Saat ini, Daniel tahu kalau keadaannya benar-benar terdesak, keadaan anggota sindikat dan Daniel beserta para prajuritnya yang jumlahnya jauh lebih sedikit itu, benar-benar terdesak di terowongan ini.Daniel sudah memutar otak beberapa kali tapi, dia tidak juga menemukan jalan keluar atau strategi terbaik untuk keluar dari masalah ini.Daniel tahu kalau saat ini dia berani memerintahkan untuk menembak dari atas sini, maka, serangan besar akan segera terjadi ke arah mereka.Para pasukan musuh yang jumlahnya begitu banyak itu akan langsung menyerbu ke tempat mereka saat ini.Posisi mereka ini, sampai saat ini masih tersembunyi, masih belum diketahui musuh tapi, kalau mereka berani menembak maka tempat ini akan langsung didatangi musuh yang begitu banyak.Karena itu, saat ini, Daniel benar-benar bingung menghadapi situasi ini."Jenderal, ada kabar buruk di pintu utama," kata Peter kepada Daniel."Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Daniel."Mereka mulai masuk ke pintu pertama menuju terowo
Saat ini, Daniel, Peter dan A Hua, hanya bisa bertahan dibalik bebatuan.Mereka tak bisa berbuat apa-apa saat berondongan tembakan dari helikopter itu, terus menembaki tempat mereka berada saat ini, untung saja ada bebatuan yang menghalangi mereka sehingga mereka sampai saat ini masih bisa bernafas.Debu-debu berterbangan akibat dari tembakan-tembakan yang tak pernah berhenti dari helikopter itu, tapi Daniel sadar, begitu tembakan itu berhenti, akan ada banyak prajurit yang akan masuk ke tempat ini dan saat itu, mereka benar-benar berada di tengah incaran maut.Daniel cuma bisa berjaga-jaga ketika saat itu tiba, karena ketika helikopter itu berhenti menembak, akan ada banyak orang yang akan datang ke sini untuk menghabisi mereka.Keadaan di dalam sini semakin pekat, debu-debu sudah menghalangi penglihatan Daniel dan kawan-kawannya, batu besar tempat mereka bertahan, kini mulai hancur sebagian oleh tembakan dari helikopter yang tak pernah berhenti itu yang membuat tempat berlindung Dan
Daniel masuk ke dalam sebuah ruangan di depan pintu menuju ke arah gua.Daniel tahu, kalau ada beberapa prajurit musuh yang sedang bersembunyi di balik dua tiang di dalam ruangan ini, tiang yang sebelah kanan dan yang sebelah kiri.Saat ini Daniel tidak bisa melakukan tembakan karena para prajurit musuh bersembunyi di balik tiang besar yang ada di situ.Kemudian Daniel berkonsentrasi sejenak. Dia bermaksud untuk melakukan aksi yang belum pernah dia lakukan.Daniel bermaksud untuk membelokkan senjata tajam yang dilemparnya kearah musuh-musuhnya walaupun musuh-musuhnya bersembunyi di tempat yang terhalang oleh tiang atau terhalang dari pandangan.Daniel berencana untuk melakukan apa yang mustahil untuk bisa jadi kenyataan.Saat ini, beberapa anggota sindikat narkoba telah datang dan berada di samping Daniel, tapi mereka pun masih bingung untuk melakukan penembakan karena musuh yang mereka cari tidak terlihat.Daniel mencegah mereka untuk maju lebih jauh, karena para musuh sedang bersemb
Dengan kecepatan gerakannya, dengan cepat, Daniel sudah naik ke atas bukit dan berjalan di balik pepohonan untuk akhirnya kembali menuruni bukit dan sampai saat ini, dia sudah berada di dekat konsentrasi pasukan Emerigo.Dengan cepat dan dengan cara membungkuk, dia terus berlari hingga ke belakang pertahanan musuh.Daniel menyadari kalau sampai saat ini, pasukan Emerigo masih belum menyadari kedatangannya yang sekarang sudah berada di belakang mereka.Melihat pasukan Emerigo ini memiliki persenjataan militer yang cukup hebat dengan senjata mesin yang bisa membunuh banyak orang dan pelurunya bisa menembus mobil, Daniel tahu kalau pasukannya akan kalah telak kalau dia tidak mengambil alih senjata mesin itu, karena itu, Daniel menelpon Peter."Peter.""Siap, jenderal.""Apa kamu lihat mobil Jeep yang berwarna hijau yang berada agak di tengah barisan musuh? Apa kamu bisa melihatnya?""Iya, jendral. Aku bisa melihatnya. Hanya ada dua orang yang berada di mobil Jeep itu, Iya kan?""Ya. Jeep
"Jebakan? Jebakan bagaimana maksudmu?" tanya Daniel"Aku melihat lewat drone-ku kalau mereka menggali parit dengan cepat, parit untuk mereka bersembunyi. Parit-parit itu berada di sisi kiri dan sisi kanan sementara teman mereka yang lain nampaknya akan berjaga di tengah, menunggu di satu lokasi sebagai pemancing bagi kalian saat berhadapan dengan mereka sementara orang-orang di parit itu yang kemungkinan akan menghabisi kalian dari sayap kanan dan kiri," jawab Mathias."Jadi berapa jumlah mereka yang berada di parit-parit?""Orang-orang yang sedang bersembunyi di parit-parit itu kemungkinan ada sekitar 2500 orang sementara 7 ribuan orang lainnya yang menunggu kalian di mobil-mobil untuk berhadapan face-to-face dengan kalian.""Oke, tunjukkan padaku lokasinya. Lokasi parit-parit itu.""Oke, Daniel."Setelah menunggu beberapa saat, Daniel berhasil mendapatkan lokasi tepatnya di mana parit-parit itu berada. Setelah mempelajari lokasinya Daniel mulai mengatur strateginya.Saat ini, hari
Saat Daniel dari kegelapan malam masih memikirkan strategi tepat untuk menghabisi orang-orang di depannya itu, tiba-tiba terdengar suara teriakan keras yang segera dia pastikan berasal dari parit di sebelah kiri.Terdengar suara tembakan yang berasal dari sana dan itu berarti kemungkinan besar, David sudah diketahui oleh prajurit musuh yang ada di sebelah sana.Karena itu, Daniel terpaksa merubah strateginya. Dia langsung mengambil sebuah senjata laras panjang yang baru dia ambil dari musuhnya yang sudah tewas untuk langsung menembak musuh-musuh yang berada di depannya yang saat ini matanya sedang tertuju ke arah parit yang di sebelah kiri.Mereka semua langsung tewas berjatuhan di dalam parit tapi, Daniel tahu kalau dia harus segera bergerak cepat, karena itu, Daniel segera berlari menuju ke depan.Daniel ingin segera menghabisi semua musuhnya yang berada di parit-parit ini supaya dia nantinya bisa membantu David yang berada di parit sebelah kiri.Daniel segera melakukan gerakan yang
Baru saja David berhasil menembak sekitar 7 musuh, tiba-tiba David mulai menjadi sasaran tembakan dari hampir semua pasukan musuh yang berada di belakang Daniel itu sehingga David harus jumpalitan beberapa kali dan masuk ke semak belukar agar supaya terhindar dari tembakan-tembakan musuh.Untunglah, di saat yang berbahaya bagi Daniel itu, anak buah Daniel yang sudah datang dengan mobil-mobil mereka, langsung menembak dengan gencar ke arah belakang Daniel untuk melindungi Daniel dari serangan-serangan susulan sehingga Daniel bisa tetap fokus menembak ke arah sasaran yang sejak tadi dia tembak.Karena lawannya terbagi fokusnya, David kembali bangkit berdiri dari balik semak belukar dan menembak ke arah pasukan musuh sehingga saat ini pasukan musuh yang berada di belakang Daniel ini, ditembak dari dua arah, dari depan dan dari arah belakang.Bahkan belakangan teman-teman Daniel sudah masuk ke dalam parit supaya mereka bisa berlindung di sana dan bisa menembak dengan lebih leluasa.Parit-
"Iya, jenderal. Sebenarnya dia adalah kekasihku dan dia adalah seorang agen rahasia yang memang selama ini menyusup di militer Amerika dan kebetulan dia berada di garis depan musuh. Karena itulah aku jadi sangat ketakutan sekarang saat kemungkinan peluru dari kita bisa saja membunuhnya," kata David sedih."Kenapa kamu tidak segera menarik dia saat kamu datang ke sini?" tanya Daniel"Dia harus mengikuti perintah atasan. Sebenarnya dia ingin menyusup ke pasukan musuh saat melawan kita tadi dan langsung bergabung dengan kita saat ada kesempatan. Tapi ternyata komandannya tidak merestui hal itu sehingga dia harus tetap berada di garis depan musuh dan saat ini garis depan musuh sedang digempur oleh pasukan kita. Aku baru saja mendapatkan berita soal itu.""Kalau begitu kita harus secepatnya ke sana. Ayo gerakkan pasukan kita di sini untuk segera ke sana. Aku juga akan segera menelpon Pasukan gabungan supaya mereka tidak menyerang dulu ke arah garis depan musuh.""Terima kasih, Jenderal. Te