saksama!""Pak Josh! Saat itu saya tidak tahu bahwa Anda adalah Dirut baru. Jadi ... jadi saya ...." Suara Wallace gemetaran dan wajahnya pucat pasi."Jadi, karena kamu mengira status sosialku lebih rendah darimu, makanya kamu bisa merendahkan dan menghinaku dengan

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 21

    "Baik, baik, baik! Saya tidak akan pernah mengganggu Mona lagi." Wallace menganggukkan kepalanya berulang kali. Setelah mendengar ucapannya, Josh berbalik dan pergi ke meja berikutnya.Setelah Josh meninggalkan meja tersebut ...."Dasar anak durhaka! Berani-beraninya kamu menyinggung Pak Josh!"Plak! Tamparan keras mengenai wajah Wallace, sebagai pelampiasan atas amarah ayahnya."Dengarkan baik-baik, kamu dilarang keluar rumah selama satu tahun! Renungkan kesalahanmu!" Marshal menunjuk ke arah Wallace, sambil menghardiknya dengan keras.Mendengar hukuman yang diberikan ayahnya, hati Wallace terasa getir. Namun, dia tidak berani memprotes. Siapa suruh dia menyinggung Dirut Baru dari Grup Vagant?Serangkaian peristiwa tadi diam-diam diawasi oleh Mona dan ayahnya. Hati mereka dipenuhi dengan perasaan kagum. Sebelum acara dimulai, mereka mengkhawatirkan keselamatan Josh dan mengusahakan agar Josh segera meninggalkan lokasi acara.Namun, siapa sangka, Josh adalah Dirut baru dari Grup Vagant

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 22

    Josh memapah ayah Mona dengan tersenyum sambil berkata, "Paman nggak usah khawatir, aku nggak marah pada Paman. Paman menyuruhku menjauhi Mona adalah demi melindunginya. Wajar saja seorang ayah melakukan hal seperti itu. Mengenai permintaanmu menyuruhku segera meninggalkan acara ini, semua itu memang demi kebaikanku."Para bos lainnya yang melihat adegan ini merasa iri. Ketika Josh bersulang dengan mereka tadi, dia tidak terlalu banyak bicara dengan mereka. Namun, dia tampak sangat ramah kepada ayah Mona dan bahkan memanggilnya "paman". Bagaimana mungkin mereka tidak iri?Mendengar Josh memanggilnya paman, ayah Mona merasa sangat terhormat. Bagaimanapun, kesenjangan status antara Josh dan dirinya ini sangat jauh berbeda. Josh adalah Dirut yang terhormat dari Grup Vagant, sementara dia hanya seorang pemilik perusahaan kecil.Oleh karena itu, ayah Mona buru-buru berkata, "Pak Josh, aku tidak layak menerima panggilan itu, panggil saja aku Jasper.""Paman Jasper, Mona telah membantuku kema

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 23

    "Aku?" Wajah Mona sontak merona merah."Ya, kemarin kamu membantuku di restoran. Jadi, aku berutang budi padamu dan hari ini aku membantumu sebagai balasannya." Josh tersenyum."Tapi ... kemarin aku hanya membantumu membayar beberapa juta saja, sedangkan kerja sama ini melibatkan profit hingga ratusan miliar," kata Mona.Meskipun Mona sangat ingin bekerja sama dengan Grup Vagant, dia tidak ingin membuat Josh mengalami banyak kerugian karena dirinya. Hal itu akan membuatnya merasa bersalah."Nggak masalah, bagiku ini hanya sejumlah kecil uang saja." Josh tersenyum."Tapi, perusahaan kami cukup kecil dan kapasitas produksi kami mungkin tidak akan mencukupi." Mona mengungkapkan kekhawatirannya."Masalah itu mudah diatasi. Kami akan menginvestasikan 200 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi perusahaan kalian!" ujar Josh."Kamu mau investasi 200 miliar?" Jasper dan Mona terkejut mendengar kabar mendadak ini."Aku ... aku nggak sedang bermimpi, 'kan?" Jasper menelan ludahnya, merasa s

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 24

    Ketika Josh tiba di rumah, kakeknya sudah menunggu di dalam."Josh, ayo duduk di sini!" Marcus meminta Josh duduk di sebelahnya dengan antusias."Josh, bagaimana seminggu ini? Semuanya baik-baik saja, 'kan?" tanya Marcus dengan ramah.Josh tersenyum dan berkata, "Kakek, jujur saja, jadi orang kaya itu rasanya sangat menyenangkan. Seminggu ini berjalan dengan sangat baik."Sejak Marcus mengakui Josh sebagai cucunya, Josh memang menjalani seminggu yang sangat menyenangkan. Musuh-musuhnya kini sudah tidak berani mencari gara-gara dengannya, orang-orang yang dulu meremehkannya juga kini telah menghormatinya. Josh akhirnya bisa bangkit dari keterpurukan. Tentu saja, Josh sadar bahwa semua ini berkat bantuan dari kakeknya."Haha, baguslah kalau begitu!" Marcus tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Josh.Sesaat kemudian, Marcus berkata lagi, "Apa kamu tahu, sebenarnya selama seminggu ini, Kakek juga diam-diam mengamatimu.""Mengamatiku?" Josh agak terkejut, sejujurnya dia tidak menyadari

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 25

    "Kakek, siapa dia?" Josh sangat penasaran dengan asal-usul orang ini."Namanya Vance, dia dulu bertugas di pasukan khusus saat muda. Setelah pensiun, dia menjadi petarung bawah tanah. Aku pernah menyelamatkan nyawanya sekali dan sejak saat itu, dia mengikutiku. Sekarang, sudah 10 tahun dia bersamaku," ucap Marcus mengenang kembali masa lalu."Pensiunan pasukan khusus? Petarung bawah tanah?" Josh terkejut, dia hanyalah seorang bocah miskin dan belum pernah berhubungan dengan orang dari lingkungan seperti ini sebelumnya."Josh, sejujurnya, aku telah meminta Vance untuk melindungimu secara diam-diam selama ini. Aku tidak ingin cucu kesayanganku mengalami kecelakaan apa pun," kata Marcus sambil tersenyum lembut."Begitu ya? Terima kasih, Kakek," ujar Josh seraya mengangguk.Ketika diculik sebelumnya, Josh merasa keselamatannya sangat tidak terjamin. Sekarang, dia baru menyadari bahwa kakeknya telah memikirkan masalah keamanannya sejak awal. Jika para penculik tidak membebaskannya saat itu,

Latest chapter

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 203

    "Anak Muda, untuk apa kamu merasa bangga? Aku palingan hanya akan dikurung selama sepuluh hari, anggap saja itu sebagai liburan," jawab pria tua itu dengan tidak peduli.Melihat tampang pria tua yang tidak peduli itu, bisa dipastikan bahwa pria tua ini sudah sangat berpengalaman dalam melakukan hal seperti ini."Ditahan sepuluh hari? Apa kamu kira ini bisa berlalu semudah itu? Jangan harap!" seru Josh sambil tersenyum sinis."Apa maksudmu?" tanya pria tua itu sambil menatap Josh.Pria paruh baya dan Elmira yang berdiri di samping juga menatap Josh dengan kebingungan. Mereka tidak mengerti apa maksud dari perkataan Josh."Maksudku gampang sekali. Kamu sudah merusak mobilku saat mencoba menipu tadi, jadi kamu harus ganti rugi," kata Josh sambil tersenyum.Ketika Josh ditangkap, dia pernah mengatakan kepada penipu itu bahwa dia akan membuat penipu itu mengeluarkan bayarannya! Josh tentu tidak hanya sekadar mengatakannya begitu saja. Adapun penahanan selama sepuluh hari itu, bagi Josh itu

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 202

    "Elmira Gozali," seru Josh."Tuan Josh, aku sudah menegurnya, maaf sekali. Selain itu, Tuan Josh, Anda sudah boleh pergi sekarang," kata pria paruh baya itu sambil tersenyum."Pergi? Kenapa aku harus pergi? Kalian bisa membawaku kemari dengan mudah, tapi nggak semudah itu untuk menyuruhku pergi. Seperti kata pepatah, ada padi segala menjadi," ucap Josh sambil tersenyum."Ini …." Keringat dingin bercucuran di dahi pria paruh baya itu dan senyumannya tampak sedikit canggung.Kemudian, Josh langsung berbaring dan kembali berkata, "Menurutku, tempat ini sangat nyaman, aku nggak mau pergi lagi.""Tuan Josh, jangan bercanda. Anda adalah direktur utama dari Grup Vagant di Kota Sunrise. Anda masih punya banyak kesibukan," sahut pria paruh baya itu sambil tersenyum tidak berdaya."Nggak masalah, kalian yang akan menanggung kerugianku," balas Josh yang tampak tidak peduli."Ini …." Pria paruh baya itu hanya bisa menelan air liurnya.Dalam hatinya, pria paruh baya itu telah berulang kali mengutuk

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 201

    "Aku nggak takut membuat keributan," ucap Josh sambil merentangkan tangannya."Oke, karena kamu mau begitu, aku juga nggak takut! Kita lihat siapa yang akan kalah nanti," seru pria tua itu dengan tegas.Pria tua itu sudah memutuskan dalam hatinya. Sekalipun nanti polisi datang, dia akan bersikeras bahwa dia telah ditabrak. Lantaran tidak ada saksi, polisi juga tidak bisa berbuat apa pun kepadanya sekalipun dia ketahuan menipu.Setelah beberapa menit berlalu, sebuah mobil patroli datang. Seorang wanita muda dan dua pria turun dari mobil patroli tersebut. Josh melihat lencana pangkat di seragam wanita itu sekilas. Dia adalah inspektur polisi tingkat satu dan terlihat cantik."Siapa yang membuat pengaduan? Apa yang terjadi?" tanya wanita muda itu."Nona, saya yang melapor. Pak tua ini penipu, tolong kamu urus dia," kata Josh.Wanita muda itu pun langsung melihat ke arah pria tua tersebut.Pria tua itu seketika tampak kesakitan dan berteriak, "Aduh, Bu Polisi, tolong bantu aku. Pria ini su

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 200

    "Pufft!" Josh sontak tertawa terbahak-bahak.Ini adalah rencana Josh untuk mewakili sepupu Rubeus memberi pelajaran kepada wanita matre itu. Membuat wanita itu dengan sukarela mencampakkan pacarnya sendiri dan ikut dengannya, lalu menghancurkan mimpi indah wanita itu. Jika wanita matre yang bernama Grace ini benar-benar mencintai pacarnya, dia tidak akan menaiki mobil Josh. Jadi, jika ada yang harus disalahkan, itu adalah keserakahannya yang membuatnya terjebak.Setelah turun dari mobil, Grace berjalan ke depan. Grace sangat emosi karena sekarang dia tidak mendapatkan apa pun. Dia sudah mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang sebelumnya. Jika kembali sekarang, mereka tidak mungkin bisa berbaikan lagi.Broom!Josh menginjak pedal gas dan kembali mengendarai mobilnya ke hadapan Grace. Kemudian, dia menurunkan jendela mobilnya."Mau apa lagi?" tanya Grace dengan ekspresi wajah yang sangat buruk sambil menatap ke arah Josh."Kamu kira aku menginginkan uang dua juta milikmu ini? Kamu benar

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 199

    Wanita matre itu melihat Lamborghini Aventador yang keren secara sekilas, lalu tatapannya seketika berbinar."Tapi … tapi aku sudah punya pacar," kata wanita matre itu kepada Josh."Nggak masalah, aku nggak keberatan," jawab Josh dengan ekspresi tidak peduli.Setelah berhenti sejenak, Josh lanjut berkata, "Aku sangat sibuk, jadi cepat putuskan. Kalau kamu mau, ayo naik mobilku.""Aku mau! Aku mau!" Wanita matre itu langsung menyetujuinya.Wanita matre itu tahu jika dia menolaknya, dia mungkin tidak bisa menjalin hubungan dengan pemuda kaya yang mengendarai Lamborghini lagi seumur hidupnya. Jadi, dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini!"Baiklah, ayo naik," kata Josh yang langsung membuka pintu penumpang depan."Grace, a … apa maksudmu!" Begitu melihat pacarnya ingin pergi dengan Josh, raut wajah pria berambut rapi itu seketika menjadi suram."Tentu saja mau ikut dengannya. Dia mengendarai Lamborghini, sedangkan kamu hanya Honda," kata wanita matre itu dengan percaya diri. Lant

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 198

    Namun, Sunny teringat saat Josh datang ke rumahnya untuk mencarinya kemarin. Ketika berpikir Josh peduli kepadanya, ada sebuah perasaan yang tidak bisa diutarakan dalam hatinya.…Di ruang kelas Josh. Josh sedang melamun sambil memandangi punggung Elsa yang ada di depan. Pada saat ini, Rubeus tiba-tiba menepuk Josh dan berkata, "Kak Josh, si berengsek Jason itu sudah menghapus unggahan di forum itu. Apa Kak Josh yang sudah memperhitungkannya dengannya?""Bisa dibilang begitu," jawab Josh sambil mengangguk."Kak Josh, Jason memang harus diberi pelajaran. Kamu seharusnya menyuruhnya untuk mengeluarkan unggahan permintaan maaf di forum sekolah. Hal itu baru bisa melampiaskan kekesalan," seru Rubeus.Josh hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun. Setelah kejadian kali ini, Josh yakin Jason pasti tidak berani melawannya lagi."Oh, ya, Kak Josh. Aku mau meminta bantuanmu," kata Rubeus sambil menggaruk kepalanya."Katakan saja ada apa, jangan sungkan denganku," ucap Josh sambil menepuk p

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 197

    "Aku … aku jamin akan segera meninggalkan Sunny!" ucap Jason dengan bibir yang bergetar dan dahinya dipenuhi keringat dingin.Josh mencibir sambil menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Aku sudah memberimu kesempatan kemarin, tapi kamu nggak menghargainya. Sekarang, aku sudah marah, apa kamu merasa kemarahanku bisa mereda hanya dengan satu kalimat? Kamu merasa masalah ini bisa berakhir tanpa perlu mengeluarkan bayaran apa pun?""Tuan Josh, Anda katakan saja. Bagaimana bisa meredakan amarah Anda?" sahut Jared yang berdiri di samping.Josh berbalik, lalu berkata dengan perlahan sambil memandang ke luar jendela, "Potong satu jari tangan anakmu biar dia bisa mengingatnya!""Apa?" Jared dan Jason sontak terkejut begitu mendengar hal itu."Tuan Josh, ini … ini terlalu kejam, 'kan?" kata Jared sambil menggertakkan giginya."Kalau kamu merasa terlalu kejam, silakan pulang. Nggak ada yang mengundang kalian kemari, kalian sendiri yang datang untuk memohon padaku," jawab Josh dengan tenang."Ini

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 196

    Mobil Jared pun tiba di Gedung Vagant dengan sangat cepat.Kemudian, Jared membawa anaknya, Jason, masuk ke Gedung Vagant. Di bawah bimbingan dari resepsionis, mereka pun akhirnya sampai di lantai teratas Gedung Vagant."Pak, direktur utama kami ada di dalam," kata resepsionis itu sebelum berbalik dan pergi.Jared dan Jason pun berdiri di depan pintu."Jason, kalau benar-benar hanya salah paham, cukup selesaikan kesalahpahamannya saja. Tapi, kamu ingat bahwa dia adalah cucu kandung Pak Marcus. Kita sama sekali nggak bisa menyinggungnya, jadi kamu jangan asal bicara," pesan Jared kepada Jason."Tenang saja, aku pasti nggak akan menyinggungnya," sahut Jason sambil tersenyum.Jason merasa bahwa dia sama sekali tidak menyinggung tokoh besar seperti direktur utama Grup Vagant itu. Dia yakin bahwa ini hanya salah paham sehingga dia tidak terlihat takut sama sekali. Jared pun mengangguk, lalu melangkah maju dan membuka pintu ruangan itu. Kemudian, Jason juga ikut di belakangnya dan berjalan m

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 195

    Sebelumnya, Jared masih sangat kebingungan. Padahal dia tidak pernah menyinggung Josh, kenapa Josh melakukan upaya sebesar ini untuk menghancurkannya? Dendam seperti apa sehingga Josh harus berbuat seperti ini? Sekarang, ketika Josh menyuruhnya untuk membawa anaknya, hal ini pun membuktikan bahwa putranya itulah yang sudah membuat Josh marah."Entah apa yang sudah dilakukan bocah sialan itu! Bisa-bisanya dia menyinggung Tuan Josh dan membuat Tuan Josh sampai menggerakkan seluruh pebisnis Kota Sunrise untuk memblokir Grup Weasley!" seru Jared dengan geram.Setelah keluar dari Grup Vagant, Jared langsung menelepon putranya."Halo, Ayah, ada apa?" Jason yang berada di ujung telepon itu terdengar sangat bahagia."Cepat pulang ke rumah sekarang!" bentak Jared dengan sangat emosi.…Saat ini, Jason sudah berada di rumah. Namun, dia masih kebingungan kenapa ayahnya mendadak emosi kepadanya di telepon barusan. Adapun masalah berbagai mitra kerja sama yang menghentikan kerja sama dengan Grup We

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status