Semaun menatap Auliyah dengan pandangan yang penuh kekhawatiran. “Lia, kami akan berjuang sampai akhir. Kami akan selalu bersamamu, apa pun keputusanmu. Jika memang harus bertempur melawan mereka, kami—““Kalian pasti akan berjuang dengan sekuat tenaga. Aku tahu....” Auliyah mengepalkan tangannya.“Bahkan rela mengorbankan nyawa, tapi aku tak ingin ada korban lagi dan lagi,” batinnya.“Nah, Mama, buat keputusanmu sekarang juga!” Kaien menatap Auliyah dengan senyum yang penuh misteri. “Kau tahu aku bukan orang yang penyabar.”Semaun maju dan mencengkeram kerah kimono Kaien. Seketika, pedang-pedang pasukan Kaien teracung pada pria itu. Kaien mengangkat tangannya untuk menghentikan anak buahnya.“Kau, sudah keterlaluan, Kai!” Semaun menyarangkan tinjunya ke wajah pemuda itu.Sepasang mata hazel Kaien memicing tajam saat dia memijit rahangnya. “Karena aku masih m
Read more