Share

Bab 11

Penulis: Raja Utara
Walaupun keluarga Agnes mempunyai perusahaan sendiri, perusahaan mereka tidaklah besar. Mobil ayahnya juga tidak semahal ini.

"Ini mobilku," ujar Josh. Begitu ucapan ini dilontarkan, Rubeus dan lainnya buru-buru menatap Josh.

"Sobat, berhenti bercanda," sahut Rubeus dengan tersenyum seraya menepuk bahu Josh. Dia mengira Josh sedang bercanda. Bagaimanapun, dia tahu betul situasi keluarga Josh.

Phebe juga tergelak dan berkata, "Huh! Orang sepertimu sanggup membeli Lamborghini? Aku masih percaya kalau melihatmu mengendarai sepeda."

"Pakaianmu jelas-jelas begitu murahan, kamu masih berani membual Lamborghini ini adalah milikmu? Dasar nggak tahu malu! Malah aku yang merasa malu karena berdiri bersamamu," timpal Agnes yang merasa kecewa sambil menggeleng. Jika tahu bahwa Rubeus akan memperkenalkannya kepada pria seperti ini, dia tidak akan datang.

"Maaf sekali, tapi aku nggak bercanda ataupun membual. Ini memang mobilku!" jelas Josh dengan tidak acuh.

Saat ini, pintu mobil Lamborghini akhirnya terbuka. Terlihat seorang pria paruh baya yang mengenakan jas turun dari kursi pengemudi. Begitu melihatnya, Josh langsung mengenalinya. Dia adalah manajer showroom Lamborghini.

Melihat ini, Phebe segera berkata, "Lihat, itu pemilik mobilnya. Josh, bukannya kamu membual tadi? Pemilik mobilnya sudah muncul. Apa lagi yang bisa kamu katakan sekarang?"

"Bukan, dia adalah manajer showroom Lamborghini, aku pernah melihatnya," timpal Agnes.

Di bawah tatapan semua orang, manajer itu menghampiri Josh seraya tersenyum. Dia membungkuk memberi hormat, lalu menyerahkan kunci mobil dengan kedua tangannya dan berkata, "Tuan Josh, ini kunci mobilmu. Silakan."

Melihat pemandangan ini, Rubeus, Phebe, dan Agnes sontak tercengang hingga hanya bisa terdiam di tempat. Mereka sungguh tidak menduga bahwa si manajer akan menyerahkan kunci mobil kepada Josh. Itu artinya, Josh adalah pemilik mobil ini?

"Maaf sudah merepotkanmu. Malam-malam begini, kamu masih harus mengantarkan kunci untukku," balas Josh dengan nada datar sambil mengambil kunci tersebut.

"Tuan, jangan begitu sungkan. Asalkan kamu membutuhkan bantuan, aku tetap akan datang meskipun hari sudah tengah malam," ujar si manajer seraya tersenyum sopan. Kemudian, dia meneruskan, "Tuan, kalau begitu, aku pamit dulu. Kalau ada pertanyaan tentang mobil, silakan hubungi aku."

Sesudah manajer itu pergi, Josh menoleh menatap Rubeus dan lainnya. Dia bertanya sambil tersenyum, "Sekarang, kalian sudah percaya, 'kan?"

Mendengar ini, ketiganya baru tersadar dari keterkejutan mereka. Phebe dan Agnes menelan air liur. Mereka sulit untuk memercayai hal ini, tetapi bukti telah terpampang jelas sehingga mereka tidak punya pilihan lain selain percaya. Ketika teringat pada Josh yang memiliki mobil sport semahal ini, mereka benar-benar syok. Bukankah hanya miliarder yang bisa memiliki mobil semahal ini?

Saat ini, Agnes tiba-tiba tersenyum ramah. Dia berkata sambil maju untuk merangkul lengan Josh, "Josh, aku khilaf, makanya bersikap begitu buruk padamu. Tolong maafkan aku. Begini saja, kita masuk dan bersenang-senang lagi. Aku pasti akan menebus kesalahanku."

Ketika melihat sikap Agnes yang berubah drastis, Josh tak kuasa ingin tertawa. Wanita ini benar-benar matre! Josh tentu tahu bahwa sikap wanita ini tiba-tiba berubah karena uang.

"Asalkan aku mau, para wanita di bar yang lebih cantik darimu pasti bersedia menemaniku. Kamu kira dirimu sangat cantik dan pantas untukku?" timpal Josh sembari mendorong Agnes.

Sesuai dugaan, banyak wanita cantik dengan riasan tebal yang menghampirinya sekarang. Mereka mulai merayu Josh.

"Tampan, apa kita bisa berkenalan? Aku akan memberimu nomorku."

"Tampan, traktir aku minum dong!"

"Tampan, aku nggak punya janji malam ini."

Para wanita cantik dengan riasan tebal ini berinisiatif mengobrol dengan Josh, bahkan menempelkan tubuh mereka kepadanya. Tidak ada seorang pun yang kalah cantik dari Agnes. Melihat ini, beberapa wanita dengan paras biasa-biasa saja pun tidak berani maju untuk merayu Josh.

Josh mendongak dan berkata dengan tidak acuh, "Agnes, kamu lihat ini? Aku nggak kekurangan wanita, apalagi wanita rendahan sepertimu."

Begitu mendengar hinaan Josh ini, wajah Agnes sontak memerah. Jika orang biasa yang menghinanya, dia pasti sudah mengamuk. Namun, dia tidak berani marah karena mobil yang dikendarai Josh sudah cukup untuk membuktikan bahwa dia bukan berasal dari keluarga biasa.

Josh mengeluarkan segepok uang, lalu melemparkannya kepada para wanita yang menggodanya. Dia berteriak, "Ambil uangnya dan pergi dari sini. Aku nggak tertarik dengan kalian semua!"

Para wanita ini sangat kotor karena sudah pernah bercinta dengan banyak pria. Itu sebabnya, Josh sama sekali tidak tertarik.

"Terima kasih, Tampan!" Sesudah mengambil uang, para wanita itu buru-buru mengucapkan terima kasih seraya tersenyum. Kemudian, mereka baru meninggalkan tempat tersebut. Mereka tidak merasa kecewa. Wajar jika miliarder yang mengendarai mobil sport mahal tidak tertarik pada wanita murahan seperti mereka.

Kemudian, Josh menatap Phebe yang berdiri di sampingnya. Ketika berada di dalam bar, wanita ini juga terus menghinanya.

Begitu merasakan tatapan Josh, tubuh mungilnya pun gemetaran. Dia segera memaksakan senyuman dan berkata, "Josh, sebelumnya itu hanya salah paham. Aku minta maaf karena sudah salah menilaimu. Demi hubunganmu dengan pacarku, tolong ampuni aku."

"Aku akan memaafkanmu demi Rubeus. Tapi, jangan sampai kamu mengulanginya," sahut Josh dengan dingin.

Mendengar ini, Phebe pun menghela napas lega. Pada saat yang sama, dia tentu merasa menyesal. Padahal, dia bisa mendekati Josh jika bersikap ramah padanya sebelumnya.

Saat ini, Josh beralih menatap Rubeus. Rubeus masih belum pulih dari keterkejutannya. Dia berkata dengan terbata-bata, "Josh, ka ... kamu ...."

Sepengetahuan Rubeus, keluarga Josh sangat miskin. Lantas, mengapa Josh tiba-tiba memiliki mobil Lamborghini? Dia benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi sekarang.

"Rubeus, cepat naik. Aku akan mengantarmu ke universitas dan menceritakan semuanya kepadamu," kata Josh sembari menepuk bahu Rubeus.

"Sayang, pergilah. Kami akan naik taksi pulang," ujar Phebe yang mendorong Rubeus. Menurut Phebe, Josh mungkin sudah menjadi kaya sekarang. Dia tentu berharap Rubeus bisa memiliki hubungan yang baik dengan Josh. Dengan begini, dia baru bisa mendapat keuntungan dari mereka.

Rubeus mengangguk, lalu mengikuti Josh dengan semangat dan duduk di dalam Lamborghini.

Seiring dengan suara mesin yang memekakkan telinga, Lamborghini tersebut melaju dengan cepat di bawah tatapan iri semua orang.

Di dalam mobil, Josh tersenyum seraya berkata dengan emosional, "Mobil ini memang keren. Tenaga dan suaranya benar-benar dahsyat!"

Keluarganya Rubeus memiliki mobil Volkswagen Jetta. Waktu itu, Rubeus pernah membawa mobilnya keluar secara diam-diam. Kadang, dia akan membiarkan Josh mengemudikannya. Jadi, Rubeus adalah orang yang mengajari Josh cara mengemudi.

"Tentu saja, ini adalah Lamborghini Aventador dengan engine V12. Aku nggak nyangka bisa menaiki mobil seperti ini," ujar Rubeus dengan penuh semangat. Kemudian, dia menoleh dan bertanya, "Josh, apa kamu sudah bisa memberitahuku sekarang? Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa kamu bisa membeli Lamborghini?"

Sampai sekarang, Rubeus masih sulit untuk memercayai kenyataan ini.

Josh tersenyum sembari menjawab, "Rubeus, apa kamu tahu Marcus Parker?"

"Marcus Parker? Orang terkaya di provinsi barat daya? Dia sangat kaya, semua orang mengenalnya!" sahut Rubeus.

"Aku adalah cucu luarnya," jelas Josh.

"Apa? Kamu ... cucu Marcus Parker?" teriak Rubeus yang membelalakkan matanya. Suaranya bahkan terdengar melengking saking terkejutnya.

"Josh, kamu pasti bercanda, 'kan? Kamu benar-benar cucunya Marcus Parker?" tanya Rubeus dengan suara yang masih melengking.

Tidak heran jika Rubeus tidak memercayai Josh. Bagaimanapun, hal ini terlalu di luar nalar. Apabila ada teman yang tiba-tiba mengatakan bahwa dia adalah anaknya presiden, siapa pun tidak akan bisa memercayainya.

Josh menjelaskan dengan tersenyum, "Aku juga baru tahu belakangan ini. Aku awalnya nggak percaya, tapi faktanya memang seperti itu. Kalau nggak, mana mungkin aku bisa membeli Lamborghini?"

Rubeus mengangguk mendengarnya. Meskipun tidak masuk akal, Lamborghini ini sudah membuktikan semuanya. Dia percaya pada ucapan Josh.

"Selain itu, apa kamu tahu alasan Daniel si Kejam dipecat?" tanya Josh yang berkemudi.

"Kenapa?" tanya Rubeus dengan penasaran.

"Karena aku menyumbangkan uang 20 miliar kepada universitas. Jadi, rektor pun memecatnya," sahut Josh.

"Gila! Kamu adalah mahasiswa kaya misterius itu?" Rubeus tercengang hingga terbelalak dengan lebar. Kemudian, dia melanjutkan sambil menepuk pahanya, "Aku akhirnya mengerti kenapa kamu nggak takut pada Daniel waktu itu. Aku kira kamu menjadi aneh karena putus cinta. Ternyata, kamu sudah yakin bahwa universitas akan memecat Daniel!"

"Selain itu, aku juga nggak mengerti kenapa kamu berani menantang dan melukai Armand. Sekarang, aku akhirnya mengerti semua. Ini karena kamu adalah cucu dari orang terkaya di provinsi barat daya. Latar belakangmu jauh lebih kuat darinya!" tambah Rubeus dengan penuh semangat.

Setelah mengetahui identitas Josh ini, misteri dalam hati Rubeus akhirnya terpecahkan. Rubeus terlalu bersemangat hingga tidak tahu harus mengatakan apa lagi, dia hanya berkata, "Keren, benar-benar keren. Haha!"

"Rubeus, dulu kita selalu ditindas di universitas. Tapi, mulai sekarang, kamu boleh menampar siapa pun yang berani menindas kita. Kalau ada masalah, aku yang akan mengurusnya," ucap Josh dengan penuh percaya diri.

Bab terkait

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 12

    Mendengar perkataan ini, Rubeus sontak memelotot dan berseru, "Langsung menampar siapa pun yang menindas kita? Tanpa peduli identitas mereka? Josh, ka ... kamu serius?""Ya, aku sangat serius!" timpal Josh seraya menyeringai."Hehe, bukan masalah." Rubeus benar-benar bersemangat memikirkan hal ini. Kelak, dia tidak perlu takut ditindas lagi."Rubeus, kamu mau coba mengendarai Lamborghini ini?" tanya Josh sambil menghentikan mobilnya di pinggir jalan."Serius? Aku mau!" sahut Rubeus sembari mengangguk berulang kali. Kemudian, keduanya bergegas bertukar tempat duduk. Siapa yang tidak ingin mencoba mengendarai Lamborghini?Ketika tiba di universitas, waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 lewat. Gerbang sekolah sudah ditutup sehingga mobil tidak bisa diparkir di dalam. Sesudah Rubeus turun, Josh memarkirkan mobilnya di tempat parkir terdekat.Di dalam sebuah taksi, terlihat Phebe dan Agnes. Phebe makin merasa ada yang tidak beres sehingga berkata, "Aku rasa, bocah ini nggak mungkin tiba-tiba

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 13

    Dua mata kuliah di sore itu berlalu dengan cepat. Dalam dua mata kuliah ini, Armand terus menunggu kedatangan Pak Holand untuk mengumumkan bahwa Josh telah dikeluarkan dari sekolah. Namun, setelah menunggu sepanjang sore, Pak Holand tetap saja tidak kunjung datang.Sore itu, setelah pulang sekolah.Josh berdiri dan berkata kepada Armand sambil tertawa, "Armand, bukankah tadi kamu bilang aku akan dikeluarkan dari sekolah dalam hari ini? Sekarang sekolah sudah selesai, tapi aku masih baik-baik saja, kok."Mendengar ucapan Josh, seisi ruangan kelas mulai membicarakan hal ini dengan antusias. Di sisi lain, Armand yang mendengar perkataan Josh itu juga langsung memucat.Bagaimanapun, sebelumnya dia telah berkoar-koar di depan kelas mengatakan bahwa Josh akan dikeluarkan dalam hari ini. Namun, kini Josh malah baik-baik saja dan bahkan balik menyindirnya. Hal ini membuat Armand merasa sangat malu. Bahkan, orang lain mungkin akan menganggapnya pembual!Yang terpenting adalah, dia ingin membala

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 14

    Pada saat ini, tiba-tiba terdengar sebuah suara, "Tunggu!"Josh memalingkan kepalanya dan melihat seorang gadis muda dengan kucir kuda. Gadis itu mengenakan jaket putih dan celana jeans. Matanya tampak indah dengan bulu mata yang panjang dan lentik, bibir mungilnya terlihat seperti buah ceri yang ranum.Cantik!Gadis ini tampak bersemangat dan ceria. Tidak hanya cantik, dia juga memiliki pesona yang khas! Sejujurnya, daya tarik gadis ini benar-benar kuat. Josh sudah terpesona sejak pertama kali melihatnya, bahkan dia terus meliriknya beberapa kali.Gadis itu berjalan ke arah mereka dan berhenti di depan Josh."Pak, akan kubayar tagihan mereka. Gesek kartuku saja," kata gadis itu dengan suara lembut dan halus."Kamu benar-benar ingin membayar tagihan mereka? Dia jelas-jelas seorang penipu! Kamu hanya ditipu olehnya!" Manajer itu terkejut, dia tidak menyangka akan ada orang yang membantu Josh dan Rubeus untuk membayar tagihan mereka."Tertipu atau nggak, itu urusanku. Tugas restoran Anda

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 15

    "Oh ya, Pak Juan, di mana Dirut baru itu sekarang?" tanya Adam. Armand yang berada di sampingnya juga ikut penasaran."Dirut sedang berada di ruang istirahat VIP sekarang sembari menunggu dimulainya acara," jawab Juan."Oh ya? Kalau begitu ... apa kami boleh mengunjunginya di ruang istirahat?" tanya Adam sambil tersenyum. Jika ingin terus bekerja sama dengan Grup Vagant, Adam harus berusaha mendekati Dirut yang baru naik jabatan ini."Aku hanya bisa membantu Pak Adam untuk melaporkannya. Apakah kalian bisa bertemu atau tidak, semua tergantung beliau," jawab Juan."Baiklah, kalau begitu mohon bantuan Pak Juan untuk menyampaikannya," ujar Adam sambil tersenyum.Perusahaan Adam adalah sebuah perusahaan lokal yang bergerak di bidang bahan bangunan, sementara Grup Vagant merupakan salah satu dari perusahaan terbesar di wilayah barat daya. Kedua perusahaan tersebut tentu tidak bisa dibandingkan.....Di ruang istirahat VIP.Baru saja Simson meninggalkan ruangan, ponsel Josh telah berdering.

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 16

    "Baik, Pak Josh!" jawab Juan sambil mengangguk.Setelah mendengar perkataannya, Adam langsung panik. Jika kerja sama dengan Grup Vagant terputus, perusahaan miliknya pasti akan hancur!"Pak Josh ... kumohon beri kami kesempatan kedua! Setelah ini, aku akan memberi pelajaran pada anakku ini!" Adam juga memohon."Diam!" bentak Josh seraya mengerutkan kening.Kemudian, Josh menatap mereka dengan tajam dan berkata dengan tegas, "Aku sudah cukup menghormati kalian. Kalau aku benar-benar ingin memperpanjang masalah ini, kalian berdua pasti akan mati! Siapa pun nggak akan bisa menyelamatkan kalian!"Wajah Adam menjadi pucat karena ketakutan mendengar kata-kata Josh. Dia tahu, dengan status Josh sebagai cucu Marcus, Josh bisa saja membunuh Armand jika dia menginginkannya!Armand merasa benar-benar putus asa. Dia terjatuh lemas di lantai dengan wajah yang dipenuhi keputusasaan. Tamat sudah semuanya!Josh kembali duduk di sofa sambil melambaikan tangannya, lalu berkata, "Kalau tidak ada urusan l

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 17

    "Baik, saya sudah mengingat nasihat Tuan!" Manajer hotel itu menyeka keringat dingin di dahinya dan mengangguk berulang kali.Melihat reaksinya, Josh berkata dengan nada dingin, "Aku akan memberi tahu Pak Simson masalah ini, biar dia sendiri yang membuat keputusan!" Usai bicara, Josh langsung memanggil Rubeus untuk masuk ke hotel."Pak ... Simson?" Mendengar Josh akan mengadukan masalah ini pada Simson, manajer hotel itu langsung terduduk lemas di lantai. Jika masalah ini sampai diketahui Simson, dia pasti akan dipecat.Setelah memasuki hotel, Josh berkata, "Juan, kamu laporkan masalah ini kepada Pak Simson.""Baik, Pak Josh." Juan mengangguk.Josh kemudian melihat ke arah Rubeus dan berkata, "Rubeus, apa kamu sudah merasa puas dengan balas dendammu tadi?""Tentu saja! Semua berkat bantuan Josh. Tanpa dukunganmu, aku nggak akan bisa balas dendam. Melihat dia meminta maaf sambil memohon-mohon, rasanya sangat memuaskan," ucap Rubeus dengan penuh semangat.Bagi Rubeus yang dulu, dia hanya

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 18

    Josh menjelaskan, "Paman, aku benar-benar nggak punya niat buruk terhadap putrimu. Aku hanya ingin mengembalikan uangnya.""Putriku sudah bilang bahwa uangnya nggak perlu dikembalikan lagi. Jadi, kamu bisa pergi saja," kata ayah Mona sambil mengusir Josh dengan melambaikan tangannya.Ayah Mona mengira Josh ingin mendekati putrinya. Sebagai seorang ayah, tentu saja dia ingin melindungi putrinya dari pria-pria yang berniat buruk. Sebab, selama ini sudah banyak orang yang ingin mendekati putrinya.Namun, tiba-tiba, terdengar sebuah suara sombong dari belakang Josh, "Wah, pemuda miskin sepertimu mau mendekati Dik Mona?"Josh menoleh dan melihat seorang pemuda yang sekujur tubuhnya mengenakan barang-barang bermerek. Dia mengenakan jam tangan Omega, sikapnya sangat sombong."Tuan Wallace!" Ekspresi Mona dan ayahnya berubah drastis setelah melihat pemuda itu. Josh mengerutkan kening karena perkataan pemuda itu jelas mengarah kepada dirinya.Pemuda bernama Wallace ini tiba-tiba berdiri di depa

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 19

    "Kenapa bisa begini!"Di baris depan, Wallace melihat Josh yang naik ke panggung, wajahnya berubah menjadi pucat seketika. Dia langsung mengenali Josh, bukankah itu orang yang dia ajak berkelahi sebelumnya?Namun, orang yang seharusnya naik ke panggung sekarang adalah Dirut baru dari Grup Vagant!"Nggak mungkin dia! Pasti orang ini nekat naik ke panggung tanpa izin!" Wallace menggertakkan giginya. Dia tidak percaya bahwa pria itu adalah Dirut baru dari Grup Vagant.Di meja belakang, Agnes juga terkejut ketika melihat Josh di atas panggung. Bukankah ini orang yang dia cemooh di bar beberapa hari lalu? Pada saat itu, Josh bahkan pergi dengan mobil Lamborghini.Namun, setelah memikirkannya lagi, Agnes mengira bahwa mobil Lamborghini itu mungkin hanya dipinjam oleh Josh. Saat itu, dia bertekad untuk mempermalukan Josh jika bertemu dengannya lagi."Nggak mungkin dia itu Dirut baru dari Grup Vagant, nggak mungkin!" Agnes menggelengkan kepala, dia juga tidak percaya.Di meja lainnya ...."Ken

Bab terbaru

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 203

    "Anak Muda, untuk apa kamu merasa bangga? Aku palingan hanya akan dikurung selama sepuluh hari, anggap saja itu sebagai liburan," jawab pria tua itu dengan tidak peduli.Melihat tampang pria tua yang tidak peduli itu, bisa dipastikan bahwa pria tua ini sudah sangat berpengalaman dalam melakukan hal seperti ini."Ditahan sepuluh hari? Apa kamu kira ini bisa berlalu semudah itu? Jangan harap!" seru Josh sambil tersenyum sinis."Apa maksudmu?" tanya pria tua itu sambil menatap Josh.Pria paruh baya dan Elmira yang berdiri di samping juga menatap Josh dengan kebingungan. Mereka tidak mengerti apa maksud dari perkataan Josh."Maksudku gampang sekali. Kamu sudah merusak mobilku saat mencoba menipu tadi, jadi kamu harus ganti rugi," kata Josh sambil tersenyum.Ketika Josh ditangkap, dia pernah mengatakan kepada penipu itu bahwa dia akan membuat penipu itu mengeluarkan bayarannya! Josh tentu tidak hanya sekadar mengatakannya begitu saja. Adapun penahanan selama sepuluh hari itu, bagi Josh itu

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 202

    "Elmira Gozali," seru Josh."Tuan Josh, aku sudah menegurnya, maaf sekali. Selain itu, Tuan Josh, Anda sudah boleh pergi sekarang," kata pria paruh baya itu sambil tersenyum."Pergi? Kenapa aku harus pergi? Kalian bisa membawaku kemari dengan mudah, tapi nggak semudah itu untuk menyuruhku pergi. Seperti kata pepatah, ada padi segala menjadi," ucap Josh sambil tersenyum."Ini …." Keringat dingin bercucuran di dahi pria paruh baya itu dan senyumannya tampak sedikit canggung.Kemudian, Josh langsung berbaring dan kembali berkata, "Menurutku, tempat ini sangat nyaman, aku nggak mau pergi lagi.""Tuan Josh, jangan bercanda. Anda adalah direktur utama dari Grup Vagant di Kota Sunrise. Anda masih punya banyak kesibukan," sahut pria paruh baya itu sambil tersenyum tidak berdaya."Nggak masalah, kalian yang akan menanggung kerugianku," balas Josh yang tampak tidak peduli."Ini …." Pria paruh baya itu hanya bisa menelan air liurnya.Dalam hatinya, pria paruh baya itu telah berulang kali mengutuk

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 201

    "Aku nggak takut membuat keributan," ucap Josh sambil merentangkan tangannya."Oke, karena kamu mau begitu, aku juga nggak takut! Kita lihat siapa yang akan kalah nanti," seru pria tua itu dengan tegas.Pria tua itu sudah memutuskan dalam hatinya. Sekalipun nanti polisi datang, dia akan bersikeras bahwa dia telah ditabrak. Lantaran tidak ada saksi, polisi juga tidak bisa berbuat apa pun kepadanya sekalipun dia ketahuan menipu.Setelah beberapa menit berlalu, sebuah mobil patroli datang. Seorang wanita muda dan dua pria turun dari mobil patroli tersebut. Josh melihat lencana pangkat di seragam wanita itu sekilas. Dia adalah inspektur polisi tingkat satu dan terlihat cantik."Siapa yang membuat pengaduan? Apa yang terjadi?" tanya wanita muda itu."Nona, saya yang melapor. Pak tua ini penipu, tolong kamu urus dia," kata Josh.Wanita muda itu pun langsung melihat ke arah pria tua tersebut.Pria tua itu seketika tampak kesakitan dan berteriak, "Aduh, Bu Polisi, tolong bantu aku. Pria ini su

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 200

    "Pufft!" Josh sontak tertawa terbahak-bahak.Ini adalah rencana Josh untuk mewakili sepupu Rubeus memberi pelajaran kepada wanita matre itu. Membuat wanita itu dengan sukarela mencampakkan pacarnya sendiri dan ikut dengannya, lalu menghancurkan mimpi indah wanita itu. Jika wanita matre yang bernama Grace ini benar-benar mencintai pacarnya, dia tidak akan menaiki mobil Josh. Jadi, jika ada yang harus disalahkan, itu adalah keserakahannya yang membuatnya terjebak.Setelah turun dari mobil, Grace berjalan ke depan. Grace sangat emosi karena sekarang dia tidak mendapatkan apa pun. Dia sudah mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang sebelumnya. Jika kembali sekarang, mereka tidak mungkin bisa berbaikan lagi.Broom!Josh menginjak pedal gas dan kembali mengendarai mobilnya ke hadapan Grace. Kemudian, dia menurunkan jendela mobilnya."Mau apa lagi?" tanya Grace dengan ekspresi wajah yang sangat buruk sambil menatap ke arah Josh."Kamu kira aku menginginkan uang dua juta milikmu ini? Kamu benar

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 199

    Wanita matre itu melihat Lamborghini Aventador yang keren secara sekilas, lalu tatapannya seketika berbinar."Tapi … tapi aku sudah punya pacar," kata wanita matre itu kepada Josh."Nggak masalah, aku nggak keberatan," jawab Josh dengan ekspresi tidak peduli.Setelah berhenti sejenak, Josh lanjut berkata, "Aku sangat sibuk, jadi cepat putuskan. Kalau kamu mau, ayo naik mobilku.""Aku mau! Aku mau!" Wanita matre itu langsung menyetujuinya.Wanita matre itu tahu jika dia menolaknya, dia mungkin tidak bisa menjalin hubungan dengan pemuda kaya yang mengendarai Lamborghini lagi seumur hidupnya. Jadi, dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini!"Baiklah, ayo naik," kata Josh yang langsung membuka pintu penumpang depan."Grace, a … apa maksudmu!" Begitu melihat pacarnya ingin pergi dengan Josh, raut wajah pria berambut rapi itu seketika menjadi suram."Tentu saja mau ikut dengannya. Dia mengendarai Lamborghini, sedangkan kamu hanya Honda," kata wanita matre itu dengan percaya diri. Lant

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 198

    Namun, Sunny teringat saat Josh datang ke rumahnya untuk mencarinya kemarin. Ketika berpikir Josh peduli kepadanya, ada sebuah perasaan yang tidak bisa diutarakan dalam hatinya.…Di ruang kelas Josh. Josh sedang melamun sambil memandangi punggung Elsa yang ada di depan. Pada saat ini, Rubeus tiba-tiba menepuk Josh dan berkata, "Kak Josh, si berengsek Jason itu sudah menghapus unggahan di forum itu. Apa Kak Josh yang sudah memperhitungkannya dengannya?""Bisa dibilang begitu," jawab Josh sambil mengangguk."Kak Josh, Jason memang harus diberi pelajaran. Kamu seharusnya menyuruhnya untuk mengeluarkan unggahan permintaan maaf di forum sekolah. Hal itu baru bisa melampiaskan kekesalan," seru Rubeus.Josh hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun. Setelah kejadian kali ini, Josh yakin Jason pasti tidak berani melawannya lagi."Oh, ya, Kak Josh. Aku mau meminta bantuanmu," kata Rubeus sambil menggaruk kepalanya."Katakan saja ada apa, jangan sungkan denganku," ucap Josh sambil menepuk p

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 197

    "Aku … aku jamin akan segera meninggalkan Sunny!" ucap Jason dengan bibir yang bergetar dan dahinya dipenuhi keringat dingin.Josh mencibir sambil menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Aku sudah memberimu kesempatan kemarin, tapi kamu nggak menghargainya. Sekarang, aku sudah marah, apa kamu merasa kemarahanku bisa mereda hanya dengan satu kalimat? Kamu merasa masalah ini bisa berakhir tanpa perlu mengeluarkan bayaran apa pun?""Tuan Josh, Anda katakan saja. Bagaimana bisa meredakan amarah Anda?" sahut Jared yang berdiri di samping.Josh berbalik, lalu berkata dengan perlahan sambil memandang ke luar jendela, "Potong satu jari tangan anakmu biar dia bisa mengingatnya!""Apa?" Jared dan Jason sontak terkejut begitu mendengar hal itu."Tuan Josh, ini … ini terlalu kejam, 'kan?" kata Jared sambil menggertakkan giginya."Kalau kamu merasa terlalu kejam, silakan pulang. Nggak ada yang mengundang kalian kemari, kalian sendiri yang datang untuk memohon padaku," jawab Josh dengan tenang."Ini

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 196

    Mobil Jared pun tiba di Gedung Vagant dengan sangat cepat.Kemudian, Jared membawa anaknya, Jason, masuk ke Gedung Vagant. Di bawah bimbingan dari resepsionis, mereka pun akhirnya sampai di lantai teratas Gedung Vagant."Pak, direktur utama kami ada di dalam," kata resepsionis itu sebelum berbalik dan pergi.Jared dan Jason pun berdiri di depan pintu."Jason, kalau benar-benar hanya salah paham, cukup selesaikan kesalahpahamannya saja. Tapi, kamu ingat bahwa dia adalah cucu kandung Pak Marcus. Kita sama sekali nggak bisa menyinggungnya, jadi kamu jangan asal bicara," pesan Jared kepada Jason."Tenang saja, aku pasti nggak akan menyinggungnya," sahut Jason sambil tersenyum.Jason merasa bahwa dia sama sekali tidak menyinggung tokoh besar seperti direktur utama Grup Vagant itu. Dia yakin bahwa ini hanya salah paham sehingga dia tidak terlihat takut sama sekali. Jared pun mengangguk, lalu melangkah maju dan membuka pintu ruangan itu. Kemudian, Jason juga ikut di belakangnya dan berjalan m

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 195

    Sebelumnya, Jared masih sangat kebingungan. Padahal dia tidak pernah menyinggung Josh, kenapa Josh melakukan upaya sebesar ini untuk menghancurkannya? Dendam seperti apa sehingga Josh harus berbuat seperti ini? Sekarang, ketika Josh menyuruhnya untuk membawa anaknya, hal ini pun membuktikan bahwa putranya itulah yang sudah membuat Josh marah."Entah apa yang sudah dilakukan bocah sialan itu! Bisa-bisanya dia menyinggung Tuan Josh dan membuat Tuan Josh sampai menggerakkan seluruh pebisnis Kota Sunrise untuk memblokir Grup Weasley!" seru Jared dengan geram.Setelah keluar dari Grup Vagant, Jared langsung menelepon putranya."Halo, Ayah, ada apa?" Jason yang berada di ujung telepon itu terdengar sangat bahagia."Cepat pulang ke rumah sekarang!" bentak Jared dengan sangat emosi.…Saat ini, Jason sudah berada di rumah. Namun, dia masih kebingungan kenapa ayahnya mendadak emosi kepadanya di telepon barusan. Adapun masalah berbagai mitra kerja sama yang menghentikan kerja sama dengan Grup We

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status