All Chapters of 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova. : Chapter 81 - Chapter 90
196 Chapters
Bab 81. Hari Kedelapan.
Pukul 10 pagi waktu Las Vegas..."Mrs. Gail, bangunlah!" bisik Ernest di samping telinga Rosalia yang masih tertidur lelap. Tubuh polos Kekasih kecilnya itu tertutupi oleh selimut hotel hingga ke pundak, sementara bath rope yang membalut tubuh Rosalia semalam-- Kini tergeletak di pinggir ranjang. Tak jauh dari kepala Kekasihnya itu.Ia sendiri, sejak jam 9 pagi ia telah terbangun saat sinar matahari yang masuk lewat sisi tirai yang sedikit terbuka, jatuh tepat ke atas wajahnya. Dan Ernest memilih untuk menghubungi Ben terlebih dahulu sebelum ia membersihkan tubuhnya lalu membangunkan Rosalia yang tampak kelelahan. Semalam, ia hanya melakukannya sebanyak dua kali pada Rosalia. Tapi ia berhasil membuat Rosalia melayang berkali-kali karena ulahnya. Sebagai seorang Casanova, sebenarnya ia sudah sering menemukan hal ini terjadi pada setiap wanita yang pernah tidur dengannya. Dan hingga saat ini, belum pernah ada satu wanita pun yang hanya mendapatkan kepuasan sebanyak satu kali jika ia me
Read more
Bab 82. Ada Apa dengan Ernest Dan Gabriel?
Usai Ernest makan, Ben yang tengah berdiri di samping Ernest membungkukkan tubuhnya lalu berbisik pada Bosnya itu."Tuan, semalam aku telah memeriksa tentang pria itu setelah Tuan memintaku memesan pakaian, hari ini pria itu telah melakukan reservasi di Casino xxx di 3131 Las Vegas Blvd. Ini sudah aku konfirmasi pada Pemilik Casino, Tuan Ernest." Terang Ben."Pukul berapa?""Reservasinya pukul 3 sore, Tuan.""Pukul 3?" Ernest melirik pergelangan tangan kirinya yang ia tumpukan di atas meja untuk menopang dagunya. Melihat pada jam tangan mewah yang melingkar di sana. "Masih 3 jam lagi, lalu bagaimana dengan para Bodyguard?" ia kembali bertanya pada Ben."4 orang telah berpencar untuk mengawasi Casino tersebut, Tuan. Dan 4 orang lagi masih berada di dalam kamar, menunggu perintah dari Tuan." Sahut Ben. Sejenak ia melirik Rosalia, gadis belia itu tampak berusaha mengacuhkan apa yang ia dan Ernest bicarakan dengan berpura-pura mengamati keadaan di dalam restoran. Tingkah Rosalia itu memb
Read more
Bab 83. Memancing Target.
Ernest mendengus, menghela nafas, lalu melepaskan kerah jas Gabriel sambil tersenyum. Ia juga memberi isyarat pada keempat Bodyguardnya yang sedang menghadang beberapa Security Bar yang ingin menegurnya dengan cara menganggukkan sedikit kepalanya. "Maaf, ini hanya sedikit gurauan antar teman!" tukasnya pada Security Bar. Dua pria bertubuh tinggi besar itu saling beradu pandang sesaat, sebelum akhirnya mereka meninggalkan Bodyguard Ernest sambil geleng-geleng kepala, merasa bingung terhadap tingkah absurd kaum Milyuner yang telah mengunjungi Bar mereka. "Ada-ada saja," celetuk salah seorang dari kedua Security itu pada rekannya yang langsung diangguki oleh rekannya dengan anggukan setuju. Setelah kedua Security pergi, Ernest memberi isyarat pada Ben untuk menjaga Rosalia. Sedangkan ia sendiri, ia menarik lengan Gabriel untuk pergi bersamanya menuju salah satu meja kosong di sudut Bar. "Mengapa melakukan itu, Bung?" protesnya pada Gabriel setibanya ia dan Gabriel di sudut Bar. "Aku
Read more
Bab 84. Hadiah Kecil.
15 menit kemudian, keributan terjadi di meja 8. Keributan itu dilakukan oleh target Ernest yang merasa kesal pada Gabriel karena dianggap telah mempermainkan dirinya yang sudah mengalami kekalahan berkali-kali.Gara-gara hal itu, pria tersebut langsung diusir dari Casino dengan tidak hormat. Ia diseret dan dilempar keluar Casino oleh para Security Casino hingga jatuh terduduk di depan parkiran, di hadapan beberapa tamu Casino yang baru saja datang.Inilah rencana Ernest yang sebenarnya, membuat kesal pria itu hingga keempat Bodyguardnya bisa mengikuti pria itu secara diam-diam dan menghadangnya di sebuah jalanan sepi lalu menculiknya.***Malam hari, pukul 7 di ruangan dalam kapal sebuah pesiar pribadi yang sengaja Ernest sewa. Ernest kini sedang duduk di sofa sambil mengguncang pelan gelas tinggi yang telah terisi wine sepertiga gelas.Di hadapan Ernest, pria yang telah mengacaukan proyek Oliver di Positano-- Sekarang tengah berlutut di lantai dengan wajah babak belur.3 jam sebelumny
Read more
Bab 85. Hari Kesembilan.
Pukul 6 pagi di mansion Ernest. "Oliver, tunggu!" Rose yang baru saja keluar dari kamar, mengejar Oliver yang tergesa-gesa melewati dirinya. Di mansion ini, Ernest seperti sengaja menempatkannya di sebuah kamar yang berdekatan dengan kamar Oliver dan Edward. Bahkan sejak ia tiba di mansion ini, ia belum pernah sekalipun bertemu dengan sang empunya mansion. Pria yang telah berhasil menggetarkan hatinya di pertemuan pertama mereka. Semula, ia mengikuti bawahan Tuan Besar Gail kembali ke kotanya hanya karena ia ingin bertemu dengan Edward. Ya, ia setuju untuk melanjutkan pertunangannya dengan keluarga Gail semua karena Edward! Tapi, di mansion Tuan Besar Gail-- Ia lalu dipertemukan dengan Ernest. Adik Carlisle ini tadinya ia pikir setidaknya sudah seusia Ayahnya, memiliki sedikit kerutan di kening dan di pinggir bibir. Tanda-tanda penuaan yang terkadang terlihat pada orang-orang di usia 30 tahun ke atas. Sayangnya tebakannya itu salah, pria itu hanya tampak sedikit lebih dewasa ketim
Read more
Bab 86. Edward Jatuh Cinta?
Gail Group pukul 10 pagi. "Tuan Edward, anda tidak boleh masuk!"Keributan terdengar di depan ruangan kantor Ernest. Di dalam kantor, Oliver yang mendengar keributan itu langsung menutup laptopnya. 10 menit yang lalu, ia baru saja menerima email dari Ernest yang masih berada di Las Vegas. Dalam email tersebut Pamannya itu mengatakan padanya bahwa sebagian besar dana yang telah digelapkan oleh mantan kontraktornya saat ini telah berhasil diamankan dan akan segera dikirimkan padanya sebelum Ernest pergi ke Dubai untuk menangani proyeknya. Oliver tentu saja merasa senang mendapatkan kabar itu dari Pamannya, dengan begitu-- Kerugian yang perlu ia tutupi sudah tidak terlalu banyak lagi. Namun, sebelum ia sempat membalas email Ernest, tiba-tiba ia mendengar keributan di luar kantor Ernest yang sekarang sedang ia tempati untuk menggantikan Ernest menangani Gail Group. "Tuan Edward!"Ceklekk! Brakk!! Oliver melemparkan tatapannya pada pintu yang telah didorong keras hingga menghantam dind
Read more
Bab 87. Jangan Biarkan Kakek Menemukan Kelemahanmu!
Pukul 12 siang, dari sebuah Mal besar yang terdapat tak jauh dari Resto Les Jardin-- Edward dan Anton melangkah terburu-buru keluar dari Mal tersebut. Sesekali mereka tampak terlibat pembicaraan serius sambil berjalan kaki menuju Resto Les Jardin, tanpa mengacuhkan tatapan para wanita cantik yang sedang tertuju pada mereka, terutama Edward. Belakangan ini, sejak Edward mulai memasang wajah dinginnya yang terlalu berlebihan, ia justru tanpa sadar menarik perhatian para wanita di sekitarnya. Ditambah lagi langkahnya yang tegap berderap saat memasuki semua Mal yang ia kunjungi, membuat banyak wanita tidak bisa melepaskan diri dari pesona tubuh tingginya yang kekar. Meski Edward tampak sedikit urakan dengan rambut panjangnya yang dibiarkan menyentuh pundak, namun tatanan rambutnya yang ditata rapi dengan menggunakan gel membuat aura yang ia tampilkan bak pemeran dracula dalam serial televisi. Selama ini, Edward memang tidak terlalu peduli pada lingkungan di sekitarnya. Tidak ada yang bi
Read more
Bab 88. Hari Kesebelas.
Dua hari kemudian, sore hari di Burj Khalifa, Dubai. Ernest membawa Rosalia menemui salah seorang rekan bisnisnya di restoran gedung pencakar langit ini. Tiba di lantai teratas Burj Khalifa, seorang pria tinggi besar berdandan parlente tiba-tiba datang menghampirinya dan juga Ben yang berdiri di sampingnya. "Mr. Ernest?" sapa pria tersebut dalam bahasa inggris yang memiliki logat timur tengah. Pria ini langsung menjabat tangan Ernest setibanya ia di hadapan Ernest. "Aku sudah menunggu anda sejak kemarin." Ia terkekeh sambil menepuk punggung tangan Ernest yang menjabat tangannya. Kemudian, ia melirik ke samping Ernest. Pada wanita muda yang dibawa oleh rekan bisnisnya itu. Melihat mata Nizam, sang rekan bisnisnya tertuju pada Rosalia-- Ernest pun memperkenalkan Rosalia pada rekan bisnisnya itu. "Mr. Nizam, perkenalkan! Dia... Adalah TUNANGANKU." Ia sengaja menekankan kata-kata tunanganku di akhir kalimat seiring ia memberi isyarat pada Rosalia agar menjabat tangan Nizam. Ernest melak
Read more
Bab 89. Di Klub Malam.
Pukul 9 malam, satu sedan mewah dan satu sedan hitam berhenti di depan sebuah Klub privasi di daerah Sheikh Zayed Road. Sebuah Klub yang hanya bisa dimasuki oleh para Milyuner. Dari dalam sedan mewah Ben keluar tergesa-gesa untuk membukakan pintu bagi Ernest dan Rosalia yang duduk di kursi belakang sedan. Sementara dari sedan hitam, 4 Bodyguard Ernest juga turut meninggalkan sedan. Para Bodyguard ini mengambil posisi dengan berdiri di samping Rosalia dan Ernest saat Ernest melangkahkan kakinya menuju pintu masuk Klub. Dan Ben, ia justru mengikuti Ernest di belakang Bosnya itu. Melewati pintu masuk, Ernest dihantarkan ke sebuah pintu khusus oleh dua pria berpakaian rapi yang menyambutnya setelah ia menyebutkan namanya. Di balik pintu khusus tersebut, cahaya temaram yang mewah menyorot tubuhnya. Cahaya berwarna-warni itu berasal dari lampu-lampu sorot yang diarahkan ke setiap kristal yang menggantung di langit-langit lounge. Kristal-kristal indah ini menjuntai bak tumbuhan merambat, na
Read more
Bab 90. Rencana Ernest.
"Wanita murahan!"Rosalia memutar pergelangan tangannya yang ditahan oleh Nizam dan balik mencengkram tangan Nizam. Tidak cukup sampai di situ, ia juga memelintir tangan Nizam ke belakang tubuh pria itu lalu menendang bokong Nizam hingga Nizam tersungkur dan mendarat di lantai lounge yang dingin. Dihajar oleh seorang gadis kecil di depan banyak orang, wajah Nizam sontak menjadi merah padam. Namun, tepat di saat ia ingin bangkit untuk menyerang Rosalia-- Satu sepatu kulit brand ternama tiba-tiba menginjak tangannya yang ia tekankan ke lantai untuk mengangkat tubuhnya. Nizam menggeram kala merasakan buku-buku tangannya terasa perih akibat bergesekan dengan alas sepatu kulit tersebut. Dan di saat ia menengadah mengangkat wajahnya, keringat dingin perlahan-lahan muncul di keningnya. Di hadapannya, dengan wajah arogan dan sorot matanya yang dingin, saat ini Ernest tengah menatapnya. Dan seakan tidak peduli dengan kerjasama mereka, Ernest semakin keras menginjak tangannya. "Cukup!! Lelak
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status