All Chapters of Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti : Chapter 41 - Chapter 50

107 Chapters

Kehadiran Olivia Menjadi Masalah!

Satu Minggu pun berlalu dan kini Olivia sudah memiliki beberapa sahabat dekat di kampusnya. Kecantikan dan kepintarannya itu yang membuat Olivia semakin terkenal ditambah lagi Olivia memiliki hati yang baik. Terlihat, saat dimanapun dirinya berada Olivia selalu ramah dengan orang lain.“Ma, aku berangkat ke kampus dulu” ujar Olivia pada Miranda.Ya... Olivia adalah putri sulung dari Miranda yang telah tumbuh dewasa. Didikan Miranda kepada putrinya telah berhasil membuat Olivia menjadi sosok putri yang rendah hati dan tidak sombong. Meskipun dari keluarga berada itupun berkat kegigihan kedua orang tuanya dalam bekerja hingga sesukses sekarang. Miranda menjadi bos di salah satu warung makan dan sudah membuka cabang sebanyak lima cabang. Miranda bisa saja membuka restoran mahal namun dirinya berprinsip untuk membuat warung makan dengan harga yang pas di kantong masyarakat dari kalangan manapun. Tidak menghilangkan citra rasa yang enak dan bergizi, sehingga banyak pembeli yang menjadi pe
Read more

Berpura-pura Baik

Sesampainya di rumah Kejora, kessi sepupu kejora pun meminta izin untuk pulang. Kejora mengangguk dan membiarkan sepupunya pergi karena dirinya tahu bahwa kessi sedang sibuk mengerjakan tugas kuliahnya. Kini, tinggalah tiga wanita muda yang sedang berkumpul. Kejora mengajak teman-temannya itu ke ruang tamu.“Olivia, Gina... Kalian tunggu disini dulu ya. Aku mau nyiapin minuman dulu” ujar Kejora. “Iya, kejora” ujar Olivia.Kejora pun pergi menuju ke arah dapur sementara Gina sedari tadi hanya diam saja. Melihat Gina yang diam saja, membuat Olivia bertanya-tanya.“Kamu kenapa Gin?” tanya Olivia.Gina menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tidak apa-apa ” ujarnya.Terlihat dari kejauhan, Kejora pun membawa sebuah nampan dan diatas nampan itu ada tiga minuman yang menyegarkan. Dengan ramah Kejora pun memberikan minuman itu kepada Olivia dan Gina. “Maaf ya cuma bisa ngasih ini” ujar Kejora.“Terimakasih ya” ujar Olivia.“Gin, ayo dong di minum” ujar Kejora ketika melihat Gina yang tidak
Read more

Cowok Cadangan

Jessika menghampiri Pemuda itu dengan begitu mesranya. Tidak malu-malu pemuda itu membalas pelukan Jessika dan melumat bibir Jessika hingga beberapa detik. Kejadian itu membuat ketiga temannya terkejut dan menutup mata. Setelah puas berciuman, Jessika pun meraih tangan Pemuda itu untuk duduk di teras rumahnya.“Kenalin nih... Pacar aku. Sayang, coba kenalin diri kamu sama teman-teman aku” ujar Jessika pada kekasih hati. “Hai, aku Raffi pacar Jessika” ujar Raffi.“Hai... Aku Anggrek! Cewek tercantik di kampus” ujarnya yang membuat teman-temannya menertawakannya.Setelah berbincang-bincang, Raffi pun memberikan cincin dan memasangkannya di jari kelingking Jessika. Terlihat, cincin itu begitu cantik dan tentu harganya fantastis. Melihat cincin mahal sudah dipasang di jari kelingkingnya, Jessika pun tersenyum sumringah dan mengucapkan terimakasih sembari melumat bibir Raffi. Lagi-lagi teman-temannya harus menyaksikan adegan mesra tersebut. “Sayang, aku balik dulu. Aku ada janji sama gen
Read more

Sebuah Masa Lalu

Sudah dua puluh tahun ini Miranda tidak lagi mendengar kabar suaminya yang tidak pernah memberikan kepastian. Entah dirinya sudah diceritakan ataupun tidak diceraikan. Ketidakmatangan Kelvin kehadapannya membuat Miranda setiap saat merasa penasaran. Apalagi saat malam seperti saat ini. Rintikan hujan mendinginkan suasana hati. Menenangkan jiwa dan kembali mengingat sesuatu yang telah berlalu. Miranda memang sudah mengikhlaskan Kelvin bersama dengan wanita lain akan tetapi dirinya merasa Kasihan dengan Olivia yang sampai saat ini belum pernah melihat batang hidung papa kandungnya.Apalagi Miranda merasa bersalah karena mengatakan kepada Olivia bahwa Berry adalah papa kandungnya. Hal itu membuat Olivia tidak pernah menanyakan keberadaan papa kandung selama dua puluh tahun ini. Miranda menitikkan air matanya dalam keheningan malam. Berry, yang berada di ruang makan menanyakan keberadaan Miranda pada kedua putrinya. Satu Olivia dan yang satunya adalah Vivin. Berry tidak mempunyai anak l
Read more

Jasa Yang Terbalaskan

Di dalam kelas, Nisa mengajak Olivia untuk menonton konser yang akan diselenggarakan nanti malam. Awalnya Kejora ingin ikut namun melihat ia diajak oleh kekasihnya untuk berduaan saja maka Kejora pun meliburkan dirinya untuk menyelidiki Olivia. Olivia terlihat senang diajak oleh Nisa dan langsung menganggukkan kepalanya. “Nanti malam biar aku aja yang jemput kalian, mumpung jalur rumah kita searah” ujar Gini yang dibalas anggukkan oleh kedua sahabatnya. Kejora yang ikut berada bersama mereka lantas mengatakan bahwa dirinya sibuk sehingga tidak bisa ikut. Tanpa Olivia duga, Nisa keceplosan mengatakan bahwa dirinya tidak peduli Kejora hadir atau tidak. Olivia melihat ketidaksukaan Nisa pada Jessika. Dalam hatinya berkata, “Kenapa Nisa jutek seperti itu pada Jessika?”“Olivia!” teriak seseorang dari arah pintu luar.Olivia dan yang lain menoleh ke arah pintu. Terlihat ada Darwin yang tengah melambaikan tangannya tepat kearah Olivia. Gini menarik tangan Olivia agar menghampiri Darwin .
Read more

Rahasia Terungkap

Berry duduk di sofa empuk sambil menonton film di salah satu stasiun televisi swasta. Miranda yang keluar dari ruang dapur tidak lupa membawa secangkir kopi hangat untuk diberikan pada suaminya. Miranda tersenyum ketika mendapati suaminya tengah tertidur. Dalam hatinya pun bergumam, “Kasihan sekali suamiku, tidak tega rasanya aku bangunkan dia hanya untuk meminum kopi ini” Miranda meletakkan secangkir kopi itu diatas meja. Lalu, Sofia mulai menyelimuti Berry dengan selimut hangat. Saat akan meninggalkannya, Berry tiba-tiba saja mengigau. Samar-samar Miranda mencoba mendekatkan telinganya hanya untuk mendengar apa yang suaminya ucapkan.“Maafkan aku... Bertahun-tahun lamanya aku merahasiakan ini padamu Miranda” gumam Berry pelan hingga Berry mulai memejamkan matanya. Berry mulai mengucek kedua bola matanya tanpa mengetahui keberadaan Miranda disisinya. Perlahan penglihatannya mulai jernih hingga Berry pun melihat kehadiran istrinya itu. Miranda yang tahu suaminya melihatnya hanya bis
Read more

Kecemburuan

Semalaman tidak pulang ke rumah membuat kedua orang tuanya gelisah. Miranda sudah menghubungi beberapa teman dekat putrinya namun tidak ada yang mengetahui keberadaan Olivia, hingga Olivia pun kembali ke rumah. Sontak membuat Miranda dan Berry terkejut. Kedua orang tua tersebut menghampiri Olivia dengan rasa senang.“Kamu darimana saja Sayang?” tanya Miranda pada Olivia.Olivia tidak menyawab apa-apa namun matanya nampak meremang-remang. Olivia pun memeluk Miranda dan menangis sesenggukan. Dalam tangisan itu, Olivia meminta maaf karena telah membuat kedua orang tuanya sakit hati. “Maafin Olivia Ma, Pa” Olivia melepaskan pelukannya di pinggang Miranda dan beralih ke arah Berry.“Papa maafin aku” pinta Olivia.“Kamu tidak salah anakku. Papa yang salah karena tidak pernah memberitahukan hal ini bertahun-tahun pada Mamamu. Tapi... Diluar anak kandung atau anak tiri, Papa sangat menyayangi kamu seperti anak kandung Papa sendiri” ujar Berry.Mereka akhirnya saling memaafkan satu sama lain
Read more

Rencana Licik

“Lo serius dengan cerita Lo itu?” Jessika memandangi Kejora dengan tatapan menyelidik. “Aku sudah buktikan selebihnya kamu yang bermain peran” ujar kejora.Jessika terlihat senang dengan informasi yang telah di sampaikan oleh Kejora. Berkat bantuan Kejora, Jessika bisa mendapatkan ide untuk menyingkirkan Olivia di kampus yang sama.“Apa rencana selanjutnya Jes?” tanya Bunga dengan penasaran.Jessika mengentikan bibir tipisnya dan menyilangkan kedua tangannya di bawah dada. Anggrek dan Bunga hanya bisa menebak-nebak tugas yang akan mereka jalanin untuk selanjutnya.“Sepertinya kita tidak perlu bermain kasar. Cukup kita adu domba Gini agar membenci Olivia. Kalau bisa, buat mereka bertengkar hebat agar masuk viral dan biar sekalian saja mereka di DO dari kampus” Kejora, Bunga dan Anggrek tersenyum dan bertepuk tangan. Lalu mereka berempat pun tertawa terbahak-bahak membayangkan betapa menyenangkannya pikiran mereka saat ini. Keesokan harinya, Gini bersama Anisa berpapasan dengan Kejor
Read more

Jatuh Cinta

Darwin memakirkan mobilnya di pinggir halaman parkiran. Ia turun dari mobil dengan cepat pembantu yang ada di rumahnya langsung menghampirinya. Dengan ramah wanita paruh baya tersebut menawarkan masakannya pada darwin. Darwin juga memperlakukan pembantunya hal itu terbukti ketika pembantunya merasa sakit Darwin memintanya untuk berobat dengan membiayai biaya berobat."Ayo sarapan dulu Den. Tuan dan Nyonya sudah makan di ruang makan" ujar si pembantu."Iya Bik" ujar Darwin sinngkat.Darwin masuk ke dalam rumah dan menuju ke meja makan. Darwin dapat melihat kedua orang tuanya sedang asyik melahap salah satu makanan yang ada di atas meja. Tanpa rasa canggung Darwin juga ikut bergabung di sana. Kedua orang tuanya melihat Darwin dan mereka saling tatap satu sama lain. Hinggal Alex mencoba untuk mengawali percakapan mereka. “Darwin, tumben sekali kamu pulang seawal ini. Ada apa denganmu?” tanya Alex dengan santai.Dengan entengnya Darwin membalasnya, “Darwin lapar” Wanita paruh baya yang
Read more

Undangan Makan Malam

“Woi tumben kali Lo telat! Tapi Untung si Dosen gak jadi ngajar” ujar Dika dengan terheran-heran.Alih-alih menjawab perkataan Dika, Darwin malah terlihat pucat dan berkeringat dingin. Curiga kalau sahabatnya tengah sakit Dika meraba kening Darwin yang kebetulan suhunya lumayan hangat.“Wah! Lo beneran sakit bro” ujar Dika.Andra yang baru datang dari belanja di kantin langsung menghampiri kedua sahabatnya. Darwin langsung mengajak mereka untuk datang ke rumahnya. Dika yang memang doyan makan tentu tanpa basa-basi langsung mengiyakan ajakan Darwin. Andra sedikit berpikir antara datang atau tidak. Dika memaksa Andra untuk ikut karena jika tidak ikut berarti Andra bukan kawannya.“Iya, aku akan minta izin dulu sama Mamaku” ujar Andra.“Anak mami banget Lo bro!” seru Dika sambil bercanda.Darwin tidak bergeming, ia masih kepikiran dengan kejadian itu. Andra yang memang tidak ingin berlama-lama di kampus memilih untuk pulang duluan. Sementara Dika yang notabenenya anak organisasi memilih
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status