Share

Bab 12

Author: Raja Utara
Mendengar perkataan ini, Rubeus sontak memelotot dan berseru, "Langsung menampar siapa pun yang menindas kita? Tanpa peduli identitas mereka? Josh, ka ... kamu serius?"

"Ya, aku sangat serius!" timpal Josh seraya menyeringai.

"Hehe, bukan masalah." Rubeus benar-benar bersemangat memikirkan hal ini. Kelak, dia tidak perlu takut ditindas lagi.

"Rubeus, kamu mau coba mengendarai Lamborghini ini?" tanya Josh sambil menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Serius? Aku mau!" sahut Rubeus sembari mengangguk berulang kali. Kemudian, keduanya bergegas bertukar tempat duduk. Siapa yang tidak ingin mencoba mengendarai Lamborghini?

Ketika tiba di universitas, waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 lewat. Gerbang sekolah sudah ditutup sehingga mobil tidak bisa diparkir di dalam. Sesudah Rubeus turun, Josh memarkirkan mobilnya di tempat parkir terdekat.

Di dalam sebuah taksi, terlihat Phebe dan Agnes. Phebe makin merasa ada yang tidak beres sehingga berkata, "Aku rasa, bocah ini nggak mungkin tiba-tiba menjadi kaya. Setahuku, keluarganya sangat miskin. Dia bahkan harus bekerja paruh waktu saat liburan kuliah. Kalau keluarganya kaya, dia nggak mungkin pergi bekerja."

"Benar, mana ada orang kaya yang memakai pakaian murahan. Dia benar-benar nggak terlihat seperti orang kaya. Tapi, Lamborghini itu sudah membuktikan statusnya," timpal Agnes sembari menggeleng.

"Mungkin, dia hanya menyewa mobil itu untuk pamer," ujar Phebe yang terlihat seperti sudah tahu segalanya.

Begitu mendengar ini, Agnes seketika mengerti. Dia kesal hingga mengentakkan kakinya dan berkata, "Berengsek! Berani sekali dia mempermainkan kita. Kalau bertemu dengannya lagi, aku pasti akan memberinya pelajaran!"

....

Keesokan harinya.

Armand terluka karena Josh sehingga harus diopname selama 2 hari. Hari ini, dia sudah boleh keluar dari rumah sakit.

Di gerbang universitas, beberapa anak buah Armand sudah menunggu untuk menyambutnya, "Kak Armand, akhirnya kamu kembali!"

Raut wajah Armand menjadi makin suram. Dia membalas dengan dingin, "Aku datang ke sekolah untuk membalas dendam kepada Josh!"

Begitu teringat pada insiden dirinya ditusuk oleh Josh dengan pena, emosi Armand sontak bergejolak. Kejadian ini bahkan terjadi di ruang kelas sehingga membuatnya sangat malu.

"Kak Armand, gimana kamu ingin membalas bocah itu? Menyewa preman untuk menghajarnya?" tanya anak buahnya dengan penasaran.

"Menghajarnya? Huh! Emosiku nggak akan reda dengan cara ini. Aku mau dia dikeluarkan universitas, aku mau membuat masa depannya hancur!" seru Armand dengan galak.

"Gimana caranya?" tanya anak buahnya lagi.

"Direktur Departemen Konseling adalah teman ayahku. Mudah saja untuk mengeluarkan bocah miskin seperti dia!" jawab Armand sambil menyipitkan matanya.

Di Departemen Konseling, Armand berjalan masuk dan menyapa, "Paman."

Terlihat seorang pria paruh baya gendut duduk di kursi kerja. Dia adalah Luke Brown, teman ayahnya Armand sekaligus Direktur Departemen Konseling.

"Armand, kenapa kamu tiba-tiba datang kemari? Gimana kehidupan kuliahmu belakangan ini?" tanya Luke sambil tersenyum.

"Paman, kuliahku benar-benar buruk belakangan ini," jawab Armand seraya menurunkan kerah baju untuk memperlihatkan perban yang membalut cederanya.

"Armand, apa yang terjadi?" tanya Luke dengan tercengang.

"Salah satu mahasiswa di kelasku menusukku dengan pena. Dia bahkan melakukannya di dalam ruang kelas. Paman, kamu harus membelaku. Kamu harus mengeluarkan bocah itu dari universitas," teriak Armand dengan geram.

"Apa? Ada masalah seperti ini? Tenang saja, aku pasti akan menyelesaikan masalah ini untukmu. Siapa nama bocah itu?" Luke langsung menyetujui permintaan Armand.

"Namanya Josh," jawab Armand.

"Kamu tunggu saja kabar dariku. Hari ini, aku akan langsung memecat bocah itu dari universitas," ujar Luke dengan penuh keyakinan.

"Terima kasih, Paman." Armand seketika memperlihatkan senyuman bahagia.

....

Di dalam ruang kelas, Armand langsung datang ke hadapan Josh setelah masuk.

"Armand, kamu langsung mencariku setelah kembali? Kenapa? Masih ingin diopname, ya?" tanya Josh yang membaca buku tanpa mengangkat kepalanya sedikit pun.

"Josh, kamu!" Begitu mendengar perkataan Josh, ekspresi Armand sontak dipenuhi amarah. Awalnya, dia ingin mempermalukan Josh. Namun, malah dia yang dipermalukan. Josh bahkan menghinanya di hadapan mahasiswa lainnya. Hal ini membuatnya sangat terhina.

"Josh, kamu masih berani bersikap lancang begini? Biar kuberi tahu, Direktur Departemen Konseling adalah teman ayahku. Pak Luke sudah berjanji akan mengeluarkanmu sebelum pelajaran berakhir hari ini. Ini akibat karena kamu berani menantangku!" teriak Armand dengan ekspresi ganas.

"Mengeluarkanku?" tanya Josh sembari terkekeh-kekeh.

Armand tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan. Dia berkata dengan sombong, "Josh, jangan bilang aku nggak memberimu kesempatan. Kalau kamu berlutut meminta maaf dan menjilat sepatuku sampai bersih, aku bisa mempertimbangkan untuk nggak mengeluarkanmu."

Josh pun tersenyum, lalu membalas, "Aku juga akan memberimu kesempatan. Minta maaf dan jauh-jauh dariku. Dengan begitu, aku bisa mempertimbangkan nasib perusahaan ayahmu kembali."

"Apa? Perusahaan ayahku? Memangnya bocah miskin sepertimu bisa melawan perusahaan ayahku? Sudah mau mati, tapi masih berani bicara omong kosong!" ejek Armand. Dia mengira Josh akan takut sampai memohon kepadanya saat mendengar dirinya akan dikeluarkan dari sekolah. Namun, Josh justru bersikap sangat tenang. Hal ini membuat Armand benar-benar bingung dan tercengang.

Josh menggeleng sembari berkata, "Sepertinya, kamu nggak menghargai kesempatan yang kuberikan. Kamu bisa saja meminta maaf, tapi malah memilih jalan yang seperti neraka."

Armand tentu tidak memahami ucapan Josh ini. Dia berseru, "Bocah, kamu yang nggak menghargai kesempatan dariku. Kalau begitu, kamu tinggal menunggu dikeluarkan saja!"

"Oke, aku akan menunggunya," ujar Josh yang menyunggingkan senyuman penuh percaya diri.

Situasi ini disaksikan dengan jelas oleh para mahasiswa di kelas. Mereka pun mulai bergosip dengan lirih.

"Armand mendapat dukungan Direktur Departemen Konseling. Josh mungkin akan dipecat kali ini."

"Apa maksudmu dengan mungkin. Dia sudah pasti akan dikeluarkan!"

"Aku harus memuji nyali Josh yang berani melawan Armand. Tapi, dia hanya bocah miskin yang nggak punya apa-apa. Jadi, dia sudah pasti akan kalah."

....

Para mahasiswa yakin bahwa Josh akan dikeluarkan dari universitas kali ini. Sementara itu, Rubeus sama sekali tidak khawatir. Bagaimanapun, dia telah mengetahui identitas Josh kemarin malam.

Saat ini, Elsa tiba-tiba menghampiri Josh dan berkata dengan serius, "Josh, ikut aku ke ruang dosen. Aku akan bersaksi bahwa Armand yang menindasmu duluan. Dengan begitu, para dosen nggak akan mengeluarkanmu dari universitas."

Josh merasa sangat tersanjung dengan tindakan Elsa ini. Namun, Armand justru berteriak lantang saat mendengar ucapan Elsa, "Ketua Kelas, kamu benar-benar naif. Memangnya siapa kamu? Kamu kira dosen akan mendengar perkataanmu? Apa kamu punya latar belakang yang kuat? Kalaupun kamu memohon, dia tetap akan dipecat hari ini."

"Benar. Ketua Kelas, masyarakat zaman sekarang mementingkan status. Apa latar belakangmu bisa membuatmu menang?" Beberapa anak buah Armand turut bersuara.

"Aku nggak percaya!" ujar Elsa yang kesal hingga mengentakkan kakinya. Raut wajahnya terlihat agak enggan. Beberapa hari lalu, Josh membantunya di bar. Dia mengingat kebaikan Josh sehingga ingin membantunya dan tidak tega melihatnya dikeluarkan.

"Elsa, aku menghargai kebaikanmu. Aku punya cara untuk mengatasi masalah ini. Armand nggak ada apa-apanya. Tenang saja, aku nggak akan dikeluarkan," ujar Josh sambil mendongak menatap Elsa.

"Tapi ...." Ekspresi Elsa tetap terlihat cemas. Dia tahu bahwa keluarga Armand kaya dan berkuasa. Josh tidak akan sanggup melawan mereka.

"Sudahlah, kamu juga nggak bisa membantuku. Percuma saja kalau pergi ke ruang dosen," sela Josh seraya menggeleng.

Setelah merespons singkat, Elsa pun pergi dengan putus asa.

Di sisi lain, anak buah Armand bertanya, "Kak Armand, aku dengar kantor cabang Grup Vagant di Kota Sunrise akan mengadakan pesta besok. Kamu pergi nggak?"

"Tentu saja. Keluargaku adalah mitra penting Grup Vagant. Aku pasti hadir," jawab Armand dengan sombong.

"Entah kapan kita bisa menghadiri acara semewah ini," ujar para anak buahnya dengan iri.

Bukan hanya anak buah Armand, para mahasiswa di kelas juga merasa sangat iri. Asal tahu saja, Grup Vagant adalah grup terkenal di 3 provinsi barat daya. Orang yang bisa menghadiri acara yang diadakan Grup Vagant pasti akan merasa sangat terhormat.

Melihat orang-orang yang iri padanya, Armand yang gila hormat pun merasa sangat puas.

....

"Beberapa pecundang pasti nggak akan pernah bisa menghadiri acara semewah ini," ejek Armand sambil tersenyum. Ketika mengatakan ini, sorot matanya tertuju pada Josh. Jelas, dia sedang menghina Josh.

"Armand, kamu nggak boleh berbicara sesombong ini. Mungkin saja, kita akan bertemu di acara itu besok malam," timpal Josh sambil tersenyum.

"Kamu? Haha. Jangan harap bocah miskin sepertimu bisa memasuki tempat seperti ini. Selain itu, lebih baik kamu pikirkan nasibmu yang akan segera dikeluarkan dari universitas," balas Armand dengan senyuman angkuh.

Rubeus telah mengetahui identitas Josh. Jadi, dia menepuk bahu Josh sambil bertanya dengan lirih, "Josh, apa kamu akan menghadiri acara itu besok?"

"Aku yang mengusulkan acara itu," jawab Josh dengan tersenyum.

"Apa?" Rubeus sontak tercengang. Kemudian, dia memperlihatkan senyuman antusias dan berkata, "Kalau begitu, bukankah kalian akan bertemu besok?"

"Kalau dia datang, kami pasti akan bertemu," ujar Josh sambil mengangguk dan tersenyum.

"Menarik sekali. Hehe. Aku benar-benar penasaran dengan ekspresinya saat melihatmu besok," ucap Rubeus dengan penuh semangat.

"Kamu ingin melihatnya? Kalau begitu, kamu datang saja besok. Aku akan membawamu masuk," sahut Josh sembari menyunggingkan senyuman.

"Oke!" Rubeus menganggukkan kepalanya berulang kali. Dia ingin pergi untuk melihat reaksi Armand. Selain itu, siapa yang tidak ingin menghadiri acara semewah ini?

Related chapters

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 13

    Dua mata kuliah di sore itu berlalu dengan cepat. Dalam dua mata kuliah ini, Armand terus menunggu kedatangan Pak Holand untuk mengumumkan bahwa Josh telah dikeluarkan dari sekolah. Namun, setelah menunggu sepanjang sore, Pak Holand tetap saja tidak kunjung datang.Sore itu, setelah pulang sekolah.Josh berdiri dan berkata kepada Armand sambil tertawa, "Armand, bukankah tadi kamu bilang aku akan dikeluarkan dari sekolah dalam hari ini? Sekarang sekolah sudah selesai, tapi aku masih baik-baik saja, kok."Mendengar ucapan Josh, seisi ruangan kelas mulai membicarakan hal ini dengan antusias. Di sisi lain, Armand yang mendengar perkataan Josh itu juga langsung memucat.Bagaimanapun, sebelumnya dia telah berkoar-koar di depan kelas mengatakan bahwa Josh akan dikeluarkan dalam hari ini. Namun, kini Josh malah baik-baik saja dan bahkan balik menyindirnya. Hal ini membuat Armand merasa sangat malu. Bahkan, orang lain mungkin akan menganggapnya pembual!Yang terpenting adalah, dia ingin membala

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 14

    Pada saat ini, tiba-tiba terdengar sebuah suara, "Tunggu!"Josh memalingkan kepalanya dan melihat seorang gadis muda dengan kucir kuda. Gadis itu mengenakan jaket putih dan celana jeans. Matanya tampak indah dengan bulu mata yang panjang dan lentik, bibir mungilnya terlihat seperti buah ceri yang ranum.Cantik!Gadis ini tampak bersemangat dan ceria. Tidak hanya cantik, dia juga memiliki pesona yang khas! Sejujurnya, daya tarik gadis ini benar-benar kuat. Josh sudah terpesona sejak pertama kali melihatnya, bahkan dia terus meliriknya beberapa kali.Gadis itu berjalan ke arah mereka dan berhenti di depan Josh."Pak, akan kubayar tagihan mereka. Gesek kartuku saja," kata gadis itu dengan suara lembut dan halus."Kamu benar-benar ingin membayar tagihan mereka? Dia jelas-jelas seorang penipu! Kamu hanya ditipu olehnya!" Manajer itu terkejut, dia tidak menyangka akan ada orang yang membantu Josh dan Rubeus untuk membayar tagihan mereka."Tertipu atau nggak, itu urusanku. Tugas restoran Anda

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 15

    "Oh ya, Pak Juan, di mana Dirut baru itu sekarang?" tanya Adam. Armand yang berada di sampingnya juga ikut penasaran."Dirut sedang berada di ruang istirahat VIP sekarang sembari menunggu dimulainya acara," jawab Juan."Oh ya? Kalau begitu ... apa kami boleh mengunjunginya di ruang istirahat?" tanya Adam sambil tersenyum. Jika ingin terus bekerja sama dengan Grup Vagant, Adam harus berusaha mendekati Dirut yang baru naik jabatan ini."Aku hanya bisa membantu Pak Adam untuk melaporkannya. Apakah kalian bisa bertemu atau tidak, semua tergantung beliau," jawab Juan."Baiklah, kalau begitu mohon bantuan Pak Juan untuk menyampaikannya," ujar Adam sambil tersenyum.Perusahaan Adam adalah sebuah perusahaan lokal yang bergerak di bidang bahan bangunan, sementara Grup Vagant merupakan salah satu dari perusahaan terbesar di wilayah barat daya. Kedua perusahaan tersebut tentu tidak bisa dibandingkan.....Di ruang istirahat VIP.Baru saja Simson meninggalkan ruangan, ponsel Josh telah berdering.

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 16

    "Baik, Pak Josh!" jawab Juan sambil mengangguk.Setelah mendengar perkataannya, Adam langsung panik. Jika kerja sama dengan Grup Vagant terputus, perusahaan miliknya pasti akan hancur!"Pak Josh ... kumohon beri kami kesempatan kedua! Setelah ini, aku akan memberi pelajaran pada anakku ini!" Adam juga memohon."Diam!" bentak Josh seraya mengerutkan kening.Kemudian, Josh menatap mereka dengan tajam dan berkata dengan tegas, "Aku sudah cukup menghormati kalian. Kalau aku benar-benar ingin memperpanjang masalah ini, kalian berdua pasti akan mati! Siapa pun nggak akan bisa menyelamatkan kalian!"Wajah Adam menjadi pucat karena ketakutan mendengar kata-kata Josh. Dia tahu, dengan status Josh sebagai cucu Marcus, Josh bisa saja membunuh Armand jika dia menginginkannya!Armand merasa benar-benar putus asa. Dia terjatuh lemas di lantai dengan wajah yang dipenuhi keputusasaan. Tamat sudah semuanya!Josh kembali duduk di sofa sambil melambaikan tangannya, lalu berkata, "Kalau tidak ada urusan l

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 17

    "Baik, saya sudah mengingat nasihat Tuan!" Manajer hotel itu menyeka keringat dingin di dahinya dan mengangguk berulang kali.Melihat reaksinya, Josh berkata dengan nada dingin, "Aku akan memberi tahu Pak Simson masalah ini, biar dia sendiri yang membuat keputusan!" Usai bicara, Josh langsung memanggil Rubeus untuk masuk ke hotel."Pak ... Simson?" Mendengar Josh akan mengadukan masalah ini pada Simson, manajer hotel itu langsung terduduk lemas di lantai. Jika masalah ini sampai diketahui Simson, dia pasti akan dipecat.Setelah memasuki hotel, Josh berkata, "Juan, kamu laporkan masalah ini kepada Pak Simson.""Baik, Pak Josh." Juan mengangguk.Josh kemudian melihat ke arah Rubeus dan berkata, "Rubeus, apa kamu sudah merasa puas dengan balas dendammu tadi?""Tentu saja! Semua berkat bantuan Josh. Tanpa dukunganmu, aku nggak akan bisa balas dendam. Melihat dia meminta maaf sambil memohon-mohon, rasanya sangat memuaskan," ucap Rubeus dengan penuh semangat.Bagi Rubeus yang dulu, dia hanya

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 18

    Josh menjelaskan, "Paman, aku benar-benar nggak punya niat buruk terhadap putrimu. Aku hanya ingin mengembalikan uangnya.""Putriku sudah bilang bahwa uangnya nggak perlu dikembalikan lagi. Jadi, kamu bisa pergi saja," kata ayah Mona sambil mengusir Josh dengan melambaikan tangannya.Ayah Mona mengira Josh ingin mendekati putrinya. Sebagai seorang ayah, tentu saja dia ingin melindungi putrinya dari pria-pria yang berniat buruk. Sebab, selama ini sudah banyak orang yang ingin mendekati putrinya.Namun, tiba-tiba, terdengar sebuah suara sombong dari belakang Josh, "Wah, pemuda miskin sepertimu mau mendekati Dik Mona?"Josh menoleh dan melihat seorang pemuda yang sekujur tubuhnya mengenakan barang-barang bermerek. Dia mengenakan jam tangan Omega, sikapnya sangat sombong."Tuan Wallace!" Ekspresi Mona dan ayahnya berubah drastis setelah melihat pemuda itu. Josh mengerutkan kening karena perkataan pemuda itu jelas mengarah kepada dirinya.Pemuda bernama Wallace ini tiba-tiba berdiri di depa

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 19

    "Kenapa bisa begini!"Di baris depan, Wallace melihat Josh yang naik ke panggung, wajahnya berubah menjadi pucat seketika. Dia langsung mengenali Josh, bukankah itu orang yang dia ajak berkelahi sebelumnya?Namun, orang yang seharusnya naik ke panggung sekarang adalah Dirut baru dari Grup Vagant!"Nggak mungkin dia! Pasti orang ini nekat naik ke panggung tanpa izin!" Wallace menggertakkan giginya. Dia tidak percaya bahwa pria itu adalah Dirut baru dari Grup Vagant.Di meja belakang, Agnes juga terkejut ketika melihat Josh di atas panggung. Bukankah ini orang yang dia cemooh di bar beberapa hari lalu? Pada saat itu, Josh bahkan pergi dengan mobil Lamborghini.Namun, setelah memikirkannya lagi, Agnes mengira bahwa mobil Lamborghini itu mungkin hanya dipinjam oleh Josh. Saat itu, dia bertekad untuk mempermalukan Josh jika bertemu dengannya lagi."Nggak mungkin dia itu Dirut baru dari Grup Vagant, nggak mungkin!" Agnes menggelengkan kepala, dia juga tidak percaya.Di meja lainnya ...."Ken

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 20

    Ketika mengingat bagaimana dia berbicara kasar pada Josh sebelumnya dan bahkan mengancam untuk menghancurkannya, Wallace gemetar ketakutan."Kenapa? Aku bersulang denganmu, kamu tidak mau menerimanya?" Josh mengerutkan kening."Tentu saja mau!" Wallace buru-buru mengangkat gelas anggur, tetapi tangannya gemetar sehingga banyak anggur yang tumpah di atas meja dan tubuhnya.Tidak lama kemudian, ayah Wallace menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, dia tidak berani ikut campur sekarang.Josh mengangkat gelas anggur dan berkata dengan nada dingin, "Wallace, kamu mengancam akan menghancurkanku sebelumnya. Aku berada di hadapanmu sekarang, katakanlah, bagaimana kamu akan menghancurkanku? Aku akan mendengarkannya dengan saksama!""Pak Josh! Saat itu saya tidak tahu bahwa Anda adalah Dirut baru. Jadi ... jadi saya ...." Suara Wallace gemetaran dan wajahnya pucat pasi."Jadi, karena kamu mengira status sosialku lebih rendah darimu, makanya kamu bisa merendahkan dan menghinaku dengan

Latest chapter

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 203

    "Anak Muda, untuk apa kamu merasa bangga? Aku palingan hanya akan dikurung selama sepuluh hari, anggap saja itu sebagai liburan," jawab pria tua itu dengan tidak peduli.Melihat tampang pria tua yang tidak peduli itu, bisa dipastikan bahwa pria tua ini sudah sangat berpengalaman dalam melakukan hal seperti ini."Ditahan sepuluh hari? Apa kamu kira ini bisa berlalu semudah itu? Jangan harap!" seru Josh sambil tersenyum sinis."Apa maksudmu?" tanya pria tua itu sambil menatap Josh.Pria paruh baya dan Elmira yang berdiri di samping juga menatap Josh dengan kebingungan. Mereka tidak mengerti apa maksud dari perkataan Josh."Maksudku gampang sekali. Kamu sudah merusak mobilku saat mencoba menipu tadi, jadi kamu harus ganti rugi," kata Josh sambil tersenyum.Ketika Josh ditangkap, dia pernah mengatakan kepada penipu itu bahwa dia akan membuat penipu itu mengeluarkan bayarannya! Josh tentu tidak hanya sekadar mengatakannya begitu saja. Adapun penahanan selama sepuluh hari itu, bagi Josh itu

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 202

    "Elmira Gozali," seru Josh."Tuan Josh, aku sudah menegurnya, maaf sekali. Selain itu, Tuan Josh, Anda sudah boleh pergi sekarang," kata pria paruh baya itu sambil tersenyum."Pergi? Kenapa aku harus pergi? Kalian bisa membawaku kemari dengan mudah, tapi nggak semudah itu untuk menyuruhku pergi. Seperti kata pepatah, ada padi segala menjadi," ucap Josh sambil tersenyum."Ini …." Keringat dingin bercucuran di dahi pria paruh baya itu dan senyumannya tampak sedikit canggung.Kemudian, Josh langsung berbaring dan kembali berkata, "Menurutku, tempat ini sangat nyaman, aku nggak mau pergi lagi.""Tuan Josh, jangan bercanda. Anda adalah direktur utama dari Grup Vagant di Kota Sunrise. Anda masih punya banyak kesibukan," sahut pria paruh baya itu sambil tersenyum tidak berdaya."Nggak masalah, kalian yang akan menanggung kerugianku," balas Josh yang tampak tidak peduli."Ini …." Pria paruh baya itu hanya bisa menelan air liurnya.Dalam hatinya, pria paruh baya itu telah berulang kali mengutuk

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 201

    "Aku nggak takut membuat keributan," ucap Josh sambil merentangkan tangannya."Oke, karena kamu mau begitu, aku juga nggak takut! Kita lihat siapa yang akan kalah nanti," seru pria tua itu dengan tegas.Pria tua itu sudah memutuskan dalam hatinya. Sekalipun nanti polisi datang, dia akan bersikeras bahwa dia telah ditabrak. Lantaran tidak ada saksi, polisi juga tidak bisa berbuat apa pun kepadanya sekalipun dia ketahuan menipu.Setelah beberapa menit berlalu, sebuah mobil patroli datang. Seorang wanita muda dan dua pria turun dari mobil patroli tersebut. Josh melihat lencana pangkat di seragam wanita itu sekilas. Dia adalah inspektur polisi tingkat satu dan terlihat cantik."Siapa yang membuat pengaduan? Apa yang terjadi?" tanya wanita muda itu."Nona, saya yang melapor. Pak tua ini penipu, tolong kamu urus dia," kata Josh.Wanita muda itu pun langsung melihat ke arah pria tua tersebut.Pria tua itu seketika tampak kesakitan dan berteriak, "Aduh, Bu Polisi, tolong bantu aku. Pria ini su

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 200

    "Pufft!" Josh sontak tertawa terbahak-bahak.Ini adalah rencana Josh untuk mewakili sepupu Rubeus memberi pelajaran kepada wanita matre itu. Membuat wanita itu dengan sukarela mencampakkan pacarnya sendiri dan ikut dengannya, lalu menghancurkan mimpi indah wanita itu. Jika wanita matre yang bernama Grace ini benar-benar mencintai pacarnya, dia tidak akan menaiki mobil Josh. Jadi, jika ada yang harus disalahkan, itu adalah keserakahannya yang membuatnya terjebak.Setelah turun dari mobil, Grace berjalan ke depan. Grace sangat emosi karena sekarang dia tidak mendapatkan apa pun. Dia sudah mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang sebelumnya. Jika kembali sekarang, mereka tidak mungkin bisa berbaikan lagi.Broom!Josh menginjak pedal gas dan kembali mengendarai mobilnya ke hadapan Grace. Kemudian, dia menurunkan jendela mobilnya."Mau apa lagi?" tanya Grace dengan ekspresi wajah yang sangat buruk sambil menatap ke arah Josh."Kamu kira aku menginginkan uang dua juta milikmu ini? Kamu benar

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 199

    Wanita matre itu melihat Lamborghini Aventador yang keren secara sekilas, lalu tatapannya seketika berbinar."Tapi … tapi aku sudah punya pacar," kata wanita matre itu kepada Josh."Nggak masalah, aku nggak keberatan," jawab Josh dengan ekspresi tidak peduli.Setelah berhenti sejenak, Josh lanjut berkata, "Aku sangat sibuk, jadi cepat putuskan. Kalau kamu mau, ayo naik mobilku.""Aku mau! Aku mau!" Wanita matre itu langsung menyetujuinya.Wanita matre itu tahu jika dia menolaknya, dia mungkin tidak bisa menjalin hubungan dengan pemuda kaya yang mengendarai Lamborghini lagi seumur hidupnya. Jadi, dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini!"Baiklah, ayo naik," kata Josh yang langsung membuka pintu penumpang depan."Grace, a … apa maksudmu!" Begitu melihat pacarnya ingin pergi dengan Josh, raut wajah pria berambut rapi itu seketika menjadi suram."Tentu saja mau ikut dengannya. Dia mengendarai Lamborghini, sedangkan kamu hanya Honda," kata wanita matre itu dengan percaya diri. Lant

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 198

    Namun, Sunny teringat saat Josh datang ke rumahnya untuk mencarinya kemarin. Ketika berpikir Josh peduli kepadanya, ada sebuah perasaan yang tidak bisa diutarakan dalam hatinya.…Di ruang kelas Josh. Josh sedang melamun sambil memandangi punggung Elsa yang ada di depan. Pada saat ini, Rubeus tiba-tiba menepuk Josh dan berkata, "Kak Josh, si berengsek Jason itu sudah menghapus unggahan di forum itu. Apa Kak Josh yang sudah memperhitungkannya dengannya?""Bisa dibilang begitu," jawab Josh sambil mengangguk."Kak Josh, Jason memang harus diberi pelajaran. Kamu seharusnya menyuruhnya untuk mengeluarkan unggahan permintaan maaf di forum sekolah. Hal itu baru bisa melampiaskan kekesalan," seru Rubeus.Josh hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun. Setelah kejadian kali ini, Josh yakin Jason pasti tidak berani melawannya lagi."Oh, ya, Kak Josh. Aku mau meminta bantuanmu," kata Rubeus sambil menggaruk kepalanya."Katakan saja ada apa, jangan sungkan denganku," ucap Josh sambil menepuk p

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 197

    "Aku … aku jamin akan segera meninggalkan Sunny!" ucap Jason dengan bibir yang bergetar dan dahinya dipenuhi keringat dingin.Josh mencibir sambil menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Aku sudah memberimu kesempatan kemarin, tapi kamu nggak menghargainya. Sekarang, aku sudah marah, apa kamu merasa kemarahanku bisa mereda hanya dengan satu kalimat? Kamu merasa masalah ini bisa berakhir tanpa perlu mengeluarkan bayaran apa pun?""Tuan Josh, Anda katakan saja. Bagaimana bisa meredakan amarah Anda?" sahut Jared yang berdiri di samping.Josh berbalik, lalu berkata dengan perlahan sambil memandang ke luar jendela, "Potong satu jari tangan anakmu biar dia bisa mengingatnya!""Apa?" Jared dan Jason sontak terkejut begitu mendengar hal itu."Tuan Josh, ini … ini terlalu kejam, 'kan?" kata Jared sambil menggertakkan giginya."Kalau kamu merasa terlalu kejam, silakan pulang. Nggak ada yang mengundang kalian kemari, kalian sendiri yang datang untuk memohon padaku," jawab Josh dengan tenang."Ini

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 196

    Mobil Jared pun tiba di Gedung Vagant dengan sangat cepat.Kemudian, Jared membawa anaknya, Jason, masuk ke Gedung Vagant. Di bawah bimbingan dari resepsionis, mereka pun akhirnya sampai di lantai teratas Gedung Vagant."Pak, direktur utama kami ada di dalam," kata resepsionis itu sebelum berbalik dan pergi.Jared dan Jason pun berdiri di depan pintu."Jason, kalau benar-benar hanya salah paham, cukup selesaikan kesalahpahamannya saja. Tapi, kamu ingat bahwa dia adalah cucu kandung Pak Marcus. Kita sama sekali nggak bisa menyinggungnya, jadi kamu jangan asal bicara," pesan Jared kepada Jason."Tenang saja, aku pasti nggak akan menyinggungnya," sahut Jason sambil tersenyum.Jason merasa bahwa dia sama sekali tidak menyinggung tokoh besar seperti direktur utama Grup Vagant itu. Dia yakin bahwa ini hanya salah paham sehingga dia tidak terlihat takut sama sekali. Jared pun mengangguk, lalu melangkah maju dan membuka pintu ruangan itu. Kemudian, Jason juga ikut di belakangnya dan berjalan m

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 195

    Sebelumnya, Jared masih sangat kebingungan. Padahal dia tidak pernah menyinggung Josh, kenapa Josh melakukan upaya sebesar ini untuk menghancurkannya? Dendam seperti apa sehingga Josh harus berbuat seperti ini? Sekarang, ketika Josh menyuruhnya untuk membawa anaknya, hal ini pun membuktikan bahwa putranya itulah yang sudah membuat Josh marah."Entah apa yang sudah dilakukan bocah sialan itu! Bisa-bisanya dia menyinggung Tuan Josh dan membuat Tuan Josh sampai menggerakkan seluruh pebisnis Kota Sunrise untuk memblokir Grup Weasley!" seru Jared dengan geram.Setelah keluar dari Grup Vagant, Jared langsung menelepon putranya."Halo, Ayah, ada apa?" Jason yang berada di ujung telepon itu terdengar sangat bahagia."Cepat pulang ke rumah sekarang!" bentak Jared dengan sangat emosi.…Saat ini, Jason sudah berada di rumah. Namun, dia masih kebingungan kenapa ayahnya mendadak emosi kepadanya di telepon barusan. Adapun masalah berbagai mitra kerja sama yang menghentikan kerja sama dengan Grup We

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status