Daniel dan A Hua, masih berjongkok, mata mereka berdua tertuju ke arah depan sana.Sudah lima menit mereka berdua dalam posisi seperti ini, sebenarnya, sampai saat ini, A Hua masih belum mendengar apa-apa dari depan sana, tapi, A Hua percaya penuh kepada kepekaan pendengaran Daniel yang hebat itu, makanya, A Hua tetap berjongkok tanpa bersuara.A Hua masih ingat dengan kehebatan Daniel sebelumnya saat Daniel berada di depan senjata mesin di padang rumput.Saat itu A Hua bisa melihat kehebatan Daniel yang sambil menembak berhasil menghindar dari beberapa tembakan sniper yang tertuju ke arah kepalanya Daniel.A Hua bisa melihat saat itu, Daniel bisa menghindar dari semua peluru itu, tanpa menatap ke arah datangnya peluru, karena pendengaran hebat atau karena kepekaan hebat yang dimiliki Daniel.Karena, kalau orang memiliki pendengaran yang hebat, tanpa melihat, orang itu akan langsung bisa memperkirakan dari mana datangnya peluru dan ke arah mana peluru akan pergi sehingga, orang itu be
Muncullah beberapa orang lelaki yang berjalan kaki. Mereka membawa senjata api dan nampak sedang berbicara tentang peperangan yang sedang terjadi di negara mereka.Mereka juga membicarakan tentang pasokan narkoba yang agak tersendat karena ada konsentrasi pasukan militer di jalur di mana mereka biasanya lewati untuk membawa narkoba ke arah kota.Mereka berjumlah empat orang dan setelah itu mereka sama-sama membicarakan tentang goyangan seorang wanita yang dipakai mereka di sebuah penginapan di kota yang baru saja mereka datangi.Mereka semua nampak terkesan akan seorang wanita bernama Milena yang goyangannya sangat mantap menurut mereka di antara wanita-wanita yang sempat mereka gauli di panti pijat yang mereka datangi itu.Langkah orang-orang ini semakin mendekati tempat Daniel dan anak buahnya berada sehingga Daniel segera putuskan untuk bertindak.Sebelum melompat, Daniel sudah memberikan isyarat tangan untuk tidak melakukan pembunuhan kepada orang-orang ini karena walau bagaimanap
"Tiba-tiba saat Daniel masih ingin memeriksa senjata mesin di depannya, Daniel mendengar suara ribut-ribut di dekat tempatnya, sehingga Daniel tidak meneruskan kata-katanya dan hanya bisa terdiam."Kenapa?" tanya anggota sindikat narkoba itu."Nampaknya ada sesuatu yang terjadi."Belakangan mulai terdengar suara ribut-ribut di luar sana. Apalagi mulai terdengar suara tembakan di luar sana."Apa yang terjadi?" tanya Daniel kepada Wilson yang baru masuk ke dalam ruangan ini."Militer Emerigo berhasil menemukan terowongan ini. Mereka mulai menyerang pintu menuju ke terowongan ini," jawab Wilson.Daniel menatap Melvin dan juga anggota sindikat narkoba. "Baiklah. Kalian di sini dan segera siagakan senjata mesin untuk menghadapi mereka. Aku akan bantu di dekat pintu." Setelah itu, Daniel segera berjalan menuju ke dekat pintu terowongan.Di depan pintu menuju ke terowongan, Daniel melihat Wilson dan Peter berada di sana sedang siap-siap dengan senjata api di tangan mereka."Apa yang terjadi?
Daniel menunggu hingga Wilson telah lenyap dari pandangannya. Sambil menunggu Wilson mendapat posisi yang bagus untuk mulai melenyapkan musuh-musuhnya secara senyap, Daniel terus memperhatikan keadaan di bawah sana.Daniel melihat ada barisan musuh di belakang sana dengan senjata mesinnya.Senjata mesin yang mirip dengan yang pernah Daniel pakai beberapa jam yang lalusaat dia menghabisi banyak sekali musuh di padang rumput.Melihat posisi senjata mesin itu yang berada agak di belakang dan berada agak di atas di belakang para prajuritnya Emerigo sehingga menjadikan senjata mesin itu menjadi senjata ideal untuk menghabisi musuh sebanyak-banyaknya.Senjata itu jauh lebih ideal daripada senapan otomatis yang Daniel pegang sekarang ini, karena dengan senjata otomatis yang dia pegang sekarang, paling hanya bisa membunuh puluhan musuh dalam beberapa kali tembakan tidak seperti senjata mesin di bawah sana yang bisa membunuh ratusan bahkan bisa ribuan musuh dalam berapa kali tembakan.Karena i
Saat ini, Wilson mengendap-ngendap dengan cara berjalan menunduk agak ke bawah, karena Wilson ingin mengejutkan siapa pun yang sedang berada di balik senjata mesin itu dan Wilson ingin langsung melakukan sebuah serangan mematikan dengan senjata tajam berukuran pendek di tangannya.Wilson mulai mengintip, dia mulai melihat kaki orang yang diincarnya di kejauhan sana sedang berada di belakang senjata mesin itu.Saat ini, Wilson terus mendengar orang dibalik senjata mesin itu terus memberondong tembakannya entah ke arah mana.Wilson takut tembakan-tembakan itu akan mengenai teman-temannya yang berada di atas sana, karena itu, sambil mengendap-ngendap dengan memperhatikan kaki dari sasarannya itu, Wilson semakin mendekati targetnya.Setelah itu, Wilson mulai ancang-ancang untuk melakukan serangannya sambil memegang senjata tajam berukuran pendek di tangannya. Dia menatap ke atas sekali, setelah itu dia mulai bersiap untuk menyerang, tapi ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.Wilson sepe
Daniel dan Wilson terus berjalan mendekati gua dengan Wilson terus memandangi gerakan-gerakan para prajurit yang bergelimpangan di sepanjang jalan karena dia khawatir kalau masih ada prajurit musuh yang pura-pura mati di antara mayat-mayat itu.Wilson terus berjalan dengan memperhatikan prajurit-prajurit itu sehingga dia tidak sadar kalau posisinya sekarang ini sudah berada dekat sekali dengan mulut gua.Daniel yang sebelumnya mengaktifkan pendengarannya untuk mendengarkan ke arah para prajurit yang bergelimpangan itu, kalau-kalau ada yang masih bernafas, sempat tidak menyadari kalau ada gerakan-gerakan dari dalam goa.Saat ini, saat Daniel menyadarinya, sebuah peluru sudah melesat dari arah depan gua. Dengan gerakan refleks, Daniel langsung bertindak cepat.Yang dilakukan Daniel adalah melempar senjatanya. Dia melempar senapan otomatis yang dipegangnya ke arah Wilson dengan sekuat tenaga.Secara logika, peluru pasti akan lebih cepat dari sebuah lemparan, apalagi benda yang cukup ber
Setelah terdengar tembakan dari dalam goa, Daniel segera berlari ke dalam dengan cepat dan dengan penglihatan cepatnya dia bisa melihat ada beberapa orang yang berada di dekat pintu masuk sedang bersembunyi.Daniel langsung menembak ke arah situ dan langsung bergulingan sambil menembak.langkah Daniel ini langsung diikuti oleh Pieter dan Melvin. Mereka bertiga menembak di dalam gua ke arah para prajurit musuh yang langsung bergelimpangan setelah terkena tembakan dari ketiganya.Setelah memastikan kalau musuh-musuh mereka telah berhasil dihabisi, mereka bertiga berjalan menuju ke arah jalan menurun, jalan menuju ke pintu terowongan."Hati-hati, jenderal," kata Peter, karena Daniel masih tetap memimpin jalan untuk menuju ke arah pintu terowongan.Daniel mengangguk-angguk dan dengan hati-hati dia terus melangkah ke depan hingga akhirnya mereka telah sampai ke jalan setapak jalan menurun yang menuju ke arah ke pintu terowongan itu."Jenderal, tunggu sebentar. Biarkan aku menelpon orang-or
Saat ini, Daniel tahu kalau keadaannya benar-benar terdesak, keadaan anggota sindikat dan Daniel beserta para prajuritnya yang jumlahnya jauh lebih sedikit itu, benar-benar terdesak di terowongan ini.Daniel sudah memutar otak beberapa kali tapi, dia tidak juga menemukan jalan keluar atau strategi terbaik untuk keluar dari masalah ini.Daniel tahu kalau saat ini dia berani memerintahkan untuk menembak dari atas sini, maka, serangan besar akan segera terjadi ke arah mereka.Para pasukan musuh yang jumlahnya begitu banyak itu akan langsung menyerbu ke tempat mereka saat ini.Posisi mereka ini, sampai saat ini masih tersembunyi, masih belum diketahui musuh tapi, kalau mereka berani menembak maka tempat ini akan langsung didatangi musuh yang begitu banyak.Karena itu, saat ini, Daniel benar-benar bingung menghadapi situasi ini."Jenderal, ada kabar buruk di pintu utama," kata Peter kepada Daniel."Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Daniel."Mereka mulai masuk ke pintu pertama menuju terowo