All Chapters of Mendadak Jadi Tuan Muda Keluarga Terkaya: Chapter 31 - Chapter 40

203 Chapters

Bab 31

Setelah Josh dipeluk oleh Elsa, tubuhnya menegang kaku. Mungkin salah satu akibat dia terlalu gugup. Sejujurnya Josh masih perjaka ting-ting dan belum pernah melakukan apa pun bahkan berciuman bibir walaupun sudah berpacaran selama dua tahun. Detik selanjutnya Elsa tersadar dan berseru malu, “Aaah!” Setelah itu dia bergegas melepaskan Josh dengan wajah yang semerah tomat. “Eum … aku … aku tadi terlalu senang makanya … makanya ….” Elsa berusaha untuk menjelaskan pada lelaki itu, tetapi dia tergagap dan justru menjadi tidak jelas. “Eum? Senang? Aku mengerti,” sahut Josh sambil tertawa kecil. “Iya, aku benar-benar nggak menyangka bisa begitu mudah dapat sponsor dari Grup Vagant. Sekarang saja aku masih merasa sedang mimpi!” kata Elsa dengan ekspresi bahagia. Entah kenapa, Josh ikut merasakan bahagia ketika melihat Elsa begitu bahagia. “Bukannya aku sudah bilang kalau nggak sesulit itu,” ujar Josh sambil tertawa kecil. Tentu saja tidak sulit karena ini semua adalah rencananya Josh.
Read more

Bab 32

“Kenapa? Kalian merasa tugasnya nggak mungkin makanya datang untuk minta ampun sama aku?” kata Axel sambil tertawa. Elsa berkata dengan dingin, “Axel, kamu salah. Kami sudah dapat sponsor!” “Apa? Kalian bilang kalian sudah dapat sponsor?” ulang Axel sambil tercengang. Setelah itu Axel langsung terbahak. “Hahaha! Kalian lucu sekali! Aku kasih kalian tugas baru saja beberapa jam yang lalu, bisa-bisanya kalian bilang sudah dapat sponsor? Kalian pikir aku bodoh?” Tentu saja lelaki itu tidak eprcaya. Bagaimana mungkin dalam waktu dekat bisa mendapatkan uang sponsor sebesar 400 juta? “Aku juga tahu kalau kamu nggak akan percaya. Nggak apa-apa, kamu lihat sendiri saja,” kata Josh sambil tersenyum. Setelah itu dia meletakkan tas koper di tangannya ke atas meja dan membuka tutup koper tersebut. Susunan uang yang tertata rapi terlihat memenuhi tas tersebut. Axel yang semula tertawa lebar langsung membeku dan membelalakkan matanya terkejut. “Ini … ini uang palsu, kan? Pakai uang palsu itu
Read more

Bab 33

Axel mengerti kalau merupakan sebuah jasa besar jika bisa mendapatkan perusahaan besar seperti Grup Vagant sebagai sponsor. Dia berencana untuk mengatakan bahwa ini semua adalah hasil usahanya agar jabatannya bisa naik. “Hentikan!” kata Josh sambil menghentikan lelaki itu agar tidak mengambil uang serta proposalnya. “Apa yang mau kamu lakukan? Aku ketua dari himpunan, Elsa adalah anggotaku. Karena dia sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik, tentu saja uang dan proposalnya harus diserahkan padaku juga,” ujar Axel. “Nggak perlu kamu yang repot-repot, biar dia sendiri yang lapor,” ujar Josh. Tentu saja Josh bisa menebak apa yang sedang direncanakan oleh lelaki itu. Dia tidak mungkin menyerahkan uang dan proposal pada Axel. Setelah itu Josh menoleh dan berkata, “Rubeus, Elsa, kalian simpan uang dan dokumennya baik-baik.” Rubeus buru-buru menyimpan uang dan Elsa menyimpan dokumen proposal yang sudah ditandatangani itu. “Kalian!” Axel terlihat marah hingga wajahnya memerah. “Nggak p
Read more

Bab 34

Setelah itu Axel berseru pada punggung ketiga orang tersebut, “Kalian bertiga dengar baik-baik! Hari ini kalian sudah menyinggungku! Aku akan buat kalian tahu apa akibat dari ulah kalian!” Axel merasa bangga karena tidak sulit untuk menghadapi tiga orang yang bukan siapa-siapa baginya. Mendadak Josh menghentikan langkahnya dan menolehkan kepala ke arah Axel. “Axel, kamu pikir aku bakalan diam saja? Percaya denganku, aku akan buat kamu mengabulkan ucapanmu!” kata Josh sambil mengulas senyum penuh arti dan berbahaya. Setelah itu Josh pergi bersama dengan Rubeus dan Elsa. “Kak Josh, memangnya kita mau lepas dia begitu saja? Lihat ekspresi penuh kemenangannya Axel tadi buat aku emosi!” marah Rubeus. “Tentu saja nggak, yang sudah taruhan dengan aku nggak boleh kabur dan ngeles!” sahut Josh dengan dingin. Mendengar itu Elsa menjadi khawatir dan bertanya, “Josh, lupakan saja. Dia itu ketua himpunan mahasiswa dan bukan lawannya kita. Lumayan hari ini kita bisa buat dia tutup mulut. Paling
Read more

Bab 35

Di dalam kamar Josh.“Bos! Axel nggak pegang omongannya sendiri. Kalah tapi nggak mau ngaku, apa rencana Bos buat menghadapi dia?” tanya Rubeus dengan penasaran.Josh tersenyum tipis dan berkata, “Orang yang licik harus dihadapi dengan cara yang licik juga. Aku akan jauh lebih licik dibandingkan dia. Aku sudah telepon dan atur semuanya, kamu tunggu saja. Aku rasa di forum kampus kita sebentar lagi akan ada siaran langsung dia makan kotoran.”Josh sudah mengatur semuanya ketika perjalanan kembali tadi.“Wah! Benarkah?!” sahut Rubeus antusias.Sedangkan di waktu yang sama, dalam kamar asrama 415 tampak Axel yang baru meletakkan ponselnya. Dia tadi menghubungi para ketua himpunan mahasiswa lainnya dan meminta bantuan mereka untuk memberikan pelajaran pada Josh dan Elsa.“Sial! Elsa dan lelaki itu berani mengusik aku?! Cih! Jangan bermimpi! Tunggu saja pembalasanku, kalian bakalan minta keluar dari kampus ini dengan sendirinya!” dengus Axel sambil tersenyum dingin.Tok! Tok! Tok!Mendadak
Read more

Bab 36

Josh tertawa dan berkata, “Nggak apa-apa, aku ada cara.”“Oh iya? Cara apa?” tanya Rubeus penasaran.“Nggak ada yang nggak bisa diselesaikan dengan uang! Kalau nggak berarti artinya uangnya kurang banyak,” ujar Josh.Di waktu yang sama Josh juga kepikiran sebuah ide yang hebat, lelaki itu langsung menghubungi pengurus forum lewat pesan di forum kampus.***Yoan yang merupakan pengurus dari forum kampus juga melihat unggahan tersebut di dalam kamar asramanya.“Sembarangan! Mana boleh unggah video seperti ini?!” ujar Yoan sambil menggelengkan kepalanya dan hendak menghapus unggahan tersebut.Di waktu yang mendadak dia mendapatkan pesan personal dari nama samaran.“Halo, Pengurus Forum. Dimohon kamu dan seluruh pengurus Forum Kampus jangan menghapus video terkait ‘Makan Kotoran’. Sebaliknya dimohon kamu menaikkan unggahan tersebut.”Yoan langsung membalas pesan tersebut, “Sakit jiwa, ya?!” Kenapa aku nggak boleh hapus? Kenapa aku haru ikut perkataan kamu?”“Karena aku bisa kasih kamu uang
Read more

Bab 37

“Kak Axel, komentar di unggahan itu sudah ada 400 lebih! Dan sampai detik ini terus bertambah dengan cepat. Takutnya akan segera tersebar ke satu kampus,” ujar temannya.“Diam! Diam kalian!” seru Axel.Kedua mata Axel terlihat memerah dan nyaris meledak karena emosi. Kalau sampai tersebar ke seluruh kampus, bagaimana dia bisa terus berada di universitas ini lagi?“Pasti ulah Josh dan Elsa! Mereka pasti ada hubungannya dengan ini! Kalian berani menghancurkan aku, aku akan buat kalian bayar semua akibatnya!” seru Axel dengan emosi meledak-ledak.***Josh yang tiba di gerbang kampus pukul 18.20 sudah melihat Elsa yang berdiri di sana.“Josh, sini!” Elsa melambaikan tangannya pada lelaki itu.“Kenapa kamu datang awal sekali?” tanya Josh sambil menghampiri perempuan itu.Waktu yang mereka janjikan adalah pukul 18.30, masih ada waktu sepuluh menit. Josh ingin datang lebih awal, tetapi ternyata Elsa datang jauh lebih awal dari dirinya.“Aku takut kamu tunggu kelamaan,” ujar Elsa sambil tersen
Read more

Bab 38

“Tentu saja nggak, dibandingkan makan di restoran, aku jauh lebih ingin coba masakan kamu. Dengan kamu masak sendiri, rasanya lebih tulus, bukan?” balas Josh sambil tersenyum.“Iya.” Elsa mengangguk dan merasa lebih tenang.“Depan itu rumahku,” ujar Elsa sambil menunjuk arah depan.Ketika baru tiba di depan rumah, pintu tetangga perempuan itu mendadak terbuka. Seorang perempuan paruh baya keluar dengan mengenakan pakaian tidur sambil membawa kantong sampah. Terlihat sepertinya dia hendak membuang sampah.“Elsa, kenapa kamu bawa lelaki asing pulang?” tanya perempuan itu sambil menatap Josh menilai.“Tante Indah, dia temanku,” jawab Elsa.“Teman kamu? Nggak mirip, sepertinya klien kamu. Elsa, kamu semakin sembarangan. Mana boleh jadiin rumah tempat prostitusi?” kata perempuan itu dengan raut tidak suka.Mendengar ucapan perempuan itu membuat Elsa seketika merasa marah.“Tante, Tante nggak boleh fitnah aku seperti itu! Aku bukan orang yang Tante bilang!” ujar perempuan itu dengan nada pro
Read more

Bab 39

“Lenny, terima kasih untuk perhatiannya. Tapi kamu nggak perlu memikirkannya,” ujar Elsa dengan dingin. Akan tetapi perempuan itu tidak berhenti, melainkan terus berkata,“Bukannya kamu butuh uang? Jangan bilang aku nggak setia kawan, sekarang aku sudah jadi manajer di bar dan kalau kamu bersedia kamu bisa kerja di bar aku. Satu bulan bisa dapat uang sebanyak sepuluh jutaan!”Elsa sudah membuka pintu dan berkata, “Terima kasih, nggak perlu. Josh, kita masuk saja.”Keduanya langsung masuk ke rumah tanpa menghiraukan kedua ibu dan anak itu lagi.“Elsa, mereka itu tetangga kamu, tapi mulutnya jahat sekali.” Josh merasa emosi setiap memikirkan ucapan mereka. Kalau bukan karena Elsa yang menarik tangannya, dia pasti akan memberikan mereka pelajaran.“Sebenarnya Lenny itu teman kecilku, kita dulu teman baik dan juga satu sekolah,” ujar Elsa.“Oh? Lalu kalian kenapa bisa begini?” tanya Josh terlihat penasaran karena sikap Lenny padanya tidak seperti teman baik. Elsa menunduk dan mengingat kej
Read more

Bab 40

“Uang yang kamu dapatkan dari nyanyi dulu untuk biaya pengobatan? Kamu begitu peduli dengan beasiswa karena ini?” tanya Josh.Lelaki itu akhirnya mengerti semua pertimbangan Elsa.“Iya,” sahut Elsa sambil mengangguk.“Elsa, semua penderitaan ini sudah kamu tanggung selama bertahun-tahun, ya?” tanya Josh.Josh mengerti dan tahu apa rasanya menjadi Elsa karena dia juga merupakan anak yatim. Semua keadaan perempuan itu hampir mirip dengan dirinya. Yang berbeda adalah dirinya jauh lebih beruntung dibandingkan Elsa. Ibunya masih bisa bekerja dan Josh tidak perlu menanggung semua bebannya seorang diri.Yang paling beruntung adalah dia ternyata cucu dari Marcus!“Nggak penting, yang penting aku bisa melewatinya,” kata Elsa sambil tersenyum masam.Dia terdiam sebentar dan melanjutkan kembali ucapannya, “Kalau bukan karena mamaku yang minta aku harus tamat dari kuliah, aku pasti sudah berhenti dari awal dan cari kerja.”Membayangkan apa yang dilalui oleh Elsa membuat Josh merasa iba dan tidak t
Read more
PREV
123456
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status