Semua Bab Panglima Tempur Terbaik: Bab 271 - Bab 280

726 Bab

271 Menunggu Musuh

Saat ini, Daniel menunggu hingga apa yang ditunggunya mulai terjadi."Sudah tuan muda, semua mobil kita yang tadi berpencar kini sudah mengepung pasukan kepolisian itu dari belakang," lapor Peter kepada Daniel."Oke, bilang kepada Matias untuk mulai menembak dengan drone-dronenya," kata Daniel kepada Peter.Peter mengangguk, setelah itu, Peter mulai mengirim kabar kepada Matias. Peter menyampaikan instruksi yang dia dapat dari Daniel tadi.Sesudah itu, drone yang dikendalikan oleh Matias ini mulai memburu dan memborbardir mobil-mobil militer yang diisi oleh tim taktis militer Emerigo itu.Terdengar teriakan kesakitan di belakang sana saat tembakan-tembakan dari drone-dronenya Matias, berhasil nenemui sasarannya di bawah sana."Sekarang, bilang kepada mobil-mobil yang di belakang untuk mulai menyerang musuh. Dan kamu Peter, pakai senjata sniper untuk menyerang ke belakang dan berikan aku satu senjata sniper untuk menyerang mereka di belakang sana," kata Daniel dari Peter.Peter mengang
Baca selengkapnya

272 Menjadi Sniper

Para pengawal mengangguk dan mulai mengambil tempat mereka masing-masing, ada yang bersembunyi di balik pohon, ada juga yang naik ke atas pohon sementara beberapa lagi, memilih untuk berlindung di balik batu besar.Selesai Daniel mengatur orang-orangnya di pepohonan, Daniel teringat sesuatu, kemudian dia menelpon Matias," Matias, kamu jatuhkan bom-bom kecil dari dronemu untuk menghabisi tentara musuh yang akan segera datang.""Baik, brother. Segera aku siapkan."Beberapa saat kemudian, Peter yang sempat mendekati A Hua, salah satu temannya yang masih berada di mobil, kini kembali kepada Daniel, kemudian dia berkata," militer akan segera datang kesini, Matias bilang, mereka akan muncul di depan sana sekitar dua puluh menit lagi," kata Peter kepada Daniel."Oke, semua siap-siap, kita pergunakan medan yang tersembunyi ini yang penuh pohon ini untuk bersembunyi dan menembak mereka yang berada di tempat yang terbuka," kata Daniel bersemangat."Tapi, bagaimana kalau mereka mencecar kita den
Baca selengkapnya

273 Mengepung Musuh

Daniel masih menunggu hingga rombongan militer itu sampai di jarak yang tidak terlalu jauh dari teman-temannya yang berada di bawah, setelah jarak terpangkas hingga hanya sekitar 50 meter dari teman-temannya di bawah, Daniel mulai menembak.Daniel menembak sasaran yang berada di paling belakang dari iring-iringan mobil-mobil itu satu, dua, bahkan tiga kali tembakan dari Daniel berhasil mengenai sasarannya.Tiga orang terbunuh dalam jarak yang cukup berdekatan dan tembakan Daniel itu membuat para pengawal Daniel yang berada di bawah, mulai melakukan tembakan ke arah mobil dan truk militer yang berada di paling depan karena memang Daniel sudah menginstruksikan kepada Peter sebelumnya, untuk mulai menembak setelah Daniel menembak.Beberapa saat kemudian, drone dari Matias juga mulai bergerak menembak anggota militer yang berada di baris paling belakang.Melihat hal itu, Daniel mulai mencari sasaran di bagian tengah dari rombongan itu, satu target untuk satu peluru, karena Daniel tidak i
Baca selengkapnya

274 Aku akan Memperlambat Gerakannya

Perkiraan Daniel ternyata betul adanya, saat drone dari Matias melemparkan granat ke truk yang ada di bawah sana, tiba-tiba beberapa orang anggota militer musuh, lari keluar dari truk-truk itu untuk menghindar dari ledakan granat yang di lemparkan oleh Matias itu.Begitu mereka keluar, Daniel langsung menembak anggota militer itu satu persatu, tidak ada yang tersisa karena kecepatan tangan yang dimiliki Daniel, sehingga dia bisa membuat tembakan-tembakan dengan cepat dan akurat.Bersamaan dengan itu, terdengar ledakan keras dari truk yang dilempar granat oleh Drone milik Matias itu. Setelah itu, Drone milik Matias itu, mulai mendekati truk yang kedua, lagi-lagi Drone itu, mencari celah dulu sebelum melemparkan granat lewat pintu belakang yang memang ada celahnya itu.Sama seperti di truk yang pertama, setelah granat dilempar ke dalam, orang-orang yang bersembunyi di truk kedua ini, juga berhamburan keluar saat menyadari ada granat yang dilempar ke dalam truk mereka ini.Hampir bersam
Baca selengkapnya

275 Sendirian di Medan Perang

Daniel naik ke atas untuk menjumpai semua prajuritnya.Setelah semua berkumpul Daniel berkata, "pergilah ke terowongan itu dan pergi dengan cepat. Ingat, misi kita untuk melumpuhkan rudal Patron itu, tergantung pada kalian.""Kalau begitu, mari kita pergi, jenderal," kata Peter kepada Daniel."Kamu duluan. Kamu yang pimpin prajurit kita untuk menyusup lewat terowongan. Aku akan berjaga di sini. Nanti aku menyusul kalian."Peter mengangguk. Sejenak dia menatap Daniel. Kemudian dia mengajak para prajuritnya pergi.Para prajurit mengangguk ke arah Daniel dan mulai mengikuti Peter untuk pergi menuju ke arah terowongan.Daniel memperhatikan hingga semua prajuritnya telah hilang dari pandangannya setelah itu, Daniel mulai turun ke bawah untuk menuju ke tempat dia berperang tadi.Daniel berpapasan dengan A Hua saat dia menuju ke bawah."Hah? Kamu tidak ke terowongan?""Aku ingin ikut bersamamu biarkan aku ikut bersamamu, jenderal. Aku bisa membantumu dengan, jenderal," kata A Hua sambil leb
Baca selengkapnya

276 Serangan Tanpa Henti

A Hua masih tetap menatap ke bawah lewat teropong di senapan snipernya. A Hua menghawatirkan Daniel, jenderal besarnya yang sedang berada di bawah sana, seorang diri di padang rumput yang sedikit lagi akan kembali menjadi medan pertempuran.A Hua dulunya adalah seorang Sniper terbaik di Banteng Raiders, salah satu kesatuan elite di militer Negara Hawking. Dia sempat berhenti dari militer karena suatu hari seorang temannya gugur, saat berhadapan dengan Genk Macan Tutul, sebuah genk preman yang sedang melakukan perampokan.Setelah peristiwa itu, A Hua mencoba mengajak beberapa rekannya untuk menyerang markas Genk Macan Tutul untuk membalaskan kematian temannya.Tindakannya itu diketahui atasannya sehingga dia diskors karena saat itu, militer masih sedang berperang dengan Negara Fandor.Tapi A Hua malah meletakkan jabatannya dan memilih mundur dari militer.Sejak itulah dia menjadi hakim jalanan untuk mencari keberadaan genk macam Tutul dan akhirnya dia dapat kesempatan untuk menghabisi
Baca selengkapnya

277 Serangan Tak Berkesudahan

Saat ini, mengingat kekuatan yang dimilikinya saat ini, mengingat special powernya yang meningkat pesat, maka Daniel mendapatkan sebuah ide.Daniel langsung mencari-cari batu di tanah di bawahnya. Daniel menemukan apa yang dia cari, setelah itu dengan tenaga special power yang dimilikinya, tanpa melihat ke arah musuhnya dan hanya berbekal mendengar gerakan musuh yang menembaknya dari rumputan tadi, Daniel mulai melempar kearah rumputan itu dengan tenaga special powernya tanpa perlu berdiri ke atas.Setelah itu, terdengar jerit kematian di tempat Daniel melempar batunya tadi, karena itu, Daniel tahu kalau batu yang dilemparnya telah menemukan sasarannya dan dia pun tahu, kalau dia betul-betul sudah memiliki kekuatan special power yang kuat.Daniel kembali ke senjata mesinnya dan mulai mengarahkan senjata mesinnya ke arah truk-truk di depan sana yang terus melaju mendekati posisinya.Sekitar 3 truk lagi meledak, setelah terkena senjata mesin yang dibombardir oleh Daniel itu, tapi truk-t
Baca selengkapnya

278 Jadi Umpan dalam Perang

Saat ini, tembakan-tembakan dari helikopter itu, kini sedang mendekatinya. Daniel masih sempat bertahan dengan menembak satu helikopter dengan memakai senjata mesin di bagian kirinya, sehingga helikopter itu meledak di udara.Tapi saat Daniel melihat lima helikopter lainnya menerjang ke arahnya dengan peluru-peluru yang dilepaskan menuju kearahnya, Daniel tahu kalau dia harus berlari menjauh dari tempatnya berada saat ini.Di tempat lain, A Hua telah berhasil membunuh semua lawan-lawannya yang berada di satu truk yang tadi terus mengganggunya itu.Sekarang ini, A Hua kembali fokus untuk membantu Daniel, A Hua sempat kaget saat melihat Davin berhasil menghancurkan sebagian besar musuhnya bahkan mungkin hampir semua musuh telah berhasil dibunuh oleh Daniel, namun sesudah itu A Hua sangat kaget saat melihat ada sekitar lima helikopter yang sedang menuju ke arah Daniel.Daniel langsung berlari. Dia menuju ke arah salah satu mobil prajuritnya, mobil yang sebelumnya mengangkut RPG (senjata
Baca selengkapnya

279 Menuju ke Arah Terowongan

Saat ini, Daniel masih sedang mengumpankan dirinya sendiri supaya helikopter yang tersisa ini mengejarnya.Daniel berdiri di depan sebuah pohon menunggu kedatangan helikopter itu yang datang ke arahnya dengan menyemburkan tembakan-tembakannya dan terus melaju ke arah Daniel berdiri.Dengan cara ini, Daniel yakin, A Hua akan mendapatkan kesempatan atau mendapatkan timing yang pas untuk melakukan tembakan RPGnya.Daniel juga yakin kalau para penumpang dan pilot di helikopter terakhir ini, pasti akan memusatkan perhatian mereka kepada Daniel sehingga mereka tidak akan sadar kalau ada orang lain yang sedang menargetkan mereka.Perkiraan Daniel terjadi dengan sangat tepat, saat helikopter terakhir ini datang memburu ke arah Daniel, tiba-tiba sebuah RPG launcher meluncur dengan deras langsung ke arah helikopter itu dan membuat helikopter itu langsung meledak di udara.Helikopter itu tidak pernah sampai ke tempat Daniel berada karena sudah hancur oleh RPG di tangan A Hua.Setelah helikopter
Baca selengkapnya

280 Menyusuri Terowongan

Daniel dan A Hua, masih berjongkok, mata mereka berdua tertuju ke arah depan sana.Sudah lima menit mereka berdua dalam posisi seperti ini, sebenarnya, sampai saat ini, A Hua masih belum mendengar apa-apa dari depan sana, tapi, A Hua percaya penuh kepada kepekaan pendengaran Daniel yang hebat itu, makanya, A Hua tetap berjongkok tanpa bersuara.A Hua masih ingat dengan kehebatan Daniel sebelumnya saat Daniel berada di depan senjata mesin di padang rumput.Saat itu A Hua bisa melihat kehebatan Daniel yang sambil menembak berhasil menghindar dari beberapa tembakan sniper yang tertuju ke arah kepalanya Daniel.A Hua bisa melihat saat itu, Daniel bisa menghindar dari semua peluru itu, tanpa menatap ke arah datangnya peluru, karena pendengaran hebat atau karena kepekaan hebat yang dimiliki Daniel.Karena, kalau orang memiliki pendengaran yang hebat, tanpa melihat, orang itu akan langsung bisa memperkirakan dari mana datangnya peluru dan ke arah mana peluru akan pergi sehingga, orang itu be
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2627282930
...
73
DMCA.com Protection Status