Share

Bab 14

Author: Raja Utara
Pada saat ini, tiba-tiba terdengar sebuah suara, "Tunggu!"

Josh memalingkan kepalanya dan melihat seorang gadis muda dengan kucir kuda. Gadis itu mengenakan jaket putih dan celana jeans. Matanya tampak indah dengan bulu mata yang panjang dan lentik, bibir mungilnya terlihat seperti buah ceri yang ranum.

Cantik!

Gadis ini tampak bersemangat dan ceria. Tidak hanya cantik, dia juga memiliki pesona yang khas! Sejujurnya, daya tarik gadis ini benar-benar kuat. Josh sudah terpesona sejak pertama kali melihatnya, bahkan dia terus meliriknya beberapa kali.

Gadis itu berjalan ke arah mereka dan berhenti di depan Josh.

"Pak, akan kubayar tagihan mereka. Gesek kartuku saja," kata gadis itu dengan suara lembut dan halus.

"Kamu benar-benar ingin membayar tagihan mereka? Dia jelas-jelas seorang penipu! Kamu hanya ditipu olehnya!" Manajer itu terkejut, dia tidak menyangka akan ada orang yang membantu Josh dan Rubeus untuk membayar tagihan mereka.

"Tertipu atau nggak, itu urusanku. Tugas restoran Anda adalah menerima pembayaran," kata gadis itu dengan tegas.

"Baiklah ...." Manajer itu mengangguk dan menerima kartu kredit gadis itu untuk diproses.

Hal terpenting bagi pihak restoran adalah mendapatkan uang. Jika mereka melaporkan hal ini ke polisi, bahkan jika Josh dan temannya ditangkap, pihak restoran tetap tidak akan mendapat uang. Jadi, manajer itu memilih untuk menerima pembayaran dari gadis tersebut.

Adegan ini menarik perhatian banyak pelanggan di restoran, hampir semua orang beranggapan bahwa gadis ini terlalu polos karena memercayai ucapan kedua orang itu begitu saja. Sementara itu, manajer sedang memproses pembayaran dengan kartu kredit.

Rubeus terus-menerus berterima kasih kepada gadis itu, "Nona, terima kasih karena telah percaya bahwa kami ini bukan penipu. Terima kasih telah membantu kami!"

"Tidak usah berterima kasih. Semua orang pasti pernah kesulitan," kata gadis itu dengan sopan sambil tersenyum.

Josh sangat terkejut melihatnya. Dia tidak pernah menyangka bahwa ada orang yang bersedia membantu, apalagi seorang wanita cantik seperti ini.

"Halo, namaku Josh. Aku penasaran, kenapa orang lain menganggap kami penipu, tapi kamu bersedia percaya pada kami?" tanya Josh dengan penasaran.

"Kalau kamu benar-benar penipu, anggap saja aku sedang sial. Tapi, kalau kamu bukan penipu, berarti aku telah membantu seseorang yang membutuhkan bantuan. Menurutku, hal ini cukup sepadan," kata gadis itu dengan tenang.

Mendengar ucapan tulus gadis itu, Josh merasa agak tersentuh. Wanita ini benar-benar baik hati. Pada saat itu juga, sang manajer kembali ke tempat mereka.

"Kartunya sudah berhasil diproses. Ini bon pembayarannya," kata manajer itu sambil memberikan kartu dan bon pembayaran kepada gadis itu.

Melihat hal tersebut, Josh berkata kepada gadis itu, "Nona, aku akan membuatkan surat utang sekarang. Berikan nomor ponselmu, besok aku akan mengembalikan 10 kali lipat agar kamu tahu bahwa kami ini bukan penipu."

Sebelumnya, Josh telah menyatakan bahwa siapa pun yang bersedia meminjamkan uang, dia akan mengembalikan 10 kali lipat. Jadi, Josh tentu saja akan memenuhi janjinya.

Namun, gadis itu menggelengkan kepala dan berkata, "Nggak usah, aku membantu kalian bukan karena uang. Aku hanya ingin membantu orang saja."

Setelah berkata demikian, gadis itu langsung berjalan keluar. Kepergian mendadak gadis itu membuat Josh kebingungan. Dia mengira gadis itu mungkin membantu karena ingin mendapatkan hadiah 10 kali lipat.

Namun, ternyata gadis itu tidak tertarik dengan uang, bahkan tidak berniat agar Josh mengembalikan uang itu? Dia pergi begitu saja?

"Kak Josh, ini ...," kata Rubeus yang juga kebingungan.

"Ayo!" kata Josh buru-buru. Kemudian, dia berlari menyusul gadis itu bersama Rubeus! Setelah keluar dari restoran, Josh berhasil melihat punggung cantik gadis itu berjalan menjauh.

"Hei, bisa beri tahu kami siapa namamu?" teriak Josh ke arah punggung gadis itu. Josh ingin tahu nama gadis tersebut agar bisa membayar kembali uang yang dia pinjam.

Gadis itu berhenti sejenak dan berkata, "Orang asing."

Setelah berkata demikian, gadis itu berjalan ke sebuah mobil Audi A4 berwarna putih yang diparkir di pinggir jalan. Kemudian, dia membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya. Mobil itu langsung melaju dan menghilang dari pandangan Josh dalam sekejap.

"Orang asing ... Benar-benar orang asing yang misterius," gumam Josh dalam kebingungannya.

"Josh, apa kita akan membiarkannya membayar untuk kita begitu saja?" tanya Rubeus.

"Tentu saja, aku ingin mengembalikan uangnya. Tapi, sayangnya dia tidak meninggalkan informasi apa pun," ucap Josh dengan tak berdaya sambil mengangkat bahunya.

"Oh, tunggu! Pelatnya!" Tiba-tiba, Josh menepuk kepalanya.

Gadis itu pergi dengan mobil barusan. Jika Josh tahu nomor pelatnya, dia pasti bisa mencari cara untuk menemukannya. Sayangnya, Josh tidak memikirkan hal itu tadi, jadi dia tidak memperhatikan nomor pelatnya.

"Rubeus, apa kamu ingat nomor pelatnya?" tanya Josh pada Rubeus.

"Aku ... aku juga nggak kepikiran tadi," jawab Rubeus dengan senyum getir.

"Hari ini, aku berutang budi padanya. Semoga bisa bertemu dengannya lagi di masa depan ...," kata Josh memandang ke kejauhan. Tentu saja Josh berharap bisa bertemu dengan gadis yang berbaik hati itu lagi. Dia juga ingin membayar utang budi kepada gadis itu.

Namun, dalam dunia seluas ini, tidak semudah itu untuk bertemu dengan orang yang sama lagi. Mungkin saja, dia tidak akan pernah bertemu dengan wanita itu lagi di masa depan.

"Omong-omong, penjahat yang mencuri dompetku! Kalau aku ketemu dia lagi, pasti aku akan menghabisinya!" bentak Josh dengan marah sambil menggertakkan giginya.

Josh tahu bahwa biang kerok di balik semua kejadian ini adalah pencuri yang mencuri dompetnya. Jika dompetnya tidak dicuri, semua ini tidak akan terjadi!

"Ya, pencuri sialan itu! Kalau tertangkap, dia pasti akan menyesal!" sahut Rubeus mengangguk setuju.

....

Sementara itu ....

Di dalam mobil Audi A4 berwarna putih, gadis yang baru saja membantu Josh membayar tagihan itu berkendara dengan penuh konsentrasi. Dia sudah melupakan kejadian dengan Josh barusan. Tiba-tiba, ponselnya berdering.

"Halo, Ayah." Gadis itu menjawab panggilan tersebut.

"Mona, pesta besok sangat penting. Ini terkait dengan kelangsungan hidup perusahaan kita. Kamu tidak boleh terlambat, pastikan untuk datang tepat waktu." Suara seorang pria paruh baya terdengar dari telepon.

"Aku tahu, Ayah. Jangan khawatir, aku pasti tidak akan terlambat," balas gadis itu meyakinkan.

Setelah jeda sejenak, kekhawatiran memenuhi wajah cantik gadis itu. Dia berkata, "Ayah, perusahaan kita memang kecil dan kita tidak punya keunggulan dalam segi harga. Kita tidak bisa bersaing dengan perusahaan lain sama sekali. Aku sangat khawatir. Selain itu, kalau kita masih belum bisa mencapai kesepakatan kali ini ... perusahaan kita mungkin tidak bisa bertahan."

Pria paruh baya di ujung telepon itu terdiam sejenak. Kemudian, dia berkata dengan cemas, "Memang benar kita tidak punya keunggulan. Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah menunjukkan ketulusan kita dan berharap Grup Vagant akan melihatnya. Semoga saja akan terjadi keajaiban ...."

....

Keesokan harinya.

Bagi sebagian besar orang, hari ini adalah hari Sabtu biasa. Namun bagi Josh, ini adalah hari diadakannya pesta perusahaan. Pesta ini hanya pesta kecil-kecilan yang diadakan untuk perusahaan yang memiliki hubungan kerja sama dengan Grup Vagant.

Hotel Cloud Summit.

Tempat ini adalah salah satu hotel terbaik di Kota Sunrise. Tidak heran jika Grup Vagant yang merupakan konglomerat besar, memilih tempat ini untuk mengadakan pesta.

Josh datang agak awal, dia sudah tiba di hotel pada pukul sembilan pagi. Berhubung masih ada waktu, Josh mengeluarkan ponselnya dan bermain game di ruang istirahat tamu VIP lantai dua hotel.

Sebagai seorang mahasiswa, meskipun Josh pandai belajar, kadang-kadang dia tetap saja bermain game. Zaman sekarang ini sangat jarang ada yang tidak bermain game. Josh kadang-kadang mengisi waktu senggangnya dengan bermain.

Pada saat itu, pintu ruang VIP terbuka, muncul seorang pria paruh baya yang masuk dengan senyum lebar di wajahnya. "Selamat pagi, Pak Josh. Saya adalah pimpinan Hotel Cloud Summit, Simson Carey. Saya datang untuk menyambut Pak Josh," ucap Simson sambil tersenyum sopan.

Meskipun Hotel Cloud Summit cukup terkenal di Kota Sunrise, tetap saja prestisenya masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Grup Vagant. Grup Vagant adalah konglomerat terbesar di tiga provinsi bagian barat daya dan juga memiliki reputasi berskala nasional.

Status Josh memang hanya seorang direktur cabang, tetapi di balik kantor cabang ini, ada seluruh Grup Vagant yang mendukungnya! Selain itu, Simson mendengar dari Juan bahwa Josh adalah cucu dari Tuan Marcus! Hanya dari statusnya ini saja, sudah sepantasnya Simson menghormati Josh!

"Ternyata Pak Simson dari Hotel Cloud Summit, ya. Saya sudah mendengar namamu sebelumnya." Josh mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Simson.

Hotel Cloud Summit cukup terkenal di Kota Sunrise. Pemiliknya, Simson, juga dikenali banyak orang. Jadi, Josh sudah sering mendengar namanya.

"Ya, dengan saya sendiri. Saya dengar dari Pak Juan, Pak Josh sangat luar biasa. Setelah bertemu dengan Anda hari ini, saya sangat setuju dengan pendapatnya," ujar Simson tersenyum lebar.

"Pak Simson terlalu berlebihan," balas Josh sambil menatap Simson.

Sebelumnya, Josh bahkan tidak berani membayangkan bahwa dia bisa masuk ke hotel bintang lima seperti Hotel Cloud Summit. Saat itu, Simson adalah sosok yang harus dikagumi oleh Josh dan dia hanya bisa mendengar tentang kehebatan Simson dari orang lain.

Namun, sekarang pemilik Hotel Cloud Summit bahkan harus menyambutnya dan memperlakukannya dengan hormat.

"Pak Josh, ini adalah kartu VIP berlian hotel kami. Anggap saja ini hadiah istimewa untuk Pak Josh. Kelak kalau Anda datang ke hotel ini, Anda akan menerima pelayanan terbaik dari staf hotel kami," ucap Simson sambil menyerahkan selembar kartu keanggotaan dengan hormat.

"Terima kasih atas niat baik Pak Simson." Josh tidak sungkan-sungkan dan langsung menerima kartu keanggotaan tersebut.

Melihat Josh menerima kartu itu, Simson tersenyum bahagia. Sebab, hal ini berarti Josh juga menghargainya.

"Pak Josh, silakan lanjutkan kesibukan Anda, saya pamit dulu. Kalau Anda butuh sesuatu, silakan panggil saya kapan saja," ucap Simson sambil masih tetap tersenyum menyanjungnya.

....

Waktu menunjukkan pukul sepuluh, para bos yang diundang untuk menghadiri pesta juga telah berdatangan. Sebagai direktur perusahaan, Juan berdiri di pintu hotel menyambut satu per satu tamu yang datang.

Pada saat itu, sebuah mobil Mercedes berhenti di depan pintu hotel. Seorang pria paruh baya botak turun dari mobil, diikuti oleh seorang pria muda. Jika Josh berada di sana, dia akan segera mengenali pria muda itu. Sebab, pemuda itu adalah teman sekelasnya, Armand!

"Selamat datang, Pak Adam dan Tuan Armand!" Juan menyambut kedua orang itu dengan senyum lebar, seperti yang dia lakukan kepada para bos lainnya.

Ayah Armand yang bernama Adam Ezra, tersenyum sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Juan dan berkata, "Pak Juan terlalu sungkan. Seharusnya aku yang harus memberi selamat padamu. Selamat atas kemenanganmu melawan Keluarga Osborne dan naik pangkat menjadi direktur. Mohon bantuan Pak Juan ke depannya, ya?"

"Pak Adam, aku tidak berani mengambil keputusan untuk sembarangan memihak pada orang. Aku hanya mendengarkan apa yang dikatakan oleh Dirut baru kami. Kalau Dirut menyuruhku bekerja sama dengan Pak Adam, aku pasti akan menurutinya," kata Juan. Maksud dari ucapan Juan sangat jelas, dia hanya akan mendengarkan perintah dari Dirut baru.

"Tentu saja! Benar kata Pak Juan!" kata Adam sambil mengangguk dan tersenyum.

Related chapters

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 15

    "Oh ya, Pak Juan, di mana Dirut baru itu sekarang?" tanya Adam. Armand yang berada di sampingnya juga ikut penasaran."Dirut sedang berada di ruang istirahat VIP sekarang sembari menunggu dimulainya acara," jawab Juan."Oh ya? Kalau begitu ... apa kami boleh mengunjunginya di ruang istirahat?" tanya Adam sambil tersenyum. Jika ingin terus bekerja sama dengan Grup Vagant, Adam harus berusaha mendekati Dirut yang baru naik jabatan ini."Aku hanya bisa membantu Pak Adam untuk melaporkannya. Apakah kalian bisa bertemu atau tidak, semua tergantung beliau," jawab Juan."Baiklah, kalau begitu mohon bantuan Pak Juan untuk menyampaikannya," ujar Adam sambil tersenyum.Perusahaan Adam adalah sebuah perusahaan lokal yang bergerak di bidang bahan bangunan, sementara Grup Vagant merupakan salah satu dari perusahaan terbesar di wilayah barat daya. Kedua perusahaan tersebut tentu tidak bisa dibandingkan.....Di ruang istirahat VIP.Baru saja Simson meninggalkan ruangan, ponsel Josh telah berdering.

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 16

    "Baik, Pak Josh!" jawab Juan sambil mengangguk.Setelah mendengar perkataannya, Adam langsung panik. Jika kerja sama dengan Grup Vagant terputus, perusahaan miliknya pasti akan hancur!"Pak Josh ... kumohon beri kami kesempatan kedua! Setelah ini, aku akan memberi pelajaran pada anakku ini!" Adam juga memohon."Diam!" bentak Josh seraya mengerutkan kening.Kemudian, Josh menatap mereka dengan tajam dan berkata dengan tegas, "Aku sudah cukup menghormati kalian. Kalau aku benar-benar ingin memperpanjang masalah ini, kalian berdua pasti akan mati! Siapa pun nggak akan bisa menyelamatkan kalian!"Wajah Adam menjadi pucat karena ketakutan mendengar kata-kata Josh. Dia tahu, dengan status Josh sebagai cucu Marcus, Josh bisa saja membunuh Armand jika dia menginginkannya!Armand merasa benar-benar putus asa. Dia terjatuh lemas di lantai dengan wajah yang dipenuhi keputusasaan. Tamat sudah semuanya!Josh kembali duduk di sofa sambil melambaikan tangannya, lalu berkata, "Kalau tidak ada urusan l

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 17

    "Baik, saya sudah mengingat nasihat Tuan!" Manajer hotel itu menyeka keringat dingin di dahinya dan mengangguk berulang kali.Melihat reaksinya, Josh berkata dengan nada dingin, "Aku akan memberi tahu Pak Simson masalah ini, biar dia sendiri yang membuat keputusan!" Usai bicara, Josh langsung memanggil Rubeus untuk masuk ke hotel."Pak ... Simson?" Mendengar Josh akan mengadukan masalah ini pada Simson, manajer hotel itu langsung terduduk lemas di lantai. Jika masalah ini sampai diketahui Simson, dia pasti akan dipecat.Setelah memasuki hotel, Josh berkata, "Juan, kamu laporkan masalah ini kepada Pak Simson.""Baik, Pak Josh." Juan mengangguk.Josh kemudian melihat ke arah Rubeus dan berkata, "Rubeus, apa kamu sudah merasa puas dengan balas dendammu tadi?""Tentu saja! Semua berkat bantuan Josh. Tanpa dukunganmu, aku nggak akan bisa balas dendam. Melihat dia meminta maaf sambil memohon-mohon, rasanya sangat memuaskan," ucap Rubeus dengan penuh semangat.Bagi Rubeus yang dulu, dia hanya

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 18

    Josh menjelaskan, "Paman, aku benar-benar nggak punya niat buruk terhadap putrimu. Aku hanya ingin mengembalikan uangnya.""Putriku sudah bilang bahwa uangnya nggak perlu dikembalikan lagi. Jadi, kamu bisa pergi saja," kata ayah Mona sambil mengusir Josh dengan melambaikan tangannya.Ayah Mona mengira Josh ingin mendekati putrinya. Sebagai seorang ayah, tentu saja dia ingin melindungi putrinya dari pria-pria yang berniat buruk. Sebab, selama ini sudah banyak orang yang ingin mendekati putrinya.Namun, tiba-tiba, terdengar sebuah suara sombong dari belakang Josh, "Wah, pemuda miskin sepertimu mau mendekati Dik Mona?"Josh menoleh dan melihat seorang pemuda yang sekujur tubuhnya mengenakan barang-barang bermerek. Dia mengenakan jam tangan Omega, sikapnya sangat sombong."Tuan Wallace!" Ekspresi Mona dan ayahnya berubah drastis setelah melihat pemuda itu. Josh mengerutkan kening karena perkataan pemuda itu jelas mengarah kepada dirinya.Pemuda bernama Wallace ini tiba-tiba berdiri di depa

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 19

    "Kenapa bisa begini!"Di baris depan, Wallace melihat Josh yang naik ke panggung, wajahnya berubah menjadi pucat seketika. Dia langsung mengenali Josh, bukankah itu orang yang dia ajak berkelahi sebelumnya?Namun, orang yang seharusnya naik ke panggung sekarang adalah Dirut baru dari Grup Vagant!"Nggak mungkin dia! Pasti orang ini nekat naik ke panggung tanpa izin!" Wallace menggertakkan giginya. Dia tidak percaya bahwa pria itu adalah Dirut baru dari Grup Vagant.Di meja belakang, Agnes juga terkejut ketika melihat Josh di atas panggung. Bukankah ini orang yang dia cemooh di bar beberapa hari lalu? Pada saat itu, Josh bahkan pergi dengan mobil Lamborghini.Namun, setelah memikirkannya lagi, Agnes mengira bahwa mobil Lamborghini itu mungkin hanya dipinjam oleh Josh. Saat itu, dia bertekad untuk mempermalukan Josh jika bertemu dengannya lagi."Nggak mungkin dia itu Dirut baru dari Grup Vagant, nggak mungkin!" Agnes menggelengkan kepala, dia juga tidak percaya.Di meja lainnya ...."Ken

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 20

    Ketika mengingat bagaimana dia berbicara kasar pada Josh sebelumnya dan bahkan mengancam untuk menghancurkannya, Wallace gemetar ketakutan."Kenapa? Aku bersulang denganmu, kamu tidak mau menerimanya?" Josh mengerutkan kening."Tentu saja mau!" Wallace buru-buru mengangkat gelas anggur, tetapi tangannya gemetar sehingga banyak anggur yang tumpah di atas meja dan tubuhnya.Tidak lama kemudian, ayah Wallace menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, dia tidak berani ikut campur sekarang.Josh mengangkat gelas anggur dan berkata dengan nada dingin, "Wallace, kamu mengancam akan menghancurkanku sebelumnya. Aku berada di hadapanmu sekarang, katakanlah, bagaimana kamu akan menghancurkanku? Aku akan mendengarkannya dengan saksama!""Pak Josh! Saat itu saya tidak tahu bahwa Anda adalah Dirut baru. Jadi ... jadi saya ...." Suara Wallace gemetaran dan wajahnya pucat pasi."Jadi, karena kamu mengira status sosialku lebih rendah darimu, makanya kamu bisa merendahkan dan menghinaku dengan

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 21

    "Baik, baik, baik! Saya tidak akan pernah mengganggu Mona lagi." Wallace menganggukkan kepalanya berulang kali. Setelah mendengar ucapannya, Josh berbalik dan pergi ke meja berikutnya.Setelah Josh meninggalkan meja tersebut ...."Dasar anak durhaka! Berani-beraninya kamu menyinggung Pak Josh!"Plak! Tamparan keras mengenai wajah Wallace, sebagai pelampiasan atas amarah ayahnya."Dengarkan baik-baik, kamu dilarang keluar rumah selama satu tahun! Renungkan kesalahanmu!" Marshal menunjuk ke arah Wallace, sambil menghardiknya dengan keras.Mendengar hukuman yang diberikan ayahnya, hati Wallace terasa getir. Namun, dia tidak berani memprotes. Siapa suruh dia menyinggung Dirut Baru dari Grup Vagant?Serangkaian peristiwa tadi diam-diam diawasi oleh Mona dan ayahnya. Hati mereka dipenuhi dengan perasaan kagum. Sebelum acara dimulai, mereka mengkhawatirkan keselamatan Josh dan mengusahakan agar Josh segera meninggalkan lokasi acara.Namun, siapa sangka, Josh adalah Dirut baru dari Grup Vagant

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 22

    Josh memapah ayah Mona dengan tersenyum sambil berkata, "Paman nggak usah khawatir, aku nggak marah pada Paman. Paman menyuruhku menjauhi Mona adalah demi melindunginya. Wajar saja seorang ayah melakukan hal seperti itu. Mengenai permintaanmu menyuruhku segera meninggalkan acara ini, semua itu memang demi kebaikanku."Para bos lainnya yang melihat adegan ini merasa iri. Ketika Josh bersulang dengan mereka tadi, dia tidak terlalu banyak bicara dengan mereka. Namun, dia tampak sangat ramah kepada ayah Mona dan bahkan memanggilnya "paman". Bagaimana mungkin mereka tidak iri?Mendengar Josh memanggilnya paman, ayah Mona merasa sangat terhormat. Bagaimanapun, kesenjangan status antara Josh dan dirinya ini sangat jauh berbeda. Josh adalah Dirut yang terhormat dari Grup Vagant, sementara dia hanya seorang pemilik perusahaan kecil.Oleh karena itu, ayah Mona buru-buru berkata, "Pak Josh, aku tidak layak menerima panggilan itu, panggil saja aku Jasper.""Paman Jasper, Mona telah membantuku kema

Latest chapter

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 203

    "Anak Muda, untuk apa kamu merasa bangga? Aku palingan hanya akan dikurung selama sepuluh hari, anggap saja itu sebagai liburan," jawab pria tua itu dengan tidak peduli.Melihat tampang pria tua yang tidak peduli itu, bisa dipastikan bahwa pria tua ini sudah sangat berpengalaman dalam melakukan hal seperti ini."Ditahan sepuluh hari? Apa kamu kira ini bisa berlalu semudah itu? Jangan harap!" seru Josh sambil tersenyum sinis."Apa maksudmu?" tanya pria tua itu sambil menatap Josh.Pria paruh baya dan Elmira yang berdiri di samping juga menatap Josh dengan kebingungan. Mereka tidak mengerti apa maksud dari perkataan Josh."Maksudku gampang sekali. Kamu sudah merusak mobilku saat mencoba menipu tadi, jadi kamu harus ganti rugi," kata Josh sambil tersenyum.Ketika Josh ditangkap, dia pernah mengatakan kepada penipu itu bahwa dia akan membuat penipu itu mengeluarkan bayarannya! Josh tentu tidak hanya sekadar mengatakannya begitu saja. Adapun penahanan selama sepuluh hari itu, bagi Josh itu

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 202

    "Elmira Gozali," seru Josh."Tuan Josh, aku sudah menegurnya, maaf sekali. Selain itu, Tuan Josh, Anda sudah boleh pergi sekarang," kata pria paruh baya itu sambil tersenyum."Pergi? Kenapa aku harus pergi? Kalian bisa membawaku kemari dengan mudah, tapi nggak semudah itu untuk menyuruhku pergi. Seperti kata pepatah, ada padi segala menjadi," ucap Josh sambil tersenyum."Ini …." Keringat dingin bercucuran di dahi pria paruh baya itu dan senyumannya tampak sedikit canggung.Kemudian, Josh langsung berbaring dan kembali berkata, "Menurutku, tempat ini sangat nyaman, aku nggak mau pergi lagi.""Tuan Josh, jangan bercanda. Anda adalah direktur utama dari Grup Vagant di Kota Sunrise. Anda masih punya banyak kesibukan," sahut pria paruh baya itu sambil tersenyum tidak berdaya."Nggak masalah, kalian yang akan menanggung kerugianku," balas Josh yang tampak tidak peduli."Ini …." Pria paruh baya itu hanya bisa menelan air liurnya.Dalam hatinya, pria paruh baya itu telah berulang kali mengutuk

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 201

    "Aku nggak takut membuat keributan," ucap Josh sambil merentangkan tangannya."Oke, karena kamu mau begitu, aku juga nggak takut! Kita lihat siapa yang akan kalah nanti," seru pria tua itu dengan tegas.Pria tua itu sudah memutuskan dalam hatinya. Sekalipun nanti polisi datang, dia akan bersikeras bahwa dia telah ditabrak. Lantaran tidak ada saksi, polisi juga tidak bisa berbuat apa pun kepadanya sekalipun dia ketahuan menipu.Setelah beberapa menit berlalu, sebuah mobil patroli datang. Seorang wanita muda dan dua pria turun dari mobil patroli tersebut. Josh melihat lencana pangkat di seragam wanita itu sekilas. Dia adalah inspektur polisi tingkat satu dan terlihat cantik."Siapa yang membuat pengaduan? Apa yang terjadi?" tanya wanita muda itu."Nona, saya yang melapor. Pak tua ini penipu, tolong kamu urus dia," kata Josh.Wanita muda itu pun langsung melihat ke arah pria tua tersebut.Pria tua itu seketika tampak kesakitan dan berteriak, "Aduh, Bu Polisi, tolong bantu aku. Pria ini su

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 200

    "Pufft!" Josh sontak tertawa terbahak-bahak.Ini adalah rencana Josh untuk mewakili sepupu Rubeus memberi pelajaran kepada wanita matre itu. Membuat wanita itu dengan sukarela mencampakkan pacarnya sendiri dan ikut dengannya, lalu menghancurkan mimpi indah wanita itu. Jika wanita matre yang bernama Grace ini benar-benar mencintai pacarnya, dia tidak akan menaiki mobil Josh. Jadi, jika ada yang harus disalahkan, itu adalah keserakahannya yang membuatnya terjebak.Setelah turun dari mobil, Grace berjalan ke depan. Grace sangat emosi karena sekarang dia tidak mendapatkan apa pun. Dia sudah mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang sebelumnya. Jika kembali sekarang, mereka tidak mungkin bisa berbaikan lagi.Broom!Josh menginjak pedal gas dan kembali mengendarai mobilnya ke hadapan Grace. Kemudian, dia menurunkan jendela mobilnya."Mau apa lagi?" tanya Grace dengan ekspresi wajah yang sangat buruk sambil menatap ke arah Josh."Kamu kira aku menginginkan uang dua juta milikmu ini? Kamu benar

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 199

    Wanita matre itu melihat Lamborghini Aventador yang keren secara sekilas, lalu tatapannya seketika berbinar."Tapi … tapi aku sudah punya pacar," kata wanita matre itu kepada Josh."Nggak masalah, aku nggak keberatan," jawab Josh dengan ekspresi tidak peduli.Setelah berhenti sejenak, Josh lanjut berkata, "Aku sangat sibuk, jadi cepat putuskan. Kalau kamu mau, ayo naik mobilku.""Aku mau! Aku mau!" Wanita matre itu langsung menyetujuinya.Wanita matre itu tahu jika dia menolaknya, dia mungkin tidak bisa menjalin hubungan dengan pemuda kaya yang mengendarai Lamborghini lagi seumur hidupnya. Jadi, dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini!"Baiklah, ayo naik," kata Josh yang langsung membuka pintu penumpang depan."Grace, a … apa maksudmu!" Begitu melihat pacarnya ingin pergi dengan Josh, raut wajah pria berambut rapi itu seketika menjadi suram."Tentu saja mau ikut dengannya. Dia mengendarai Lamborghini, sedangkan kamu hanya Honda," kata wanita matre itu dengan percaya diri. Lant

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 198

    Namun, Sunny teringat saat Josh datang ke rumahnya untuk mencarinya kemarin. Ketika berpikir Josh peduli kepadanya, ada sebuah perasaan yang tidak bisa diutarakan dalam hatinya.…Di ruang kelas Josh. Josh sedang melamun sambil memandangi punggung Elsa yang ada di depan. Pada saat ini, Rubeus tiba-tiba menepuk Josh dan berkata, "Kak Josh, si berengsek Jason itu sudah menghapus unggahan di forum itu. Apa Kak Josh yang sudah memperhitungkannya dengannya?""Bisa dibilang begitu," jawab Josh sambil mengangguk."Kak Josh, Jason memang harus diberi pelajaran. Kamu seharusnya menyuruhnya untuk mengeluarkan unggahan permintaan maaf di forum sekolah. Hal itu baru bisa melampiaskan kekesalan," seru Rubeus.Josh hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun. Setelah kejadian kali ini, Josh yakin Jason pasti tidak berani melawannya lagi."Oh, ya, Kak Josh. Aku mau meminta bantuanmu," kata Rubeus sambil menggaruk kepalanya."Katakan saja ada apa, jangan sungkan denganku," ucap Josh sambil menepuk p

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 197

    "Aku … aku jamin akan segera meninggalkan Sunny!" ucap Jason dengan bibir yang bergetar dan dahinya dipenuhi keringat dingin.Josh mencibir sambil menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Aku sudah memberimu kesempatan kemarin, tapi kamu nggak menghargainya. Sekarang, aku sudah marah, apa kamu merasa kemarahanku bisa mereda hanya dengan satu kalimat? Kamu merasa masalah ini bisa berakhir tanpa perlu mengeluarkan bayaran apa pun?""Tuan Josh, Anda katakan saja. Bagaimana bisa meredakan amarah Anda?" sahut Jared yang berdiri di samping.Josh berbalik, lalu berkata dengan perlahan sambil memandang ke luar jendela, "Potong satu jari tangan anakmu biar dia bisa mengingatnya!""Apa?" Jared dan Jason sontak terkejut begitu mendengar hal itu."Tuan Josh, ini … ini terlalu kejam, 'kan?" kata Jared sambil menggertakkan giginya."Kalau kamu merasa terlalu kejam, silakan pulang. Nggak ada yang mengundang kalian kemari, kalian sendiri yang datang untuk memohon padaku," jawab Josh dengan tenang."Ini

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 196

    Mobil Jared pun tiba di Gedung Vagant dengan sangat cepat.Kemudian, Jared membawa anaknya, Jason, masuk ke Gedung Vagant. Di bawah bimbingan dari resepsionis, mereka pun akhirnya sampai di lantai teratas Gedung Vagant."Pak, direktur utama kami ada di dalam," kata resepsionis itu sebelum berbalik dan pergi.Jared dan Jason pun berdiri di depan pintu."Jason, kalau benar-benar hanya salah paham, cukup selesaikan kesalahpahamannya saja. Tapi, kamu ingat bahwa dia adalah cucu kandung Pak Marcus. Kita sama sekali nggak bisa menyinggungnya, jadi kamu jangan asal bicara," pesan Jared kepada Jason."Tenang saja, aku pasti nggak akan menyinggungnya," sahut Jason sambil tersenyum.Jason merasa bahwa dia sama sekali tidak menyinggung tokoh besar seperti direktur utama Grup Vagant itu. Dia yakin bahwa ini hanya salah paham sehingga dia tidak terlihat takut sama sekali. Jared pun mengangguk, lalu melangkah maju dan membuka pintu ruangan itu. Kemudian, Jason juga ikut di belakangnya dan berjalan m

  • Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya   Bab 195

    Sebelumnya, Jared masih sangat kebingungan. Padahal dia tidak pernah menyinggung Josh, kenapa Josh melakukan upaya sebesar ini untuk menghancurkannya? Dendam seperti apa sehingga Josh harus berbuat seperti ini? Sekarang, ketika Josh menyuruhnya untuk membawa anaknya, hal ini pun membuktikan bahwa putranya itulah yang sudah membuat Josh marah."Entah apa yang sudah dilakukan bocah sialan itu! Bisa-bisanya dia menyinggung Tuan Josh dan membuat Tuan Josh sampai menggerakkan seluruh pebisnis Kota Sunrise untuk memblokir Grup Weasley!" seru Jared dengan geram.Setelah keluar dari Grup Vagant, Jared langsung menelepon putranya."Halo, Ayah, ada apa?" Jason yang berada di ujung telepon itu terdengar sangat bahagia."Cepat pulang ke rumah sekarang!" bentak Jared dengan sangat emosi.…Saat ini, Jason sudah berada di rumah. Namun, dia masih kebingungan kenapa ayahnya mendadak emosi kepadanya di telepon barusan. Adapun masalah berbagai mitra kerja sama yang menghentikan kerja sama dengan Grup We

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status