All Chapters of 30 Hari Dalam Jeratan Sang Casanova. : Chapter 21 - Chapter 30
196 Chapters
Bab 21. Siapa Yang Akan Kamu Pilih?
Geram terhadap apa yang Rosalia lakukan, sang pemilik mobil pun melepaskan cengkeramannya dari kerah supir taksi. Lalu, ia mengayunkan tinjunya ke arah Rosalia. Bakk!! Luna reflek menutup matanya dengan telapak tangannya ketika ia menyaksikan pemilik mobil mengayunkan pukulannya ke arah Rosalia. Meski dulu ia sering melihat Rosalia terlibat perkelahian, namun baru kali ini ia menyaksikan Rosalia menghadapi seorang pria yang bertubuh tinggi besar bak pegulat di dalam siaran televisi yang sering ditonton oleh Ayahnya secara diam-diam. Suasana hening selama beberapa saat, dan ketika Luna mencoba mengintip dari sela-sela jarinya, ia terperangah dengan pemandangan yang ada di hadapannya. Karena kini tak jauh darinya, tepat di hadapan Rosalia, seorang pria berjas rapi sedang menahan pukulan sang pemilik mobil dengan tangannya. Tinggi pria tersebut hampir setinggi sang pemilik mobil, namun tubuhnya lebih ramping. Penampilannya terlihat elegan dengan setelan mahal yang membalut tubuhnya.
Read more
Bab 22. Menemui Carlisle.
Malam hari, seperti permintaan Carlisle... Bersama Ben, Ernest mengunjungi Saudara lelakinya itu di mansion keluarganya. Setibanya di mansion, kedatangannya disambut oleh Carlisle dengan wajah muram. "Duduklah, Ernest!" titah Carlisle, "Ada sesuatu yang harus kamu jelaskan padaku tentang telponmu tadi siang, dan aku pikir itu sebaiknya kita bicarakan secara langsung." Carlisle menghempaskan bokongnya pada sofa tepat di hadapan Ernest, lalu memberi isyarat pada Ben agar meninggalkannya bersama Adiknya itu. Melihat isyarat dari Carlisle, Ben pun mengangguk patuh kemudian berbicara pada Ernest kalau ia akan menunggu Ernest di mobil. "Pergilah, Ben!" tukas Ernest seraya menganggukkan kepalanya. Ben menundukkan kepalanya dengan hormat. Ia tidak hanya melakukannya pada Ernest, tapi juga pada Carlisle. Setelahnya ia pergi meninggalkan ruang tamu mansion. Sepeninggal Ben, tanpa basa-basi lagi Carlisle langsung menginterogasi Ernest tentang permintaannya siang ini yang menginginkan kedua
Read more
Bab 23. Kandidat Ketiga.
Dalam perjalanan pulang dari mansion keluarganya, Ernest hanya diam mengingat keputusan terakhir dari Saudara lelakinya tentang siapa yang akan bertunangan dengan Rosalia kelak. 30 menit yang lalu, saat itu ia masih bersikeras pada Carlisle untuk menjadi satu-satunya calon tunangan Rosalia. Namun jawaban Carlisle justru membuatnya termangu. "Begini saja, karena Ayah telah mengetahui kalau salah seorang dari putraku yang akan bertunangan dengan putri dari keluarga Heart, dan agar adil juga untukmu. Bagaimana jika kamu menjadi kandidat ketiga? Dengan catatan, siapapun yang akan dipilih oleh Rose nantinya, maka kamu harus menerimanya!"Ernest meninju sandaran kursi penumpang untuk melampiaskan kekesalannya, karena di hadapan Carlisle ia tidak bisa menunjukkannya. Dan meskipun tampuk Pimpinan Gail Group diberikan Ayahnya kepadanya, Ernest masih menghormati Carlisle sebagai Saudara tertuanya. Jadi, ia akan selalu mematuhi apapun yang Carlisle katakan. "Sial!" dengus Ernest gusar. Mende
Read more
Bab 24. Hari Ketiga.
Di dalam kamarnya Rosalia termangu menatap pantulan wajahnya yang tampak pada kaca meja rias yang terdapat di dalam kamar setelah ia mengingat semua percakapannya sebelumnya bersama Ernest di pinggir kolam. "Dia akan menjadi salah satu dari calon tunanganku?" Ia menghela nafas berat, merasa lelah dengan masalah demi masalah yang terus datang padanya dan seakan-akan tidak ingin pergi darinya. Sebelumnya, masalahnya dengan Edward saja belum selesai, tetapi kini ia masih harus memikirkan tentang Ernest. Oke, anggap saja permasalahan Ernest adalah yang pertama, terus Edward adalah yang kedua. Dan setelah ini... Apakah ia harus menghadapi masalah lainnya? Padahal, gara-gara Ernest dan Edward, hari ini ia sampai tidak jadi mendaftar di Universitas terbaik yang ada di Kotanya. Hal itu sedikit menyebalkan untuknya. Meskipun pada awalnya ia masih memiliki keraguan untuk melanjutkan pendidikannya, namun ia juga masih belum yakin ingin menerima tawaran Ernest untuk menjadi Sekretaris Ernest d
Read more
Bab 25. Datanglah Ke Gail Group.
Ernest melirik Edward dengan wajah cemburu. Sementara itu Rosalia melangkahkan kakinya ke arah sebuah kursi kosong yang terdapat di samping Oliver lalu menjatuhkan bokong rampingnya di sana. Ernest dan Edward sontak menatap Rosalia ketika menyadari hal itu, merasa bingung mengapa Rosalia lebih memilih duduk disamping Oliver yang terkenal sangat tidak suka apabila dirinya didekati oleh wanita. "Nona Rose, ternyata kamu sama sekali tidak takut pada Kakakku, ya?" ledek Edward. Rosalia mengacuhkannya, meski hatinya terus mengumpat pada Ernest dan Edward. 'Daripada takut terhadap pria berwajah seram ini, aku malah lebih takut terhadapmu dan juga Pamanmu,' batinnya. Tidak hanya Ernest dan Edward, Oliver secara diam-diam ikut melirik Rosalia. Ia mengagumi keberanian gadis belia itu yang tidak menunjukkan rasa takut terhadapnya. Sikap Rosalia itu baginya sangat berbeda dengan para wanita munafik di luar sana. Di hadapannya para wanita itu seolah takut padanya, nyatanya, di belakangnya su
Read more
Bab 26. Rahasia Sang Casanova.
Pukul 12.30 siang di resto Les Jardin. Usai menikmati hidangan pencuci mulut, Ernest pun membersihkan mulutnya kemudian melipat kedua tangannya di dada dan menatap ke arah Rosalia yang tengah mempermainkan hidangan penutupnya. Di hadapannya, saat ini Rosalia tampak sedang memotong pancake es krim miliknya dengan tatapan kosong, tanpa sekalipun memasukkan pancake tersebut ke dalam mulutnya. "Ada apa? Kamu tidak suka hidangan penutupnya?" lontarnya pada Rosalia. Rosalia tersenyum kikuk, "Tidak, aku menyukainya." Sahutnya, seiring dengan itu ia mengangkat wajahnya untuk menatap Ernest. "Oh, lalu mengapa tidak memakannya?" tukas Ernest bingung. "Aku..." Rosalia menggigit bibirnya, sebenarnya ia bukan tidak ingin memakan pancake yang dipesankan oleh Ernest untuknya sebagai hidangan penutup. Tapi... Keinginannya untuk menikmati makanan manis terkalahkan oleh keresahan yang sedang bergelayut manja di dalam hatinya. "Tuan Ernest? Apa aku tidak salah lihat?" Rosalia memalingkan wajahnya
Read more
Bab 27. Berbicara Dengan Gail Bersaudara.
Di dalam sebuah pusat perbelanjaan yang megah, suara kasak-kusuk pengunjung pusat perbelanjaan mulai terdengar di saat beberapa pengunjung yang mengenali Oliver dan Edward melihat Gail bersaudara itu memasuki lobby pusat perbelanjaan sambil menggandeng seorang gadis belia. "Bukankah mereka adalah Gail bersaudara?" para pengunjung wanita menatap Oliver dan Edward dengan penuh kekaguman.Sementara para pengunjung pria yang jarang memiliki kesempatan untuk melihat Oliver dan Edward berdiri di depan umum bersama-sama, diam-diam mencoba mengambil photo Oliver dan Edward. Selain itu tidak ada yang ingin melewatkan momen langka ini. Apalagi bisa memotret secara langsung kedua Ceo dari keluarga Gail yang baru-baru ini wajahnya sering muncul di halaman depan majalah bisnis Eropa, merupakan suatu keberuntungan bagi mereka. "Aku dengar, belum lama ini keluarga Gail telah dipermalukan oleh keluarga Heart." Seorang wanita berbusana mewah dan berdandan sedikit menor, berbisik sinis pada temannya
Read more
Bab 28. Aku Tidak Memiliki Hubungan Dengan Tuan Ernest!
"Aku... Aku memang ke resto bersama Tuan Ernest, tapi aku menerima tawarannya karena kemarin Tuan Ernest telah membuatku tidak bisa mendaftar ke Universitas yang aku inginkan. Dan sebagai gantinya, dia memintaku untuk bekerja padanya di Gail Group." Rosalia sengaja berbicara bohong agar Oliver dan Edward tidak menaruh curiga bahwa ia dan Ernest memiliki hubungan. Meski nyatanya hal itu tidak benar, ia memang pernah menghabiskan satu malam bersama Ernest. "Paman memintamu untuk bekerja di Gail Group?" Edward dan Oliver saling bertukar pandang, Gail bersaudara ini bahkan mengeryit keheranan. Setahu mereka... Biasanya Ernest hanya akan memperkerjakan orang-orang yang memiliki kredibilitas tinggi. Minimal orang tersebut sudah menyelesaikan pendidikannya hingga Perguruan Tinggi, dan ip terendah yang diterima Ernest tidak kurang dari 3,5. Tidak hanya itu, calon karyawan Gail Group juga diharuskan telah memiliki pengalaman pada bidang yang akan mereka lamar di Gail Group. "Hanya lulusan S
Read more
Bab 29. Seorang Pria Di Kamar Rosalia.
Beberapa saat kemudian, usai berbicara dengan Rosalia. Oliver meminta bantuan Anton untuk mengantar Rosalia ke mobilnya, sedangkan ia sendiri terpaksa tinggal karena ditahan oleh Edward. "Kamu berubah, Oliver!" sindir Edward, di saat ia melihat Oliver tengah memperhatikan punggung Rosalia yang bergerak menjauh. Oliver berdecak pelan lalu diam-diam melirik Edward, "Kamu juga berubah, Ed." Tukasnya sembari tersenyum. "Dan jika tebakanku benar, sepertinya kamu sudah tahu, kan kalau dia bukanlah Rose yang kita kenal?"Edward hanya terkekeh mendengar ucapan Saudaranya itu, "Ah... Menyebalkan!" dengusnya, "Padahal tadinya aku ingin menyembunyikan hal ini darimu," lanjutnya lagi. Dengan kedua telapak tangan ia selipkan ke kantong celana, Edward berdiri dengan angkuhnya. Ia melakukan hal itu untuk menyindir gaya Oliver yang sering kali terlihat seperti Ernest. "Kamu tidak akan bisa bersaing dengan Paman, Oliver!" cetusnya demi sekedar mengingatkan Oliver. Oliver tersenyum dan menganggukkan
Read more
Bab 30. Jangan Meniru Pamanmu!
"Eng, Tuan Ernest...""Panggil aku Ernest!" sela Ernest cepat sambil memicingkan matanya pada Rosalia, dan di detik berikutnya ia menggelengkan kepalanya. "Mengapa, Rosalia?""Apa?" tidak mengerti dengan maksud ucapan Ernest, Rosalia menatap Ernest dengan kening berkernyit. "Apa aku ini pria brengsek di matamu?" ucap Ernest lirih. "Hah?! Ma-maaf, aku tidak mengerti.""Tatapan matamu, di restoran tadi tatapan matamu padaku seakan aku ini adalah seorang bajingan." Ernest menghela nafas sesaat lalu tersenyum getir. Di saat yang sama, tatapan matanya perlahan-lahan meredup, ia juga melepaskan Rosalia dari kungkungannya dan bahkan membalikkan tubuhnya untuk membelakangi Rosalia. Ada rasa sakit yang tiba-tiba hadir mengisi relung hatinya tatkala ia mengingat bagaimana Rosalia menatapnya siang ini di resto setelah Rosalia mendengar ucapan dari wanita gila yang datang mengganggu kencannya. Padahal baru kali ini ia benar-benar sangat tertarik pada seorang wanita, namun ia tidak mengerti meng
Read more
PREV
123456
...
20
DMCA.com Protection Status