Semua Bab Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti : Bab 31 - Bab 40

107 Bab

Pelampiasan Dendam

Acara pernikahan Desi dengan Joshua terbilang cukup menarik perhatian para warga setempat. Selain karena status Joshua sebagai RT, pengaruh Desi yang begitu terkenal membuat orang lain tertarik untuk hadir di pernikahan tersebut. Desi merasa senang karena banyak tamu tak di undang datang ke rumah Joshua. Melihat itu, semakin sombong Desi terhadap dirinya. “Dasar kalian tidak ada apa-apanya buatku” gumam Desi dalam hati. Miranda yang baru keluar dari kamar tidur berjalan menuju ke arah Desi. Dirinya merasa heran sekaligus takjub dengan ramainya orang-orang di rumah tersebut. Karena keheranan, Miranda pun mengatakan bahwa dirinya merasa senang atas pernikahan ibunya dengan Joshua. “Ibu, banyak tamu yang turut mendoakan pernikahan ibu sama paman Joshua” ujar Miranda.“Kamu tahu tidak? Joshua itu paling di idamkan kaum emak-emak yang murahan. Eh malah Ibu yang dapatkan Joshua” ujar Desi.“Iya, Ibu. Aku turut bahagia melihat Ibu juga bahagia” ujar Miranda.Tidak lama kemudian, Joshua me
Baca selengkapnya

Mengapa Harus Miranda?

Somat kembali menagih uangnya ke Desi yang sedang berbelanja di dagangnya. Kebetulan juga dagangan Somat lagi sepi pembeli hanya ada Desi seorang. Karena itu Somat pun berani menagih uangnya tersebut. Desi kembali melupakan janjinya dan selalu saja bertele-tele dalam berbicara. Somat ingin marah namun tidak bisa, Desi pun mengurungkan niatnya itu untuk berbelanja di dagangnya. Melihat sepi pembeli, Somat pun memintanya agar tidak membatalkan berbelanja di dagangannya. Bahkan, Somat dengan rela bersimpuh di kaki Desi hanya untuk memohon. Desi tetaplah keras kepala dan dengan tega menghempaskan tubuh Somat hingga terjatuh ke tanah. Setelah puas menghempaskan tubuh Somat, Desi pun meninggalkannya yang masih meringis kesakitan. meskipun jatuh ke tanah bukan berarti tidak terluka. Somat mendapati tangan dan kakinya memar akibat terkena batu kecil-kecil yang bercampur dengan tanah. Hingga datanglah Miranda yang melihatnya masih terduduk di tanah tersebut. Miranda pun terkejut dan membantu
Baca selengkapnya

Proses Perceraian

Keputusan Kelvin untuk menceraikan Miranda memang sudah matang ia pikirkan. Meskipun ada perasaan aneh yang setiap saat ia rasakan tidak akan mampu mempengaruhi prinsipnya untuk lepas dari Miranda. Yunita juga selalu ikut mendampingi Kelvin dalam mengurusi surat-surat perceraian tersebut. Hingga akhirnya surat itu pun harus ditandatangani oleh Miranda.“Bagaimana ini Yunita? Miranda harus menandatanganinya tapi aku tidak tahu keberadaannya sekarang” ujar Kelvin yang tengah duduk di ruang tamu rumahnya.“Coba kita cari di rumah kediaman orang tuanya?” ujar Yunita. “Kamu benar” Kelvin dan Yunita bergegas menuju ke arah parkiran dan masuk ke dalam mobil.Selama diperjalanan, Kelvin hanya bisa diam sambil mengemudi. Sementara Yunita sudah tidak sabar untuk dinikahi oleh Kelvin. Baginya, tidak ada laki-laki lain yang mampu menarik perhatiannya. Selain kaya raya juga Kelvin memiliki paras yang tampan hingga membuat Yunita gatal move on.“Kelvin, apa masih jauh?” tanya Yunita.“Lumayan jauh
Baca selengkapnya

Lamaran Kerja

Pernikahan Kelvin bersama Yunita bahwa diadakan sebelum Kelvin benar-benar menceraikan Miranda. Bahkan Miranda sendiri tidak mengetahui kabar itu. Ketika Miranda tengah mengambil air dengan menggunakan gelas minum tiba-tiba saja gelas tersebut jatuh dan pecah. Perasaan tidak menentu seakan perasaan itu sedang memberikan informasi kepada Miranda.”Aku harus membersihkannya sebelum ibu mengetahui ini” gumam Miranda pelan.Di lain sisi, Kelvin hanya bisa diam seperti sedang menanggung beban pikiran. Hatinya merasa tidak bahagia dengan pernikahan itu namun wajahnya terus saja memalsukannya dengan bermuka dua. Sedangkan Yunita terlihat sumringah dan selalu memegangi tangan Kelvin. Satu persatu para undangan menghampiri mereka dan memberikan doa yang berlimpah. Selama itu juga Kelvin hanya bisa mengangguk pelan dan terus tersenyum ala kadarnya.“Akhirnya kita resmi menjadi suami istri ya Sayang!” perkataan Yunita begitu kencang hingga didengar oleh beberapa orang yang berada dekat.“Iya, ak
Baca selengkapnya

Chef Alex

Seperti janji kemarin yang telah Berry katakan pada Miranda, hari ini pun Berry datang kembali ke rumah Miranda. Seperti biasa, Miranda sudah selesai menyiapkan hidangan di atas meja dan dirinya mendengar suara orang dari luar pintu. Miranda meyakini bahwa yang datang adalah Berry dan benar saja Berry pun sudah berada di hadapannya. Tersirat senyuman manis yang menghiasi bibir Miranda. Berry pun salah tingkah melihat kecantikan Miranda yang alami.“Apa kamu sudah siap?” tanya Berry.“Sudah, hanya perlu untuk mengenyangkan perut saja” ujar Miranda.Miranda mengajaknya untuk makan bersama. Setelah itu, Berry dan Miranda menuju ke restoran ternama yang katanya pemilik restoran tersebut adalah ayah dari teman dekatnya. Selama diperjalanan itu Miranda hanya bisa terdiam dan gelisah. Rasa ketidakpercayaan diri sedang ia rasakan. Bagaimana tidak? Miranda yang sama sekali belum pernah memiliki pengalaman kerja ke restoran kini dengan nekat ingin mengajukan lamaran di restoran ternama. Baginy
Baca selengkapnya

Hari Pertama Kerja

Terlihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 6:56 Pagi. Terlihat Miranda sudah berpakaian rapih. Memang bangun bangun pagi bukanlah hal yang susah bagi wanita serajin Miranda yang sangat pintar mengatur waktu. Dengan wajah yang dirias membuat Miranda semakin segar untuk dipandang.Suara ponsel mulai bergetar dan Miranda dengan cepat melirik siapa yang sedang menghubunginya lewat telepon. Tenyata yang menelponnya adalah Berry yang memang akhir-akhir ini berperan penting dalam kemajuan Miranda. Dengan cepat Miranda mengangkat telepon itu dan mereka mulai berkomunikasi.“Aku sudah selesai semuanya” ujar Miranda.“Baiklah Miranda, aku akan segera menuju ke rumah kamu” ujar Berry yang mengkonfirmasi bahwa dirinya sedang berasa di warung yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah Miranda dan segera menemuinya.Miranda terlihat tersenyum tipis dan mengiyakan. Telepon tersebut pun dimatikan ketika sudah tidak ada lagi obrolan yang perlu di bahas. Miranda memutuskan untuk mengunci kamar tidur
Baca selengkapnya

Ketahuan Hamil

Malam itu Miranda menghampiri Berry yang sedang menjemputnya pulang kerja. Namun, saat Miranda ingin berbicara lagi, tiba-tiba perutnya merasa sakit dan membuat Berry khawatir. Karena tidak mau Miranda kenapa-kenapa, Berry pun mengajak Miranda menuju ke rumah sakit terdekat. Setelah sampai di rumah sakit, dokter dan perawat dengan cepat menangani Miranda yang sudah terlihat pucat. “Mohon maaf, tolong tunggu pasien di luar ruangan” ujar salah satu perawat yang menghalau Berry untuk ikut masuk ke ruang UGD.Perawat itu kemudian masuk dan Berry hanya bisa duduk dengan hati tidak tenang. Beberapa menit Berry menunggu dokter keluar hingga dokter pun beneran keluar dari ruangan tersebut dan dengan perasaan bercampur aduk Berry pun mendekati dokter tersebut.“Dokter, bagaimana keadaannya?” tanya Berry.“Pasien sepertinya melakukan aktivitas berat yang membuatnya dan calon janinnya sedikit keram” ujar dokter.Berry masih belum menyadari dengan ucapan dokter tersebut yang sempat mengatakan ca
Baca selengkapnya

Mobil Jatuh Ke Jurang

“Kelvin, kapan kamu bawa surat itu ke desa?” tanya Yunita.Kelvin yang sedang membaca komik harus menutup komiknya demi membalas perkataan istrinya. Kelvin yang melihat Yunita masih berdiri kemudian mengajak Yunita untuk ikut duduk disampingnya. Yunita menuruti perintah suaminya dan kini diapun duduk sembari matanya terus menatap tajam kearah Kelvin.“Akhir-akhir ini aku masih sibuk Yun. Banyak pekerjaan yang harus aku jalani semaksimal mungkin” ujar Kelvin.“Lalu Kapan kamu akan menceritakan wanita pelacur itu!” Yunita meninggikan suaranya membuat Kelvin terperanjat menjauh.“Yun, sejak kapan kamu berani berteriak di depan aku?” Kelvin merasa Yunita telah berubah menjadi sosok wanita kasar. Padahal sebelumnya Yunita malah yang selalu mensupport nya ketika sedang kalut.“Mungkin ini bawaan bayi!” seru Yunita.Kelvin memahami apa yang Yunita katakan itu. Tanpa ada rasa curiga dan menyalahkannya Kelvin pun mengangguk saja. Kelvin pun mengatakan bahwa dirinya akan menceraikan Miranda ket
Baca selengkapnya

Kesedihan Atas Kehilangan

Berry yang sudah sampai di rumah mendengar kabar kematian Kelvin dari beberapa teman dekatnya. Berry tidak mempercayainya lalu salah satu temannya menyuruh Berry untuk menyalakan televisi. Berry menuruti saran temannya dan segera menyalakan televisi. Beberapa berita pun bermunculan hingga Berry mengetahuinya juga. “Astaga Kelvin!” Berry menggelengkan kepalanya tidak menyangka nasib buruk menimpa temannya seperti itu.Berry mulai tersadar dengan kegelisahan Miranda tadi pagi. Berry pun berpikiran bahwa Miranda telah merasakan firasat buruk itu. Lilis, ibunya Berry melihat Putranya begitu serius menyaksikan berita dan Lilis pun ikut duduk di atas tikar. “Serius sekali menonton berita itu” ujar Lilis.Berry menghela nafas dengan mulut bergetar, Berry pun memberitahukan siapa yang mengalami kecelakaan. Lilis merasa terkejut dan sedih meratapi nasib Miranda. Namun, kedua orang itu tidak dapat berbuat apa-apa selain mendoakan keajaiban. Berharap Kelvin ditemukan dengan selamat dan kembali
Baca selengkapnya

Pewaris

Beberapa tahun kemudian, Kelvin sudah dianggap telah meninggal dunia lantaran selama 20 tahun berlalu Kelvin tidak kunjung kembali. Yunita pun telah menikah dengan pria kayak raya bernama Anton dan mempunyai anak hasil dari hubungannya dengan Anton yang bernama Mita dan Dirga. Sedangkan Putri sulungnya dari hamil diluar nikah yaitu Andra. Mereka hidup dengan rukun dan untuk Andra, dialah yang menjadi pewaris kekayaan dari Kelvin karena Yunita sudah menikah dengan Kelvin.Meskipun Yunita gila harta namun Andra terlihat tidak seperti itu. Ia bahkan tidak suka berfoya-foya dengan harta warisan dari ayahnya yang sedari bayi tidak melihat rupa asli dari ayahnya. Andra sangat menginginkan sosok ayah kandungnya selamat dalam insiden 2p tahun yang lalu tersebut. Walaupun secara logika sangat kecil harapannya untuk bertemu kembali.Berkata kekayaan yang berlimpah karena warisan harta ayahnya dan suami kedua Ibunya membuat Andra selalu di kerumuni banyak wanita di kampusnya. Namun anehnya Andra
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status